Minggu, 23 Oktober 2011

PERUBAHAN

Perubahan adalah transformasi dari keadaan yang sekarang menuju keadaan yang diharapkan di mas yng akan datang, suatu keadaan yang lebih baik.Perubahan dalam skala yang sangat luas dikemukakan oleh Toffler (1980:23) yang menyatakan bahwa telah terjadi gelombang pertama sebagai revolusi pertanian, disusul dengan gelombang kedua berupa revolusi industri.
Dalam melihat adanya gejala perubahan, terdapat beragam pandangan tentang bagaimana terjadinya perubahan tersebut, ada yang memandang perubahan sebagai suatu proses, ada yang melakukan dalam bentuk tahapan, ada pula yang melakukan dengan pendekatan sistem, dan ada pula yang mengajukan perubahan sebagai suatu model.
Penangan situasi perubahan yang buruk dapat membawa konsekuensi, termasuk : (1) timbulnya frustasi dan bukan strategi yang baik; (2) biaya implementasi mungkin meningkat; (3) hilangnya manfaat yang diharapkan dari perubahan; (4) konsekuensi perubahan terhadap manusia dapat menjadi lebih besar; (5) motivasi dalam organisasi mungkin menurun karena orang merasa bingung dan kalang kabut; (6) resistensi tehadap perubahan ke depan meningkat karena orang merasa takut dengan memerhatikan perubahan yang sedang berjalan.
Dengan demikian, pemahaman segenap sumber daya manusia tentang fungsi, peran, keterampilan, aktivitas, dan pendekatan dalam menjalankan manajemen mempunyai arti penting untuk mencapai tujuan organisasi, terutama dalam kondisi lingkungan yang selalu berubah.



A. FAKTOR PENDORONG PERUBAHAN

Diantara para pakar ada yang menyebut faktor pendorong perubahan ini sebagai kebutuhan akan perusahaan (Hussey, 2000:6;Kreiner dan Kincki, 2001:659). Sementara itu, Robbins (2001:540) dan Greenberg dan Baron (2003:593) menyebutkan sebagai kekuatan untuk perubahan. Terminologi tersebut mengandung makna bahwa kebutuahn akan perubahan lebih bersifat faktor interna organisasi, sedangkan kekuatan untuk perubahan dapat bersumber dari faktor internal dan ekternal.

1. Kebutuhan Perubahan Hussey
Menurut Hussey (200:6) terdapat enam faktor yang menjadi pendorong bagi kekuatan akan perubahan, yaitu sebagai berikut.
a. Perubahan teknologi terus meningkat
b. Persaingan semakin intensif dan menjadi lebih globlal
c. Pelanggan semakin banyak tuntutan
d. Profil demografis negara berubah
e. Privatisasi bisnis milik masyarakat berlanjut
f. Pemegang saham minta lebih banyak nilai

2. Kebutuhan Perubahan Kreitner dan Kinicki
Sementara itu Kreitner dan Kinicki (2001:659) memerhatikan bahwa kebutuhan akan perubahan dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu kekuatan eksternal dan kekuatan internal.

3. Kekuatan Perubahan Greenberg dan Baron
Greenberg dan Baron (1997:550) berpendapat bahwa terdapat beberapa faktor yang erupakan kekuatan di belakang kebutuhan akan perubahan.Mereka memisahkan antara perubahan terencana dan perubahan tidak terencana.

4. Kebutuhan Untuk Perubahan Robbins
Robbins (2001:540) mengungkapkan adanya 6 faktor yang merupakan kekuatan untuk perubahan yaitu sebagai berikut.
a. Sifat tenaga kerja
b. Teknologi
c. Kejutan ekonomi
d. Persaingan
e. Kecendrunga sosial
f. Politik dunia

B. MEMAHAMI PERUBAHAN

1. Pengertian Perubahan
Kebanyakan organisasi yang berhasil adalah mereka yang memfokus pada mengerjakan apa saja yang menerima perubahan kondisi.
Organisasi yang sukses dalam mendapatkan, menanamkan, dan menerapkan pengetahuan yang dapat dipergunakan untuk membantu menerima perubahan dinamakan Learning Organization

2. Perlunya Perubahan
Perubahan adlah sesuatu yang tidak dapat dihindari karena kuatnya doronganeksternal dan karena adanya kebutuhan internal.Perubahan juga berpeluang menghadapi resistensi, baik individual maupun organisasional.

3. Tujuan dan Sasaran Perubahan
Tujuan perubahan terencana di suatu sisi untuk memperbaiki kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan dan di sisi lain mengupayakan perubahan karyawan

4. Kerangka Perubahan
Grandy dan Senior mengidentifikasi ada 3 kategori perubahan, yaitu : pertama, smooth incremental, yang mencakup perubahan secara perlahan, sistematis, dan evolusioner; kedua, bumpy incremental, yang menyinggung periode dimana arus perubahan yang dengan tenang meningkat; ketiga, discontinuous change yang sama dengan the equilibrium model.

5. Jenis Perubahan
Robbins, Greenberg, dan Baron membedakan jenis perubahan menjadi perubahan terencana dan tidak terencana.Kreitner dan Kinicki membagi menjadi adaptive change, innovative change, dan radically change.
Sementara itu, Hussey menggunakan istilah incremental dan fundamental change.Adapu Mayerson memperkenalkan dengan tempered change.

6. Magnitude Perubahan
Kita mengukur momentum perubahan dengan menganalisis berapa lama orang harus mengimplementasikan perubahan dan panjangnya waktu sebelum perubahan lainnya diperlukan.
Apabila kerangka waktu tercatat menurun, berarti momentum perubahan meningkat.

7. Karakteristik Perubahan
Costley dan Todd (Saiyadain: 2003 :174) menunjukkan adanya 3 karakteristik perubahan, yaitu : (1) rate atau speed of change; (2) direction of change; (3) diffusion of change.
8. Memulai Perubahan
Perubahan perlu dimulai dilakukan ketika lingkungan mengalami perubahan fundamental, dan organisasi selalu didorong untuk mempunyai nilai sangat tinggi.
Demikian juga apabila organisasi sangat kompetitif dan lingkungan berubah cepat.Atau dapat pula terjadi dalam hal organisasi semakin jelek, atau sebaliknya justru menjadi usaha besar.

9. Belajar dari Pengalaman
Untuk melakukan perubahan, agar dapat mencapai harapan, perlu belajar dari pengalaman perubahan sebelumnya, yaitu memahami apa yang menyebabkan keberhasilan maupun kegagalan, dan bagaimana membuat perubahan dapat berjalan seperti diharapkan.

10. Mengapa Perubahan gagal
Banyak perubahan telah dilakukan dengan berhasil, namun banyak pula yang mengalami kegagalan.Untuk itu, perlu dipelajari faktor penyebab kegagalan yang pernah terjadi sehingga kegagalan tersebut dapat dihindari.

11. Membuat Perubahan Berjalan
Agar perubahan yang dilakukan oleh suatu organisasi dapat mencapai hasil seperti yang diharapkan, harus dikelola dengan baik.Mengelola perubahan memerlikan sumber daya manusia yang memahami tujuan suatu perubahan dam memiliki kompetensi untuk melakukannya.

12. Agen Perubahan
Tugas seorang agen perusahaan sungguh sangat berat.Oleh karena itu, harus memiliki kualifikasi pribadi, pengetahuan dan pemahaman tertentu dan sudah tentu keterampilan.Akan tetapi, yang lebih penting, ia harus memahami tanggung jawabnya membantu orang lain untuk dapat belajar menolong dirinya sendiri.Agen perubahan berperan penting mengelola perubahan secara bijaksana.

C. RESISTENSI PERUBAHAN

Resistensi orgaisasional pada umumnya, akan datang dari tingkatan manajemen yang sudah merasa mapan.Perubahan akan dapat mengganggu kestabilan dan status kekuasaan, dan priviledge yang telah dimiliki unit kerjanya selama ini.


D. MENGATASI RESISTENSI

Greenberg dan Baron (2003:604) memberikan pedoman berikut untuk mengatasi resistensi terhadap perubahan organisasional.

1. Membentuk dinamika politik
2. Mengidentifikasi dan penolak perubahan
3. Mendidik angkatan kerja
4. Mengikutsertakan pekerja pada usaha perubahan
5. Menghargai prilaku konstruktif
6. Menciptakan organisasi pembelajaran
7. Memperhitungkan situasi



A. MEMAHAMI MANAJEMEN PERUBAHAN

1. Pengertian Manajemen Perubahan

Manajemen perubahan adalah suatu proses secara sistematis dalam menerapkan pengetahuan, sarana dan sumber daya yang diperlukan untuk mempengaruhi perubahan pada orang yang akan terkena dampak dan proses tersebut.
Manajemen perubahan ditujukan untuk memberikan solusi bisnis yang diperlukan dengan sukses dengan cara yang terorganisasi dan metode melalui pengelolaan dampak perubahan pada orang yang terlibat di dalamnya.
Hambatan paling umum untuk keberhasilan perubahan adalah resistensi manusia, yang menyebabkan resistensi dan perubahan terjadi lebih cepat dan lancar.

