tag:blogger.com,1999:blog-87737219698831148882023-11-15T10:25:30.938-08:00SYAFRIZAL HELMIAlternatif Readingsyafrizal Helmihttp://www.blogger.com/profile/09177207336454437911noreply@blogger.comBlogger86125tag:blogger.com,1999:blog-8773721969883114888.post-28833744043428944192011-10-23T02:01:00.001-07:002011-10-23T02:01:29.221-07:00PERUBAHANPerubahan adalah transformasi dari keadaan yang sekarang menuju keadaan yang diharapkan di mas yng akan datang, suatu keadaan yang lebih baik.Perubahan dalam skala yang sangat luas dikemukakan oleh Toffler (1980:23) yang menyatakan bahwa telah terjadi gelombang pertama sebagai revolusi pertanian, disusul dengan gelombang kedua berupa revolusi industri.<br /> Dalam melihat adanya gejala perubahan, terdapat beragam pandangan tentang bagaimana terjadinya perubahan tersebut, ada yang memandang perubahan sebagai suatu proses, ada yang melakukan dalam bentuk tahapan, ada pula yang melakukan dengan pendekatan sistem, dan ada pula yang mengajukan perubahan sebagai suatu model.<br /> Penangan situasi perubahan yang buruk dapat membawa konsekuensi, termasuk : (1) timbulnya frustasi dan bukan strategi yang baik; (2) biaya implementasi mungkin meningkat; (3) hilangnya manfaat yang diharapkan dari perubahan; (4) konsekuensi perubahan terhadap manusia dapat menjadi lebih besar; (5) motivasi dalam organisasi mungkin menurun karena orang merasa bingung dan kalang kabut; (6) resistensi tehadap perubahan ke depan meningkat karena orang merasa takut dengan memerhatikan perubahan yang sedang berjalan.<br /> Dengan demikian, pemahaman segenap sumber daya manusia tentang fungsi, peran, keterampilan, aktivitas, dan pendekatan dalam menjalankan manajemen mempunyai arti penting untuk mencapai tujuan organisasi, terutama dalam kondisi lingkungan yang selalu berubah.<br /><br /><br /><br />A. FAKTOR PENDORONG PERUBAHAN<br /><br /> Diantara para pakar ada yang menyebut faktor pendorong perubahan ini sebagai kebutuhan akan perusahaan (Hussey, 2000:6;Kreiner dan Kincki, 2001:659). Sementara itu, Robbins (2001:540) dan Greenberg dan Baron (2003:593) menyebutkan sebagai kekuatan untuk perubahan. Terminologi tersebut mengandung makna bahwa kebutuahn akan perubahan lebih bersifat faktor interna organisasi, sedangkan kekuatan untuk perubahan dapat bersumber dari faktor internal dan ekternal.<br /><br />1. Kebutuhan Perubahan Hussey<br />Menurut Hussey (200:6) terdapat enam faktor yang menjadi pendorong bagi kekuatan akan perubahan, yaitu sebagai berikut.<br />a. Perubahan teknologi terus meningkat<br />b. Persaingan semakin intensif dan menjadi lebih globlal<br />c. Pelanggan semakin banyak tuntutan<br />d. Profil demografis negara berubah<br />e. Privatisasi bisnis milik masyarakat berlanjut<br />f. Pemegang saham minta lebih banyak nilai<br /><br />2. Kebutuhan Perubahan Kreitner dan Kinicki<br />Sementara itu Kreitner dan Kinicki (2001:659) memerhatikan bahwa kebutuhan akan perubahan dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu kekuatan eksternal dan kekuatan internal.<br /><br />3. Kekuatan Perubahan Greenberg dan Baron<br />Greenberg dan Baron (1997:550) berpendapat bahwa terdapat beberapa faktor yang erupakan kekuatan di belakang kebutuhan akan perubahan.Mereka memisahkan antara perubahan terencana dan perubahan tidak terencana. <br /><br />4. Kebutuhan Untuk Perubahan Robbins<br />Robbins (2001:540) mengungkapkan adanya 6 faktor yang merupakan kekuatan untuk perubahan yaitu sebagai berikut.<br />a. Sifat tenaga kerja<br />b. Teknologi<br />c. Kejutan ekonomi<br />d. Persaingan<br />e. Kecendrunga sosial<br />f. Politik dunia<br /><br />B. MEMAHAMI PERUBAHAN<br /><br />1. Pengertian Perubahan<br />Kebanyakan organisasi yang berhasil adalah mereka yang memfokus pada mengerjakan apa saja yang menerima perubahan kondisi.<br />Organisasi yang sukses dalam mendapatkan, menanamkan, dan menerapkan pengetahuan yang dapat dipergunakan untuk membantu menerima perubahan dinamakan Learning Organization<br /><br />2. Perlunya Perubahan <br />Perubahan adlah sesuatu yang tidak dapat dihindari karena kuatnya doronganeksternal dan karena adanya kebutuhan internal.Perubahan juga berpeluang menghadapi resistensi, baik individual maupun organisasional.<br /><br />3. Tujuan dan Sasaran Perubahan <br />Tujuan perubahan terencana di suatu sisi untuk memperbaiki kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan dan di sisi lain mengupayakan perubahan karyawan<br /> <br />4. Kerangka Perubahan <br />Grandy dan Senior mengidentifikasi ada 3 kategori perubahan, yaitu : pertama, smooth incremental, yang mencakup perubahan secara perlahan, sistematis, dan evolusioner; kedua, bumpy incremental, yang menyinggung periode dimana arus perubahan yang dengan tenang meningkat; ketiga, discontinuous change yang sama dengan the equilibrium model. <br /><br />5. Jenis Perubahan<br />Robbins, Greenberg, dan Baron membedakan jenis perubahan menjadi perubahan terencana dan tidak terencana.Kreitner dan Kinicki membagi menjadi adaptive change, innovative change, dan radically change.<br /> Sementara itu, Hussey menggunakan istilah incremental dan fundamental change.Adapu Mayerson memperkenalkan dengan tempered change.<br /><br />6. Magnitude Perubahan<br />Kita mengukur momentum perubahan dengan menganalisis berapa lama orang harus mengimplementasikan perubahan dan panjangnya waktu sebelum perubahan lainnya diperlukan.<br />Apabila kerangka waktu tercatat menurun, berarti momentum perubahan meningkat.<br /><br />7. Karakteristik Perubahan<br />Costley dan Todd (Saiyadain: 2003 :174) menunjukkan adanya 3 karakteristik perubahan, yaitu : (1) rate atau speed of change; (2) direction of change; (3) diffusion of change. <br />8. Memulai Perubahan<br />Perubahan perlu dimulai dilakukan ketika lingkungan mengalami perubahan fundamental, dan organisasi selalu didorong untuk mempunyai nilai sangat tinggi.<br />Demikian juga apabila organisasi sangat kompetitif dan lingkungan berubah cepat.Atau dapat pula terjadi dalam hal organisasi semakin jelek, atau sebaliknya justru menjadi usaha besar.<br /><br />9. Belajar dari Pengalaman<br />Untuk melakukan perubahan, agar dapat mencapai harapan, perlu belajar dari pengalaman perubahan sebelumnya, yaitu memahami apa yang menyebabkan keberhasilan maupun kegagalan, dan bagaimana membuat perubahan dapat berjalan seperti diharapkan. <br /><br />10. Mengapa Perubahan gagal<br />Banyak perubahan telah dilakukan dengan berhasil, namun banyak pula yang mengalami kegagalan.Untuk itu, perlu dipelajari faktor penyebab kegagalan yang pernah terjadi sehingga kegagalan tersebut dapat dihindari.<br /><br />11. Membuat Perubahan Berjalan<br />Agar perubahan yang dilakukan oleh suatu organisasi dapat mencapai hasil seperti yang diharapkan, harus dikelola dengan baik.Mengelola perubahan memerlikan sumber daya manusia yang memahami tujuan suatu perubahan dam memiliki kompetensi untuk melakukannya.<br /><br />12. Agen Perubahan<br />Tugas seorang agen perusahaan sungguh sangat berat.Oleh karena itu, harus memiliki kualifikasi pribadi, pengetahuan dan pemahaman tertentu dan sudah tentu keterampilan.Akan tetapi, yang lebih penting, ia harus memahami tanggung jawabnya membantu orang lain untuk dapat belajar menolong dirinya sendiri.Agen perubahan berperan penting mengelola perubahan secara bijaksana.<br /><br />C. RESISTENSI PERUBAHAN<br /> <br /> Resistensi orgaisasional pada umumnya, akan datang dari tingkatan manajemen yang sudah merasa mapan.Perubahan akan dapat mengganggu kestabilan dan status kekuasaan, dan priviledge yang telah dimiliki unit kerjanya selama ini.<br /><br /><br />D. MENGATASI RESISTENSI<br /><br /> Greenberg dan Baron (2003:604) memberikan pedoman berikut untuk mengatasi resistensi terhadap perubahan organisasional.<br /><br />1. Membentuk dinamika politik<br />2. Mengidentifikasi dan penolak perubahan<br />3. Mendidik angkatan kerja<br />4. Mengikutsertakan pekerja pada usaha perubahan<br />5. Menghargai prilaku konstruktif<br />6. Menciptakan organisasi pembelajaran<br />7. Memperhitungkan situasi<br /><br /><br /><br />A. MEMAHAMI MANAJEMEN PERUBAHAN<br /> <br />1. Pengertian Manajemen Perubahan<br /> <br />Manajemen perubahan adalah suatu proses secara sistematis dalam menerapkan pengetahuan, sarana dan sumber daya yang diperlukan untuk mempengaruhi perubahan pada orang yang akan terkena dampak dan proses tersebut.<br /> Manajemen perubahan ditujukan untuk memberikan solusi bisnis yang diperlukan dengan sukses dengan cara yang terorganisasi dan metode melalui pengelolaan dampak perubahan pada orang yang terlibat di dalamnya.<br />Hambatan paling umum untuk keberhasilan perubahan adalah resistensi manusia, yang menyebabkan resistensi dan perubahan terjadi lebih cepat dan lancar.<br /><br />2. Mitos Manajemen Perubahan<br /> <br /> Manajemen cenderung percaya pada adanya mitos tentang perubahan dan manajemen perubahan.Mitos manajemen perubahan dikemukakan oleh Potts dan LaMarsh adalah sebagai berikut :<br /><br />a. Orang akan selalu menerima perubahan <br />b. Manajer tahu bagaimana mengelola perubahan.<br />c. Perubahan pasti terjadi, tidak harus dikelola<br /><br />3. Pentingnya Manajemen Perubahan<br /> <br /> Perubahan dapat muncul dalam berbagai wajud, ukuran , dan bentuk, sehingga sulit mendapatkan gambaran yang akurat tentang tingkat kesulitan yang dihadapi organisasi dalam mengelola perubahan dengan berhasil.Akan tetapi terdapat 3 tipe organisasional : penting yang perlu mendapat perhatian, yaitu : Introduksi teknologi baru di tahun 1980 – an, adopsi Total Quality Management dalam 15 tahun terakhir, dan aplikasi Business Process Re-engineering.Ketiga tipe perubahan tersebut, pada masanya masing – masing, dinyatakan sebagai revolusioner untuk memperbaiki kinerja dan kemampuan bersaing .<br />4. Pendekatan manajemen perubahan<br /> <br />a. Perubahan Terencana<br />1. Fase Eksplorasi<br />2. Fase perencanaan<br />3. Fase tindakan<br />4. Fase Integrasi<br /> <br />b. Pendekatan Darurat<br />1. Struktur organisasi<br />2. Budaya organisasi<br />3. Organisasi pembelajaran<br />4. Perilaku manajerial<br />5. Kekuatan dan Politik<br /><br />B. MODEL MANAJEMEN PERUBAHAN<br /><br /> Burnes (2000:462) mengemukakan bahwa perubahan organisasional dapat dilihat sebagai produk dari tiga proses organisasi yang bersifat interdependen, antara lain (1) The choice prosess, yang berkaitan dengan sifat, lingkup dan fokus pengambilan keputusan, (2) The trajectory prosess, yang berhubungan dengan masa lalu organisasi dan arah masa depan dan hal tersebut terlihat seperti hasil dari visinya, maksud dan tujuan masa depan, (3) The change prosess, yang mencakup pendekatan pada mekanisme untuk mencapai, dan hasil perubahan.<br /><br /><br />C. PERUBAHAN OLEH MANAJER MENENGAH<br /><br /> Gagasan perlunya perubahan dapat datang dari berbagai tingkatan manajemen, bahkan dari pekerja dari lapisan pekerja bawah yang tidak mempunyai posisi. Apabila prakarsa atau pelaksanaan perubahan berasal bukan dari puncak organisasi, maka sebagi konsekuensinya adalah diperlukan adanya dukungan dari atasan. Hal tersebut diperlukan karena pimpinan tertinggilah yang berwenang mengalokasikan sumber daya yang diperlukan.<br /><br />D. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB<br /><br /> Didalam menjalankan manajemen perubahan dikenal adanya pemeran utama sehingga menyangkut pula tanggung jawab, yaitu disebut sebagai berikut :<br />1. Change Advocates <br />Langkah pertama yang dilakukan adalah mencari sponsor, yang dapat menunjuk seseorang change agents dan mengusahakan sumber daya dan mendukung agar perubahan benar-benar terjadi. <br /><br /><br />2. Sponsor<br />Sponsor harus memahami perubahan, mengelola atau mengawasi perubahan dan berhubungan dengan orang yang terkena dampak perubahan.<br /><br />3. Change Agents<br /> Change agents tidak membuat keputusan untuk berubah, atau mengalokasikan sumber daya untuk berubah, dan tidak memiliki sendiri perubahan tersebut.<br /><br />4. Targets<br />Target adalah seseorang yang harus berubah.Target dapat mengajuka kebratan apabila tidak diberi kesempatan berpartisipasi dalam perubahan. Jika sponsor menerima sikap positif dalam target dan berusaha melibatkan mereka dalam perubahan, keberatan makin kurang terjadi<br /><br />5. Stakeholder<br />Mereka semua yang terlibat dan dipengaruhi oleh perubahan dinamakan stakeholder, termasuk semua sponsor, change agents dan target. Kadang-kadang, stakeholder dipakai sebagai kata target.syafrizal Helmihttp://www.blogger.com/profile/09177207336454437911noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8773721969883114888.post-43270300415866903022011-10-23T01:56:00.000-07:002011-10-23T01:58:00.196-07:00MANAJEMEN KINERJAKinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan. Manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi, termasuk kinerja masing-masing individu dan kelompok kerja di perusahaan tersebut. Kinerja individu, kinerja kelompok dan kinerja perusahaan dipengaruhi oleh banyak factor interna dan eksternal organisasi.<br />A. kinerja perusahaan<br />misi dan tugas pokok dari setiap perusahaan atau oeganisasi diurai dan di bagi habis menjadi tugas pokok unit-unit organisasi secara berjengjang dari unit yang lebih besar ke unit yang lebih kecil dalam bentuk kelompok kerja, sehinga menjadi tugas individu-individu dalam masing-msing kelompok atau unit kerja. <br />• Dukungan organisasi<br />Kinerja perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan organisasi antara lain dalam penyusuanan struktur organisasi , pemilihan teknologi dan pentyediaan prasarana dan saran kerja. Pengorganisasian dimaksudkan untuk membagi habis tugas pokok pencapaian tugas perusahaan menjadi tugas pokok beberapa unit organisasi secara seimbang, serta memberikan kejelasan bagi setiap unit tentang tugas pokok dan sasaran yang harus dicapai oleh masing-masing unit tersebut. Penyusunan strukutr organisasi berjenjang dapat menimbulkan maalah birokrasi, yaitu kelabatan dalam proses penyampaian informasi dari pimipinan tertinggi sampai level yang paling bawahdan sebaliknya penyampaian informasi dari level yang paling bawa ke level yang paling tinggi. Akibatnya dapat timbul kelambatan dalam pelaksanaan operasional dan dalam proses pengmbilan keputusan. Dipihak lain, upaya memperpendek jejnjang struktur oraganosasi menimbulkan konsekuensi untuk memperluas rentang kendali pengawasan yang mengakibatkan pengawasan menjadi kurang efektif. <br /><br /><br /><br />• Peranan manajemen<br />Mamajemen adalah suatu proses mengkombinasikan dan mendayagunakan semua sumber-sumber secara produktif untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Untuk itu , manajemen melaksanakan fungsi-fungsi : perencanaan, pengorganisaian, perencanaan dan pembinaan pekerja,pelaksanaan dan pengawasan. Dalam hubungan ini manajemen berperan melakukan fungsi-fungsi berikut :<br />a. Merumuskan atau mengkordinasiakan rumusan visi dan misi orgainasasi serta menguraikan menjadi tugas pokok unit-unit organisasi, hingga tugas pokok dan uraian jabatan setiap individu.<br />b. Menyususn struktur organisasi dengan tugas pokok, fungsi-fungsi dan sasaran masing-masing unit organisasi<br />c. Menyusun system dam mekanisme kerja yang jelas baik dimasing-masing unti organisasi maupun antar unit organisasi.<br />d. Merencanakan dan mengadakan sarana dan peralatan kerja, termasuk gedung dan perlatan kantor dan atau tempat kerj,serta alat-alat kerjanya.<br />e. Merencanakan dan mengadakan karyawan atau pekerja untuk mengisi semua jabatan yang ada, masing-masing dengan kualifikasi yang sesuai dengan persyratan jabatan.<br />f. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dimasing-masing tugas organisasi.<br />g. Mengawasi pelaksanaan tugas di semua unit organisasi.<br />• Dukungan pekerja <br />Kinerja perusahaa adalah pejumlahan atau akumulasi dikinerja dari semua orang yang bekerja diperusahaan tersebut. Dukungan organisasi dan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen seperti diuraikan diatas memberikan kemudahan, memfasilitasi dan mendorong semua pekerja untuk menaikkan kinerjanya secara optimal. Dengan demikian , kinerja setiap pekerja diengarhi oleh kompetensi individu yang bersangkutan, dukungan organisasi dan dukungan manajemen.<br />B. kinerja individu<br />kinerja setiap orang dipengaruhi oleh banyak factor yang dapat digoliongkan pada 3 kelompok yaitu kompotensi individu orang yang bersangkutan, dukungan organisasi dan dukungan manajemen. <br />• Kompotensi individu <br />Adalah kemampuan dan keterampilan melakukan kerja. Kompetensi setiap orang dpengaruhi oleh beberapa factor yang dapat dilelompokkan dalam dua golongan, yaitu <br />a. Emampuan dan kterampilan kerja<br />b. Motiasi dan etos kerja<br />• Dukungan organisasi<br />Kinerja setiap orang juga tergantung pada dukungan organisasi dalam bentuk pengorganisasian, penyedian sarana dan prasarana kerja, pemilihan teknologi, kenyamanan lingkungan kerja, serta kondisi dan syarat kerja. Pengorganisasian dimaksudkan untuk memberi kejelasan bagi setiap unit kerja dan setiap ornag tentang sasaran yang harus dicapai dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut. <br />• Dukungan manajemen<br />Kinerja perusahaan dan kinerja setiap orang juga sangat tergantung pada kemampuan manajerial para manajemen atau pimpinan, baik dengan membangun system kerja dan hubung industrial yang aman dan harmonis,maupun dengan mengembangkan kompetensi pekerja, demikian juga dengan menunbuhka motivasi dan memobilitasi seluruh karyawan untuk bekerja secara optimal.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />C. Siklus manajemen kinerja<br />Model perencanaan kinerja<br />Perencanaan kinerja adalah proses penyusunan rencana kegiatan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan kinerja setiap orang. Rencana kinerja terdiri dari tiga komponen yaitu,<br />a. Uraian jabatan atau uraian tugas<br />b. Sasaran kinerja<br />c. Rencana tindakan kinerja<br /><br />Pembinaan kinerja<br />Pembinaan kinerja dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja setiap individu, kelompok atau unit kerja, serta meningkatkan kinerja perusahaan setinggi mungkin.<br />Evakuasi kinerja<br />Evaluasi kinerja adalah suatu system dan cara penilaian pencapaian hasil kerja setiap individu yang bekerja di dalam dan untuk perushaan tersebut.