2. Mitos Manajemen Perubahan

Manajemen cenderung percaya pada adanya mitos tentang perubahan dan manajemen perubahan.Mitos manajemen perubahan dikemukakan oleh Potts dan LaMarsh adalah sebagai berikut :

a. Orang akan selalu menerima perubahan
b. Manajer tahu bagaimana mengelola perubahan.
c. Perubahan pasti terjadi, tidak harus dikelola

3. Pentingnya Manajemen Perubahan

Perubahan dapat muncul dalam berbagai wajud, ukuran , dan bentuk, sehingga sulit mendapatkan gambaran yang akurat tentang tingkat kesulitan yang dihadapi organisasi dalam mengelola perubahan dengan berhasil.Akan tetapi terdapat 3 tipe organisasional : penting yang perlu mendapat perhatian, yaitu : Introduksi teknologi baru di tahun 1980 – an, adopsi Total Quality Management dalam 15 tahun terakhir, dan aplikasi Business Process Re-engineering.Ketiga tipe perubahan tersebut, pada masanya masing – masing, dinyatakan sebagai revolusioner untuk memperbaiki kinerja dan kemampuan bersaing .
4. Pendekatan manajemen perubahan

a. Perubahan Terencana
1. Fase Eksplorasi
2. Fase perencanaan
3. Fase tindakan
4. Fase Integrasi

b. Pendekatan Darurat
1. Struktur organisasi
2. Budaya organisasi
3. Organisasi pembelajaran
4. Perilaku manajerial
5. Kekuatan dan Politik

B. MODEL MANAJEMEN PERUBAHAN

Burnes (2000:462) mengemukakan bahwa perubahan organisasional dapat dilihat sebagai produk dari tiga proses organisasi yang bersifat interdependen, antara lain (1) The choice prosess, yang berkaitan dengan sifat, lingkup dan fokus pengambilan keputusan, (2) The trajectory prosess, yang berhubungan dengan masa lalu organisasi dan arah masa depan dan hal tersebut terlihat seperti hasil dari visinya, maksud dan tujuan masa depan, (3) The change prosess, yang mencakup pendekatan pada mekanisme untuk mencapai, dan hasil perubahan.


C. PERUBAHAN OLEH MANAJER MENENGAH

Gagasan perlunya perubahan dapat datang dari berbagai tingkatan manajemen, bahkan dari pekerja dari lapisan pekerja bawah yang tidak mempunyai posisi. Apabila prakarsa atau pelaksanaan perubahan berasal bukan dari puncak organisasi, maka sebagi konsekuensinya adalah diperlukan adanya dukungan dari atasan. Hal tersebut diperlukan karena pimpinan tertinggilah yang berwenang mengalokasikan sumber daya yang diperlukan.

D. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB

Didalam menjalankan manajemen perubahan dikenal adanya pemeran utama sehingga menyangkut pula tanggung jawab, yaitu disebut sebagai berikut :
1. Change Advocates
Langkah pertama yang dilakukan adalah mencari sponsor, yang dapat menunjuk seseorang change agents dan mengusahakan sumber daya dan mendukung agar perubahan benar-benar terjadi.


2. Sponsor
Sponsor harus memahami perubahan, mengelola atau mengawasi perubahan dan berhubungan dengan orang yang terkena dampak perubahan.

3. Change Agents
Change agents tidak membuat keputusan untuk berubah, atau mengalokasikan sumber daya untuk berubah, dan tidak memiliki sendiri perubahan tersebut.

4. Targets
Target adalah seseorang yang harus berubah.Target dapat mengajuka kebratan apabila tidak diberi kesempatan berpartisipasi dalam perubahan. Jika sponsor menerima sikap positif dalam target dan berusaha melibatkan mereka dalam perubahan, keberatan makin kurang terjadi

5. Stakeholder
Mereka semua yang terlibat dan dipengaruhi oleh perubahan dinamakan stakeholder, termasuk semua sponsor, change agents dan target. Kadang-kadang, stakeholder dipakai sebagai kata target.

MANAJEMEN KINERJA

Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan. Manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi, termasuk kinerja masing-masing individu dan kelompok kerja di perusahaan tersebut. Kinerja individu, kinerja kelompok dan kinerja perusahaan dipengaruhi oleh banyak factor interna dan eksternal organisasi.
A. kinerja perusahaan
misi dan tugas pokok dari setiap perusahaan atau oeganisasi diurai dan di bagi habis menjadi tugas pokok unit-unit organisasi secara berjengjang dari unit yang lebih besar ke unit yang lebih kecil dalam bentuk kelompok kerja, sehinga menjadi tugas individu-individu dalam masing-msing kelompok atau unit kerja.
• Dukungan organisasi
Kinerja perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan organisasi antara lain dalam penyusuanan struktur organisasi , pemilihan teknologi dan pentyediaan prasarana dan saran kerja. Pengorganisasian dimaksudkan untuk membagi habis tugas pokok pencapaian tugas perusahaan menjadi tugas pokok beberapa unit organisasi secara seimbang, serta memberikan kejelasan bagi setiap unit tentang tugas pokok dan sasaran yang harus dicapai oleh masing-masing unit tersebut. Penyusunan strukutr organisasi berjenjang dapat menimbulkan maalah birokrasi, yaitu kelabatan dalam proses penyampaian informasi dari pimipinan tertinggi sampai level yang paling bawahdan sebaliknya penyampaian informasi dari level yang paling bawa ke level yang paling tinggi. Akibatnya dapat timbul kelambatan dalam pelaksanaan operasional dan dalam proses pengmbilan keputusan. Dipihak lain, upaya memperpendek jejnjang struktur oraganosasi menimbulkan konsekuensi untuk memperluas rentang kendali pengawasan yang mengakibatkan pengawasan menjadi kurang efektif.



• Peranan manajemen
Mamajemen adalah suatu proses mengkombinasikan dan mendayagunakan semua sumber-sumber secara produktif untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Untuk itu , manajemen melaksanakan fungsi-fungsi : perencanaan, pengorganisaian, perencanaan dan pembinaan pekerja,pelaksanaan dan pengawasan. Dalam hubungan ini manajemen berperan melakukan fungsi-fungsi berikut :
a. Merumuskan atau mengkordinasiakan rumusan visi dan misi orgainasasi serta menguraikan menjadi tugas pokok unit-unit organisasi, hingga tugas pokok dan uraian jabatan setiap individu.
b. Menyususn struktur organisasi dengan tugas pokok, fungsi-fungsi dan sasaran masing-masing unit organisasi
c. Menyusun system dam mekanisme kerja yang jelas baik dimasing-masing unti organisasi maupun antar unit organisasi.
d. Merencanakan dan mengadakan sarana dan peralatan kerja, termasuk gedung dan perlatan kantor dan atau tempat kerj,serta alat-alat kerjanya.
e. Merencanakan dan mengadakan karyawan atau pekerja untuk mengisi semua jabatan yang ada, masing-masing dengan kualifikasi yang sesuai dengan persyratan jabatan.
f. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dimasing-masing tugas organisasi.
g. Mengawasi pelaksanaan tugas di semua unit organisasi.
• Dukungan pekerja
Kinerja perusahaa adalah pejumlahan atau akumulasi dikinerja dari semua orang yang bekerja diperusahaan tersebut. Dukungan organisasi dan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen seperti diuraikan diatas memberikan kemudahan, memfasilitasi dan mendorong semua pekerja untuk menaikkan kinerjanya secara optimal. Dengan demikian , kinerja setiap pekerja diengarhi oleh kompetensi individu yang bersangkutan, dukungan organisasi dan dukungan manajemen.
B. kinerja individu
kinerja setiap orang dipengaruhi oleh banyak factor yang dapat digoliongkan pada 3 kelompok yaitu kompotensi individu orang yang bersangkutan, dukungan organisasi dan dukungan manajemen.
• Kompotensi individu
Adalah kemampuan dan keterampilan melakukan kerja. Kompetensi setiap orang dpengaruhi oleh beberapa factor yang dapat dilelompokkan dalam dua golongan, yaitu
a. Emampuan dan kterampilan kerja
b. Motiasi dan etos kerja
• Dukungan organisasi
Kinerja setiap orang juga tergantung pada dukungan organisasi dalam bentuk pengorganisasian, penyedian sarana dan prasarana kerja, pemilihan teknologi, kenyamanan lingkungan kerja, serta kondisi dan syarat kerja. Pengorganisasian dimaksudkan untuk memberi kejelasan bagi setiap unit kerja dan setiap ornag tentang sasaran yang harus dicapai dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut.
• Dukungan manajemen
Kinerja perusahaan dan kinerja setiap orang juga sangat tergantung pada kemampuan manajerial para manajemen atau pimpinan, baik dengan membangun system kerja dan hubung industrial yang aman dan harmonis,maupun dengan mengembangkan kompetensi pekerja, demikian juga dengan menunbuhka motivasi dan memobilitasi seluruh karyawan untuk bekerja secara optimal.







C. Siklus manajemen kinerja
Model perencanaan kinerja
Perencanaan kinerja adalah proses penyusunan rencana kegiatan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan kinerja setiap orang. Rencana kinerja terdiri dari tiga komponen yaitu,
a. Uraian jabatan atau uraian tugas
b. Sasaran kinerja
c. Rencana tindakan kinerja

Pembinaan kinerja
Pembinaan kinerja dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja setiap individu, kelompok atau unit kerja, serta meningkatkan kinerja perusahaan setinggi mungkin.
Evakuasi kinerja
Evaluasi kinerja adalah suatu system dan cara penilaian pencapaian hasil kerja setiap individu yang bekerja di dalam dan untuk perushaan tersebut.

PERENCANAAN KINERJA
Perencanaan pada dasarnya merupakan tahap awal dari sistem manajemen. Perencanaan kinerja merupakan tahap awal dari manajemen kinerja, mulai dengan perumusan visi dan misi perusahaan atau organisasi, perumusahan tugas poko dan struktur oraganisasi, sasaran dan fungsi-fungsi unit-unit organisasi, hingga uraian jabatan, sasaran kinerja dan rencana tindakan kinerja setiap orang di masing-masing unit organisai.

ANALISIS JABATAN
Analisis jabtan berarti menganalisis, menjelaskan dan menguraikan semua apek yang berkaitan dengan jabatan atau pekerjaan mulai dari judul jabtan, iktisar jabatan, barang atau jasa yang dihasilkan jabatan itu, uraian jabatan atau uraian tugas, bahan dan peralatan yang digunakan, kondisi jabatan, tanggung jawab dan wewenag pejabat yang mendudukinya, serta syarat jabatan yang dipenuhi setiap orang yang menduduki jabatan yang dimaksud.
Salah satu tujuan analisis jabatan adalah untuk menyususun dan menat astruktur organisasi, dilanjutkan dengan menyusun dan menata jenjang dan hubungan jabatan, hingga perumusa uraian jabatan dan penentuan syarat jabatan. Analissi jabatan dapat dlakukan dengan menggunakan tiga jenis metode yaitu metode benchmarking atau pilihan contoh, meted studi organisasi, dan metode kombinasi benchmarking dan studi organisasi.