<br /><br />PERENCANAAN KINERJA<br /> Perencanaan pada dasarnya merupakan tahap awal dari sistem manajemen. Perencanaan kinerja merupakan tahap awal dari manajemen kinerja, mulai dengan perumusan visi dan misi perusahaan atau organisasi, perumusahan tugas poko dan struktur oraganisasi, sasaran dan fungsi-fungsi unit-unit organisasi, hingga uraian jabatan, sasaran kinerja dan rencana tindakan kinerja setiap orang di masing-masing unit organisai.<br /> <br /> ANALISIS JABATAN <br />Analisis jabtan berarti menganalisis, menjelaskan dan menguraikan semua apek yang berkaitan dengan jabatan atau pekerjaan mulai dari judul jabtan, iktisar jabatan, barang atau jasa yang dihasilkan jabatan itu, uraian jabatan atau uraian tugas, bahan dan peralatan yang digunakan, kondisi jabatan, tanggung jawab dan wewenag pejabat yang mendudukinya, serta syarat jabatan yang dipenuhi setiap orang yang menduduki jabatan yang dimaksud.<br />Salah satu tujuan analisis jabatan adalah untuk menyususun dan menat astruktur organisasi, dilanjutkan dengan menyusun dan menata jenjang dan hubungan jabatan, hingga perumusa uraian jabatan dan penentuan syarat jabatan. Analissi jabatan dapat dlakukan dengan menggunakan tiga jenis metode yaitu metode benchmarking atau pilihan contoh, meted studi organisasi, dan metode kombinasi benchmarking dan studi organisasi.<br /><br />PEMBINAAN KINERJA <br />a. Tingkat upah rendah<br />Tingkat upah di Indonesia pada umumnya sangat rendah. Sisitem pengupahan dikalangan negeri sipil, militer dan pollisi juga sangat rendah dan tidak masuk akal sehat. Akaibatnya, secra keseluruhan kubugaran fisik dan tingkat kesehatan di Indonesia pada umumnya rendah.<br />b. System kerja melelahkan <br />Banyak pengusah yang mengandalkan system kerja lembur baik pada hari-hari kerja maupun pada hari istirahat dan hari libur resmi. Pengusaha cenderung menekan upah rendah supaya para pekerja merasa terpaksa ikut kerja lembur akibatnya pekerja mempunyai kurang waktu istirahat, badan lemah dan kinerja mereka secara keseluuhan tetap rendah.<br />c. Kualitas lingkungan kerja<br />Lingkungan kerja di banyak perusahaaan tidak terjaga aman dan sehat, terlalu panas sehingga membuat pekerja cepat lelah, terlalu bising, udara tidak bersih, karena polusi atau terkontaminasi sehingga sering mengalami sakit. <br />d. Pola hidup sehat<br />Banyak pekerja kurang memahami menerapkan pola hidup sehat, baik dalam memilih jenis makanan bergizi maupun dalam mengalokasikan penghasilan yang terbatas. Oleh sebab itu manajemen perlu membrikan perhatian untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan kesehatan bekerja antara lain dengan meningkatkan upah dan jaminan social, penyediaan makanan bergizi di tempat kerja, memperbaiki system kerja untuk menghindari kerja lembur, menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, serta membiasakan pekerja dalam pola hidup sehat.<br /><br />EVALUASI KINERJA<br />Evaluasi kinerja adalah suatu metode dan proses penilaian dan pelaksanaan tugas seseorang atau sekelompok orang atau unit-unit kerja dalam satu perusahaan atau organisasi sesuai dengan standar kinerja atau tujuan yang ditetapkan lebih dahulu. Evaluasi kinerja merupakan cara yang paling adil dalam memberikan imbalan atau penghargaan kepada pekerja.<br />Tujuan evaluasi kinerja adalah untuk menjamin pencapaian sasaran dan tujuan perusahaan dan juga untuk mengetahui posisi perusahaan dan tingkat pencapaian sasaran perusahaan, terutama untuk mengetahui bila terjadi keterlambatan atau penyimpangan supaya segera diperbaiki, sehingga sasaran atau tujuan tercapai.<br />Hasil evaluasi kinerja individu dapat dimanfaatkan untuk banyak penggunaan.<br />• Peningkatan kinerja<br />• Pengembangan SDM<br />• Pemberian kompensasi<br />• Program peningkatan produktivitas<br />• Program kepegawaian<br />• Menghindari perlakuan diskriminasi<br /><br /><br />TOLOK UKUR PENILAIAN<br />Tolok ukur dapat dirumuskan melalui analisi jabatan dengan mengurai visi,misi dan tujuan organisasi menjadi uraian jabatan dan atau sasaran kinerja.dari analisi jabatan dapat digunakan menjadi tolok ukur kinerja. Pertama adalah rumusan hasil kerja, yaitu hasil yang diharapkan dapat tercapai melalui jabatan yang dimaksud. Kedua, adalah uraian jabatan, yaitu kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk mewujudkan hasil kerja yang diharapkan. Hasil kerja dan tolok ukur evaluasi kinerja mempunyai dimensi kuantita, kualitas, waktu, dan kecepatan, serta nilai, dan biaya, yang dapat dinyatakan dengan angka absolute, persentasi atau indeks. <br />Hasil kierja yang bersifat fisik mudah dinyatakan secara kuantitatif dalam angka absolute. Akan tetapi hasil kinerja yang beerisfat non fisik biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks dan atau tingkatan. Melalui analisis jabatan dapat dirumuskan sasaran yang harus dicapai oleh setiap unit di organisasi tersebut. Sasaran yang bersifat fisik mudah diukur dan dapat dirinci menjadi target-target yang harus dicapai dalam kurun waktu tertentu. Terutama untuk sasaran yang bersifat non fisik, tolok ukur dapat dirumuskan dalam bentuk Sasaran Utama Jabatan (SUJ) atau Key Result Area (KRA) dan indicator kunci (IK) atau Key Indicators(KI).<br />Kinerja dan produktivitas pada dasarnya adalah sejalan. Artinya, bila kinerja tingi, produktivitas juga tinggi, demikian juga sebaliknya. Namun dapat juga terjadi hal yang berbeda. Misalnya bila yang dicapai dapat melebihi tolok ukur yang telah ditetapkan , berarti kinerjanya tinggi. Akan tetapi bila untuk mencapai hasil tersebut terpaksa dikeluarkan biaya yang besar melebihi hasil yang dicapai, maka produktivitas akan tercatat rendah.<br /><br /> MELAKSANAKAN PENILAIAN<br />Evaluasi kinerja pada dasarnya dilakukan dengan memanfaatkan semua informasi yang berkaitan dengan kinerja tersebut. Oleh sebab itu, tahap pertama pelaksanakan evaluasi kinerja adalah menghimpun semua informasi yang berkaitan dengan kinerja yang dimaksud, baik menyangkut kinerja perorangan atau kelompok orang, maupun menyangkut kinerja unit kerja atau kinerja perusahaan secara keseluruhan . Tahap Kedua adalah mendeskripsikan unsure kinerja dari setiap informasi yang dihimpun, sehingga jelas terlihat besaran kinerja sebagaiman termuat dalam informasi tersebut. Tahap ketiga adalah membuat kajian atas kinerja, serta membandingkannya dengan tolok ukur atau sasaran yang harus dicapai. Tahap keempat adalah menarik kesimpulan dari pelaksanaan penilaian dan akhirnya tahap kelima adalah merumuskan saran-saran tindak lanjut.<br />Pelaku evaluasi kinerja, yaitu:<br />• Atasan langsung atau kepala unit yang bersangkutan<br />• Individu atau unit yang bersangkutan<br />• Tim yang secara khusus dibentuk<br />• Bawahan<br />• Teman sekerja<br />• Pelanggan dan masyarakat pada umumnya<br />• Kombinasi dua atau lebih<br /><br />Semua informasi yang secara langsung dan tidak langsung yang berkaitan dengan evaluasi kinerja dapat digolongkan dalam 3 kelompok, yaitu:<br />1. Informasi Tentang Tolok Ukur<br />Kelompok informasi yang berkaitan dengan sasaran atau tolok ukur dapat diperoleh dari berbagai dokumen berikut ini:<br /> Visi dan misi organisasi atau Perusahaan<br /> Struktur organisasi<br /> Tugas pokok unit – unit organisasi<br /> Sasaran organisasi, unit-unit, dan setiap individu<br /> Uraian jabatan<br /> Rencana kinerja karyawan<br /> Daftar penugasan yang telah atau sedang berlangsung.<br />2. informasi tentang Kinerja<br />informasi kelompok kedua adalah semua informasi yang berkaitan dengan hasil kinerja itu sendiri, antara lain:<br /> laporan pelaksanaan tugas organisasi dan unit organisai secara periodic atau pada akhir pelaksanaan proyek<br /> laporan pelaksanaan tugas perorangan atau tim kerja<br /> hasil evaluasi kerja yang lampau<br /> hasil evaluasi linerja pribadi<br /> suevei kepuasan pelanggan <br /> umpan balik dari pelanggan dan atau masyarakat umum.<br /><br />3. informasi tentang perubahan<br />informasi kelompok ketiga adalah informasi mengenai perubahan yang terjadi yang dapat mempengaruhi kinerja, antara lain:<br /> perubahan struktur organisasi<br /> rotasi dan alih tugas para pejabat secara besar-besaran<br /> perubahan sasaran kinerja dan luas tanggung jawab<br /><br />UMPAN BALIK dan TIDAK LANJUTEVALUASI KIERJA<br /> Hasil evaluasi kinerja harus diinformasikan kepada semua pemantu kepentingan terutama pihak yang langsung terkait atau dievaluasi, supay siap mendukun usahausha perbaikan. Evaluasi kenerja harus juga mampu memnganalisis penyebab kinerja rendah. Tindak lanjutnya dapat berupa saran penyempurnaan manajemen, organisasi dan sisitem kerja, identifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan, dan program kepegawaian lainnya.<br />Penyebab kinerja rendah<br />Penyebabnya dapat besifat internal atau eksternal, menyangkut kelompok orang atau individu. Penyebab kinerja rendah adalah :<br />1. keterbatasn dana<br />2. peralatan dan teknologi<br />3. manajemen kurang efektif<br />4. kepemimpinan kurang efektif<br />5. supervise dan pengawasan tidak efektif<br />6. lingkungan kerja<br />7. kebijakan pemegang saham<br />8. kompetensi kerja<br />9. disiplin dan etos kerjasyafrizal Helmihttp://www.blogger.com/profile/09177207336454437911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8773721969883114888.post-75995772161302610642011-04-14T00:37:00.000-07:002011-04-14T00:49:34.291-07:00Dunia bisnis orang cina<span style="font-weight:bold;"> Dunia bisnis orang cina<br /><br /><span style="font-weight:bold;"><span style="font-weight:bold;"><span style="font-weight:bold;"><span style="font-weight:bold;"><span style="font-weight:bold;"><span style="font-weight:bold;"></span></span></span></span></span></span></span> Jika ingin lebih berhasil dari orang lain,kita tidak punya pilihan,kecuali bekerja dengan lebih keras dan rajin.mereka yang sudah berhasil ternyata masih melaksaan kebiasaan kerja keras.mereka bangun dan mulai bekerja sepagi mungkin dan tidur tengah malam.jumlah jam kerja mereka melebihi jumlah jam kerja orang lain. Jika bekerja biasa bekerja 8 hingga 10 jam sehari,mereka bekerja selama 16 sampai 18 jam sehari.mereka bukan gila kerja melainkan mereka pekerja keras. Berdagang sama dengan belajar dan merupakan proses yang berkelanjutan.tidak ada istilah berhenti dan di hentikan.hanya sang pebisnis itu sendiri yang dapat membuat keputusan berkenaan dengan apa saja yang harus dilakukannya.<br /> <br />Kebanyakan pedagang cina berasal dari keluarga miskin dan tidak berpendidikan tinggi.diantara mereka merupakan imigran yang datang dari cina tanpa pengalaman bergadang sama sekali. Dunia orang cina adalah di bidang perdagangan.mereka suka dan tertarik untuk berdagang.orang cina juga percaya bahwa hanya dengan berdagang,mereka dapat menjadi kaya dan meningkatkan taraf hidupnya. Perspepsi orang cina pada perdagangan adalah positif dunia dagang adalah dunia yang menjanjikan kesenangan,kemewahan,dan kebahagiaan.<br /> Orang cina dan perdagangan sudah bersatu padu serta sudah menjadi satu entitas yang tidak dapat dipisahkan. Mereka yang berdagang sama dengan bekerja untuk diri sendiri lebih baik kerja sendiri dari padabekerja dengan orang lain. Perspepsi orang cina pada perdagangan adalah positif.dunia dagang adalah dunia yang menjanjikan kesenangan,kemewahan,dan kebahagiaan.perdagangan smenjadi dasar kekeluargaan masyarakat orang cina.<br /> Orang cina tidak suka pada batasan batasan dan hanya peganganlah yang dapat memberikan dunia tanpa batasan kepada mereka.dalam dunia perdagangan orang cina dapat bergerak dengan bebas mudah dan cepat.kebebasan jiwa raga dan juga kebebasan keuangan. <br /><br />Falsafah bisnis Orang cina<br /><br />Kecendrungan dan ketertiban orang cina dalam bidang perdagangan sulit ditandingi oleh bangsa bangsa lain. Mereka memilki keistimewaan dan keterampilan tersendiri sehingga menjadikan mereka golongan pedagang yang andal serta serta disegani oleh kawan dan lawan.<br /> Ajaran konsianisme sudah ditafsir kembali dan diberi nafas baru sebagai pencetus semangat bagi orang cina agar melibatkan diri dalam perdagangan. Sejarah orang cina menunjukkan bahwa kebanyakan mereka terlibat pertanian.hanya segelintir orang yang melibatkan diri dalam perdagangan.<br /> Berdagang dapat di jadikan sebagai hobi, tetapi bukan untuk mengisi waktu luang. Perdagangan adalah bidang yang serius menuntut perhatian penuh juga tenaga,komitmen,waktu dan pengorbanan yang tidak sedikit.<br /> Dalam perdagangan tidak lah mudah bagi seseorang yang sudah jatuh untuk bangkit lagi. Pengenalan sedini mungkin dan dari bawah ini penting untuk memupuk sifat pedagang sejati. Keuntungan yang diperoleh sebaiknya tidak dibelanjakan.keuntungan tersebut harus digunakan untuk menambah modal kerja dan melakukan investasi.<br /> Orang cina tidak suka berdagang dengan cara ingin gampangnya saja atanpa mengeluarkan usaha dan modal.itu bukan cara yang digemari orang cina karena perdagangan jenis ini tidak akan bertahan lama. Orang cina lebih suka perdagangan yang dapat memberi mereka keuntungan yang berkelanjutan dan untuk jangka waktu yang panjang.<br /> Dalam falsafah dagang orang cina pedagang tidak boleh mengharapkan keuntungan pada saat baru memulai perdagangannya.mereka harus bersiap siap menghadapi semua kemungkinan seperti kerugian dan kegagalan pada masa awal. Untuk itu mereka haruis mempunyai modal yang kuat dan sumber keuangan yang dapat digunakan selama masa kritis itu. Keuntungan yang diperoleh sebaiknya tidak dibelanjakan.keuntungan harus di tambah untuk modal kerja dan melakukan investasi, keuntungan yang bakal diperoleh tergantung pada berapa banyak investasi yang sudah di lakukan.<br /> Jadi sebenarnya setiap perdagangan perlu direncanakan dengan teliti,diurus dengan benar,dan diusahakan dengan penuh hati. Konsep perdagangan cina lebih berdsarkan pada prinsip simbiosis yaitu : setiap pedagang saling melengkapi.mengikuti konsep ini,jika ada pedagang yang menjual barang barang kecil,pedagang lain aka menjual pakaian da juga keperluan yang lain.<br /><br />Prinsip bisnis Orang cina<br />Orang cina dapat berdagang di kampung melayu,tetapi orang melayu belum tentu bisa berdagang di kawasan orang cina. Orang cina cendrung menggeluti perdagangan karena hal itu adalah cara untuk meningkatkan setatus social dan kedudukannya dalam masyarakat. Pedagang harus mengetahui bagaimana caranya antara membedakan urusan pribadi dan kegiatan perdagangan keduanya tidak boleh diperdagangkan.<br />1. Agresif . Dalam kegiatan perdagangan tidak ada konsep kompromi dan bertanggung rasa terutama jika bersngkutan dengan barang untung dan rugi.orang cina menggunakan tawar menawar kepada pelanggan namun itu tidak boleh sampai membuat mereka rugi,pedagang harus bersikap tegas dalam mengurus keuangannya.<br />2. Jangan melepaskan peluang. Sekali terlepas sulit untuk merebutnya kembali.peluang hanya dating sekali.waktu adalah uang dan melepaskannya berarti membuang keuntungan serta menolak kekayaan.orang cina suka bekerja cepat mereka tidak suka membuang buang waktu.sebab itu lah orang cina maju dengan pesat,kerja cepat,dan kemampuan meningkat. <br />3. Berani mengambil resiko. Berani mengmbil resiko termasuk resiko gagal,rugi atau pun jatuhnya usaha dagangnya.berdagang adalah suatu kegiatan yang penuh resiko.tyidak ada jaminanbahwa kegiatan perdagangan pasti mendatangkan keuntungan.<br />4. Tahan banting. Berdagang menunutut pengorbanan yang banyak,seperti waktu,uang,dan sbb.berdagang memerlukan stamina yang kuat.bersusah susah dahulu,bersenang senang kemudian harus dijadikan dasar untuk menapak dengan kukuh untuk membangun perdagangan yang akan bertahan untuk jangka waktu yang lama. <br />5. Jangan menyerah pada nasib. Orang cina percaya hidup seumpama roda sebentar diatas dan ada kalanya dibawah.jatuh bangun dan untung rugi adalah hal yang biasa.setiap masalah ada jalan keluarnya dan yang harus dilakukan para pedagang adalah berpandang jauh. Dengan melihat jatuh kedepan dan melalui masalah yang di hadapi,seorang bisa memandang positif.<br />6. Semangat berjuang. Pedagang adalah petarungan dan punya cara untung bertahan hidup.pedagang harus memiliki cara dan motivasi yang tidak kunjung padam.mereka harus bersemangat dalam melakukanya. Ada pepatah cina mengatakan jika terlalu berhati hati akan mati.jika ingin berhasil kita harus berani mengambil resiko.hal ini tidak bisa diletakkan karena tidak ada seorang pun yang tau mengenai masa depannya.jadi setiap tindakan harus di hadapi dengan teliti,gaji semua aspek sebelum bertindak.setelah itu jangan berpaling ke belakang lagi trus maju bergerak dan berjuang hingga mencapai kemenangan.<br /> <br /><br /><br /><br /><br /><br />Budaya bisnis Orang cina<br />Tidak ada alasan bagi seorang untuk tidak menjadi sukses Jika mereka tekun<br />Ketekunan merupakan salah satu factor keberhasilan orang cina dalam kegiatan berdagang.orang cina mampu menghadpi segala rintangan dan dan kesulitan untuk menyukseskan kegiatan perdagangan mereka.orang yang bekerja keras layak hidup senang.ketika orang sedang tidur di nina bobok kan mimpi indah,orang cina sudah keluar untuk bekerja dan mencari rezeki.jadi mereka memang layak mendapatkan ganjaran sebagai hasil dari apa yang sudah mereka usahakan.<br /> Orang cina adalah bangsa yang suka berbicara.ketika berbicara mereka akan berbicara dengan suara yang keras.namun mereka selalu melakukan apa yang mereka katakan. Apabila orang cina mengatakan berdagang mereka biasanya tidakakn berfikir panjang untuk melakukannya.pengalaman dan kemahiran tidak penting karena hal itu dapat dp pelajari kemudian. Dengan berdagang seseorang dapat membina karir yang cemerlang semua ditentukan dengan usaha sendiri. Sejak kecil orang cina sudah di tanamkan pada pemikiran mereka agar tidak bergantung pada orang lain.<br /> Dalam falsafah dagang cina tidak ada jalan dan cara yang mudah untuk menjadi kaya.jika ada yang bertanggapan demikian,sebaiknya berfikir kembali sebelum terlibat pada kegiatan perdagangan. Budaya niaga orang cina mengutamakan hal penting seperti siapa cepat dia dapat.orang akan kalah jika ia kalah dalam bertindak. Gabungan cepat pandai dan keteguhan hati adalah dasar falsafah budaya bagi pedagang yang sukses.