PEMBINAAN KINERJA
a. Tingkat upah rendah
Tingkat upah di Indonesia pada umumnya sangat rendah. Sisitem pengupahan dikalangan negeri sipil, militer dan pollisi juga sangat rendah dan tidak masuk akal sehat. Akaibatnya, secra keseluruhan kubugaran fisik dan tingkat kesehatan di Indonesia pada umumnya rendah.
b. System kerja melelahkan
Banyak pengusah yang mengandalkan system kerja lembur baik pada hari-hari kerja maupun pada hari istirahat dan hari libur resmi. Pengusaha cenderung menekan upah rendah supaya para pekerja merasa terpaksa ikut kerja lembur akibatnya pekerja mempunyai kurang waktu istirahat, badan lemah dan kinerja mereka secara keseluuhan tetap rendah.
c. Kualitas lingkungan kerja
Lingkungan kerja di banyak perusahaaan tidak terjaga aman dan sehat, terlalu panas sehingga membuat pekerja cepat lelah, terlalu bising, udara tidak bersih, karena polusi atau terkontaminasi sehingga sering mengalami sakit.
d. Pola hidup sehat
Banyak pekerja kurang memahami menerapkan pola hidup sehat, baik dalam memilih jenis makanan bergizi maupun dalam mengalokasikan penghasilan yang terbatas. Oleh sebab itu manajemen perlu membrikan perhatian untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan kesehatan bekerja antara lain dengan meningkatkan upah dan jaminan social, penyediaan makanan bergizi di tempat kerja, memperbaiki system kerja untuk menghindari kerja lembur, menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, serta membiasakan pekerja dalam pola hidup sehat.

EVALUASI KINERJA
Evaluasi kinerja adalah suatu metode dan proses penilaian dan pelaksanaan tugas seseorang atau sekelompok orang atau unit-unit kerja dalam satu perusahaan atau organisasi sesuai dengan standar kinerja atau tujuan yang ditetapkan lebih dahulu. Evaluasi kinerja merupakan cara yang paling adil dalam memberikan imbalan atau penghargaan kepada pekerja.
Tujuan evaluasi kinerja adalah untuk menjamin pencapaian sasaran dan tujuan perusahaan dan juga untuk mengetahui posisi perusahaan dan tingkat pencapaian sasaran perusahaan, terutama untuk mengetahui bila terjadi keterlambatan atau penyimpangan supaya segera diperbaiki, sehingga sasaran atau tujuan tercapai.
Hasil evaluasi kinerja individu dapat dimanfaatkan untuk banyak penggunaan.
• Peningkatan kinerja
• Pengembangan SDM
• Pemberian kompensasi
• Program peningkatan produktivitas
• Program kepegawaian
• Menghindari perlakuan diskriminasi


TOLOK UKUR PENILAIAN
Tolok ukur dapat dirumuskan melalui analisi jabatan dengan mengurai visi,misi dan tujuan organisasi menjadi uraian jabatan dan atau sasaran kinerja.dari analisi jabatan dapat digunakan menjadi tolok ukur kinerja. Pertama adalah rumusan hasil kerja, yaitu hasil yang diharapkan dapat tercapai melalui jabatan yang dimaksud. Kedua, adalah uraian jabatan, yaitu kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk mewujudkan hasil kerja yang diharapkan. Hasil kerja dan tolok ukur evaluasi kinerja mempunyai dimensi kuantita, kualitas, waktu, dan kecepatan, serta nilai, dan biaya, yang dapat dinyatakan dengan angka absolute, persentasi atau indeks.
Hasil kierja yang bersifat fisik mudah dinyatakan secara kuantitatif dalam angka absolute. Akan tetapi hasil kinerja yang beerisfat non fisik biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks dan atau tingkatan. Melalui analisis jabatan dapat dirumuskan sasaran yang harus dicapai oleh setiap unit di organisasi tersebut. Sasaran yang bersifat fisik mudah diukur dan dapat dirinci menjadi target-target yang harus dicapai dalam kurun waktu tertentu. Terutama untuk sasaran yang bersifat non fisik, tolok ukur dapat dirumuskan dalam bentuk Sasaran Utama Jabatan (SUJ) atau Key Result Area (KRA) dan indicator kunci (IK) atau Key Indicators(KI).
Kinerja dan produktivitas pada dasarnya adalah sejalan. Artinya, bila kinerja tingi, produktivitas juga tinggi, demikian juga sebaliknya. Namun dapat juga terjadi hal yang berbeda. Misalnya bila yang dicapai dapat melebihi tolok ukur yang telah ditetapkan , berarti kinerjanya tinggi. Akan tetapi bila untuk mencapai hasil tersebut terpaksa dikeluarkan biaya yang besar melebihi hasil yang dicapai, maka produktivitas akan tercatat rendah.

MELAKSANAKAN PENILAIAN
Evaluasi kinerja pada dasarnya dilakukan dengan memanfaatkan semua informasi yang berkaitan dengan kinerja tersebut. Oleh sebab itu, tahap pertama pelaksanakan evaluasi kinerja adalah menghimpun semua informasi yang berkaitan dengan kinerja yang dimaksud, baik menyangkut kinerja perorangan atau kelompok orang, maupun menyangkut kinerja unit kerja atau kinerja perusahaan secara keseluruhan . Tahap Kedua adalah mendeskripsikan unsure kinerja dari setiap informasi yang dihimpun, sehingga jelas terlihat besaran kinerja sebagaiman termuat dalam informasi tersebut. Tahap ketiga adalah membuat kajian atas kinerja, serta membandingkannya dengan tolok ukur atau sasaran yang harus dicapai. Tahap keempat adalah menarik kesimpulan dari pelaksanaan penilaian dan akhirnya tahap kelima adalah merumuskan saran-saran tindak lanjut.
Pelaku evaluasi kinerja, yaitu:
• Atasan langsung atau kepala unit yang bersangkutan
• Individu atau unit yang bersangkutan
• Tim yang secara khusus dibentuk
• Bawahan
• Teman sekerja
• Pelanggan dan masyarakat pada umumnya
• Kombinasi dua atau lebih

Semua informasi yang secara langsung dan tidak langsung yang berkaitan dengan evaluasi kinerja dapat digolongkan dalam 3 kelompok, yaitu:
1. Informasi Tentang Tolok Ukur
Kelompok informasi yang berkaitan dengan sasaran atau tolok ukur dapat diperoleh dari berbagai dokumen berikut ini:
 Visi dan misi organisasi atau Perusahaan
 Struktur organisasi
 Tugas pokok unit – unit organisasi
 Sasaran organisasi, unit-unit, dan setiap individu
 Uraian jabatan
 Rencana kinerja karyawan
 Daftar penugasan yang telah atau sedang berlangsung.
2. informasi tentang Kinerja
informasi kelompok kedua adalah semua informasi yang berkaitan dengan hasil kinerja itu sendiri, antara lain:
 laporan pelaksanaan tugas organisasi dan unit organisai secara periodic atau pada akhir pelaksanaan proyek
 laporan pelaksanaan tugas perorangan atau tim kerja
 hasil evaluasi kerja yang lampau
 hasil evaluasi linerja pribadi
 suevei kepuasan pelanggan
 umpan balik dari pelanggan dan atau masyarakat umum.

3. informasi tentang perubahan
informasi kelompok ketiga adalah informasi mengenai perubahan yang terjadi yang dapat mempengaruhi kinerja, antara lain:
 perubahan struktur organisasi
 rotasi dan alih tugas para pejabat secara besar-besaran
 perubahan sasaran kinerja dan luas tanggung jawab

UMPAN BALIK dan TIDAK LANJUTEVALUASI KIERJA
Hasil evaluasi kinerja harus diinformasikan kepada semua pemantu kepentingan terutama pihak yang langsung terkait atau dievaluasi, supay siap mendukun usahausha perbaikan. Evaluasi kenerja harus juga mampu memnganalisis penyebab kinerja rendah. Tindak lanjutnya dapat berupa saran penyempurnaan manajemen, organisasi dan sisitem kerja, identifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan, dan program kepegawaian lainnya.
Penyebab kinerja rendah
Penyebabnya dapat besifat internal atau eksternal, menyangkut kelompok orang atau individu. Penyebab kinerja rendah adalah :
1. keterbatasn dana
2. peralatan dan teknologi
3. manajemen kurang efektif
4. kepemimpinan kurang efektif
5. supervise dan pengawasan tidak efektif
6. lingkungan kerja
7. kebijakan pemegang saham
8. kompetensi kerja
9. disiplin dan etos kerja

Kamis, 14 April 2011

Dunia bisnis orang cina

Dunia bisnis orang cina

Jika ingin lebih berhasil dari orang lain,kita tidak punya pilihan,kecuali bekerja dengan lebih keras dan rajin.mereka yang sudah berhasil ternyata masih melaksaan kebiasaan kerja keras.mereka bangun dan mulai bekerja sepagi mungkin dan tidur tengah malam.jumlah jam kerja mereka melebihi jumlah jam kerja orang lain. Jika bekerja biasa bekerja 8 hingga 10 jam sehari,mereka bekerja selama 16 sampai 18 jam sehari.mereka bukan gila kerja melainkan mereka pekerja keras. Berdagang sama dengan belajar dan merupakan proses yang berkelanjutan.tidak ada istilah berhenti dan di hentikan.hanya sang pebisnis itu sendiri yang dapat membuat keputusan berkenaan dengan apa saja yang harus dilakukannya.