<br /><br />Sistem bisnis Orang cina<br />biar lambat asal selamat<br /><br />untuk memulai kegiatan perdagangan,seorang tidak boleh menggunakan jalan pintas. Sistem yang digunakan orang cina adalah mengizinkan para pelanggannya membuat pilihan sendiri tanpa ada tekanan dari pemilik tempat. Sistem dagang orang cina agak berbeda dengan system yang digunakan oleh barat.orang cina lebih fokus kepada satu perdagangan saja sebelum mengnembangkannya pada kegiatan perdagangnan lain. <br /> Keberhasilan orang jepang selalu dikaitkan dengan perdagangan yang berbasis budaya dan dan tradisinya.walaupun sebesar dan sehebat apapun perusahaan itu,tradisi mereka tetap terpelihara. Sistem ini juga dilaksanakan oleh perusahaan orang cina yang menganggap setiap pekerja adalah bagian dari entitas bisnis itu.jika perusahaan mengalami kerugian mereka akan menanggungnya bersama sama.<br /><br /><br />Seni bisnis Orang cina<br />Orang cina menganggap berdagang adalah seni.untuk dapat terampil menguasainya seorang harus sabar dalam mempelajari segala seluk beluk yang berkaitan dengan kegiatan perdagangan. Orang cina harus bersikap kritis pedagang yang melakukan manipulasi dan menggunakan tipu muslihat akan menerima akibatnya.begitu pula dengan pedagang yang angkuh,dan tidak bersahabat lambat laun akan kehilngan semua pelanggan. Cara yang mereka lakukan adalah memberikan kelebihan dari segala aspek,seperti membeli potongan harga menambah atas nilai barang yang di belinya.<br /> Pedagang harus bersikap rajin bekerja ramah dan menjadikan pelanggan mereka sebagai saudara atau paling tidak sebagai sahabat dekat.setiap oranng sudah tentu akan merasa senang jika diberi pelayanan yang lebih dari pada pelanggan lain.hubungan persahabatan itu akan melahirkan kepercayaan dan keyakinan diantara pedagang dengan para pelanggannya. Biasanya kita tidak akan melakukan urusan dagang dengan pedagang yang kita ragukan.kita lebih suka dan mudah berurusan dengan pedagang yang sudah kita kenaldan dapat di percaya. Inilah bentuk seni dagang yang di lakukan oleh orang cina untuk menarik pelanggannya. Pedagang harus memiliki daya tahan mental dan jiwa yang kuat.<br /><br />Cara bisnis Orang cina<br />Tanpa mengalami kerugian, keuntungan tidak mungkin datang<br />Meskipun orang cina mempunyai sifat fleksibel dalam kegiatan perdagangan pada dasarnya mereka cukup hati hati dan bersikap konservatif ketika menjalankan kegiatan dagang terutama yang berkaitan dengan aspek pengurusan keuangan. Pedagang cina lebih suka mempkerjakan sanak saudaranya sendiri untuk membantu kegiatan perdagangan mereka.menurut mereka lebih bail menggaji orang yang sudah dekat dengan mereka dan mempunyai pertallian saudara dari pada mempekerjakan orang lain. Bekerja dengan anggota keliarga tidak sama dengan bekerja dengan orang lain.perasaan sentiment juga berbeda. Orang cina akan merasa rendah diri jika mereka gagal hidup mandiri dan hanya mendapat gaji selama hidupnya.selagi seseorang itu bekerja mendapatkan gaji selama itulah ia tidak bisa menjadi kaya dan meningkatkan kedudukan sosialnya.<br /><br />Etika bisnis Orang cina<br /> Orang cina percaya,pedagang yang sukses harus memiliki daya kreativitas yang tinggi disamping kemampuan untuk merebut peluang yang ada. Pedagang cina mempunyai kode etik yang melarang penggunaan cara kotor.menjatuhkan perdagangan orang lain adalah perbuatan yang terkutuk. Persaingan yang sehat akan menguntungkan semua pihak.adapun persaingan yang tidak adil tidak akan membawa keuntungan apapun bagi pihak mana pun.<br /> Dalam kegiatan perdagangan orang cina jarang sekali berkumpul di satu kawasan.berbeda dengan pedagang melayu yang terlalu suka berkumpul di suatu kawasan dan menjual barang yang sama. Akhirnya semua pedagang sama sama rugi dan gulung tikar.persaingan dalam perdagangan tidak berarti bahwa para pedagang tidak boleh bekerja sama dan saling mendukung satu sama lain.<br /> Bagi masyarakat cina pedagang dilarang mengganggu dan menjelek jelekkan perdagangan orang lain.persaingan dibenarkan menurut nilai moral dan pertimbangan kemanusiaan. Namun dalam peraktik dagang cina mereka percaya bahwa kerugian jangka pendek adalah hal yang harus di lalui untuk mendapatkan adalah hal yang harus dilalui untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang. Cara ini tidak menggunakan muslihat tetapi kearifan untuk memikat hati pelanggan.<br /><br />Rahasia bisnis Orang cina<br />Keberhasilan orang cina sering kali mengundang pertanyaan.banyak orang bertanya kenap orang cina berhasil dalam perdagangan dan ekonomi.padahal banyak di kalangan tauke, taiko, dan taikun cina berasal dari keluarga miskin.kebanyakan dari mereka hijrah dari Negara cina hanya membawa baju yang melekat di badan dan tidak mempunyai apa apa termasuk harta benda serta pendidikan.<br />Beberapa faktor yang mendorong keberhasilan orang cina adalah kemiskinan,perasaan kurang aman,dan ajaran falsafah yang di dapat sejak kecil. Orang cina mulai dari bawah dari yang tadinya tidak mempunyai apa apa akhirnya menjadi orang terkaya dan berhasil.orang cina berhasil bukan karena faktor keturunan,jika di katakana panndai bangsa lain juga pandai.<br /> Dalam sistem sosial orang cina anak laki lakinya adalah ahli waris keturunan.salah satu cara menunjukkan penghormatan kepada kedua orang tua adalah mengangkat martabat cara menjadi kaya adalah melalui kegiatan perdagangan. Rahasia kesuksesan orang cina adalah uang tidak pernah di jadikan sebagai penghalang,asal ada kemauan di situ pasti ada jalan. Yang penting kita harus berusaha, tabah, dan sanggup menderita untuk hidup susah.<br /><br /><br /><br />Petuah bisnis Orang cina<br />Petuah untuk berhasil dalam bidang perdagangan adalah menjadi pedagang yang dapat dipercaya, mudah kalau berurusan, dan tidak banyak bicara. Untuk menjadi pedagang yang berhasil, mereka harus dapat memberikan dan mendapatkan keyakinan dari para pelanggannya. Pedagang cina tidak takut dan tidak pelit untuk mengeluarkan sedikit biaya agar mereka dapat menangkap dan memikat hati pelanggannya.<br /> Orang cina memegang teguh tingkat kepercayaan. Mereka berpegang teguh dengan janji yang telah dibuatnya. Setiap janji akan dipenuhi karena itu merupakan dasar sari suatu keberhasilan suatu urusan dagang.jika janji tidak di penuhi pedagang akan kehilangan integritas dan kredibilitas bukan saja di kalangan pelanggan melainkan juga pada masyarakat dagang.<br /><br />Keberhasilan bisnis Orang cina<br /> Kesabaran itu sangat pahit, tetapi buahnya sangat manis. Dengan adanya kegagalan sesorang dapat mempelajari segala kesalahan kekurangan dan kelemahan yang terjadi. Jika ketekunan di gabungkan dengan tekad yang kuat dan diperkukat dengan kesabaran niscaya akan menjadi asset yang cukup berharga bagi siapa saja yang ingin melibatkan dirinya dalam perdagangan. Yang terpenting adalah mereka dapat mencurahkan seluruh tenaga dan upaya untuk memajukan perdagangannya.keuntungan yang diperolehnya hasil dari keringat mereka sendiri.<br /> Orang cina cendrung memilih berdagang karena bidang ini tidak di batasi oleh ruang,waktu,dan tempat. Selain bebas kegiatan perdagangan juga menyediakan ruang yang luas bagi seseorang untuk mengembangkan kemampuannya.kebanyakan usahwan cina yang sukses bekerja sekurang kurangnya 18 jam sehari.<br /><br />Bakat bisnis Orang cina<br /> Dimana ada air, disitu ada orang cina.orang cina bisa membuka restoran di Negara Kenya dan menjalankan perjalanan ritel di papua nugini yang sebagian besar penduduknya masih primitive. Beberapa ciri seseorang memiliki bakat berdagang mukanya bulat dan manis di pandang, badan berisi,dahi cerah, dan luas serta begitu bergairah terhadap uang.<br /><br /><br /><br />Kepandaian bisnis Orang cina<br /><br /> Emas yang bersembunyi hanya dapat di keluarkan jika seseorang itu berusaha mencari dan menggalinya. Usahawan dan pedagang sejati tidak pernah menjadi tempat sebagai alasan untuk tidak berdagang. Dalam bidang perdagangan tidak ada istilah rasa sakit.yang ada adalah bangkit dan jangan takut pada sesuatu yang pahit rasanya.<br /> Orang cina tidak suka mencari cari alasan. Mereka berusaha menghilangkan alasan apapun dan menjauhkan diri dari pendapat pendapat yang tidak membantu mereka. Pandai atau tidaknya seorang pedagang hanya dapat diketahui setelah ia berhasil mengatasi segala rintangan yang di hadapi dalam perdagangan yang beresiko tinggi.<br /><br />Psikologi bisnis Orang cina<br /> Sekali melangkah mereka akan terus melangkah.tidak ada kata kata mundur.. Orang cina percaya nasib buruk dapat diubah.sial dan malang dapat dibuang dan digantikan dengan nasib yang baik. Pemikiran dan pemahaman secara psikologi orang cina dipengaruhi oleh alam seketarnya.alam dapat dikatakan memegang perana yang penting dalam menentukan keberhasilan seseorang dalam perdagangan.<br /><br />Pemikiran bisnis Orang cina<br /><br />Masalah adalah batu loncatan dan bukan penghalang untuk sebuah keberhasilan. Pedagang tidak harus cerdik dan memiliki otak yang cerdas.yang diperlukan adalah keberanian untuk menghadapi tantangan apa pun yang akan dating,bagi pedagang untuk memiliki pemikiran yang dinamis karena dapat membantu mereka melihat dunia perdagangan secara menyeluruh dan tidak terbatas dalam lingkungan sekitar saja. Kedinamisan dalam masyarakat cina berkaitan erat dengan cara berpikir pedagang cina yang fleksibel.orang cina mudah beradaptasi menyesuaikan dengan perubahan iklim ekonomi dan perilaku pasar.<br />Adat kebiasaan bisnis Orang cina<br /> Semakin besar angpau yang diberikan,semakin banyak keuntungan yang akan masuk. Pedagang cina biasanya tutup buku pada setiap akhir tahun. Suatu perdagangan di katakana berhasil jika pada akhir tahun itu mencatat keuntungan. Para pedagang cina akan menyelesaikan utang 3 hari menjelanng tahun baru.<br /> Dimulainya kegiatan perdagangan adalah pada tahun baru selalu di mulai denngan membakar petasan.tujuannya adalah untuk mengusir nasib yang tidak baik dan semangat jahat. Pedagang tidak boleh mengatakan sesuatu yang tidak baik ketika memulai babak baru perdagangannya.<br /><br /><br />Pantangan bisnis Orang cina<br /><br /> Tarian singa atau barongsai dipercaya dapat mendatangkan keberuntungan dan rezki yang berlimpah. Waktu yang paling baik untuk merayakan perayaan adalah tengah hari atau menjelang sore. Orang cina tidak dianjurkan mengadakan perayaan pada malam hari. Bunga yang putih tidak sesuai untuk perayaan karena dianggap sebagai pertanda perkabung. Orang cina mempunyai pantangan agar tidak memberikan hadiah berupa jam, gunting, dan benda yang tajam kepada pedagang. <br /><br /><br />Lokasi bisnis Orang cina<br />Untuk mendapatkan ikan yang besar,kita harus menyediakan umpan dan alat pancing yang baik. Warna memainkan peranan yang penting dan membantu memajukan perdagangan mereka. Sebab itu orang cina suka memillih warna terang dan cerah sebagai latar belakang tempat perdagangan mereka. Lokasi perdagangan yang dianggap baik adalah yang memiliki kemudahan memakirkan kendaraan,pemgangkutan umum,dan tidak jauh dari pusat administrasi pemerintahan.<br /><br />Sumber : Ann wan seng, Rahasia Bisnis Cina, Penerbit : Hikmah,syafrizal Helmihttp://www.blogger.com/profile/09177207336454437911noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8773721969883114888.post-56404487791750085822010-10-24T20:11:00.000-07:002010-10-24T20:13:29.790-07:00service qualityA. Pengertian Kualitas ( Quality)<br />Menurut Garvin dalam Tjiptono (2008:77) ada lima perspektif kualitas yang berkembang saat ini yakni :<br />1. Transcendental approach<br />Dalam perspektif ini, kualitas dipandang sebagais sesuatu yang secara intuitif dapat dipahami, namun hampir tidak mungkin dikomunikasikan, contohnya kecantikan atau cinta. Perspektif ini menegaskan bahwa orang hanya dapat belajar memahami kualitas melalui pengalaman yang didapatkan.<br />2. Product-based approach<br />Perspektif ini mengasumsikan bahwa kualitas merupakan karakteristik, komponen atau atribut objektif yang dapat diperhitungkan dan dapat diukur. Perbedaan dalam hal kualitas mencerminkan perbedaan dalam jumlah beberapa unsur atau atribut yang dimiliki produk. Semakin banyak atribut yang dimiliki sebuah produk atau merek, semakin berkualitas produk atau merek bersangkutan.<br />3. User-based approach<br />Perspektif ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung pada orang yang menilainya, sehingga produk yang paling memuaskan seseorang merupakan produk yang berkualitas tinggi. Perspektif yang bersifat subjektif ini menyatakan bahwa setiap pelanggan memiliki kebutuhan dan keinginan masing-masing yang berbeda satu sama lain, sehingga kualitas bagi seseorang adalah kepuasan maksimum yang dirasakannya.<br />4. Manufacturing-based approach<br />Perspektif ini lebih terfokus pada peraktik-peraktik perekayasaan dan pemanufakturan, serta mendefenisikan kualitas sebagai kesesuaian atau kecocokan dengan persyaratan. Ancangan semacam ini menekankan penyesuaian spesifikasi produksi dan operasi yang disusun secara internal, yang sering kali dipicu oleh keinginan untuk meningkatkan produktifitas dan menekan biaya. Jadi, yang menentukan kualitas adalah standar-standar yang ditetapkan perusahaan, bukan konsumen yang membeli atau menggunakan produk jasa.<br />5. Value-based approach<br />Perspektif ini memandang kualitas dari aspek nilai dan harga, dengan mempertimbangkan trade-off antara kinerja dan harga, kualitas didefenisikan sebagai tingkat kinerja yang terbaik atau yang sepada dengan harga yang dibayarkan. Kualitas dalam perspektif ini bersifat relatif, sehingga produk yang memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk yang paling bernilai. Tetapi produk yang paling bernilai adalah barang/jasa yang paling tepat dibeli atau digunakan.<br /><br />B. Pengertian Pelayanan (Service)<br />Secara sederhana, istilah service dapat diartikan sebagai perbuatan melakukan sesuatu bagi orang lain. Akan tetapi, tidak mudah mencari persamaan kata dalam bahasa indonesia yang sesuai untuk istilah tersebut. Setidaknya ada tiga istilah tersebut, yakni jasa, layanan dan service. Sebagai jasa, service umumnya mencerminkan produk yang tidak berwujud (intangible) atau sektor industri spesifik, seperti pendidikan, kesehatan, komunikasi, transportasi, asuransi, perbankan, perhotelan, konstruksi, perdagangan, rekreasi, dan lain-lain. (Tjiptono 2008:1)<br /><br />Konsep service sering dianggap sebagai ukuran relatif kebaikan suatu produk/jasa yang terdiri atas kualitas desain dan kualitas kesesuaian. Kualitas desain merupakan fungsi spesifikasi produk, sedangkan kualitas kesesuaian adalah ukuran seberapa jauh suatu produk mampu memenuhi persyaratan atas spesifikasi kualitas yang telah ditetapkan. Dalam persektif Total Quality Management, kualitas dipandang secara lebih luas, dimana tidak hanya aspek hasil saja yang ditekankan melainkan juga meliputi proses lingkungan, dan manusia. Hal ini tampak dalam defenisi yang dirumuskan Goetsh dan Davis dalam Tjiptono (2004:51) bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.<br /> <br />Dalam literatur manajemen dijumpai setidaknya ada 4 ruang lingkup defenisi konsep service<br />Pertama : Service menggambarkan berbagai subsektor dalam kategorisasi aktifitas ekonomi, seperti transportasi, finansial, perdagangan ritel, personal service, kesehatan, pendidikan, dan layanan publik. Dengan kata lain lingkupnya adalah industri.<br />Kedua : Service dipandang sebagaiproduk yang intangible yang hasilnya lebih berupa aktifitas daripada subjek fisik, meskipun dalam kenyataannya bisa saja produk fisik dilibatkan (misalnya makanan dan minuman direstoran, dan pesawat jasa penerbangan). Jadi, dalam hal ini ruang lingkupnya adalah tawaran produk.<br />Ketiga : Service merefleksikan proses, yang mencakup penyampaian produk utama, intraksi personal, kinerja dalam arti luas (termasuk didalamnya drama dan penampilan), serta pengalaman layanan.<br />Keempat : Service dapat pula dipandang sebagai sebuah sitem yang terdiri atas dua komponen utama, yakni service operation yang kerap kali tidak tampak atau tidak diketahui keberadaannya oleh pelanggan. Dan service delivery yang biasanya tampak atau diketahui pelanggan.<br /><br /><br />C. Bentuk-Bentuk Layanan<br />Secara garis besar, bentuk-bentuk layanan dapat dikelompokkan menurut berbagai kriteria. Salah satunya adalah daya tahan (durability) atau berwujud (tangibility) produk saling berkaitan. Berdasarkan keriteria ini, peroduk dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni :<br />1. Barang tidak tahan lama (non-durable goods)<br />Barang tidak tahan lama adalah barang yang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapakali pemakaian. Umur ekonomisnya maksimum satu tahun. <br />2. Barang tahan lama (durable goods)<br />Barang tahan lama dalah barang berwujud yang biasanya bias bertahan lama atau berumur ekonomis lebih dari satu tahun.<br />3. Jasa (service)<br />Jasa merupakan aktifitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Contohnya transportasi, bengkel reparasi, salon kecantikan, restoran, hotel, rumah sakit, universitas, dan lain-lain. <br />Menurut Zeithaml dan Bitner dalam Hurriyati (2005:28) ”Jasa pelayanan pada dasarnya adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud (intangible) bagi pembeli pertamanya.”<br /> Berdasarkan pengertian jasa di atas, Tjiptono (2004:18) mengutarakan ada lima karakteristik utama jasa bagi pembeli pertamanya.<br />1. Intangibility (tidak berwujud)<br />Jasa bebeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat, atau benda; maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance), atau usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Barang biasa diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.<br />2. Variability / Heterogeneity (berubah-ubah)<br />Jasa bersifat variabel karena merupakan non-standarized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis tergantung kepada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi. Hal ini dikarenakan jasa melibatkan unsur manusia dalam proses produksi dan konsumsinya yang cenderung tidak bisa diprediksi dan cenderung tidak konsisten dalam hal sikap dan perilakunya.<br />3. Perishability (tidak tahan lama)<br />Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Kursi pesawat yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, atau kapasitas jalur telepon yang tidak dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu saja karena tidak bisa disimpan.<br />4. Lack of Ownership<br />Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya. Mereka bisa mengkonsumsi, menyimpan atau menjualnya. Di lain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personel atas suatu jasa untuk jangka waktu terbatas (misalnya kamar hotel, bioskop, jasa penerbagan san pendidikan)syafrizal Helmihttp://www.blogger.com/profile/09177207336454437911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8773721969883114888.post-12057169127937191542010-10-24T20:08:00.001-07:002010-10-24T20:08:25.645-07:00Perilaku konsumenPerilaku Konsumen didefinisikan sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan yang mentyusul tindakan itu. Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Setiadi (2003:3) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar kita dimanamanusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka.<br /> Terdapat tiga ide penting perilaku konsumen dalam pengertian tersebut :<br />a. Perilaku Konsumen melibatkan pertukaran, karena itu peran pemasaran adalah untuk menciptakan pertukaran dengan konsumenmelalui penerapan berbagai strategi pemasaran.<br />b. Perilaku Konsumen melibatkan interaksi afeksi (perasaan), kognisi (pemikiran), perilaku dan kejadian di lingkungannya.<br />c Perilaku Konsumen bersifat dinamis, dengan artian bahwa perilaku konsumen, kelompok konsumen, atau masyarakatluas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu.<br /><br />Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen<br /> Keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaa, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli. Sebagian besar adalah faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar tetapi harus benar-benar diperhitungkan. Setiadi (2003: 11-15) mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen :<br />a. Faktor- faktor Kebudayaan<br /> Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Seorang anak yang sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi dan perilaku melalui suatu proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan lembaga sosial lainnya. Setiap kebudayaan terdiri dari sub budaya yang kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Kelas sosial adalah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa.<br />b. Faktor-Faktor Sosial<br /> Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Keluarga dapat dibedaka menjadi dua kelompok, yaitu keluarga orientasi yakni merupakan orang tua dari seseorang, dan keluarga prokreasi yakni pasangan hidup anak-anak seseorang keluarga merupakan organisasi pembeli dan konsumen yang paling penting dalam suatu masyarakat dan telah diteliti secara intensif. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasi dalam peran dan status.<br />c. Faktor Pribadi<br /> Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh umur dan tahapan siklus hidup keluarga dan juga pekerjaan. Keadaan ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya dan polanya), tabungan dan hartanya (termasuk persentase yang mudah dijadikan uang), kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan menabung.<br /> Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang. Kepribadian dan konsep diri merupakan karakteristik psikoligis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten.<br /> d. Faktor Psikologis<br /> Motivasi merupakan dorongan yang timbul dari suau keadaan psikologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, dan rasa tidak nyaman. Persepsi didefenisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Kepercayaan dan sikap merupakan suatu gagasan deskriptif yang dimiliki oleh seseorang terhadap sesuatu. <br /><br />Pengambilan Keputusan Pembelian<br /> Suatu keputusan melibatkan pilihan alternatif. Semua aspek pengaruh dan kognisi dilibatkan dalam pengambilan keputusan konsumen. Akan tetapi inti dari pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasai alternatif-alternatif dan memilih salah astu diantaranya.<br /> Menurut setiadi (2003 :16)), proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut : pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. <br /> <br /><br /> Secara rinci tahap – tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :<br /> 1. Pengenalan masalah (Problem Recognition)<br />Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkan.<br /> 2. Pencarian Informasi (Information Search)<br />Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak tentang produk yang diinginkannya. Umumnya jumlah aktivitas pencarian dari situasi pemecahan masalah yang terbatas ke pemecahan masalah yang ekstensif. Semakin banyak informasi yang didapat, kesadaran dan pengetahuan konsumen tentang adanya merek dan fitur akan meningkat.<br /> 3. Evaluasi alternatif (Evaluation of Alternatif)<br />Evaluasi alternatif adalah cara konsumen memperoleh informasi yang menghasilkan berbagai pilihan merek. Ada beberapa proses evaluasi keputusan. Kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama berdasar pertimbangan yang sadar dan rasional.<br /> 4. Keputusan Membeli (Purchase Decision)<br />Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Dua faktor yang mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli adalah sikap orang lain dan faktor keadaan tidak terduga, seperti pendapatan dan harga.<br /> 5. Perilaku setelah pembelian (Post Purchase Behaviour)<br />Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen juga akan terlibat dalam tindakan setelah pembelaindan penggunaan produk yang akan menarik minat pasar.<br /><br /> Jenis-jenis Perilaku Keputusan Konsumen<br /> Menurut Kotler (2000: 247-249), ada beberapa jenis perilaku keputusan konsumen, antara lain :<br />a. Perilaku Pembelian Kompleks<br />Konsumen sangat terlibat bila suatu produk mahal, jarang dibeli, beresiko, dan mempunyai ekspresi pribadi yang tinggi. Jenis perilaku pembelian kelompok ini akan melalui suatu proses belajar. Yang pertama ditandai dengan mengembangkan kepercayaan mengenai produk tersebut, kemudian membuat perilaku pembelian dengan kebijaksanaan.<br />b. Perilaku pembelian yang mengurangi ketidaksesuaian<br />Konsumen terkadang terlibat dalam suatu pembelian tetapi tidak melihat banyak perbedaan dalam merek. Keterlibatan yang tinggi ini berdasarkan kenyataan bahwa pembelian tersebut bersifat mahal, jarang dan beresiko. Dalam kasus ini pembeli akan berkeliling untuk mempelajari apa yang tersedia akan membeli dengan cukup tepat karena perbedaan merek tidak nyata. Pembeli menanggapi hanya menurut harga yang baik atau menurut kemudahan dalam membeli.<br />c. Perilaku Pembelian Menurut Kebiasaan.<br />Banyak produk yang dibeli dengan keterlibatan konsumen yang rendah dan tidak ada perbedaan merek yang signifikan. Terdapat kebiasaan bahwa para konsumen mempunyai keterlibatan rendah dengan kebanyakanbarang yang murah dan sering dibeli. Perilaku konsumen dalam kasus tersebut tidak melalui urutan kepercayaan/pendirian perilaku yang normal. Para konsumen tidak secara ekstensif mencari informasi mengenai merek, mengevaluasi karakteristiknya dan membuat keputusan penuh pertimbangan mengenai merek apa yang dibeli.<br />d. Perilaku Pembelian yang mencari Variasi<br />Beberapa situasi pembelian ditandai dengan keterlibatan konsumen yang rendah tetapi perbedaan merek bersifat nyata. Disini konsumen terlibat banyak melakukan peralihan merek dalam perilaku pembelian.syafrizal Helmihttp://www.blogger.com/profile/09177207336454437911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8773721969883114888.post-24011634294560924342010-10-24T20:03:00.000-07:002010-10-24T20:04:28.694-07:00PeriklananIklan adalah kandungan utama dari manajemen promosi yang menggunakan ruang media bayaran beruap televisi, radio, surat kabar, majalah guna menyampaikan pesan Kebanyakan iklan diarahkan kepada kelompok-kelompok spesifik dengan siapa pengiklan ingin berkomunikasi (May Lwin, 2005:15)<br /> Menurut Lamb (2000 : 147) periklanan adalah segala macam bentuk komunikasi yang dibayar dimana sponsor maupun perusahaan diidentifikasi. Periklanan merupakan salah satu tahapan dalam pemasaran yang bertujuan mengubah atau mempengaruhi sikap-sikap konsumen. Periklanan menuntut adanya interaksi antar tiga sisi periklanan yakni pembuat iklan, biro iklan dan pemilik media yang akan memuat iklan. Serangkaina program periklanan dengan sejumlah anggaran dana terentu diharapkan dapat berpengaruh secara positif untuk meningkatkan atau mempertahankan kesadaran/loyalitas merek, meningkatkan pangsa pasar, dan persepsi atas atribut produk. Ketika konsumen sangat loyal terhadap suatu merek, mereka mungkin akan membeli produk tersebut lebih banyak lagi ketika periklanan dinaikkan. Periklanan juga dapat mengubah pentingnya ciri-ciri merek. Pemasar dapat mengubah daya tarik merek sebagai tanggapan terhadap kebutuhan konsumen yang berubah atau mencobamencapai sutau keunggulan atas merek pesaing.<br /> Menurut Tjiptono (2003 : 81) Iklan merupakan kata-kata dalam tayangan iklan atau komersial yang berfungsi untuk menjelaskan manfaat produk dan memberikan alasan mengapa konsumen (calon konsumen) perlu membelinya.<br /><br />Jenis periklanan:<br /> May Lwin (2002 :15) membagi jenis periklanan :<br />a. Iklan Strategis digunakan untuk membangun merek. Hal ini dilakukan dengan mengkomunikasikan nilai merek dan manfaat produk. Perhatian utama dari periklanan strategis ini dalam jangka panjang adalah memposisikan merek serta membangun pangsa pikiran dan pangsa pasar. <br />b Iklan Taktis memiliki tujuan yang lebih mendesak. Periklanan ini dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan merek tertentu.<br />c. Iklan Ritel dilakukan oleh toko serba ada, pasar swalayan, dan dealer mobil yang memberikan banyak penawaran khusus dan mempunyai persediaan barang dagang.<br /><br />d. Iklan Korporat merupakan bentuk lain dari iklan strategis. Iklan ini sering berbicara tentang nilai warisan perusahaan serta komitmen perusahaan terhadap pengawasan mutu. <br /><br /> Tujuan Periklanan<br /> Durianto (2003 : 11-12) mengemukakan tujuan periklanan adalah sebagai berikut :<br />1. Menciptakan kesadaran pada suatu merek di benak konsumen (create awareness). Brand awareness yang tinggi merupakan kunci pembuka untuk tercapainya brand equity yang kuat. Pemasar seharusnya menyadari bahwa tanpa brand awareness yang tinggi, sulit untuk mendapatkan pangsa pasar yang tingi.<br />2. Mengkomunikasikan informasi kepada konsumen mengenai atribut dan manfaat suatu merek.<br />3. Mengembangkan atau mengubah citra sebuah merek. Sebuah merek terkadang mengalami dilusi sehingga perlu diperbaiki citranya. Yang dapat dilakukan adalah melalui iklan.<br />4. Mengasosiasikan suatu merek dengan perasaan serta emosi. Tujuannya adalah agar ada hubungan emosi antara konsumen dan suatu merek<br />5. Menciptakan norma-norma kelompok<br />6. Mengendapkan perilaku. Perilaku konsumen dibentuk lewat iklan.<br />7. Mengarahkan konsumen untuk membeli produknya dan mempertahankan market power perusahaan. Iklan sangat power full dalam meningkatkan power suatu merek dipasaran.<br />8. Menarik calon konsumen menjadi konsumen yang loyal dalamjangka waktu tertentu.<br />9. Mengembangkan sikap positif calon konsumen yang diharapkan dapat menjadi pembeli potensial di masa yang akan datang.<br /><br />Media Iklan<br /> Ada beberapa media yang dapat digunakan sebagai alat periklanan. Shimp (2003 : 513 - 523) mengemukakan kekuatan dan kelemahan dari iklan yaitu. :<br />1. Surat Kabar<br /> Kekuatannya :<br />a. Jangkauan pasar. Surat kabar dapat menjangkau daerah – daerah perkotaan hingga pedesaan sesuai cakupan pasarnya (lokal, regional atau nasional). Misalnya, kompas merupakan surat kabar dengan jangkauan nasional.<br />b. Comparison shopping. Surat kabar memuat iklan secara tertulis yang dapat dibawa kemana-mana oleh pembacanya. Bahkan pembaca bisa membawanya sampai ketempat belanja sehingga dapat digunakan sebagai referensi untuk memilih barang sewaktu belanja atau sebagai acuan perbandingan harga.<br />c. Tanggapan konsumen yang positif. Pada umumnya, konsumen memandang surat kabar sebagai media yang memuat hal-hal aktual yang perlu segera diketahui oleh pembaca.<br />d. Fleksibilitas. Pembuat iklan secara bebas memilih cakupan geografis pasar yang akan diproritaskan. Misalnya, untuk wilayah sumatera utara orang akan memilih analisa, jika sasaran geografis pasarnya adalah nasional maka orang akan lebih efektif jika memilih kompas.<br /> Kelemahan :<br />a. Dibaca dalam tempo singkat. Surat kabar pada umumnya hanya dibaca sekali saja.<br />b. Pembatasan kelompok pasar tertentu. Sekalipun surat kabar memiliki sirkulasi luas, kelompok pasar tertentu tetap tidak dapat dilayani dengan baik. Maksudnya tidak semua produk yang dianggap masih tabu tidak dapat diiklankan disurat kabar, seperti alat bantu yang berkaitan dengan masalah seksual.<br />2. Majalah<br />Kekuatan :<br />a. Beberapa majalah mampu menjangkau khalayak yang sangat luas.<br />b Selektivitas. Majalah mempunyai segmen pasar tertentu. Misalnya majalah bola ditujukan untuk para penggemar bola.<br />c. Daya tahan lama. Majalah cenderung disimpan setelah selesai dibaca.<br />d. Mutu reproduksi tinggi. Majalah mempunyai keindahan, mutu, keistimewaan, gengsi dan daya tarik kemewahan.<br />e. Kemampuan menyajikan informasi yang rinci. Majalah seringkali menyajikan artikel-artikel yang menunjukkan wawasan, keahlian, dan kredibilitas.<br />f. Potensi keterlibatan tinggi. Kemampuan kreatifitas iklan di majalah dapat membuat konsumen terpengaruh dengan iklan tersebut.<br />Kelemahan :<br />a. Tidak mendapat perhatian pembaca.<br />b. Tenggang waktu yang lama. Pembuat iklan dapat mengubah materi iklan hanya dengan pemberitahuan singkat, karena majalah mempunyai waktu edar hingga muncul edisi baru yang lama<br />c. Ketidakberaturan letak iklan di majalah membuat pembaca mengabaikan iklan-iklan tersebut.<br />d. Pilihan geografis yang sedikit terbatas. Pembuat iklan hanya dapat memasang iklan di dalam satu dari beberapa daerah atau negara tertentui.<br />e. Keberagaman dalam pola sirkulasi dari pasar ke pasar. Misalnya Majalah Rolling Stone, lebih banyak dibaca di daerah metropolitan daripada pedesaan. Dengan demikian pembuat iklan metropolitan yang tertarik tidak dapat menjangkau konsumen yang ada di pedesaan.<br />3. Radio<br /> Kekuatan :<br />a. Seleksi Audiens. Setiap stasiun radio memiliki target pendengar yang berbeda-beda, misalnya Most FM memiliki audiens kawula muda dan Smart FM bagi profesional bisnis.<br />b. Radio adalah media intrusive. Radio memaksa pendengarnya untuk mendengar. Pendengar radio memiliki upaya khusus untuk mengabaikan iklan. Sifat intrusive ini menyebabkan radio memiliki efektivitas untuk menciptakan minat pendengar.<br />c. Biaya produksi rendah bila dibandingkan dengan mdia iklan yang lainnya. Hal ini disebabkan pembuat iklan tidak perlu menghabiskan biaya yang besar untuk membuat copy atau jingles.<br />d. Media yang fleksibel. Pendengar radio bervariasi dan mencakup hampir semua segmen pendengar.<br />e. Bukan media musiman. Siaran radio tidak terpengaruh oleh cuaca dan musim.<br />f. Murah. Tarif iklan di radio ditetapkan berdasarkan rating position, daya beli segmen, kualitas segmen masyarakat sasaran dan skala pasar.<br />g. Frekuensi tayang tinggi. Biaya iklan yang relatif murah sehingga dapat menambah frekuensi tayangnya iklan.<br />h. Imajinatif. Pendengar radio dirangsang untuk berimajinasi terhadap produk yang diiklankan.<br />i. Bersifat mobile. Radio dapat dibawa kemana saja karena tidak memerlukan tenaga listrik yang besar.<br />j. Daerah jangkauan luas. Mampu mencakup daerah pinggiran hingga pedesaan, yang terkadang tidak dapat dijangkau surat kabar.<br />Kelemahan :<br />a. Tanpa tampilan visual. Pembuat iklan tidak dapat mendemonstrasikan produknya di radio.<br />b. Terbatasnya waktu untuk mencatat hal-hal penting menngenai isi iklan.<br />c. Banyaknya stasiun radio membuat pembuat iklan harus memilih stasiun radio yang tepat agar dapat menjangkau konsumen.<br /> 4. Internet.<br /> Kekuatan :<br />a. Iklan internet dapat menjangkau konsumen di seluruh dunia untuk para pengguna internet<br />b. Media yang paling jelas diukur efektifitas dan efisiennya. Pengguna internet yang sekedar main-main sampai yang serius dapat ditelusuri dengan perangkat lunak. Salah satu metode untuk mengukur efektivitas suatu banner iklan adalah “click through rate” , yaitu persentase dari web surfer yang melakukan klik terhadap iklan tersebut. Menurut Andrea Peterson, kalau angka ini bisa melewati satu persen saja, ia sudah dianggap efektif.<br />Kelemahan :<br />a. Tingkat Penggunaan internet masih sangat rendah terutama di negara berkembang<br />b. Dalam internet, iklan memiliki batas yang tipis dengan transaksi. Sumber pendapatan portal yang masih kurang memadai membuat media ini masih kurang berkembang di Indonesia. Pada umumnya rata-rata portal di Indonesia mendapatkan sumber uang dari dua sumber tetap yaitu referral fee dan ads fee . <br /> 5. Iklan Televsi<br />Durianto (2003 : 35 – 36) mengemukakan kekuatan dan kelemahan iklan televisi, yaitu :<br />Kekuatan :<br />a. Efisiensi Biaya.<br />Televisi mampu menjangkau masyarakat yang sangat luas. Kelebihan ini menimbulkan efisiensi biaya untuk menjangkau setiap orang. Bayak pengiklan memandang televisi sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan pesan-pesan komersialnya.<br />b. Dampak yang kuat<br />Iklan di televisi sampai ke pemirsa dalam bentuk audio visual. Kreativitas pengiklan lebih dapat dieksplorasi dan dioptimalkan dengan mengkombinasikan gerak, keindahan, kecantikan, suara, warna, musik, drama, humor, maupun ketegangan.<br />c. Pengaruh yang kuat<br />Kebanyakan pemirsa melewatkan waktunya di depan televisi yang merupakan sarana hiburan, sumber berita, sarana pendidikan, dll. Pemirsa televisi umumnya memilih produk yang konsumen kenal.<br /> Kelemahan :<br />a. Biaya tinggi<br />Biaya iklan untuk menjangkau setiap orang relatif rendah. Biaya absolut beriklan di televisi adalah tinggi.<br />b. Masyarakat yang tidak selektif<br />Pemirsa televisi banyak dan luas. Iklan yang ditampilkan di televisi mungkin menjangkau pasar yang tidak tepat dan tidak selektif.<br />c. Kesulitan Teknis.<br />Jadwal tayang iklan di televisi tidak mudah diubah sehingga seringkali tidak fleksibel. Kebutuhan pengiklan yang mendesak dalam menghadapi event-event tertentu, seringkali pihak pengiklan akan menghadapi kesulitan teknis untuk mengubah jadwal maupun jam tayang.syafrizal Helmihttp://www.blogger.com/profile/09177207336454437911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8773721969883114888.post-91195953114914945972010-06-22T09:21:00.001-07:002010-06-22T09:21:46.138-07:00SIKAP KEPEMIMPINANSIKAP KEPEMIMPINAN<br /><br />Sikap bagi seorang pemimpin adalah penting demi kelancaran kegiatan perusahaan untuk mencapai sasaran yang telah direncanakan sebelumnya, bagaimana merangsang dan mengarahkan karyawan secara efektif agar tergerak untuk melakukan semua yang diperintahkan secara tulus dan ikhlas hati. Karena ada karyawan yang melakukan semua perintah pimpinannya dengan sikap setengah hati. Agar tidak terjadi hal-hal seperti itu, ada baiknya anda seorang pemimpin menjaga sikap dan kewibawaan agar tidak dipandang lemah oleh karyawan.