Kebanyakan pedagang cina berasal dari keluarga miskin dan tidak berpendidikan tinggi.diantara mereka merupakan imigran yang datang dari cina tanpa pengalaman bergadang sama sekali. Dunia orang cina adalah di bidang perdagangan.mereka suka dan tertarik untuk berdagang.orang cina juga percaya bahwa hanya dengan berdagang,mereka dapat menjadi kaya dan meningkatkan taraf hidupnya. Perspepsi orang cina pada perdagangan adalah positif dunia dagang adalah dunia yang menjanjikan kesenangan,kemewahan,dan kebahagiaan.
Orang cina dan perdagangan sudah bersatu padu serta sudah menjadi satu entitas yang tidak dapat dipisahkan. Mereka yang berdagang sama dengan bekerja untuk diri sendiri lebih baik kerja sendiri dari padabekerja dengan orang lain. Perspepsi orang cina pada perdagangan adalah positif.dunia dagang adalah dunia yang menjanjikan kesenangan,kemewahan,dan kebahagiaan.perdagangan smenjadi dasar kekeluargaan masyarakat orang cina.
Orang cina tidak suka pada batasan batasan dan hanya peganganlah yang dapat memberikan dunia tanpa batasan kepada mereka.dalam dunia perdagangan orang cina dapat bergerak dengan bebas mudah dan cepat.kebebasan jiwa raga dan juga kebebasan keuangan.

Falsafah bisnis Orang cina

Kecendrungan dan ketertiban orang cina dalam bidang perdagangan sulit ditandingi oleh bangsa bangsa lain. Mereka memilki keistimewaan dan keterampilan tersendiri sehingga menjadikan mereka golongan pedagang yang andal serta serta disegani oleh kawan dan lawan.
Ajaran konsianisme sudah ditafsir kembali dan diberi nafas baru sebagai pencetus semangat bagi orang cina agar melibatkan diri dalam perdagangan. Sejarah orang cina menunjukkan bahwa kebanyakan mereka terlibat pertanian.hanya segelintir orang yang melibatkan diri dalam perdagangan.
Berdagang dapat di jadikan sebagai hobi, tetapi bukan untuk mengisi waktu luang. Perdagangan adalah bidang yang serius menuntut perhatian penuh juga tenaga,komitmen,waktu dan pengorbanan yang tidak sedikit.
Dalam perdagangan tidak lah mudah bagi seseorang yang sudah jatuh untuk bangkit lagi. Pengenalan sedini mungkin dan dari bawah ini penting untuk memupuk sifat pedagang sejati. Keuntungan yang diperoleh sebaiknya tidak dibelanjakan.keuntungan tersebut harus digunakan untuk menambah modal kerja dan melakukan investasi.
Orang cina tidak suka berdagang dengan cara ingin gampangnya saja atanpa mengeluarkan usaha dan modal.itu bukan cara yang digemari orang cina karena perdagangan jenis ini tidak akan bertahan lama. Orang cina lebih suka perdagangan yang dapat memberi mereka keuntungan yang berkelanjutan dan untuk jangka waktu yang panjang.
Dalam falsafah dagang orang cina pedagang tidak boleh mengharapkan keuntungan pada saat baru memulai perdagangannya.mereka harus bersiap siap menghadapi semua kemungkinan seperti kerugian dan kegagalan pada masa awal. Untuk itu mereka haruis mempunyai modal yang kuat dan sumber keuangan yang dapat digunakan selama masa kritis itu. Keuntungan yang diperoleh sebaiknya tidak dibelanjakan.keuntungan harus di tambah untuk modal kerja dan melakukan investasi, keuntungan yang bakal diperoleh tergantung pada berapa banyak investasi yang sudah di lakukan.
Jadi sebenarnya setiap perdagangan perlu direncanakan dengan teliti,diurus dengan benar,dan diusahakan dengan penuh hati. Konsep perdagangan cina lebih berdsarkan pada prinsip simbiosis yaitu : setiap pedagang saling melengkapi.mengikuti konsep ini,jika ada pedagang yang menjual barang barang kecil,pedagang lain aka menjual pakaian da juga keperluan yang lain.

Prinsip bisnis Orang cina
Orang cina dapat berdagang di kampung melayu,tetapi orang melayu belum tentu bisa berdagang di kawasan orang cina. Orang cina cendrung menggeluti perdagangan karena hal itu adalah cara untuk meningkatkan setatus social dan kedudukannya dalam masyarakat. Pedagang harus mengetahui bagaimana caranya antara membedakan urusan pribadi dan kegiatan perdagangan keduanya tidak boleh diperdagangkan.
1. Agresif . Dalam kegiatan perdagangan tidak ada konsep kompromi dan bertanggung rasa terutama jika bersngkutan dengan barang untung dan rugi.orang cina menggunakan tawar menawar kepada pelanggan namun itu tidak boleh sampai membuat mereka rugi,pedagang harus bersikap tegas dalam mengurus keuangannya.
2. Jangan melepaskan peluang. Sekali terlepas sulit untuk merebutnya kembali.peluang hanya dating sekali.waktu adalah uang dan melepaskannya berarti membuang keuntungan serta menolak kekayaan.orang cina suka bekerja cepat mereka tidak suka membuang buang waktu.sebab itu lah orang cina maju dengan pesat,kerja cepat,dan kemampuan meningkat.
3. Berani mengambil resiko. Berani mengmbil resiko termasuk resiko gagal,rugi atau pun jatuhnya usaha dagangnya.berdagang adalah suatu kegiatan yang penuh resiko.tyidak ada jaminanbahwa kegiatan perdagangan pasti mendatangkan keuntungan.
4. Tahan banting. Berdagang menunutut pengorbanan yang banyak,seperti waktu,uang,dan sbb.berdagang memerlukan stamina yang kuat.bersusah susah dahulu,bersenang senang kemudian harus dijadikan dasar untuk menapak dengan kukuh untuk membangun perdagangan yang akan bertahan untuk jangka waktu yang lama.
5. Jangan menyerah pada nasib. Orang cina percaya hidup seumpama roda sebentar diatas dan ada kalanya dibawah.jatuh bangun dan untung rugi adalah hal yang biasa.setiap masalah ada jalan keluarnya dan yang harus dilakukan para pedagang adalah berpandang jauh. Dengan melihat jatuh kedepan dan melalui masalah yang di hadapi,seorang bisa memandang positif.
6. Semangat berjuang. Pedagang adalah petarungan dan punya cara untung bertahan hidup.pedagang harus memiliki cara dan motivasi yang tidak kunjung padam.mereka harus bersemangat dalam melakukanya. Ada pepatah cina mengatakan jika terlalu berhati hati akan mati.jika ingin berhasil kita harus berani mengambil resiko.hal ini tidak bisa diletakkan karena tidak ada seorang pun yang tau mengenai masa depannya.jadi setiap tindakan harus di hadapi dengan teliti,gaji semua aspek sebelum bertindak.setelah itu jangan berpaling ke belakang lagi trus maju bergerak dan berjuang hingga mencapai kemenangan.






Budaya bisnis Orang cina
Tidak ada alasan bagi seorang untuk tidak menjadi sukses Jika mereka tekun
Ketekunan merupakan salah satu factor keberhasilan orang cina dalam kegiatan berdagang.orang cina mampu menghadpi segala rintangan dan dan kesulitan untuk menyukseskan kegiatan perdagangan mereka.orang yang bekerja keras layak hidup senang.ketika orang sedang tidur di nina bobok kan mimpi indah,orang cina sudah keluar untuk bekerja dan mencari rezeki.jadi mereka memang layak mendapatkan ganjaran sebagai hasil dari apa yang sudah mereka usahakan.
Orang cina adalah bangsa yang suka berbicara.ketika berbicara mereka akan berbicara dengan suara yang keras.namun mereka selalu melakukan apa yang mereka katakan. Apabila orang cina mengatakan berdagang mereka biasanya tidakakn berfikir panjang untuk melakukannya.pengalaman dan kemahiran tidak penting karena hal itu dapat dp pelajari kemudian. Dengan berdagang seseorang dapat membina karir yang cemerlang semua ditentukan dengan usaha sendiri. Sejak kecil orang cina sudah di tanamkan pada pemikiran mereka agar tidak bergantung pada orang lain.
Dalam falsafah dagang cina tidak ada jalan dan cara yang mudah untuk menjadi kaya.jika ada yang bertanggapan demikian,sebaiknya berfikir kembali sebelum terlibat pada kegiatan perdagangan. Budaya niaga orang cina mengutamakan hal penting seperti siapa cepat dia dapat.orang akan kalah jika ia kalah dalam bertindak. Gabungan cepat pandai dan keteguhan hati adalah dasar falsafah budaya bagi pedagang yang sukses.

Sistem bisnis Orang cina
biar lambat asal selamat

untuk memulai kegiatan perdagangan,seorang tidak boleh menggunakan jalan pintas. Sistem yang digunakan orang cina adalah mengizinkan para pelanggannya membuat pilihan sendiri tanpa ada tekanan dari pemilik tempat. Sistem dagang orang cina agak berbeda dengan system yang digunakan oleh barat.orang cina lebih fokus kepada satu perdagangan saja sebelum mengnembangkannya pada kegiatan perdagangnan lain.
Keberhasilan orang jepang selalu dikaitkan dengan perdagangan yang berbasis budaya dan dan tradisinya.walaupun sebesar dan sehebat apapun perusahaan itu,tradisi mereka tetap terpelihara. Sistem ini juga dilaksanakan oleh perusahaan orang cina yang menganggap setiap pekerja adalah bagian dari entitas bisnis itu.jika perusahaan mengalami kerugian mereka akan menanggungnya bersama sama.


Seni bisnis Orang cina
Orang cina menganggap berdagang adalah seni.untuk dapat terampil menguasainya seorang harus sabar dalam mempelajari segala seluk beluk yang berkaitan dengan kegiatan perdagangan. Orang cina harus bersikap kritis pedagang yang melakukan manipulasi dan menggunakan tipu muslihat akan menerima akibatnya.begitu pula dengan pedagang yang angkuh,dan tidak bersahabat lambat laun akan kehilngan semua pelanggan. Cara yang mereka lakukan adalah memberikan kelebihan dari segala aspek,seperti membeli potongan harga menambah atas nilai barang yang di belinya.
Pedagang harus bersikap rajin bekerja ramah dan menjadikan pelanggan mereka sebagai saudara atau paling tidak sebagai sahabat dekat.setiap oranng sudah tentu akan merasa senang jika diberi pelayanan yang lebih dari pada pelanggan lain.hubungan persahabatan itu akan melahirkan kepercayaan dan keyakinan diantara pedagang dengan para pelanggannya. Biasanya kita tidak akan melakukan urusan dagang dengan pedagang yang kita ragukan.kita lebih suka dan mudah berurusan dengan pedagang yang sudah kita kenaldan dapat di percaya. Inilah bentuk seni dagang yang di lakukan oleh orang cina untuk menarik pelanggannya. Pedagang harus memiliki daya tahan mental dan jiwa yang kuat.