<br /><br />A. GAYA KEPEMIMPINAN<br />Menurut Koonz dibedakan menjadi tiga gaya kepemimpinan yaitu: kepemimpinan autokratis, kepemimpinan demokrasi, dan kepemimpinan bebas.<br />Menurut French ada empat gaya kemimpinan yaitu: kepemimpinan autokratis, kepemimpinan birokratis, kepemimpinan demokratis dan kepemimpinan bebas.<br />1. Gaya kepemimpinan autokratis yaitu kepemimpinan diktator, dimana seorang pemimpin memegang kekuasaan secara mutlak. Pemimpin ini memerintah berdasarkan kemampuannya dalam pembrian kompensasi atau hukuman.<br />2. Gaya kepemimpinan birokratis yaitu kepemimpinan berdasarkan peraturan yang ditandai dengan kepatuhan terhadap pelaksanaan prosedur yang berlaku bagi pemimpin dan anak buahnya<br />3. Gaya kepemimpinan demokratis adalh kepemimpinan dengan kesederajatan dimana bawahan dapat mengeluarkan pendapatnya sendiri dan sering terjadi komunikasi dua arah dengan pemimpin. Dalam merumuskan masalah pemimpin sering mengkonsultasikan dengan karyawan sehingga menghasilkan keputusan bersama<br />4. Gaya kepemimpinan bebas yaitu pemimpin sangat sedikit memberikan peranannya semua pelaksanaan tugas dilimpahkan sepenuhnya kepada karyawan dalam menentukan tujuan dan cara untuk mencapainya.<br />Menurut Rensis Likert pemimpin yang berhasil adalah:<br />• Suportif yaitu memberikan samangat dengan bawahannya<br />• Melengkapi anak buahnya dengan fasilitas, latihan, pengembangan dan sebagainya yang diperlukan untuk menjalankan programnya<br />• Meningkatkan kerja sama dan saling berkomunikasi dengan bawahan dalam seluruh lapisan.<br />• Menyerukan prestasi kerja yang tinggi<br />Menurut JK. Hempil, Edwin A. Fleisman dan Edwin F. Harris mengemukakan adanya dua klasifikasi tindakan yang menentukan keberhasilan kepemimpinan yaitu:<br />• Pencapaian tujuan organisasi<br />• Perhatian terhadap kepuasan karyawan<br />Keseimbangan antara tujuan organisasi dengan tujuan individu sangat dituntut peranan pemimpin dalam mengarahkan tersebut. Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang mampu mengarahkan anak buahnya untuk mencapai dua macam tujuan yaitu tujuan perusahaan dan tujuan pribadi sehingga kinerja karyawan dapat ditingkatkan yang berpengaruh pada imbalan.<br />B. HUBUNGAN PEMIMPIN DENGAN LINGKUNGAN<br />Suatu kepemimpinan tidak lepas dari pengaruh lingkungan. Hal ini karena hubungannya dengan tujuan dari perusahan yang melibatkan masyarakat. Seorang pemimpin harus mampu membaca lingkungannya dan menaggapinya secara tepat. Adapun lingkungan yang mempengaruhi kepemimpinan adalah:<br />1. Lingkungan Intern yaitu segala sesuatu yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan dari dalam seperti:<br />• Tujuan perusahaan. Pemimpin harus benar-benar mengerti tujuan dari perusahaan dan harus dipegang dengan teguh agar aktivitas yang dilakukan tidak menyimpang tujuan sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian.<br />• Tingakatan jabatan. Setiap jabatan sipimpin oleh seorang pemimpin. Disini dapat dibedakan pemimpin tingkat rendah, menengah dan tingkat tinggi. Dalam memilih pemimpin harus dipertimbangkan secara matang, karena selain membutuhkan keahlian yang berbeda, gaya kepemimpinan yang digunakan juga berbeda.<br />2. Lingkungan ekster yaitu kepemimpianan juga dipengaruhi oleh lingkungan luar. Anda harus mengetahui informasi yang bersal dari luar, yang nantinya untuk kemajuan perusahaan. Informasi yang akurat dapat membuat kebijakan sebagai panggkal perencanaan dari program yang dilakukan. Pemimpin diuji kemampuannya dalam menangani masalah- masalah yang ada. Perkembangan lingkungan ekstern yang harus diikuti oleh pemimpin adalah:<br />• Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi<br />• Perkembangan Ekonomi <br />• Perkembangan Politik<br />• Perkembangan sosial budayasyafrizal Helmihttp://www.blogger.com/profile/09177207336454437911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8773721969883114888.post-28253965085842706352010-06-22T09:17:00.000-07:002010-06-22T09:18:44.348-07:00MELIHAT KARAKTER USAHAMELIHAT KARAKTER USAHA<br /><br />Sebelum Anda memimpin suatu usaha, hal pertama yang harus dilakukan yaitu mengetahui karakter dari usaha itu sendiri. Tujuannya adalah memudahkan Anda dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin karena usaha tersebut sangat tergantung kepada keputusan atau kebijakan yang Anda terapkan terutama dalam hal manajemen seperti mengatur keuangan, penempatan karyawan, pemasaran produk dan hal lain yang bersifat operasional.<br />A. MENGENAL BENTUK-BENTUK BADAN USAHA<br />Badan usaha adalah suatu organisasi perusahaan yang ditujukan untuk memperoleh keuntungan sehingga bisa menambah pendapatan.<br />Bentuk-bentuk badan usaha dapat ditinjau dari beberapa aspek berikut:<br />1. Ditinjau dari aspek pemilik modal yaitu:<br />a. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Modal yang ditanam dalam BUMN adalah milik pemerintah pusat. Cth: Pertamina, BNI 1946, PLN, PTP dan sebagainya. Sedangkan BUMD adalah pemilik modalnya pemerintah daerah. Cth: PD Air Minum, Bank Sumut dll.<br />b. Badan Usaha swasta yaitu semua modal yang ditanam milik orang, perorangan, atau badan swasta. Cth: Perusahaan Perseorangan, Firma, CV. PT dan lain-lain<br />c. Badan Usaha Campuran yitu modal yang ditanam berasal dari pemerintah dan swasta. Cth: Persero<br />d. Kopersi. Modal yang ditanam adalah berasal dari para anggota berupa simpanan pokok dan simpanan wajib.<br />2. Ditinjau dari Aspek Hukum (Yuridis) yaitu:<br />a. Perusahaan Perseorangan yaitu suatu organisasi berbadan hukum yang melakukan transaksi atau usaha untuk menghasilkan keuntungan. Kelebihanya adalah seluruh keuntungan sepenuhnya milik sendiri, pemilik bebas dalam mengambil keputusan, motivasi untuk meraih keuntungan sangat besar, pemilik mempunyai kebebasan dalam mengoperasikannya, pengorganisasiannya lebih mudah dan sederhana, pemilik mempunyai hak sepenuhnya terhadap kinerja karyawan, kerahasiaan perusahaan terjamin, pajak perusahaan relatif kecil. <br />Kelemahannya adalah: kerugian menjadi tanggung jawab pemilik sepenuhnya, tanggung jawab pemilik tidak terbatas, kekayaan pribadi menjadi jaminan atas hutang, setiap hambatan yang muncul menjadi tugas sepenuhnya bagi pemilik, kesehatan pemilik sangat mempengaruhi kesehatan perusahaan terutama dalam hal modal, sumber keuangan perusahaan terbatas dan kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin.<br />b. Firma (Fa) yaitu sebagai perserikatan dangang yang didirikan untuk menjalankan usaha dagang bersama dibawah satu nama yang setiap pesertanya turut bertanggung jawab. Setiap anggota mempunyai tanggung jawab sepenuhnya atas segala perjanjian yang sifatnya mengikat dari pada persekutuan sedangkan keabsahaannya berbentuk akta yang dibuat oleh pejabat umum yang berwewenang dan pengadilan tinggi setempat. Kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dikumpulkan oleh setiap anggota`sesuai jumlah dengan yang ditentukan dalam akta pendirian,sedangkan pembagian keuntungan ditetapkan dalam Kitap Undang-Undang Hukum Perdata (KUHP) pasal 166. Sedangkan penjelasannya terdapat pada pasal 16 yaitu :<br />• Setiap anggota berhak untuk jadi pemimpin<br />• Anggota tidak boleh memasukkan orang lain tanpa persetujuan yang lain<br />• Keanggotaan tidak boleh dialihkan selama anggota masih hidup<br />• Setiap anggota adalah sekutu aktif dengan tanggung jawab tidak terbatas<br />• Sekutu yang tidak memasukkan modal (hanya ,menyumbangkan tenaga saja ) akan memperoleh bagian laba yang terkecil. <br /> Kelebihan dari Perseroan firma adalah<br />• Memiliki dana yang lebih besar karena dihimpun dari beberapa orang sekutu.<br />• Pendiriannya relatif lebih muda<br />• Kemampuan manajemen lebih besar karena ada pembagian kerja<br />• Adanya perhatian sunggguh-sungguh dari seluruh anggota <br /> Kelemahan dari Perseroan Firma adalah<br />• Kekayaan masing-masing anggota dijadikan jaminan atas utang-utang<br />• Tanggung jawab anggota tidak terbatas<br />• Sifat egois dari anggota dapat memperlambat perkembangan perusahaan<br />• Kelangsungan perusahaan tidak cukup terjamin. Hal ini dikarenakan bila seorang anggota menyimpang dari perjanjian, maka secara otomatis firma tersebut bubar.<br />c. Persekutuan Komonditer (CV) . Pengertian CV menurut KUHD pasal 19 yaitu suatu bentuk perjanjian kerjasama antara orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan, dan bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya dengan orang-orang yang membarikan pinjaman, yang tidak bersedia memimpin perusahaan serta bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikut sertakan dalam perusahaan tersebut.<br />Bentuk keanggotaan CV dibedakan yaitu :<br />• sekutu aktif yaitu anggota yang tanggung jawab tidak terbatas <br />• sekutu pasif yaitu anggota yang tanggung jawab terbatas.<br />• Sekutu umum yaitu anggota yang aktif dalam kepengurusan dan memiliki tanggung jawab tidak terbatas. Biasanya menanam modal yang banyak<br />• Sekutu terbatas yaitu anggota pasif yang didak aktif dalam perusahaan dan memilliki tanggung jawab hanya sebatas modal yang ditanam<br />• Sekutu rahasia yaitu anggota yang aktif dalam menjalankan kegiatan perusahaan tapi tidak dikenal oleh masyarakat<br />• Sekutu diam yaitu anggota yang tidak terlibat dalam mengelolah perusahaan tapi diketahui oleh masyarkat sebagai anggota CV<br />• Sekutu dorman yaitu anggota pasif dalam perusahaan dan tidak diketahui masyarakat <br />• Sekutu senior dan sekutu junior yaitu anggota yang didasarkan pada pertimbangan lama keaktifan atau lamanya berinvestasi dalam CV itu.<br />• Sekutu Nominal yaitu bukan pemilik perusahaan tapi selalu memberikan saran kepada orang lain dengan kata-kata atau tidakan sebagai partner.<br />Kelebihan dari CV yaitu pendirianya relatif muda, kemampuan memperoleh modal lebih besar, kemempuan manajernya lebih besar, dan alih modal untuk memperoleh sumber dana/kredit lebih besar. Kekurangan dari CV yaitu kelangsungan hidup perusahaan kurang terjamin, tanggung jawab setiap anggota tidak sama dan anggota pimpinan mengalami kesulitan dalam menarik modal.<br />D. Perseroan Terbatas (PT) <br />adalah perusahaan atau perserikatan dagang yang mempunyai modal bersama yang dibagi atas saham-saham. PT juga memiliki akta autentik untuk menila keabsahannya dan harus disetujui oleh menteri kehakiman. Jenis-jenis Perseroan Terbatas adalah:<br />• PT Terbuka yaitu Perseroan Terbatas yang saham-sahamnya dapat dimiliki oleh masyarakat masyarakat luas. <br />• PT Tertutup yaitu Perseroan Terbatas yang saham-sahamnya hanya dapat dimiliki oleh kalangan tertentu saja seperti anggota keluarga atau sahabatnya.<br />• PT Kosongan yaitu Perseroan Terbatas yang sudah tidak menjalankan kegiatannya lagi atau tinggal namannya saja.<br />• PT Asing yaitu Perseroan Terbatas yang didirikan diluar negeri dan berkedudukan diluar negeri juga<br />• PT Domestik yaitu Perseroan Terbatas yang menjalankan kegiatan usahanya berada didalam negeri.<br />Berdasarkan Modal PT dikenal terdiri dari tiga yaitu:<br />• Modal Perusahaan (statute) yaitu modal yang besarnya sesuai dengan yang tercantum dalam anggaran dasar PT<br />• Modal yang telah disetor yaitu modal yang telah dibayarkan oleh pemegang saham<br />• Modal yang ditempatkan yaitu modal yang jumlahnya sesuai dengan jumlah nominal saham yang telah terjual dan pembayarannya telah disanggupi oleh para pemeggeng saham.<br />Jenis- jenis saham yaitu:<br />• Saham Preferen yaitu saham yang memberi hak istimewa sebagai berikut: pembagian deviden didahulukan, hak mengurus dan hak mendapat bagian jika perusahaan dilikuidasi. Pembagian kekayaan didahuluankan daripadan pemegang saham biasa.<br />• Saham biasa yaitu saham yang tidak memiliki kelebihan dari saham lain. <br />• Saham bonus yaitu saham yang diberikan kepada pemegang saham secara gratis, yang berasal dari keuntungan besar yang diraih oleh perusahaan.<br />• Saham Pendiri yaitu saham yang diberikan kepada pendiri perseroan, karena jasa-jasanya pada saat pendirian perusahaan tersebut.<br />• Saham kosong yaitu saham-saham yang dibeli kembali oleh perusahaan dan pemegang saham dan tidak diikut sertakan lagi dalam modal perusahaan.<br /><br />Kepengurusan PT dibedakan dalam beberapa lembaga yaitu:<br />• Rapat Umum Pemegang Saham yaitu kekuasaan yang tinggi dalam PT yang berfungsi dalam menetapakan semua kebijakan kelembagaan atau organisasi perusahaan.<br />• Dewan komesaris terdiri dari para pemegang saham yang dipilih yang memiliki saham yang terbesar dan diangkat/diberhentikan oleh RUPS.<br />• Dewan direktur yaitu seseorang diangkat/diberhentikan oleh RUPS yang bertugas mengurus dan mengelolah harta kekayaan atau usaha perusahaan dan mewakili perusahaan didalam atau diluar pengadilan.<br />Kelebihan dari PT yaitu: Pada PT antara pemilik dengan pimimpin terpisah, tanggung jawab dari pemegang saham terhadap hutang perusahaan terbatas sebanyak modal yang disetor,kelangsungan PT lebih terjamin, untuk mendapatkan modal cukup mudah karena bias menerbitkan saham baru, dan adanya efisiensi pengelolaan sumber dana dan efisiensi pimpinan, karena jika pimimpin tidak cakap maka dapat segera diganti pemimpin baru.<br />Kelemahan dari PT yaitu setiap deviden yang diterima oleh pemegang saham akan dipotong pajak yang disebut dengan pajak pendapatan, rahasia perusahaan kurang terjamin karena seluruh kegiatan perusahaan dilaporkan kepada pemegang saham berupa laporan keuangan perusahaan dan untuk mendirikan suatu PT tidak muda karena memerlukan akta notaries dan pengesahan badan hokum PT.<br /><br />E. Perusahaan Negara (PN)<br />Adalah perusahaan yang sebagian atau seluruh modalnya berasal dari kekayaan Negara. Menurut klasifikasinya PN dibagi atas tiga kelompok yaitu:<br />1. Perusahaan Jawatan (Perjan) yaitu perusahaan milik Negara yang mempunyai tujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat (fungsi social) dan tidak mencari keuntungan. Anggaran Perusahaan dimasukkan kedalam APBN. Cth PJKA, DAMRI<br />2. Perusahaan Umum (Perum) yaitu perusahaan milik Negara yang memberikan jasa vital dan memperoleh keuntungan. Cth: PLN, Telkom, Penggadaian. Biaya operasional ditanggung oelh masyarakat pemakai jasa dalam bentuk tariff/harga.<br />3. Perusahaan perseroan ( persero) yaitu perusahaan milik Negara untuk memperoleh keuntungan yang bertujuan menambah keuangan Negara. Cth: PT Bank BNI, GIA, PTPN, Perusahaan Niaga Negara dan sebagainya. Persero biasanya merupakan perusahaan campuran yang melibatkan saham swasta dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi kerja dan status karyawannya yaitu sebagai karyawan swasta.<br />D. KOPERSI<br /> Adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan berlandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Tujuan dari koperasi adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur. Setiap anggota mempunyai suara yang sama tanpa dibatasi jumlah modal yang disetor kepada koperasi dan rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Untuk keuntungan yang akan diperoleh masing-masing anggota yang disebut dengan SHU dibagi berdasarkan jasa dari masing-masing anggota, yang meliputi kesediaan untuk menyimpan pada koperasi dan kemauan untuk menggunakan produk koperasi. Menurut Undang-undang No.25 thn 1992 pasal 45 tentang pembagian SHU yaitu setelah dikurangi cadangan maka SHU dibagi kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota koperasi. Koprasi yang terkenal diIndonesia yaitu koperasi produksi, koperasi konsumen, koperasi simpan pinjam, dan koperasi serba usaha. Modal yang diperoleh adalah dari pada anggota yaitu simpana pokok koperasi , simpanan wajib yang dibayar secara periodik, simpanan sukarela, dan sumbangan atau donasi. Sedangkan modal asing diperoleh dari pihak lain dalam bentuk pinjaman jangka pendek atau pinjaman jangka panjang dari pihak bank. Untuk mendirikan koperasi diperlukan akta yang isinya memuat tentang anggaran dasar, jumlah anggota, nama anggota, pekerjaan dan tempat tinggal anggota. Koperasi dapat status badan hukum dengan mengajukan permohonan kepada Jawatan Koperasi, Departemen Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi.<br />G. YAYASAN (Foundation)<br />Adalah organisasi yang bersifat nirlaba yaitu tidak mengutamakan pemerolehan keuntungan. Dana yang terkumpul berasal dari kekayaan seseorang atau sekelompok orang yang dipisahkan dari kekayaan pribadi masing-masing anggota. Cth: sekolah, rumah sakit, panti asuhan dan sebagainya. Dalam menjalankan aktivitasnya, yayasan mengandalkan sumbangan-sumbangan yang digunakan untuk kegiatan sosial.<br /><br />JENIS-JENIS BIDANG USAHA<br />Setelah mengetahui bentuk badan hokum dari perusahaan yang anda pimpin, anda perlu mengetahui jenis usaha tersebut. Tujuannya yaitu untuk memudahkan anda untuk mengoperasikan bidang usaha yang anda pimpin. Hal ini dapat dibedakan dari beberapa jenis yaitu: <br />1. Bersifat Agraris yaitu perusahaan yang aktivitasnya menghasilkan barang dengan bantuan tenaga alam yang bebas.<br />2. Bersifat Ekstraktif yaitu perusahaan yang aktivitasnya melepaskan barang dari ikatan dimana barang itu barada, cth: pertambangan, penebangan kayu, perikanan, pembuatan garam dan sebagainya<br />3. Bersifat perdagangan yaitu perusahaan yang aktivitasnya membeli barang, menyimpan selama beberapa waktu dan kemudian menjualnya.