Cara bisnis Orang cina
Tanpa mengalami kerugian, keuntungan tidak mungkin datang
Meskipun orang cina mempunyai sifat fleksibel dalam kegiatan perdagangan pada dasarnya mereka cukup hati hati dan bersikap konservatif ketika menjalankan kegiatan dagang terutama yang berkaitan dengan aspek pengurusan keuangan. Pedagang cina lebih suka mempkerjakan sanak saudaranya sendiri untuk membantu kegiatan perdagangan mereka.menurut mereka lebih bail menggaji orang yang sudah dekat dengan mereka dan mempunyai pertallian saudara dari pada mempekerjakan orang lain. Bekerja dengan anggota keliarga tidak sama dengan bekerja dengan orang lain.perasaan sentiment juga berbeda. Orang cina akan merasa rendah diri jika mereka gagal hidup mandiri dan hanya mendapat gaji selama hidupnya.selagi seseorang itu bekerja mendapatkan gaji selama itulah ia tidak bisa menjadi kaya dan meningkatkan kedudukan sosialnya.

Etika bisnis Orang cina
Orang cina percaya,pedagang yang sukses harus memiliki daya kreativitas yang tinggi disamping kemampuan untuk merebut peluang yang ada. Pedagang cina mempunyai kode etik yang melarang penggunaan cara kotor.menjatuhkan perdagangan orang lain adalah perbuatan yang terkutuk. Persaingan yang sehat akan menguntungkan semua pihak.adapun persaingan yang tidak adil tidak akan membawa keuntungan apapun bagi pihak mana pun.
Dalam kegiatan perdagangan orang cina jarang sekali berkumpul di satu kawasan.berbeda dengan pedagang melayu yang terlalu suka berkumpul di suatu kawasan dan menjual barang yang sama. Akhirnya semua pedagang sama sama rugi dan gulung tikar.persaingan dalam perdagangan tidak berarti bahwa para pedagang tidak boleh bekerja sama dan saling mendukung satu sama lain.
Bagi masyarakat cina pedagang dilarang mengganggu dan menjelek jelekkan perdagangan orang lain.persaingan dibenarkan menurut nilai moral dan pertimbangan kemanusiaan. Namun dalam peraktik dagang cina mereka percaya bahwa kerugian jangka pendek adalah hal yang harus di lalui untuk mendapatkan adalah hal yang harus dilalui untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang. Cara ini tidak menggunakan muslihat tetapi kearifan untuk memikat hati pelanggan.

Rahasia bisnis Orang cina
Keberhasilan orang cina sering kali mengundang pertanyaan.banyak orang bertanya kenap orang cina berhasil dalam perdagangan dan ekonomi.padahal banyak di kalangan tauke, taiko, dan taikun cina berasal dari keluarga miskin.kebanyakan dari mereka hijrah dari Negara cina hanya membawa baju yang melekat di badan dan tidak mempunyai apa apa termasuk harta benda serta pendidikan.
Beberapa faktor yang mendorong keberhasilan orang cina adalah kemiskinan,perasaan kurang aman,dan ajaran falsafah yang di dapat sejak kecil. Orang cina mulai dari bawah dari yang tadinya tidak mempunyai apa apa akhirnya menjadi orang terkaya dan berhasil.orang cina berhasil bukan karena faktor keturunan,jika di katakana panndai bangsa lain juga pandai.
Dalam sistem sosial orang cina anak laki lakinya adalah ahli waris keturunan.salah satu cara menunjukkan penghormatan kepada kedua orang tua adalah mengangkat martabat cara menjadi kaya adalah melalui kegiatan perdagangan. Rahasia kesuksesan orang cina adalah uang tidak pernah di jadikan sebagai penghalang,asal ada kemauan di situ pasti ada jalan. Yang penting kita harus berusaha, tabah, dan sanggup menderita untuk hidup susah.



Petuah bisnis Orang cina
Petuah untuk berhasil dalam bidang perdagangan adalah menjadi pedagang yang dapat dipercaya, mudah kalau berurusan, dan tidak banyak bicara. Untuk menjadi pedagang yang berhasil, mereka harus dapat memberikan dan mendapatkan keyakinan dari para pelanggannya. Pedagang cina tidak takut dan tidak pelit untuk mengeluarkan sedikit biaya agar mereka dapat menangkap dan memikat hati pelanggannya.
Orang cina memegang teguh tingkat kepercayaan. Mereka berpegang teguh dengan janji yang telah dibuatnya. Setiap janji akan dipenuhi karena itu merupakan dasar sari suatu keberhasilan suatu urusan dagang.jika janji tidak di penuhi pedagang akan kehilangan integritas dan kredibilitas bukan saja di kalangan pelanggan melainkan juga pada masyarakat dagang.

Keberhasilan bisnis Orang cina
Kesabaran itu sangat pahit, tetapi buahnya sangat manis. Dengan adanya kegagalan sesorang dapat mempelajari segala kesalahan kekurangan dan kelemahan yang terjadi. Jika ketekunan di gabungkan dengan tekad yang kuat dan diperkukat dengan kesabaran niscaya akan menjadi asset yang cukup berharga bagi siapa saja yang ingin melibatkan dirinya dalam perdagangan. Yang terpenting adalah mereka dapat mencurahkan seluruh tenaga dan upaya untuk memajukan perdagangannya.keuntungan yang diperolehnya hasil dari keringat mereka sendiri.
Orang cina cendrung memilih berdagang karena bidang ini tidak di batasi oleh ruang,waktu,dan tempat. Selain bebas kegiatan perdagangan juga menyediakan ruang yang luas bagi seseorang untuk mengembangkan kemampuannya.kebanyakan usahwan cina yang sukses bekerja sekurang kurangnya 18 jam sehari.

Bakat bisnis Orang cina
Dimana ada air, disitu ada orang cina.orang cina bisa membuka restoran di Negara Kenya dan menjalankan perjalanan ritel di papua nugini yang sebagian besar penduduknya masih primitive. Beberapa ciri seseorang memiliki bakat berdagang mukanya bulat dan manis di pandang, badan berisi,dahi cerah, dan luas serta begitu bergairah terhadap uang.



Kepandaian bisnis Orang cina

Emas yang bersembunyi hanya dapat di keluarkan jika seseorang itu berusaha mencari dan menggalinya. Usahawan dan pedagang sejati tidak pernah menjadi tempat sebagai alasan untuk tidak berdagang. Dalam bidang perdagangan tidak ada istilah rasa sakit.yang ada adalah bangkit dan jangan takut pada sesuatu yang pahit rasanya.
Orang cina tidak suka mencari cari alasan. Mereka berusaha menghilangkan alasan apapun dan menjauhkan diri dari pendapat pendapat yang tidak membantu mereka. Pandai atau tidaknya seorang pedagang hanya dapat diketahui setelah ia berhasil mengatasi segala rintangan yang di hadapi dalam perdagangan yang beresiko tinggi.

Psikologi bisnis Orang cina
Sekali melangkah mereka akan terus melangkah.tidak ada kata kata mundur.. Orang cina percaya nasib buruk dapat diubah.sial dan malang dapat dibuang dan digantikan dengan nasib yang baik. Pemikiran dan pemahaman secara psikologi orang cina dipengaruhi oleh alam seketarnya.alam dapat dikatakan memegang perana yang penting dalam menentukan keberhasilan seseorang dalam perdagangan.

Pemikiran bisnis Orang cina

Masalah adalah batu loncatan dan bukan penghalang untuk sebuah keberhasilan. Pedagang tidak harus cerdik dan memiliki otak yang cerdas.yang diperlukan adalah keberanian untuk menghadapi tantangan apa pun yang akan dating,bagi pedagang untuk memiliki pemikiran yang dinamis karena dapat membantu mereka melihat dunia perdagangan secara menyeluruh dan tidak terbatas dalam lingkungan sekitar saja. Kedinamisan dalam masyarakat cina berkaitan erat dengan cara berpikir pedagang cina yang fleksibel.orang cina mudah beradaptasi menyesuaikan dengan perubahan iklim ekonomi dan perilaku pasar.
Adat kebiasaan bisnis Orang cina
Semakin besar angpau yang diberikan,semakin banyak keuntungan yang akan masuk. Pedagang cina biasanya tutup buku pada setiap akhir tahun. Suatu perdagangan di katakana berhasil jika pada akhir tahun itu mencatat keuntungan. Para pedagang cina akan menyelesaikan utang 3 hari menjelanng tahun baru.
Dimulainya kegiatan perdagangan adalah pada tahun baru selalu di mulai denngan membakar petasan.tujuannya adalah untuk mengusir nasib yang tidak baik dan semangat jahat. Pedagang tidak boleh mengatakan sesuatu yang tidak baik ketika memulai babak baru perdagangannya.


Pantangan bisnis Orang cina

Tarian singa atau barongsai dipercaya dapat mendatangkan keberuntungan dan rezki yang berlimpah. Waktu yang paling baik untuk merayakan perayaan adalah tengah hari atau menjelang sore. Orang cina tidak dianjurkan mengadakan perayaan pada malam hari. Bunga yang putih tidak sesuai untuk perayaan karena dianggap sebagai pertanda perkabung. Orang cina mempunyai pantangan agar tidak memberikan hadiah berupa jam, gunting, dan benda yang tajam kepada pedagang.


Lokasi bisnis Orang cina
Untuk mendapatkan ikan yang besar,kita harus menyediakan umpan dan alat pancing yang baik. Warna memainkan peranan yang penting dan membantu memajukan perdagangan mereka. Sebab itu orang cina suka memillih warna terang dan cerah sebagai latar belakang tempat perdagangan mereka. Lokasi perdagangan yang dianggap baik adalah yang memiliki kemudahan memakirkan kendaraan,pemgangkutan umum,dan tidak jauh dari pusat administrasi pemerintahan.