<br />4. Bersifat Industri yaitu perusahaan yang aktivitasnya menarik barang tetapi kemudian diolah dan akhirnya dikeluarkan dalam bentuk lain<br />5. Bersifat pembarian jasa yaitu perusahaan yang aktivitasnya memberikan jasa.syafrizal Helmihttp://www.blogger.com/profile/09177207336454437911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8773721969883114888.post-75470289236525262472010-04-16T02:28:00.000-07:002010-04-16T02:29:05.102-07:00MANAJEMEN SUKSESKiat Menghadapi Enam hal yang Mengganggu Sukses Anda<br /><br />Bagian Pertama<br />Enam Hal yang Membuat Hidup Anda Tidak Bahagia<br />1. Putus Cinta<br /> Putus cinta merupakan suatu hal yang membuat hidup kita tidak bahagia. Namun, bagi mereka yang selamat dari perangkat patah hati akan mengatakan bahwa “cinta itu memang menyakitkan “ tetapi masih bisa disembuhkan. Orang yang merasakan langit seakan-akan akan runtuh, dan bumi pun jadi ambruk sehingga tiada lagi tempat untuk berpijak. Putus cinta dengan orang yang kita cintai akan menyebabkan kita merasa sepi. Dalam hal ini para peneliti menyebutkan 2 kategori kesepian, yaitu : kesepian karena keadaan dan kesepian karena watak. Kesepian karena keadaan bisa terjadi bila anda baru putus cinta atau bila anda berada dalam suatu tempat yang sangat asing bagi anda. Terlepas dari itu semua, yang pasti putus cinta bukanlah akhir dari segala-galanya. Masih ada hari esok yang lebih cerah. Karena itu bangkit dan lawanlah kata dan ungkapan perasaan anda.<br />2. Minder = Tidak Pede<br /> Minder adalah sifat negatif yang pada diri seseorang. Dengan kita minder dalam menghadapi sesuatu, maka kita akan tenggelam dalam sebuah ketakutan yang menghantui kita. Pada dasarnya, minder merupakan ekspresi rasa takut diri akan sesuatu. Minder juga merupakan perwujudan dari ketidakpercayaan diri terhadap diri sendiri, terhadap daya dan kemampuan yang kita miliki. Citra diri yang negatif inilah yang akan membawa kita untuk terus berada dalam rumah ketakutan. Minder muncul karena pencitraan diri kita oleh diri sendiri atau lingkungan yang berada di sekitar kita. Dengan kata lain, hal itu terjadi karena adanya keyakinan terhadap ide tertentu yang dialami oleh kita ataupun stempel dari lingkungan kita hingga disimpulkan bahwa hidup dan kehidupan kita adalah seperti ini dan seperti itu.<br /> Menanamkan rasa percaya diri sendiri sesungguhnya tidak begitu sukar seperti yang disangka banyak orang. Oleh karena itu untuk meghilangkan rasa takut dalam menghadapi sesuatu, anda bisa menjalankan beberapa jurus menghilangkan rasa takut, berikut :<br /> Persiapkan diri anda sebaik-baiknya bila menghadapi sesuatu atau suasana tertentu<br /> Pelajari dan persiapkan sebaik-baiknya bila menghadapi situasi tersebut. Persiapan yang matang merupakan kunci keberhasilan.<br /> Pupuk atau binalah rasa percaya diri. Berbuatlah sesuatu yang bisa menambah rasa percaya diri anda<br /> Setelah timbul rasa percaya diri, pertebal keyakinan anda bahwa anda bisa melakukannya.<br />Selain itu, sikap percaya diri sangat membutuhkan sebuah optimisme dalam diri anda. Sikap optimis akan menjadi daya yang besar untuk mendorong apa yang anda pikirkan. Lalu bagaimana cara berpikir optimis? Langkah-langkahnya sebgai berikut :<br /> Carilah teman yang berpikir optimis<br /> Ciptakanlah sukses bagi diri anda sendiri<br /> Ubah dan tinggalkan situasi yang anda rasa tidak menunjang usaha anda untuk maju<br /> Untuk menghadapi lingkungan yang tidak dikenal, anda bisa menyiapkan diri dengan memusatkan kekuatan-kekuatan anda, mengantisipasi masalah dan mencari jalan keluar jauh sebelumnya.<br /> Batasi persepsi anda tentang kegagalan<br /> Hindari pikiran yang bukan-bukan.<br /> Jika anda kecewapada sesuatu, jangan hanya menerimanya saja. Berusahalah untuk mengubahnya<br /> Berpikirlah yang baik tentang diri anda dan perlakukanlah diri anda dengan baik pula.]<br />Namun kita tidak boleh terjebak dalam optimisme dan sikap positif yang berlebihan. Sebab berpikiran positif dan otimis bisa juga menjebak kita untuk membuat kesalahan-kesalahan mendasar yang semestinya tidak perlu. Mengapa justru kita harus waspada terhadap perilaku optimis dan positif? Pertama, kita harus menyadari bahwa kehidupan ini tidak selalu terdiri dari pemikiran yang positif ; kedua, pemikiran negatif seringkali mendominasi pemikiran kita; ketiga, pikiran positif itu lebioh berpengaruh pada perubahan dan pengendalian diri pribadi internal, dan tidak berpengaruh terhadap eksternal; keempat, karena itu kita harus berperilaku secara proporsional dan seimbang. Ada kalanya kita harus berpikir positif dan suatu waktu juga berpikir negatif. Oleh karena itu, ubahlah diri anda mulai sekarang, niscaya dunia akan turut berubah dan tersenyum pada anda.<br />3. Harga Diri Rapuh, Di Mana Tempat Kita? <br /> Pada dasarnya harga diri merupakan sebuah kesadaran akan seberapa besar nilai yang diberikan kepada diri sendiri. Pengertian lain, harga diri adalah sikap menerima diri apa adanya. Hal ini berhubungan dengan keyakinan bahwa kita layak, mampu dan berguna dalam apapun yang telah, sedang dan akan terjadi dalam hidup kita. Oleh karena itu, harga diri merupakan sebuah bentuk manifestasi dari keberanian kita untuk mengakui kekurangan pada diri kita sendiri. Apabila kita mempunyai harga diri yang tinggi dan sehat, maka kita pun akan menilai tinggi diri kita. Kita akan menyukai dan menerima diri kita apa adanya. Kita akan dengan mudah memaafkan diri kita. Kita memfokuskan diri pada kekuatan dan kelebihan kita dan kita dapat secara efektif membedakan diri kita dan perilaku kita atau apa yang kita lakukan. Kemudian, jika kita melakukan kesalahan atau kebingungan, maka kita yakin akan mampu mengatasinya.<br /> Harga diri adalah tentang bagaimana kemampuan kita untuk mengatakan “ saya tidak peduli dengan apa yang dimiliki oleh orang lain, saya akan berbuat semaksimal mungkin untuk memperoleh apa yang saya inginkan “. Harga diri adalah kemampuan untuk megakui bahwa orang lain bisa berbuat lebih baik dari kita, bisa mengumpulkan uang lebih banyak, mempunyai teman lebih banyak dam mungkin memiliki peluang yang lebih baik dari kita. Kemampuan lainnya adalah keikhlasan dan pengakuan adalah tanda-tanda yang jelas dari harga diri yang tinggi.Oleh karena itu, dalam hubungannya dengan sikap harga diri dan kepercayaan diri, maka Johanes Lim mengkategorikan dalam dua kategori :<br />1. Sikap negatif, bila seorang manusia hendak mempertahankan ego dan harga dirinya supaya tidak hancur dengan mengambil sikap alternatif, yaitu :<br /> Negatif Pasif : sedih, tersinggung, luka batin, menarik diri atau depresi<br /> Negatif Destruktif : marah, dendam, dan membalas dengan makian dan pukulan.<br />2. Sikap positif, bila seseorang mempunyai rasa percaya diri dan mempunyai harga diri yang positif, maka orang itu akan mengambil sikap positif pula.<br /> Harga diri tidak bisa dicari dengan membeli atau mengiklankan pada setiap orang bahwa anda membutuhkan harga diri. Menurut Grant Brecht, harga diri pada dasarnya bisa dicari dari empat hal :<br />1. Orang tua<br />2. Kawan sebaya<br />3. Prestasi<br />4. Diri anda sendiri<br />Sesungguhnya, untuk meningkatkan harga diri, anda dapat melakukan sesuatu atas perasaan-perasaan yang ada pada diri anda. Pertama sekali yang harus anda lakukan adalah mengakui bahwa perasaan rendah diri pada anda tersebut berasal dari dalam diri anda sendiri ! Jika anda bisa mengerti, maka anda juga tahu kalua anda memiliki pilihan yaitu menerima pendapat orang lain tentang diri anda atau sama sekali menolaknya.<br />Ada sebuah teori mengatakan bahwa kalau anda ingin dihargai oleh orang lain, maka anda harus menghargai diri anda terlebih dahulu. Ada beberapa teori yang bisa anda pegang untuk diungkapkan, dilakukan dan diyakini :<br />Yang harus anda ungkapkan :<br /> Banggalah terhadap hasil pencapaian anda apabila anda telah menyelesaikannya dengan sukses dan jangan menganggapnya sebagai keberuntungan belaka.<br /> Ucapkan “terima kasih” pada orang yang memuji anda tanpa harus merasa malu.<br /> Ungkapkan perasaan anda <br /> Akui kesalahan anda, apabila anda melakukan sesuatu kekeliruan.<br /> Apabila seseorang mengancam anda dengan kata-kata, maka anda dapat melawannya dengan perkataan pula.<br /> Jangan menghina orang lain.<br />Yang harus anda lakukan :<br /> Berjalanlah dengan penuh perccccaya diri<br /> Berpakaianlah dengan rapi, seakan anda memang memperhatikan tubuh anda<br /> Cobalah sesuatu yang baru<br /> Turuti keinginan hati anda<br />Yang harus anda yakini :<br /> Yakin bahwa pandangan anda pribadi terhadap diri sendiri lebih penting daripada apa yang orang lain katakan pada anda<br /> Sendirian itu tidak berarti kesepian<br /> Merasa yakin bahwa anda adalah orang yang berharga<br /> Menyadari bahwa masa lalu adalah tetap masa lalu<br /> Yakin bahwa anda berharga karena anda bukan orang lain.<br /> Oleh karena itu, tempatkan diri anda sebaik-baiknya dalm kehidupan anda. Karena hal itu sangat penting untuk menjaga kebugaran harga diri anda. Cegahlah segala hal negatif dengan selalu mengurung dan membanjiri kehidupan anda dengan hal-hal positif. Yakinlah jika anda mempunyai harga diri yang rapuh akan memungkinkan anda tidak bahagia dalam hidup.<br />4. Awas, Konflik Mengintai Anda !<br /> Pada dasarnya, dalam diri manusia terdapat dua hal yang saling bertentangan. Paling tidak, pernyataan ini bisa dilacak dari 2 pandangan filsuf tentang manusia. Menurut pandangan Thomas Hobbes, manusia merupakan makhluk yang dikuasai oleh dorongan-dorongan irrasional dan anarkistis serta mekanistis yang saling mengiri dan membenci sehingga menjadi kasar, jahat, buas dan pendek pikir yaitu sosok Homoni Lupus, manusia adalah serigal;a bagi manusia yang lain, dan akibatnya perang semua melawan semua. Sebaliknya JJ. Rousseau berpendapat bahwa manusia merupakan makhluk yang lugu dan sederhana, mencintai diri sewcara spontan, tidak esois, dan tidak altruis. Hanya rantai peradabanlah yang membentuk jiwa manusia menjadi binatang yang memiliki sifat menyerang (berkonflik) seperti keadaannya saat ini. Nah, sifat dasar inilah yang menjadi dasar terbentuknyya konflik yang terjadi diantara manusia.<br /> Pada dasarnya, konflik itu merupakan perbedaan pendapat, kepentingan, minat, persepsi, atau rasa antara seseorang dengan dirinya sendiri, atau antara sekelompok orang dengan kelompok yang lain. Pertama, konflik internal atau konflik batin, yaitu konflik yang pengaruhnya berasal dari dalam diri manusia. Kedua, konflik eksternal, yaitu konflik yang pengaruhnya berasal dari luar diri seorang manusia. Pola konflik menurut G. R. Terry, akan berlangsung secara sistematis dan teratur yang terdiri dari empat macam tahapan :<br />1. Timbul suatu krisis tertentu<br />2. Gejala eskalasi ketidaksesuaian paham terjadi<br />3. Konfrontasi<br />4. Proses rekonsiliasi<br />Dalam menghadapi suatu konflik tentunya dibutuhkan solusi untuk menyelesaikan masalah untuk menciptakan lingkungan yang kondusif. Ada beberapa langkah untuk menyelesaikan konflik. Beberapa langkah tersebut adalah :<br /> Langkah menghindari konflik seperti dengan cara bersikap tidak kooperatif atau menghindarinya<br /> Berkompetensi atau komando otoratif<br /> Bersifat akomodatif<br /> Bersifat kompromis<br /> Melakuka langkah kolaborasi atau pemecahan masalah<br /><br />5. Stress dan Distres<br /> Stress adalah konflik yang meliputi tekanan eksternal (baik tuntutan yang datang dari lingkungan fisik dan sosial) dan tekanan internal (tuntutan yang datang dari dalam diri ) serta kondissi bermasalah lainnya dalam kehidupan. Ada kalanya orang yang sering stress akan mampu bertahan dalam menghadapi rasa stress sehingga pada taraf tertentu, orang bisa melakukannya dengan baik. Sebaliknya, orang yang tidak pernah stres, maka ia akan rentan terhadap distress, yaitu gangguan mental dan fisik akibat stres. <br /> Pada dasarnya, indikaor stres dan distres merupakan wujud dari sehat tidaknnya manusia. Kita disebut sehat, jika bisa mengatur dan memanipulasi pengaruh stress tanpa menimbulkan ketidakse3imbangan p[ada diri kita. Sebaliknnya, kita akn dicap sakit, jika kita gagal beradaptasi secara aktif seehingga akan menyebabkan gangguan terhadap jiwa dan raga kita. Menurut dr. Erwin, untuk menangani masalah stres secara sederhana dan gampang, kita harus melakukan relaksasi dan menangani stress sebagai salah satu cara untuk keluar dari ancaman distres. Dengan relaksasi keteganngan fisiologis akan menurun. Kondisi itu sksn membuat perasaan lebih nyaman, dapat berpikir lebih tenang, sehingga lebih mampu menghadapi situasi lingkungan yang tidak sesuai dengan harapannya. Berikut ini merupakan langkah-langkah yang bisa dijalani dan dipraktekkan dalam menghadapi stres :<br /> Carilah sebab-sebab munculnya perilaku anda sekarang atau dalam hubungannya dengan masa lalu.<br /> Bandingkan reaksi, pikiran dan perasaan anda dengan orang-orang di lingkungan anda<br /> Cari sahabat tempat berbagi perasaan, kesenangan, dan kecemasan<br /> Jangan sekali-kali menciptakan “cap” terhadap diri sndiri, apalagi memberi aatribut berupa perangai yang tidak dapat diubah, kronis dan negatif<br /> Bangun keyakinan diri<br /> Inventarisasikan keistimewaan dan keunikan anda<br /> Kendalikan emosi, baik pada saat gembira maupun berduka<br /> Jangan terus menyesali kegagalan di masa lalu<br /> Belajarlah dari setiap kegagalan<br /> Jika anda melihat orang dalam kesulitan, beri perhatian padanya dan bantu mencarikan jalan keluarnnya<br /> Jika tidak mampu menolong diri sendiri atau orang lain dalam keadaan stess, berkonsultasilah dengan psikolog / psikiater<br /> Tetapkan tujuan jangka panjang<br /> Sisihkan waktu untuk rileks, berdoa dan menikmati hobi<br /> Pandang diri anda sebagai pemeran aktif yang setiap saat mampu mengubah kehidupan anda sendiri secara keseluruhan.<br /> Namun yang pasti, stress akan selalu bersama kita. Karena itu tidak ada gunanya menghindari stres, sebab stress dapat menjadi motivasi dalam mencapai sukses.<br />6. Kegagalan<br /> Kegagalan merupakan sebuah kesalahan hidup yang dilakkan oleh manusia. Karena pada dasarnya, manusia mempunyai naluri dan motivasi yang sangat tinggi untuk mencapai sebuah kehidupan yang sukses. Manusia dianugrahi akal, pikiran dan hati yang sempurna sehingga bisa memikirkan berbagai fenomena yang terjadi di sekitarnnya dan juga bisa mengontrolnnya dengan hati-hati agar bisa mencapai suatu kehidupan yang seimbang dan membawa kebaikan. Selain itu Johanes Lim memberikan definisi tentang kriteria orang yang tidak bisa dibilang sukses, yaitu :<br />1. Orang yang tidak mempunyai cita-cita<br />2. Orang yang mempunyai cita-cita, tapi belum bisa mewujudkannnya<br />3. Orang yang mempunyai cita-cita dan telah mencapainnya, tapi tidak bisa menikmatinya<br /> Dari definisi itu, berarti sukses itu bersifat relatif, subyektif, mudah dimengerti dan mudah dicapai. Setiap orang bisa meraih sukses dalam hidupnnya, selama ia mau mempunyai cita-cita, mau berjuang untuk mewujudkannya dan bisa menikmati hasil pencapaian cita-cita tersebut. Pada dasarnya, tanda-tanda bahwa seseorang itu mengalami kegagalan berpusat pada sifat-sifat berikut :<br /> Tidak mempunyai tujuan hidup yang jelas<br /> Selalu pesimis dalam menghadapi masa depan<br /> Selalu menunda pekerjaan<br /> Selalu mengeluh<br /> Bekerja tapi tidak dengan pikiran tapi kekuatan<br /> Tidak mempunyai kemauan<br /> Jika semua atau bahkan salah satu faktor tersebut ada dalam kehidupan anda, maka lebih baik anda segera melakukan hal-hal yang bisa menghilangkan faktor tersebut. Mulailah sekarang juga, maka hidup anda akan berubah dengan seketika. Oleh karena itu, kata pertama untuk menuju sukses adalah ada kemauan untuk berubah. Akal yang sehat sangat penting untuk menunjang kesuksesan anda, karena tanpa akal sehat maka energi kehidupan anda akan menjadi boros. Akal sehat juga berarti bahwa anda mempunyai motivasi hidup yang sehat. Artinya dalam hidup anda akan selalu mensugesti diri anda untuk berjuang dan meyakinkan diri anda bahwa anda bisa. Karena itu, pada saat kita mengalami kegagalan dan masalah pribadi yang sangat berat, maka bangunlah rasa percaya diri dengan mengulang-ngulang pernyataan positif sebagai berikut :<br /> Saya akan bisa menemukan jalan keluar meskipun sampai sekarang belum ada sama sekali<br /> Saya bisa merintis sesuatu yang baru, yang belum pernah dilakukan orang<br /> Saya bisa melakukan terobosan<br /> Saya bisa menyelidiki berbagai alternatif<br /> Saya bisa menemukan orang yang bisa membantu<br /> Saya bisa beraksi kreatif dan energik<br /> Johanes Lim berpendapat bahwa kepercayaan itu merupakan keyakinan atas kebenaran sesuatu, sehingga kita beraksi dan bereaksi sesuai dengan kepercayaan itu, tanpa perlu menyadari apakah hal itu sungguh benar atau tidak. Dari definisi tersebut, maka kepercayaan itu datang jika ada motivasi kesadaran terhadap sesuatu yang dipikirkan oleh akal sehat. Masalah berhasil tidaknya, hal itu merupakan persoalan lain, karena kita tidak tahu takdir akan membawa kita ke mana.<br /> Selanjutnya adalah harus optimis dengan kemampuan dan daya pribadi anda. Anda harus optimis bahwa kesuksesan dapat diraih dengan efektif dan efisien. Orang yang berhasil dan berkarakter yang kuat adalah orang yang bisa memadukan antara berbagai langkah di atas dengan rasa optimis yang tinggi, sehingga kesuksesan akan lebih cepat anda raih. Hal selanjutnya adalah usaha. Usaha anda untuk mendapatkan sukses dan kemajuan merupakan modal yang sangat berharga bagi kehidupan anda. Namun usaha saja tidak cukup untuk mendapatkan tingkatan hidup yang tinggi tanpa iringan doa. Usaha dan doa merupakan hal yang penting, karena keduannya merupakan perpaduan yang utama dari dimensi langit dan dimensi bumi, antara dimensi Tuhan dengan dimensi manusia yang akan menjamin mulusnya kehidupan anda.<br /> Hal terakhir yang sangat penting dan paling mendasar adalah persistensi atau ketekunan dalm menjalankan sebuah usaha ynag telah anda jalankan dengan efektif dan efisien. Karena kegigihan, ketekunan dan kesabaran yang disertai dengan strategi yang tepat dan pemilihan kondisi dan keadaan yang sempurna. Ingatlah bahwa perjuangan anda untuk mencapai kesuksesan merupakan perjuangan hidup yang sangat keras dan membutuhkan energi yang tidak sedikit. Dengan demikian tangga kesuksesan memang tidak mudah diraih. David Sarnof, secara sistematis mengajukan sepuluh l;angkah yang bisa digunakan untuk menapaki tangga kesuksesan. Sepuluh langkah tersebut adalah :<br />1. Sesuaikan diri anda dengan keadaan sekitar, tetapi jangan sampai anda kehilangan kepribadian dan terpengaruh oleh orang lain<br />2. Berkatalah jujur dan apa adanya.<br />3. Setiap orang harus mempunyai keberanian untuk melangkah ke depan <br />4. Kerja keras dengan ketekunan perlu dijalankan setiap saat, jangan hanya apabila ada kemauan saja<br />5. Curahkan segenap tenaga dan pikiran untuk suatu pekerjaan, dan berusahalah untuk menguasai pekerjaan tersebut dengan hasil yang sebaik-baiknya.