Sumber : Ann wan seng, Rahasia Bisnis Cina, Penerbit : Hikmah,

Minggu, 24 Oktober 2010

service quality

A. Pengertian Kualitas ( Quality)
Menurut Garvin dalam Tjiptono (2008:77) ada lima perspektif kualitas yang berkembang saat ini yakni :
1. Transcendental approach
Dalam perspektif ini, kualitas dipandang sebagais sesuatu yang secara intuitif dapat dipahami, namun hampir tidak mungkin dikomunikasikan, contohnya kecantikan atau cinta. Perspektif ini menegaskan bahwa orang hanya dapat belajar memahami kualitas melalui pengalaman yang didapatkan.
2. Product-based approach
Perspektif ini mengasumsikan bahwa kualitas merupakan karakteristik, komponen atau atribut objektif yang dapat diperhitungkan dan dapat diukur. Perbedaan dalam hal kualitas mencerminkan perbedaan dalam jumlah beberapa unsur atau atribut yang dimiliki produk. Semakin banyak atribut yang dimiliki sebuah produk atau merek, semakin berkualitas produk atau merek bersangkutan.
3. User-based approach
Perspektif ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung pada orang yang menilainya, sehingga produk yang paling memuaskan seseorang merupakan produk yang berkualitas tinggi. Perspektif yang bersifat subjektif ini menyatakan bahwa setiap pelanggan memiliki kebutuhan dan keinginan masing-masing yang berbeda satu sama lain, sehingga kualitas bagi seseorang adalah kepuasan maksimum yang dirasakannya.
4. Manufacturing-based approach
Perspektif ini lebih terfokus pada peraktik-peraktik perekayasaan dan pemanufakturan, serta mendefenisikan kualitas sebagai kesesuaian atau kecocokan dengan persyaratan. Ancangan semacam ini menekankan penyesuaian spesifikasi produksi dan operasi yang disusun secara internal, yang sering kali dipicu oleh keinginan untuk meningkatkan produktifitas dan menekan biaya. Jadi, yang menentukan kualitas adalah standar-standar yang ditetapkan perusahaan, bukan konsumen yang membeli atau menggunakan produk jasa.
5. Value-based approach
Perspektif ini memandang kualitas dari aspek nilai dan harga, dengan mempertimbangkan trade-off antara kinerja dan harga, kualitas didefenisikan sebagai tingkat kinerja yang terbaik atau yang sepada dengan harga yang dibayarkan. Kualitas dalam perspektif ini bersifat relatif, sehingga produk yang memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk yang paling bernilai. Tetapi produk yang paling bernilai adalah barang/jasa yang paling tepat dibeli atau digunakan.

B. Pengertian Pelayanan (Service)
Secara sederhana, istilah service dapat diartikan sebagai perbuatan melakukan sesuatu bagi orang lain. Akan tetapi, tidak mudah mencari persamaan kata dalam bahasa indonesia yang sesuai untuk istilah tersebut. Setidaknya ada tiga istilah tersebut, yakni jasa, layanan dan service. Sebagai jasa, service umumnya mencerminkan produk yang tidak berwujud (intangible) atau sektor industri spesifik, seperti pendidikan, kesehatan, komunikasi, transportasi, asuransi, perbankan, perhotelan, konstruksi, perdagangan, rekreasi, dan lain-lain. (Tjiptono 2008:1)

Konsep service sering dianggap sebagai ukuran relatif kebaikan suatu produk/jasa yang terdiri atas kualitas desain dan kualitas kesesuaian. Kualitas desain merupakan fungsi spesifikasi produk, sedangkan kualitas kesesuaian adalah ukuran seberapa jauh suatu produk mampu memenuhi persyaratan atas spesifikasi kualitas yang telah ditetapkan. Dalam persektif Total Quality Management, kualitas dipandang secara lebih luas, dimana tidak hanya aspek hasil saja yang ditekankan melainkan juga meliputi proses lingkungan, dan manusia. Hal ini tampak dalam defenisi yang dirumuskan Goetsh dan Davis dalam Tjiptono (2004:51) bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Dalam literatur manajemen dijumpai setidaknya ada 4 ruang lingkup defenisi konsep service
Pertama : Service menggambarkan berbagai subsektor dalam kategorisasi aktifitas ekonomi, seperti transportasi, finansial, perdagangan ritel, personal service, kesehatan, pendidikan, dan layanan publik. Dengan kata lain lingkupnya adalah industri.
Kedua : Service dipandang sebagaiproduk yang intangible yang hasilnya lebih berupa aktifitas daripada subjek fisik, meskipun dalam kenyataannya bisa saja produk fisik dilibatkan (misalnya makanan dan minuman direstoran, dan pesawat jasa penerbangan). Jadi, dalam hal ini ruang lingkupnya adalah tawaran produk.
Ketiga : Service merefleksikan proses, yang mencakup penyampaian produk utama, intraksi personal, kinerja dalam arti luas (termasuk didalamnya drama dan penampilan), serta pengalaman layanan.
Keempat : Service dapat pula dipandang sebagai sebuah sitem yang terdiri atas dua komponen utama, yakni service operation yang kerap kali tidak tampak atau tidak diketahui keberadaannya oleh pelanggan. Dan service delivery yang biasanya tampak atau diketahui pelanggan.


C. Bentuk-Bentuk Layanan
Secara garis besar, bentuk-bentuk layanan dapat dikelompokkan menurut berbagai kriteria. Salah satunya adalah daya tahan (durability) atau berwujud (tangibility) produk saling berkaitan. Berdasarkan keriteria ini, peroduk dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni :
1. Barang tidak tahan lama (non-durable goods)
Barang tidak tahan lama adalah barang yang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapakali pemakaian. Umur ekonomisnya maksimum satu tahun.
2. Barang tahan lama (durable goods)
Barang tahan lama dalah barang berwujud yang biasanya bias bertahan lama atau berumur ekonomis lebih dari satu tahun.
3. Jasa (service)
Jasa merupakan aktifitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Contohnya transportasi, bengkel reparasi, salon kecantikan, restoran, hotel, rumah sakit, universitas, dan lain-lain.
Menurut Zeithaml dan Bitner dalam Hurriyati (2005:28) ”Jasa pelayanan pada dasarnya adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud (intangible) bagi pembeli pertamanya.”
Berdasarkan pengertian jasa di atas, Tjiptono (2004:18) mengutarakan ada lima karakteristik utama jasa bagi pembeli pertamanya.
1. Intangibility (tidak berwujud)
Jasa bebeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat, atau benda; maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance), atau usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Barang biasa diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.
2. Variability / Heterogeneity (berubah-ubah)
Jasa bersifat variabel karena merupakan non-standarized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis tergantung kepada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi. Hal ini dikarenakan jasa melibatkan unsur manusia dalam proses produksi dan konsumsinya yang cenderung tidak bisa diprediksi dan cenderung tidak konsisten dalam hal sikap dan perilakunya.
3. Perishability (tidak tahan lama)
Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Kursi pesawat yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, atau kapasitas jalur telepon yang tidak dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu saja karena tidak bisa disimpan.
4. Lack of Ownership
Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya. Mereka bisa mengkonsumsi, menyimpan atau menjualnya. Di lain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personel atas suatu jasa untuk jangka waktu terbatas (misalnya kamar hotel, bioskop, jasa penerbagan san pendidikan)

Perilaku konsumen

Perilaku Konsumen didefinisikan sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan yang mentyusul tindakan itu. Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Setiadi (2003:3) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar kita dimanamanusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka.
Terdapat tiga ide penting perilaku konsumen dalam pengertian tersebut :
a. Perilaku Konsumen melibatkan pertukaran, karena itu peran pemasaran adalah untuk menciptakan pertukaran dengan konsumenmelalui penerapan berbagai strategi pemasaran.
b. Perilaku Konsumen melibatkan interaksi afeksi (perasaan), kognisi (pemikiran), perilaku dan kejadian di lingkungannya.
c Perilaku Konsumen bersifat dinamis, dengan artian bahwa perilaku konsumen, kelompok konsumen, atau masyarakatluas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaa, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli. Sebagian besar adalah faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar tetapi harus benar-benar diperhitungkan. Setiadi (2003: 11-15) mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen :
a. Faktor- faktor Kebudayaan
Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Seorang anak yang sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi dan perilaku melalui suatu proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan lembaga sosial lainnya. Setiap kebudayaan terdiri dari sub budaya yang kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Kelas sosial adalah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa.
b. Faktor-Faktor Sosial
Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Keluarga dapat dibedaka menjadi dua kelompok, yaitu keluarga orientasi yakni merupakan orang tua dari seseorang, dan keluarga prokreasi yakni pasangan hidup anak-anak seseorang keluarga merupakan organisasi pembeli dan konsumen yang paling penting dalam suatu masyarakat dan telah diteliti secara intensif. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasi dalam peran dan status.
c. Faktor Pribadi
Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh umur dan tahapan siklus hidup keluarga dan juga pekerjaan. Keadaan ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya dan polanya), tabungan dan hartanya (termasuk persentase yang mudah dijadikan uang), kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan menabung.
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang. Kepribadian dan konsep diri merupakan karakteristik psikoligis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten.
d. Faktor Psikologis
Motivasi merupakan dorongan yang timbul dari suau keadaan psikologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, dan rasa tidak nyaman. Persepsi didefenisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Kepercayaan dan sikap merupakan suatu gagasan deskriptif yang dimiliki oleh seseorang terhadap sesuatu.

Pengambilan Keputusan Pembelian
Suatu keputusan melibatkan pilihan alternatif. Semua aspek pengaruh dan kognisi dilibatkan dalam pengambilan keputusan konsumen. Akan tetapi inti dari pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasai alternatif-alternatif dan memilih salah astu diantaranya.
Menurut setiadi (2003 :16)), proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut : pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian.