<br />6. Belajarlah untuk bisa berbicara dengan lancar dan jelas, namun jangan menjadi banyak bicara<br />7. Percayalah pada diri sendiri, tetapi jangan terlalu puas dengan diri sendiri<br />8. Lihatlah ke depan dan buatlah rencana-rencana yang akan dijalankan<br />9. Pisahkan hal-hal yang utama dan yang bukan, yang besar dengan yang kecil.<br />10. Berusahalah untuk mencapai target yang ditetapkan dengan perhitungan waktu yang ditentukan, tetapi jangan sampai mengabaikan kesehatan tubuh.<br /> Kesepuluh langkah tersebut harus dijalankan dengan konsukuen selama hidup. Karena hal itu akan menjadi jaminan sukses bagi anda. Namun, langkah tersebut tidak mutlak, karena setiap orang bisa memilih, meggabungkan, dan melakukan langkah-langkah terbaik sesuai dengan pengalaman masing-masing.<br /> Dari hal itu, sudah nyata bahwa kegagalan bukan merupakan neraka bagi kehidupan kita. Kegagalan adalah energi yang sangat efektif untuk menuju sukses. Kegagalan adalah cikal bakal keberhasilan, tidak ada kesuksesan yang dicapai tanpa melewati kegagalan. Dengan gagal kita bisa mengevaluasi dan intropeksi diri kita sehingga kita akan menjadi lebih baik dalam melangkah.syafrizal Helmihttp://www.blogger.com/profile/09177207336454437911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8773721969883114888.post-67916702471239203722010-04-16T02:20:00.000-07:002010-04-16T02:22:34.824-07:00Menjadi Intrepreneur SuksesBERANI MODAL AWAL ENTREPRENEUR<br /><br />1. BERANI MIMPI<br />Rejeki itu mengikuti mimpi kita,<br />rejeki itu bisa direncanakan menurut mimpi kita,<br />dan rejeki itu berbanding lurus dengan mimpi kita.<br /><br /> ENTREPRENEUR itu memang harus berani bermimpi. Bagaimana dengan anda? Saya rasa, meski disaat krisis ekonomi, kita janganlah takut bermimpi. Atau visi itu sama dangan cetak biru (blue print) dari realita. Artinya sesuatu yang akan menjadi kenyataan.<br /> Presiden pertama kita Ir. Soekarno, pernah mengatakan, “Gantungkan cita-citamu setinggi langit.”Visi itu memeng bisa mensugesti orang. Dan, semua langkah kita akan kita arahkan kesana. Apalagi intrepreneur itu biasanya seorang pemimpin. Maka mimpi tentang perusahaan, mimpi tentang masa depan, tentu akan dapat mempengaruhi para aengikut yang dipimpinnya.<br /> Sebagian pemimpin, entrepreneur harus mempunyai ilmu “obor”. Artinya harus dapat msnerangi sekelilingnya. Entrepreneur dengan visi besar adalah obor bagi bawahannya. Entrepreneur dengan visi besar akan dapat menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dan penuh motivasi.<br /><br />2. BERANI MENCOBA<br />Seandainya kita berani mencoba,<br />dan kita lebih tekun dan ulet,<br />maka pasti yang namanya kegagalan itu<br />tak akan pernah ada<br /><br /> ORANG bukannya gagal, tatapi berhenti mencoba. Ungkapan ini sengaja saya kedepankan. Mengapa? Karena sesungguhnya seseorang untuk dpat kesuksesan dalam karier atau bisnisnya, maka orang itu harus mempunyai keberanian mencoba.<br /> Seorang entrepreneur dalam situasi sesulit apapun akan semakin tertantang untuk tidak berhenti mencoba. Dengan kata lain “berani mencoba”, dan orang yang selalu berani mencoba itulah yang pada akhirnya justru akan meraih kemenangan atau kesuksesan.<br /> Tegasnya, keberhasilan dalam bisnis sangat memang ditentukan semangat kewirausahaan kita yang tinggi. Dengan demikian sikapmencoba dan mencoba terus-menerus itu akan dilakukan. Pada akhirnya dengan sikap kita yang “berani mencoba” itu, akan membuat kita tidak mudah terpuruk dengan keputusasaan. Apalagi sampai menghancurkan hidup dan bisnisyang telah kita rintis lama.<br /> Selain itu, pikiran kita juga harus tetap diformulasikan kea rah positif. Bukan sebaliknya, suka berfikir negative apalagi sampai putus asa. Sikap semacam ini harus kita buang jauh-jauh.<br /><br />3. BERANI MERANTAU<br />Kita itu harus mempunyai keberanian merantau.<br />Sebab dengan keberanian merantau,<br />kita akan lebih bisa percaya diri dan mandiri<br /><br /> BANYAK entrepreneur yang sukseskarena ia merantau. Orang Tegal sukses deangan wartegnya di Jakarta. Begitu juga dengan orang Wonogiri sukses menekuni usaha sebagai penjual bakso. Orang Wonosari sukses sebagai penjual bakmi dan minuman. Sementra orang Padang sukses dengan masakan padangnya.<br /> Bahkan orang cina banyak yang sukses ketika merantau ke luar negri. Dan tak sedikit pula orang Jawa yang sukses sebagai transmigrasi di Sumatra. Hal itu wajar terjadi, Karena orang tersebut memang punya keberanian untuk merantau.<br /> Menruty saya, keberanian merantau itu perlu kita miliki, karena dengan merantau berati kita berani meninggalkan lingkngan keluarga. Sebab, ketika kita berada dilingkungan keluarga, meskipun kita sudah tumbuh besar atau dewasa, namun tetap dianggap sebagai anak kecil.Sehingga hal itu akan membuat kita tergantung dan tidak mandiri. Akibat dari itu sangat jelas, kita mudah patah semangat dan putus asa. Tidak berani menghadapi tantangan atu resiko bisnis. Kita pun akan mudah bergantung bergantuang pada orang lain.<br /><br />4. BERANI GAGAL<br />Hanya orang yang berani gagal total,<br />Akan meraih keberhasilan total.<br /><br /> DALAM kehidupan sosial, memang kegagalan itu adalahsebuah kata yang tidak begitu enak didengar. Kegagalan bukan sesuatu yang disukai, dan setiap kejadian yang setiap orang tidak menginginkannya. Kita tidak bisa memungkiri diri kita, yang nyata-nyata masih lebih suka melihat orang yang sukses dari pada melihat orang yang gagal, bahkan tidak menyukai orang yang gagal.<br /> Maka apabila anda seorang entrepreneur yang menemui kegagalan dalam usaha, maka jangan berharap orang akan memuji anda. Jangan berharap pula orang di sekitar anda maupun relasi anda akan memahami mengapa anda gagal. <br /> Menurut pengalaman saya, apabia orang gagal, maka tidak ada gunanya murung dan memikirkan kegagalan. Tetapi perlu mencari penyebabnya. Dan justru kita harus lebih tertantang lagi dengan usaha yang sedang kita jalani yang mengalami kegagalan itu.<br /> Ada beberapa sebab dari kegagalan itu sendiri. Pertama, kita ini sering menilai kemampuan diri kita terlalu rendah. Kedua, setiap bertindak, kita sering terpengaruh oleh mitos yang muncul di masyarakat sekitar kita. ketiga, biasanya kita terlalu “melankolis” dan suka memvonis diri terlebih dahulu, bahwa kita ini dilahirkan dengan nasib buruk. Keempat, kita cendrung memiliki sikap , tidak mau atau tidak mau tahu dari mana kita mulai kembali suatu usaha.<br /><br />5. BERANI SUKSES<br />Seberapa besar rejeki yang kita inginkan,<br />itu sama dengan <br />seberapa besar kita berani mengambil resiko.<br /><br /> HANYA segelintir entrepreneur yang dapat m3encapai tangga sukses<br />Teratas tanpa perjuangan dan pengorbanan. Resepnya antara lain, kalau melakuklan kesalahan, mereka melupakannya dan terus bekerja hingga akhirnya mencapai kesuksesan.<br /> Harus selalu ingat, bahwa kita orang yang berpotensi dalam bisnis, yang setiap saat harus melipatgandakan kepercayaan diri,dan bisa menghilangkan penyakit excutis, penyakit mencari alasan.<br /> Saya berpendapat bahwa kita sebagai entrepreneur harus berani menyatakan dirinya sukses. Karena dengan keberanian kita menyatakan sukses, akan membangkitkan kepercayaan diri. Dengan kepercayaan itu kita akan lebih bersemangat meraih kesuksesan.<br /><br /> <br /><br />BAGIAN KEDUA<br />MENJADI ENTREPRENEUR, BAGAIMANA?<br /><br />6. MIMPI JADI NYATA<br />Jika kita punya tekad besar,<br />tak mustahil hal itu akan terwujud. <br /><br />BANYAK diantara kita yang ingin bekerja pada perusahaan orang lain, sebagai karyawan. Saya kira alasannya, kita pasti sudah tahu semua, yaitu sebagai karyawan yang dibutuhkan adalah keamana. Setiap bulan ada kepastian terima gaji. Setelah tua mendapat pension.<br /> Karena inginnya aman-aman saja, saya kira yang sudah menjadi karyawan pun sulit untuk berubah menjadi entrepreneur. Oleh karena itu bagaimana kalau kita menjadi entrepreneur. Menurut saya bila kita punya tekad besar, tak mustahil hal itu akan terwujud. Saya yakin kita akan lebih bangga, karena kita akhirnya punya banyak karyawan dan bisa menggaji mereka.<br /><br />7. MIMPI JADI INVESTOR<br />Menjadi investor berarti<br />uang bekerja untuk kita.<br /><br /> MENJADI karyawan (employee), bisnis sendiri (self-employed), menjadi pengusaha (bussines owner), dan sekaligus sebagai investor, iru memang bisa saja menjadi pekerjaan kita. Contohnya dokter. Selain dia sudah tercatat sebagai pegawai negri atau sebagai karyawan, dia pada saat praktek di rumah atau di tempat lain, maka sang dokter itu sudah mengelola bisnis sendiri.<br /> Dan setelah itu bukan hal tak yang mungkin kalau kemudian kita bisa menjadi investor. Menjadi investor berarti uang bekerja untuk kita. Maka kalau kita mau kaya, mestinya tidak cukup kita menjadi karyawan atau sekedar punya bisnis kecil-kecilan, sebaliknya kita harus berani menjadi pengusaha atau investor, sekalipun untuk mengarah sana itu tidak mudah. Tak sedikit tantangan yang harus dihadapi. Tapi yakinlah, dengan kita mempunyai jiwa entrepreneur mimpi jadi investor akan menjadi kenyataan.<br /><br />8. GAGAL KULIAH, JADILAH ENTREPRENEUR<br />Mulailah berwirausaha<br />Justru di saat kita tidak punya apa-apa.<br /><br /> WAKTU kuliah dulu saya punya teman yang pandai dan memiliki wawasan dunia bisnis yang lumayan. Ide-ide usaha yang muncul dari pemikiran yang sangat cemerlang. Semua teman berdecak kagum dengan ide-0ide cemerlangnya.<br />Tetapi ide-ideitu tinggal ide-ide saja. Sampai kini tidak ada satupun bisnis yang di jalankan. Malahan, terakhir saya terahir ketamu dia , berstatus karyawan sebuah perusahaan public di Jakarta. Dia memang terlalu pandai untuk merencanakan sebuah usaha sekaligus terlalu takut untuk memulai.<br />Jobs adalah contoh orang yang berhasil dalam berwirausaha, justru bukan kepandaiannya di bangku kuliah. Tapi, karena ia memiliki keberanian dan keyakinan akan usaha yang digelutinya. Dia mampu bertindak merealisasi gagasannya dengan meninggalkan lingkungan kuliah dan teman-teman yang suka berhura-hura.<br /><br />9.BERANI DULU, BARU TRAMPIL<br />Saya bisanya hanya nghodog wedang atau merebus air,<br />Tapi akhirnya saya bisa juga puya restoran.<br />Itu karena saya punya keberanian.<br /><br /> SAYA sempat di Tanya para mahasiswa: “Apakah seorang untuk menjadi pengusaha itu harus memiliki keterampilan dulu?”<br />Menurut saya, untuk menjadi pengusaha kita harus berani dulu baru setelah itu mempunyai keterampilan, bukan sebaliknya. Sebab, saya melihat di indonesia ini sebenarnya banyak sekli pengangguran yang tidak sedikit punya keterampilan tertentu. Namun tidak punya keberanian untuk memulai usaha. Akibatnya keterampilan yang di miliki akhirnya banyak yang tidak di manfaatkan. Itu kan saying sekali.<br /><br />10.PELUANG BISNIS DI SEKITAR KITA<br />Kerguan meraih peluang bisnis,<br />itu kerugian bagi kita sendiri.<br /><br /> DALAM buku ini saya juga ingin mengungkap dimana sebenarnya kita bisa menangkap peluang bisnis di sekitar kita. Istilah populernya adalah Economy Orbit of Opportunit (EOO). Sya kira penting, karena peluang bisnis itu sebenarnya ada di sekitar kita. Refrensinya juga bisa di dapat dari lingkungan kita juga dari membaca., mandengar cerita orang lain, seminar, jalan-jalan atau wisata.<br /> Sebagai contoh, di beberapa kota di Amerika Serikat, sudah banyak bisnis yang dikembangkan dari ide-ide sederhana seperti bisnis membangunkan orang tidur (morning call). Aneh tapi itu nyata. Tentu pengguna jasa ini harus menjadi member dulu dengan membayar annual fee dalam jumlah tertentu. Ada juga disini bisnis yang masih langka dan kurang memasyarakat, yakni bisnis menyewakan pakaian dan perlengkapan bayi.<br /> Tapi tentu peluang bisnis itu hanya bisa diraih jika kita jeli dan gigih.<br />Ingat pepatah yang mengatakan : “tidak ada usaha, tidak ada hasil”. Oleh karena itu jangan ragu dalam setioap meraih peluang bisnis yang ada di sekitar kita. Soal besar kecilnya peluang jangan jadi masalah, tangkap dulu peluang yang ada. Dan jangan kwatir, peluang berikutnya pasti akan mengikut. Bisnis itu selalu mengalir seperti bola salju, di mulai dari yang kecil lalu menggumpal menjadi besar.<br /><br />11.BUKAN MELULU KARENA UANG<br />Kesuksesan bisnis kita bukan semata-mata uang,<br />tapi visi.<br />Karena itu visi masa depan harus kita miliki.<br /><br /> TIDAK serdikit obsesi entrepreneur dalam menekuni bnisnisnya bukan semata karena uang. Banyak dari mereka maju karena visi, yaitu ingin menciptakan lapangan pekerjaan, dan dari usahanya itu mempunyai dampak social bagi kesejahteraan masyarakat. Maka katika itu semua tercapai ia merasakan sangat puas.<br /> Mereka selalu kreatif dan inovatif. Mereka menikmati apa yang dilakukannya. Penderknya, visi itulah yang sebenarnya menggerakkan entrepreneur melakukan sesuatu yang akhirnya usahanya meraih kesuksesan.<br /><br />12. MEMULAI BISNIS BARU<br />Jika kita memang ingin memulai bisnis baru,<br />maka mestinya peluang <br />pasarlah yang lebih kita jadikan pijakan<br /><br /> JIKA kita ingin memulai bisnis baru, tentu kita harus bisa menjawab empat pertanyaan ini. Pertama, produk atau layanan apakah yanbg akan kita buat, dan itu untuk siapa? Kedua, mengapa harus usaha itu? Mengapa calaon customer harus membeli dari kita? Apakah yang akan kita berikan jika produk itu belum ada? Bagaimana kompetisinya? Apa keuntungan yang akan kita proleh dari kompetisi itu? Ketiga, apakah kita mempunyai sumbernya? Apakah kita akan mendapat order? Apakah order itu dating segera? Keempat, siapa pasar kita? Lantas darimanakah ide untuk memulai bisnis baru itu berasal?<br /> Untuk itulah langkah yang kita gunakan pun bukannya inside out approach melainkan outside in approach, yaitu pendekatan dari luar kedaam. Cara ini cendrung melihat dahulu, apakah ada peluang bisnis atau tidak. Sebab, sesungguhnya ide dasar bisn9is itu sukses adalah jika kita mampu merespon dan mengkreasikan kebutuhan pasar. Cara ini biasanya disebut opurtunity recognition.<br /><br />13. MEMULAI BISNIS TANPA UANG TUNAI<br />Bisnis mempunyai uang tunai dulu, itu sudah lumrah.<br />Tapi tak benar, tak mungkin memulai bisnis <br />tanpa uang tunai.<br /><br /> KEBANYAKAN kita selalu mengeluhkan ketiadaan modal uang sebagai alas an mengapa kita enggan berwirausaha. Padahal, modal yang paling vital sebenarnya bukannya uang, tetapi modal non-fisik, akni berupa motivasidan keberanian memulai yang menggebu-gebu.<br /> Ada cara untuk kita mulai bisnis meski kita tidak uang tunai sekalipun. Contohnya, kiota bisa menjadi seorang perantara. Misalnya, menjadi perantara jual beli rumah, jual beli motor dan lain-lain. Keuntungan yang bisa kita dapat dari komisi penjualan atau dari cara lain atas kesepakatan kita dengan pemilik produk. Saya yakin kita pasti bisa melakukannya.<br /><br /><br /><br />PENTINGNYA KECERDASAN EMOSIONAL<br /><br />14. KECAERDASAN EMOSIONAL ENTREPRENEUR<br />Mengedepankan kecerdasan emosi kita dalam bisnis<br />itu adalah hal yang mutlak.<br /><br /> ORANG yang pertama mengenalkan kecerdasan emosional adalah Daniel goelman. Dalam bukunya “emotional intelligece” atau EQ, ia mengungkapkan bahwa ada 5 wilayah kecerdasan emosi yaiotu: mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenal emosi orang lain, dan membina hubungan. Artinya bila kita mampu memahami, dan melaksanakan kelima wilayah utama kecerdasan tersebut maka semua perjalanan bisnis apapun yang kita lakukan akan berjalan mulus.<br /> Entrepreneur itu memang perlu kecerdasan emosional yang optimal. Nilai akademis saat studi tak harus tinggi. Sulit bagi seseorang untuk menjadi sentrepreneur, meski memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi tetapi kecerdasan emosinya rendah. Lantas apakah anda ingin memiliki kecerdasan emosional yang optimal? Itu bisa di pelajari, dilatih dan bisa di kembangkan. Karena semua itu proses yang memerlukan waktu, ketekunan dan semangat yang tinggi.<br /><br />15. MEYNELARASKAN OTAK BERPIKIR DAN<br /> OTAK EMOSIONAL<br />Tidak mudah menyelaskan kedua otak tersebut.<br />Tapi kita harus berani nencobanya.<br /><br /> HASIL penelitian Daniel goelman, tentang otak dan ilmu prilaku yang dimuat “the new york times” di katakana, sesungguhnya kita memiliki 2 otak, satu yang berpikir (otak berpikir) dan satu yang merasakan (otak emosional). Biasanya otak berpikir itu di sebut otak kiri dan otak emosional itu di sebut otak kanan. Saya kira, dikotomi emosional dengan berpikir kurang lebih sama dengan istilah “hati” dan “kepala”.<br /> Saya berpendapat dengan pakar manajemen Dr.Patrisia patton, yang mengatakan bahwa untuk mengatur emosi kita bisa lakukan dengan cara belajar, yaitu: pertama, belajar mengidentifikasi apa yang biasanya memicu emosi kita dan emosi apa yang kita berikan. Kedua,belajar dari kesalahan, belajar membedakan segala hal di sekitar kita yang dapat memberikan pengaruh dan yang tidak mamberikan pengaruh pada diri kita. Ketiga, belajar selalu bertanggung jawab terhadap setiap tindakan kita. Keempat, belajar mencari kebenaran, belajar memanfaatkan waktu secara maksimal untuk menyelesaikan masalah, dan kelima, belajar menggunakankekuatan sekaligus kerendahan hati.<br /><br />16. TIDAK PANIK MANGHADAPI KRISIS<br />Krisis ekonomi jangan kita jadikan alasan<br />untuk tidak memulai atau mangembangkan bisnis.<br /><br /> PADA masa krisis ekonomi, entrepreneur atau kewirausahawan perlu mengembangkan kecerdasan emosional. Dengan begitu, ia akan mampu melihat peluang bisnis yang ada di sekitarnya. Entrepreneur yang cerdas emosinya juga memiliki “intuisi” yang tajam. Ia dapat menangkap sesuatu yang tidak dilihat orang lain. Walaupun data tidak lengkap, ia biasanya dapat mengambil konklusi yang pas.<br /> Entrepreneur semacam itu sangat kita butuhkan. Entrepreneur yang cerdas emosinya. Dengan kita berani mengambil resiko, maka akan lebih terbuka mengambil peluang. Sebab kalau kiita baru berusaha setelah “pasarnya” diamankan itu bukanlah entrepreneur.<br /> Krisis ekonomi jangan kita jadikan alasan untuk memulai atau mengembangkan bisnis. Bila krisis ini berakhir,apa yang akan kita lakukan, tetap menjadi pemain atau penonton? Sebab, ada masa pasca krisisyang diyakini pertumbuhannya akan cepat sekali. Oleh karena itu sebaiknya kita mencuri start sejak sekarang, untuk memulai atau mengembangkan bisnis yang prospekti di masa depan. Anggap saja sekarang ini tidak ada krisis.<br /><br />17. OPTIMISME ENTREPRENEUR<br />Sesungguhnya keberanian seorang entrepreneur<br />dalam menggeluti bisnisnya,<br />terletak pada optimismenya.