Secara rinci tahap – tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pengenalan masalah (Problem Recognition)
Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkan.
2. Pencarian Informasi (Information Search)
Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak tentang produk yang diinginkannya. Umumnya jumlah aktivitas pencarian dari situasi pemecahan masalah yang terbatas ke pemecahan masalah yang ekstensif. Semakin banyak informasi yang didapat, kesadaran dan pengetahuan konsumen tentang adanya merek dan fitur akan meningkat.
3. Evaluasi alternatif (Evaluation of Alternatif)
Evaluasi alternatif adalah cara konsumen memperoleh informasi yang menghasilkan berbagai pilihan merek. Ada beberapa proses evaluasi keputusan. Kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama berdasar pertimbangan yang sadar dan rasional.
4. Keputusan Membeli (Purchase Decision)
Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Dua faktor yang mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli adalah sikap orang lain dan faktor keadaan tidak terduga, seperti pendapatan dan harga.
5. Perilaku setelah pembelian (Post Purchase Behaviour)
Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen juga akan terlibat dalam tindakan setelah pembelaindan penggunaan produk yang akan menarik minat pasar.

Jenis-jenis Perilaku Keputusan Konsumen
Menurut Kotler (2000: 247-249), ada beberapa jenis perilaku keputusan konsumen, antara lain :
a. Perilaku Pembelian Kompleks
Konsumen sangat terlibat bila suatu produk mahal, jarang dibeli, beresiko, dan mempunyai ekspresi pribadi yang tinggi. Jenis perilaku pembelian kelompok ini akan melalui suatu proses belajar. Yang pertama ditandai dengan mengembangkan kepercayaan mengenai produk tersebut, kemudian membuat perilaku pembelian dengan kebijaksanaan.
b. Perilaku pembelian yang mengurangi ketidaksesuaian
Konsumen terkadang terlibat dalam suatu pembelian tetapi tidak melihat banyak perbedaan dalam merek. Keterlibatan yang tinggi ini berdasarkan kenyataan bahwa pembelian tersebut bersifat mahal, jarang dan beresiko. Dalam kasus ini pembeli akan berkeliling untuk mempelajari apa yang tersedia akan membeli dengan cukup tepat karena perbedaan merek tidak nyata. Pembeli menanggapi hanya menurut harga yang baik atau menurut kemudahan dalam membeli.
c. Perilaku Pembelian Menurut Kebiasaan.
Banyak produk yang dibeli dengan keterlibatan konsumen yang rendah dan tidak ada perbedaan merek yang signifikan. Terdapat kebiasaan bahwa para konsumen mempunyai keterlibatan rendah dengan kebanyakanbarang yang murah dan sering dibeli. Perilaku konsumen dalam kasus tersebut tidak melalui urutan kepercayaan/pendirian perilaku yang normal. Para konsumen tidak secara ekstensif mencari informasi mengenai merek, mengevaluasi karakteristiknya dan membuat keputusan penuh pertimbangan mengenai merek apa yang dibeli.
d. Perilaku Pembelian yang mencari Variasi
Beberapa situasi pembelian ditandai dengan keterlibatan konsumen yang rendah tetapi perbedaan merek bersifat nyata. Disini konsumen terlibat banyak melakukan peralihan merek dalam perilaku pembelian.

Periklanan

Iklan adalah kandungan utama dari manajemen promosi yang menggunakan ruang media bayaran beruap televisi, radio, surat kabar, majalah guna menyampaikan pesan Kebanyakan iklan diarahkan kepada kelompok-kelompok spesifik dengan siapa pengiklan ingin berkomunikasi (May Lwin, 2005:15)
Menurut Lamb (2000 : 147) periklanan adalah segala macam bentuk komunikasi yang dibayar dimana sponsor maupun perusahaan diidentifikasi. Periklanan merupakan salah satu tahapan dalam pemasaran yang bertujuan mengubah atau mempengaruhi sikap-sikap konsumen. Periklanan menuntut adanya interaksi antar tiga sisi periklanan yakni pembuat iklan, biro iklan dan pemilik media yang akan memuat iklan. Serangkaina program periklanan dengan sejumlah anggaran dana terentu diharapkan dapat berpengaruh secara positif untuk meningkatkan atau mempertahankan kesadaran/loyalitas merek, meningkatkan pangsa pasar, dan persepsi atas atribut produk. Ketika konsumen sangat loyal terhadap suatu merek, mereka mungkin akan membeli produk tersebut lebih banyak lagi ketika periklanan dinaikkan. Periklanan juga dapat mengubah pentingnya ciri-ciri merek. Pemasar dapat mengubah daya tarik merek sebagai tanggapan terhadap kebutuhan konsumen yang berubah atau mencobamencapai sutau keunggulan atas merek pesaing.
Menurut Tjiptono (2003 : 81) Iklan merupakan kata-kata dalam tayangan iklan atau komersial yang berfungsi untuk menjelaskan manfaat produk dan memberikan alasan mengapa konsumen (calon konsumen) perlu membelinya.

Jenis periklanan:
May Lwin (2002 :15) membagi jenis periklanan :
a. Iklan Strategis digunakan untuk membangun merek. Hal ini dilakukan dengan mengkomunikasikan nilai merek dan manfaat produk. Perhatian utama dari periklanan strategis ini dalam jangka panjang adalah memposisikan merek serta membangun pangsa pikiran dan pangsa pasar.
b Iklan Taktis memiliki tujuan yang lebih mendesak. Periklanan ini dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan merek tertentu.
c. Iklan Ritel dilakukan oleh toko serba ada, pasar swalayan, dan dealer mobil yang memberikan banyak penawaran khusus dan mempunyai persediaan barang dagang.

d. Iklan Korporat merupakan bentuk lain dari iklan strategis. Iklan ini sering berbicara tentang nilai warisan perusahaan serta komitmen perusahaan terhadap pengawasan mutu.

Tujuan Periklanan
Durianto (2003 : 11-12) mengemukakan tujuan periklanan adalah sebagai berikut :
1. Menciptakan kesadaran pada suatu merek di benak konsumen (create awareness). Brand awareness yang tinggi merupakan kunci pembuka untuk tercapainya brand equity yang kuat. Pemasar seharusnya menyadari bahwa tanpa brand awareness yang tinggi, sulit untuk mendapatkan pangsa pasar yang tingi.
2. Mengkomunikasikan informasi kepada konsumen mengenai atribut dan manfaat suatu merek.
3. Mengembangkan atau mengubah citra sebuah merek. Sebuah merek terkadang mengalami dilusi sehingga perlu diperbaiki citranya. Yang dapat dilakukan adalah melalui iklan.
4. Mengasosiasikan suatu merek dengan perasaan serta emosi. Tujuannya adalah agar ada hubungan emosi antara konsumen dan suatu merek
5. Menciptakan norma-norma kelompok
6. Mengendapkan perilaku. Perilaku konsumen dibentuk lewat iklan.
7. Mengarahkan konsumen untuk membeli produknya dan mempertahankan market power perusahaan. Iklan sangat power full dalam meningkatkan power suatu merek dipasaran.
8. Menarik calon konsumen menjadi konsumen yang loyal dalamjangka waktu tertentu.
9. Mengembangkan sikap positif calon konsumen yang diharapkan dapat menjadi pembeli potensial di masa yang akan datang.

Media Iklan
Ada beberapa media yang dapat digunakan sebagai alat periklanan. Shimp (2003 : 513 - 523) mengemukakan kekuatan dan kelemahan dari iklan yaitu. :
1. Surat Kabar
Kekuatannya :
a. Jangkauan pasar. Surat kabar dapat menjangkau daerah – daerah perkotaan hingga pedesaan sesuai cakupan pasarnya (lokal, regional atau nasional). Misalnya, kompas merupakan surat kabar dengan jangkauan nasional.
b. Comparison shopping. Surat kabar memuat iklan secara tertulis yang dapat dibawa kemana-mana oleh pembacanya. Bahkan pembaca bisa membawanya sampai ketempat belanja sehingga dapat digunakan sebagai referensi untuk memilih barang sewaktu belanja atau sebagai acuan perbandingan harga.
c. Tanggapan konsumen yang positif. Pada umumnya, konsumen memandang surat kabar sebagai media yang memuat hal-hal aktual yang perlu segera diketahui oleh pembaca.
d. Fleksibilitas. Pembuat iklan secara bebas memilih cakupan geografis pasar yang akan diproritaskan. Misalnya, untuk wilayah sumatera utara orang akan memilih analisa, jika sasaran geografis pasarnya adalah nasional maka orang akan lebih efektif jika memilih kompas.
Kelemahan :
a. Dibaca dalam tempo singkat. Surat kabar pada umumnya hanya dibaca sekali saja.
b. Pembatasan kelompok pasar tertentu. Sekalipun surat kabar memiliki sirkulasi luas, kelompok pasar tertentu tetap tidak dapat dilayani dengan baik. Maksudnya tidak semua produk yang dianggap masih tabu tidak dapat diiklankan disurat kabar, seperti alat bantu yang berkaitan dengan masalah seksual.
2. Majalah
Kekuatan :
a. Beberapa majalah mampu menjangkau khalayak yang sangat luas.
b Selektivitas. Majalah mempunyai segmen pasar tertentu. Misalnya majalah bola ditujukan untuk para penggemar bola.
c. Daya tahan lama. Majalah cenderung disimpan setelah selesai dibaca.
d. Mutu reproduksi tinggi. Majalah mempunyai keindahan, mutu, keistimewaan, gengsi dan daya tarik kemewahan.
e. Kemampuan menyajikan informasi yang rinci. Majalah seringkali menyajikan artikel-artikel yang menunjukkan wawasan, keahlian, dan kredibilitas.
f. Potensi keterlibatan tinggi. Kemampuan kreatifitas iklan di majalah dapat membuat konsumen terpengaruh dengan iklan tersebut.
Kelemahan :
a. Tidak mendapat perhatian pembaca.
b. Tenggang waktu yang lama. Pembuat iklan dapat mengubah materi iklan hanya dengan pemberitahuan singkat, karena majalah mempunyai waktu edar hingga muncul edisi baru yang lama
c. Ketidakberaturan letak iklan di majalah membuat pembaca mengabaikan iklan-iklan tersebut.
d. Pilihan geografis yang sedikit terbatas. Pembuat iklan hanya dapat memasang iklan di dalam satu dari beberapa daerah atau negara tertentui.
e. Keberagaman dalam pola sirkulasi dari pasar ke pasar. Misalnya Majalah Rolling Stone, lebih banyak dibaca di daerah metropolitan daripada pedesaan. Dengan demikian pembuat iklan metropolitan yang tertarik tidak dapat menjangkau konsumen yang ada di pedesaan.
3. Radio
Kekuatan :
a. Seleksi Audiens. Setiap stasiun radio memiliki target pendengar yang berbeda-beda, misalnya Most FM memiliki audiens kawula muda dan Smart FM bagi profesional bisnis.
b. Radio adalah media intrusive. Radio memaksa pendengarnya untuk mendengar. Pendengar radio memiliki upaya khusus untuk mengabaikan iklan. Sifat intrusive ini menyebabkan radio memiliki efektivitas untuk menciptakan minat pendengar.
c. Biaya produksi rendah bila dibandingkan dengan mdia iklan yang lainnya. Hal ini disebabkan pembuat iklan tidak perlu menghabiskan biaya yang besar untuk membuat copy atau jingles.
d. Media yang fleksibel. Pendengar radio bervariasi dan mencakup hampir semua segmen pendengar.
e. Bukan media musiman. Siaran radio tidak terpengaruh oleh cuaca dan musim.
f. Murah. Tarif iklan di radio ditetapkan berdasarkan rating position, daya beli segmen, kualitas segmen masyarakat sasaran dan skala pasar.
g. Frekuensi tayang tinggi. Biaya iklan yang relatif murah sehingga dapat menambah frekuensi tayangnya iklan.
h. Imajinatif. Pendengar radio dirangsang untuk berimajinasi terhadap produk yang diiklankan.
i. Bersifat mobile. Radio dapat dibawa kemana saja karena tidak memerlukan tenaga listrik yang besar.
j. Daerah jangkauan luas. Mampu mencakup daerah pinggiran hingga pedesaan, yang terkadang tidak dapat dijangkau surat kabar.
Kelemahan :
a. Tanpa tampilan visual. Pembuat iklan tidak dapat mendemonstrasikan produknya di radio.
b. Terbatasnya waktu untuk mencatat hal-hal penting menngenai isi iklan.
c. Banyaknya stasiun radio membuat pembuat iklan harus memilih stasiun radio yang tepat agar dapat menjangkau konsumen.
4. Internet.
Kekuatan :
a. Iklan internet dapat menjangkau konsumen di seluruh dunia untuk para pengguna internet
b. Media yang paling jelas diukur efektifitas dan efisiennya. Pengguna internet yang sekedar main-main sampai yang serius dapat ditelusuri dengan perangkat lunak. Salah satu metode untuk mengukur efektivitas suatu banner iklan adalah “click through rate” , yaitu persentase dari web surfer yang melakukan klik terhadap iklan tersebut. Menurut Andrea Peterson, kalau angka ini bisa melewati satu persen saja, ia sudah dianggap efektif.
Kelemahan :
a. Tingkat Penggunaan internet masih sangat rendah terutama di negara berkembang
b. Dalam internet, iklan memiliki batas yang tipis dengan transaksi. Sumber pendapatan portal yang masih kurang memadai membuat media ini masih kurang berkembang di Indonesia. Pada umumnya rata-rata portal di Indonesia mendapatkan sumber uang dari dua sumber tetap yaitu referral fee dan ads fee .
5. Iklan Televsi
Durianto (2003 : 35 – 36) mengemukakan kekuatan dan kelemahan iklan televisi, yaitu :
Kekuatan :
a. Efisiensi Biaya.
Televisi mampu menjangkau masyarakat yang sangat luas. Kelebihan ini menimbulkan efisiensi biaya untuk menjangkau setiap orang. Bayak pengiklan memandang televisi sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan pesan-pesan komersialnya.
b. Dampak yang kuat
Iklan di televisi sampai ke pemirsa dalam bentuk audio visual. Kreativitas pengiklan lebih dapat dieksplorasi dan dioptimalkan dengan mengkombinasikan gerak, keindahan, kecantikan, suara, warna, musik, drama, humor, maupun ketegangan.
c. Pengaruh yang kuat
Kebanyakan pemirsa melewatkan waktunya di depan televisi yang merupakan sarana hiburan, sumber berita, sarana pendidikan, dll. Pemirsa televisi umumnya memilih produk yang konsumen kenal.
Kelemahan :
a. Biaya tinggi
Biaya iklan untuk menjangkau setiap orang relatif rendah. Biaya absolut beriklan di televisi adalah tinggi.
b. Masyarakat yang tidak selektif
Pemirsa televisi banyak dan luas. Iklan yang ditampilkan di televisi mungkin menjangkau pasar yang tidak tepat dan tidak selektif.
c. Kesulitan Teknis.
Jadwal tayang iklan di televisi tidak mudah diubah sehingga seringkali tidak fleksibel. Kebutuhan pengiklan yang mendesak dalam menghadapi event-event tertentu, seringkali pihak pengiklan akan menghadapi kesulitan teknis untuk mengubah jadwal maupun jam tayang.

Selasa, 22 Juni 2010

SIKAP KEPEMIMPINAN

SIKAP KEPEMIMPINAN

Sikap bagi seorang pemimpin adalah penting demi kelancaran kegiatan perusahaan untuk mencapai sasaran yang telah direncanakan sebelumnya, bagaimana merangsang dan mengarahkan karyawan secara efektif agar tergerak untuk melakukan semua yang diperintahkan secara tulus dan ikhlas hati. Karena ada karyawan yang melakukan semua perintah pimpinannya dengan sikap setengah hati. Agar tidak terjadi hal-hal seperti itu, ada baiknya anda seorang pemimpin menjaga sikap dan kewibawaan agar tidak dipandang lemah oleh karyawan.

A. GAYA KEPEMIMPINAN
Menurut Koonz dibedakan menjadi tiga gaya kepemimpinan yaitu: kepemimpinan autokratis, kepemimpinan demokrasi, dan kepemimpinan bebas.
Menurut French ada empat gaya kemimpinan yaitu: kepemimpinan autokratis, kepemimpinan birokratis, kepemimpinan demokratis dan kepemimpinan bebas.
1. Gaya kepemimpinan autokratis yaitu kepemimpinan diktator, dimana seorang pemimpin memegang kekuasaan secara mutlak. Pemimpin ini memerintah berdasarkan kemampuannya dalam pembrian kompensasi atau hukuman.
2. Gaya kepemimpinan birokratis yaitu kepemimpinan berdasarkan peraturan yang ditandai dengan kepatuhan terhadap pelaksanaan prosedur yang berlaku bagi pemimpin dan anak buahnya
3. Gaya kepemimpinan demokratis adalh kepemimpinan dengan kesederajatan dimana bawahan dapat mengeluarkan pendapatnya sendiri dan sering terjadi komunikasi dua arah dengan pemimpin. Dalam merumuskan masalah pemimpin sering mengkonsultasikan dengan karyawan sehingga menghasilkan keputusan bersama
4. Gaya kepemimpinan bebas yaitu pemimpin sangat sedikit memberikan peranannya semua pelaksanaan tugas dilimpahkan sepenuhnya kepada karyawan dalam menentukan tujuan dan cara untuk mencapainya.
Menurut Rensis Likert pemimpin yang berhasil adalah:
• Suportif yaitu memberikan samangat dengan bawahannya
• Melengkapi anak buahnya dengan fasilitas, latihan, pengembangan dan sebagainya yang diperlukan untuk menjalankan programnya
• Meningkatkan kerja sama dan saling berkomunikasi dengan bawahan dalam seluruh lapisan.
• Menyerukan prestasi kerja yang tinggi
Menurut JK. Hempil, Edwin A. Fleisman dan Edwin F. Harris mengemukakan adanya dua klasifikasi tindakan yang menentukan keberhasilan kepemimpinan yaitu:
• Pencapaian tujuan organisasi
• Perhatian terhadap kepuasan karyawan
Keseimbangan antara tujuan organisasi dengan tujuan individu sangat dituntut peranan pemimpin dalam mengarahkan tersebut. Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang mampu mengarahkan anak buahnya untuk mencapai dua macam tujuan yaitu tujuan perusahaan dan tujuan pribadi sehingga kinerja karyawan dapat ditingkatkan yang berpengaruh pada imbalan.
B. HUBUNGAN PEMIMPIN DENGAN LINGKUNGAN
Suatu kepemimpinan tidak lepas dari pengaruh lingkungan. Hal ini karena hubungannya dengan tujuan dari perusahan yang melibatkan masyarakat. Seorang pemimpin harus mampu membaca lingkungannya dan menaggapinya secara tepat. Adapun lingkungan yang mempengaruhi kepemimpinan adalah:
1. Lingkungan Intern yaitu segala sesuatu yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan dari dalam seperti:
• Tujuan perusahaan. Pemimpin harus benar-benar mengerti tujuan dari perusahaan dan harus dipegang dengan teguh agar aktivitas yang dilakukan tidak menyimpang tujuan sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian.
• Tingakatan jabatan. Setiap jabatan sipimpin oleh seorang pemimpin. Disini dapat dibedakan pemimpin tingkat rendah, menengah dan tingkat tinggi. Dalam memilih pemimpin harus dipertimbangkan secara matang, karena selain membutuhkan keahlian yang berbeda, gaya kepemimpinan yang digunakan juga berbeda.
2. Lingkungan ekster yaitu kepemimpianan juga dipengaruhi oleh lingkungan luar. Anda harus mengetahui informasi yang bersal dari luar, yang nantinya untuk kemajuan perusahaan. Informasi yang akurat dapat membuat kebijakan sebagai panggkal perencanaan dari program yang dilakukan. Pemimpin diuji kemampuannya dalam menangani masalah- masalah yang ada. Perkembangan lingkungan ekstern yang harus diikuti oleh pemimpin adalah:
• Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
• Perkembangan Ekonomi
• Perkembangan Politik
• Perkembangan sosial budaya