<br /><br /> DALAM situasi Ekonomi sesulit apapun, saya rasa seorang entrepreneur harus tetap optimis dalam menggeluti bisnisnya. Sebab, sesungguhnya keberanian seorang entrepreneur dalam menggeluti bisnisnya adalah terletak pada optimismenya. Dengan optimis kita akan termotivasi dan cemerlang dalam memanfaatkan setiap peluang bisnis.<br /> Bila kita menghadapinya tidak dengan fikiran segar, dengan tidak optimis, maka kita akan dihadapkan pada situasi pikiran yang rumit, terlalu tegang dan akhirnya akan stress sendiri. Bahkan ide gagasan kita yang cemerlang tiba-tiba berhenti, dan akhirnya merembet pada sikap kudiri. Sehingga dalam setiap kita melakukan negoisasi bisnis akan selalu gerogi.<br /> Dengan pemikiran yang optimis itu, kita juga akan lebih bisa menggunakan imajinasi untuk meraih kesuksesan atau keberhasilan. Dengan demikian, optimisme dapat meningkatkan kekuatan atau kemampuan kita dalam berusaha dan akan menghentikan alur pemikiran yang negative. Namun kalau kita cendrung suka berfikiran negative, maka pasti akan memenuhi banyak kesukaran. <br /><br />18. EGALITER ITU PERLU<br />Emosi kita akan semakin cerdas,<br />bila kita mau mengedepankan <br />hubungan yang humanis dan harmonis. <br /><br /> TEORI kepemimpiunan berdasarkan gen mengungkapkan, bahwa pada dasarnya setiap orang itu sama. Begitu pula halnya, di dalam mendambakan perhatian positif. Saya melihat salah satu upaya daam mewujudkan hal itu adalah jika kita berhsil menerapkan hubungan yang lebih mengedepankan aspek humanis danm harmonis dalam komunikasi antar level structural atau yang lebih di kenal dengan hubungan yang egaliter. Saya merasa yakin bahwa hubungan semacam ini segi manfaatya sangat besar, bila kita benar-benar berhasil menerapkannya di perusahaan kita masing-masing.<br /> Menurut saya, dampak positif lain dari hubungan egaliter itu adalah kita akan lebih dapat meningkatkan kecerdasan emosional kita. Terutama hal yang berkaitan dengan soal membina hubungan dengan orang lain, dan mengenali emosi orang lain. Dengan begitu kita lebih mudah menyelaraskan diri dengan orang lain.<br /> Oleh karena itu tak ada sallahnya bila kita berani mencoba menerapkan hubungan egaliter ketimbang hubungan yang selalu mengedepankan jarak atau gap antara pimpinan dan staf. Sebab, suasana kerja seperti ini akan membuat suasana kerja menjadi tidak kondusif atau tidak enjoy. Kreativitas juga akan mandeg dan prestasi kerja pun akan menurun. Itu sebabnya hubungan egaliter itu perlu. <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />BAGIAN KEEMPAT<br />GAYA KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR<br /><br />19. MEMANFAATKAN OTAK ORANG LAIN<br />Menjadi orang nomor satu di perusahaan kita sendiri,<br />itu sangat bisa.<br />Tapi tidak bisa semua kegiatan bisnis<br />kita jalankan sendiri.<br /><br /> KITA mungkin tak cukup memanfaatkan otak kita sendiri, tapi ada sebaiknya juga memanfaatkan ptak orang lain. Sebab kita harus menyadari benar, bahwa setelah bisnis yang kita rasakan berkembang cukup pesat dan kita menjadi orang nomor satu di perusahaan yang kita dirikan, tentu saja tak semua kegiatan bisnis bisa kita jalankan dengan otak kita sediri.<br /> Maka sudah sewajarnya kita memanfaatkan otak orang lain, yang oleh William E. heinecke, penulis buku “ the entrepreneur 21 golden dan rulers for the global business manager” disebut “work with pther people’s brain”. Menurut entrepreneur terkemuka yang sukses mengembangkan bisnis pizza hut tersebut, seorang entrepreneur yang bersedia bekerja memanfaatkan orang lain, sesungguhnya ada lah entrepreneur sejati.<br /> Perlu diingat bahwa memanfaatkan otak orang lain, itu bukan kelemahan kita sebagai entrepreneur. Tapi sebaliknya, hal itu menunjukkan bahwa kita benar-benar telah memiliki intlaktualitas, kecerdasan emosional, kecintaan pada diri sendiri, maupun perusahaan.<br /><br />20. PEMIMPIN BUKAN MANAJER<br />Pemimpin itu selalu berpikir meloncat-loncat<br />dan sering membingungkan bawahannya.<br /> <br /> MELAKUKAN hal-hal yang benar (doing the right thing), berani mengambil resiko dan memiliki motivasiuntuk selalu nomor satu. Ide-ide bisnisnya orisinal, dan menaruh mata ke masa depan serta memiliki perspektif jauh ke depan penuh kepercayaan dari . Itu salah satu profil pemimpin.<br /> Saya stuju dengan pakar manajen yang mengatakan, kalau pemimpin itu selalu melakukan hal-hal yang benar, sementara manajer hanya mampu melakukan hal-hal yang benar. Dimana seorang pemimpin dalam melakukan hal-hal yang benar tidak terlalu memperdulikan caranya. Itu tak terlalu penting baginya. Sebab bagi seprang pemimpin hal-hal yang menyangkut pelaksanaan idenya itu adalah tugas manager.<br /><br />21. BANYAK MELAYANI BANYAK REJAKI<br />Jika perusahaan ingin berkembangkan,<br />maka pelayanan adalah segalanya.<br /><br /> SEBAGAI entrepreneur yang sudah cukup lamamenggeluti dunia bisnis, pasti akan selalu berhubungan dengan banyak orang. Apalagi kita sebagai pemimpin perusahaan, tentunya melayani banyak orang adalahpekerjaan yang harus dilakukan. Melayani banyak orang berarti usaha kita jalan. Saya kira, melayani banyak orang harus mengalahkan diri kita sendiri sebelum memberikan pelayanan kepada orang lain. Melayani berarti tidak boleh pilih kasih. Pelayanan berarti kita melayani orang-orang di lingkungan bisnis kita. Dan kita tak mungkin bekerja tanpa harus saling melayani.<br /> Melayani bawahan berarti kita memberikan perhatian kepada bawahan kita. Melayani manager berarti kita memberikan penghargaan kepada mereka. Dan melayani konsumen adalah pekerjaan kita yang utama. Perusahaan yang ingin berkembang, maka pelayanan adalah segalanya. Bisnis melayani banyak orang akan mendatangkan banyak omset.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />BAGIAN KELIMA<br />INTUISI ITU PERLU<br /><br />22. MENGAMBIL KEPUTUSAN<br />Pertimbangan intuisi lebih peka dari pertimbangan rasional,<br />maka kita jangan ragu untuk menggunakan intuisi dalam bisnis.<br /><br /> DALAM menggeluti bisnis atau kehidupan ini, sebaiknya kita tetap menggunakan intuisi. Sebab intuisi akan ikut membuka pikiran dan memberi nilai tambah bagi emosi kita, dan intuisi akan memberdayakan kitaagar semakin produktif dan aktif dalam setiap situasi.<br /> Intuisi menjadi sangat penting tidak hanya untuk kepentingan sekarang, namun juga untuk kepentingan masa depan. Sebab diperkirakan tantangan bisnis di masa mendatang , relative berbeda dengan sekarang. Perubahannya sangat cepat dan serba kacau, tidak menentu, sehingga sulit bagi kita untuk memprediksinya.<br /> Menurut Quinn Spitsser dan Ron Evans, intuisi itu adalah analisa kilat dari fakta dengan fakta dan pengetahuan sebagai filter. Dalam bisnis memang di kenal adanya intuisi bisnis. Di dalamnya ada wawasan, mental, pengalaman, dan perasaan. Bagi mereka yang memiliki intuisi bisnis yang tajam, maka ia tak hanya mampu mengendalikan perasan, tapin ada juga wawasan yang luas, pengalaman yang banyak dan mental yang dalam. Intuisi ada empat tingkatan, yaitu bisa muncul dari fisik, emosi, mental, dan spiritual.<br /><br />23. PARADIGMA BISNIS DI ERA MILENIUM<br />Bergerak adalah awal kesuksesan bisnis<br /><br /> SAYA sependapat dengan Matthew J. Kierman, penulis “the commandments of the 21st century management” yang mengatakan, bahwa dalam bisnis telah terjadi pergeseran paradigma. Jika di abad 20 bisnis kita terkesan stabil dan bisa diprediksi, namun di abad 21 atau di era millennium ketiga ini perubahannya cendrung terputus-putus.<br /> Begitu pula bisnis kita yang dululebih didasarkan ukuran dan skala, tapi kini lebih pada kecepatan dan responsive. Kepemimpinan kalau dulu banyak dilakukan dari atas kini dilakukan semua orang. Maka tak mengherankan bila menjalankan bisnis di era milenium ke tiga ini, memang di tuntut lebih luwes, tidak kaku. Sebab perjalanan bisnis lebih dikendalikan oleh visi dan nilai-nilai, dibandingkan sebelumnya yang semata-mata dikendalikan peraturan dan hirarki. Sehingga, saat ini bisnis tak lagi mengandalkan pada analisis kuantitatif, namun lebih pada kreativitas dan intuisi.<br /><br /> <br />BAGIAN KEENAM<br />MEMPELAJARI PENGALAMAN <br />ENTREPRENEUR LAIN<br /><br />24.MANAJEMEN PADANG<br />Saya kira manajemen model “padang”<br />layak juga diterapkan<br />di sector jasa maupun produksi lainnya.<br /><br /> ADA manajemen yang menarik di Indonesia, setidaknya itu menurut saya, yaitu manajemen padang. Itu karena model manajemen ini menerapkan transparansi dalam keuangan dan pembagian keuntungan lewat system bagi hasil.<br /> Dampak dari model manajemen ini memeng tak hanya pada factor manajerial semata, tetapi juga berdampak pada factor pelayanan. Dimana pelayanan yang serba cepat menjadikan restoran padang di kenal. Kita juga bebas memilih menu. Menu pun bervariasi, begitu juga minumannya dan pasti di jamin halal.<br /> Dan yang menarik lainnya adalah hubungan antara pemilik modal dengan manajemen lebih sebagai mitra. Karena apa?Mereka tidak mendapatkan gaji, namun mereka mendapatkan bagian dari keuntungan bersih restoran tersebut. Jadi dalam memberikan keuntungan itu, memang ada pembagian untuk pemilik modal sendiri dan ada pula pembagian untuk manajemennya atau karyawannya. Itu biasanya di bagikan setelah keuntungan dikurangi 2,5% untuk zakat.<br /><br />25. TAK SUKA BISNIS BESAR<br />Ketentraman hati ada kalanya lebih penting<br />dari pada keuntungan bisnis.<br /><br /> ANDA penggemar soto? Pasti anda telah mengenal atau malah sudah menjadi pelanggan tetap soto Kadipiro, yang terletak di jalan wates yogyakarta itu. Di restoran yang didirikan tahun 1921 oleh pak Karto Wijoyo(alm), dan setelah 1975 di kelola putra sulungnya, pak Widadi sampai sekarang ini, secara terbuka memaparkan tulisan besar pada sebuah papan yang dipasang di restoran tersebut yang isinya, “Tidak buka cabang di Jakarta atau di kota lainnya”.<br /> Menurutnya ia sengaja tak buka cabang di kota lainnya, meski banyak pihak yang menawarinya untuk kerjasama. Hal itu katanya, ia inmgin hidup tetram dengan bisnisnya sekarang.Selain itu ingin memegang teguh nasehat orang tuanya, yaitu untuk selau hidup sederhana, ulet, sabar, jujur dalam bisnisnya, dan nrimo apa yang didapat sekarang. Maka tak mengherankan filosofinya berbunyi, “kamulyaning urip iku, dumunung onotentremew ati.” Artinya, sesungguhnya kebahagian orng hidup itu hanya pada ketentraman hati.<br /> Dan setelah saya kaji, ternyata sikap mereka tak suka bisnis besar adalah karena pertama, mereka masih ada perasaan takut kehilangan suasana keluarga. kedua, mereka lebih senang dengan posisinya sekarang. Bisa memegang kendali bisnisnya dan tanpa adanya delegasi. Ketiga, karena mereka lebih senang dengan pemberdayaan sumberdaya manusianya atau karyawannya, dan bukan pada control.<br /><br />26. BERKEMBANG DENGAN FRANCHISE<br />Pilihan tepat mengembankanbisnis masa depan adalah model franchise.<br />Sebab pemilik franchise tak hanya menguntungkan pemilik merek saja,<br />tapi juga menguntungkan pengguna merek<br /><br /> franchise adalah pemberian hak pada seseorang dalam penggunaan merek, untuk menjalankan usaha dalam kurun waktu tertentu. Sisitem ini lebih menguntungkan untuk mengembangkan usaha kita dibandingkan cara lainnya. Oleh karena itu ketika kita menggunakan system franchise terhadap usaha kita, maka jelas orang membayar merk atau royalty tiap bulan kepada kita. Biayanya lebih rendah dari cara lainnya, dan kita tak perlu mengalokasikan uang atau modal untuk ttempat usaha atau yang lainnya.<br /> Bisnis franchise cukup menjanjikan. Maka sebelum kita menggunakan system ini, kita harus jeli atau hati-hati dalam pewaralabanya. Dapatkah dia atau pewaralabanya menjalankan usaha yang kita jalankan? Dapatkah dia memproleh keuntungan menjalankan usaha kita? Begitu juga lokasi pewaralaba pun perlu kita cermati. Dapatkah usaha kita sukses di daerah tersebut? Apakah usaha kita menarik orang lain?<br /><br /> <br />BAGIAN KETUJUH<br />ENTREPRENEUR UNIVERSITY<br /><br />27. MEGA ENTREPRENEUR<br />Ikut memikirkan atau mendorong<br />munculnya pengusaha baru,<br />sama pantingnya dengan upaya memajukan bisnis kita.<br /><br /> KEGAIRAHAN kita untuk menciptakan pengusaha baru, terutama yang bisnisnya sudah mapan memang sudah mulai tampak sekarang ini. Dan itu sebagai salah satu pertanda bahwa sesungguhnya pengusaha ita tidak hanya antusias dalam memajukan bisnisnya, tetapi juga mempunyai tanggung jawab social yang tinggi. Sosok pengusaha seperti inilah pantas kita sebut sebagai mega entrepreneur.<br /> Saya optimis kehadiran pengusaha baru di dunia bisnis kita akan menambah kegairahan dunia bisnis kita. Dan tak mustahil pengusaha baru itu pun nantinya akan menciptakan pengusaha baru lagi. Sehingga kehadiran mega entrepreneur tidak hanya sekedar menciptakan lapangan kerja, tetapi juga bisa menciptakan pengusaha baru. Langkah megaentrepreneur seperti itu, pada akhirnya juga akan berdampak pada tumbuhnya perekonomian kita yang lebih baik.<br /><br />28. JADI PENGUSAHA TANPA GELAR <br />Tanpa gelar pun kita<br />bisa menjadi pengusaha yang sukses.<br /><br /> Matshusita Konosuke, pengusaha elektronik terbesar di Jepang Ia adalah pengusaha tak bergelar. Akibat ekonomi keluarganya, anak petani ini terpaksa tak bisa menyelesaikan studinya di pendidikan dasar. Namun karena kemauan dan kerja kerasnya, ia pun mampu menjadi pengusaha yang sukses. Hal yang sama terjadi pada Bill Gates, yang sukses dengan microsoftnya. Dia malah driop out dari Harvard University.<br /> Pengusaha kita yang di kenal denga bisnis Es Teller 77 dan mie Tek Tek, Sukyatno Nugroho, MBA, juga tak bergelar. Di sekelah dia hanya ranking 40 dari 50 murid. Ijazahnya Cuma sampai SMP, karena dia Cuma bertahan 3 bulan di kelas 1 SMA. Kalaupunh di belakang namanya ada MBA, itu pun bukan master of business administrasion. Tapi singkatan dari: “manusia bisnis asal-asalan” dan nyatanya ia pun sukses dengan usahanya.<br /> Saya yakin jika kita mau bekerja keras seperti yang di contohkan oleh pengusaha sukses tadi, saya kira usaha kita akan berhasil. Jadi gelar seseorang tak menjamin bisnisnya berhasil. Bahkan mereka yang punya gelar, dan IP nya tinggi cendrung mudah mendapatkan pekerjaan. Artinya ia lebih memilih menjadi dosen, pegawai negeri atau karyawan swasta. Kalau jadi pengusaha kerap kali bisnisnya sullit maju.<br /><br /><br />29. DIWISUDA SETELAH MENJADI PENGSAHA<br />Jika tidak ada keberanian membuka usaha<br />maka tidak akan pernah di wisuda.<br /><br /> Ijazah atau sertifikat memang kerap kali membuat kita bangga. Saya rasa itu boleh-boleh saja, tapi sebaiknya kita jangan lantas lupa diri. Jangan membuat kita lantas tak bersemangat lagi. Sebab paa dasarnya ijazah atau sertifikat itu belum menjadi jaminan untuk kita meraih sukses dalam karier. Sebaliknya jikaa kita ingin menjadi pengusaha, barangkali sebaiknya ijazah itu harus di abaikan. Karena itu ada yang mengatakan, kalau perlu ijazah itu di baker.<br /> Itu sebabnya mengapa peserta yang telah selesai pendidikan “Entrepreneur University” tidak kami beri ijazah. Sebab kalau para lulusannya kami berikan ijazah, sama halnya kita masih memberikan kemungkinan mereka melamar pada perusahaan orang lain.Namun kami memberikan penghargaan kepada mereka berupa prasasti yang tak bisa di gunakan untuk melamar pekerjaan.<br /> Peserta pendidikan “Entrepreneur University” yang menjalani pendidikan selama enam bulan, dan kuliah setiap sabtu dan minggu, pukul 14.00 WIB sampai 17.00 WIB itu, baru menjadi wisuda setelah menjadi pengsaha atau setelah membuka usaha atau setelah usahanya menggelinding.<br /><br /><br />Sumber : Oleh : PURDI E. CHANDRAsyafrizal Helmihttp://www.blogger.com/profile/09177207336454437911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8773721969883114888.post-6411218324208664752010-04-13T09:57:00.000-07:002010-04-13T09:58:13.057-07:00Before You Quit Your JobBefore You Quit Your Job<br />Mungkin bagi anda hari paling mengerikan itu adalah hari dimana hidup anda berhenti kerja. Tidak ada gaji tetap, tidak ada lagi asuransi kesehatan, atau rencana dana pensiun. Tidak ada lagi hari libur karena sakit atau cuti.<br />Penghasilan anda menjadi nol. Rasa takut tidak mempunyai gaji tetap menghantui anda. Anda juga akan mengetahui alasan kenapa banyak karyawan tidak menjadi seorang entrepreneur, karena rasa takut tidak mempunyai gaji tetap. Tetapi salah satu kemampuan entrepreneur adalah kemampuan bertahan secara cerdas dan tetap waras tanpa uang.<br />Apakah sejumlah orang dilahirkan sebagai entrepreneur? Banyak yang menanyakan hal di atas. Mari kita ulas. Saya akan jawab kembali memakai pertanyaan , apakah sejumlah orang dilahirkan sebagai karyawan? Orang dapat dididik. Mereja bisa dididik menjadi karyawan atau entrepreneur. Peyebab kenapa lebih banyak karyawan daripada entrepreneur adalah karena sekolah tradisional mendidik generasi muda menjadi karyawan. Sehingga banyak orang tua berkata kepada anaknya “ Pergilah bersekolah supaya kamu kelak mendapat pekerjaan bagus. ‘Saya belum pernah mendengar ada orang tua berkata pergilah bersekolah supaya kamu menjadi seorang entrepreneur.’”<br />Definisi entrepreneur yang baik adalah menurut Howard H. Stevenson, seorang dosen dari Harvard University.”Kewirausahaan adalah pendekatan pada manajemen yang kami definisikan sebagai berikut: mengejar peluang tanpa memedulikan sumber daya yang ada sekarang ini dan tetap ada di bawah kendali.<br /><br />Apa perbedaan Antara Karyawan dengan Entrepreneur?<br />Perbedaaan paling mendasar adalah tentang cara pikir yang tepat. Karyawan mencari pekerjaan setelah bisnis di bangun. Pekerjaan entrepreneur dimulai sebelum ada bisnis.<br />Pekerjaan terpenting seorang entrepreneur dimulai sebelum adanya karyawan ataupun bisnis. Pekerjaan ini adalah merancang bisnis agar dapat tumbuh, mempekerjaan banyak orang, menambahan nilai untuk konsumennya, menjadi warga negara korporat yang bertanggung jawab, membawa kemakmuran untuk semua orang yang bekerja di bisnis itu, berderma, dan pada akhirnya tidak lagi memerlukan seorang entrepreneur. Sebelum ada bisnis, seorang entrepreneur telah sukses merancang jenis bisnis ini dalam benak nya. Inilah entrepreneur sejati.<br />Apa karakteristik seorang entrepreneur? Menurut prespektif saya, karakteristik entrepreneur sejati adalah kreativitas dan kemampuan mencapai hal – hal melebihi kemampuan mereka. Mereka adalah ahli dalam pemecahan masalah, mengubah masalah itu menjadi properti inteletual yang berharga, dan mengungkit properti intelektual itu kedalam bisnis. Mereka ahli menggunakan uang dan kemampuan yang dimiliki oleh orang lain.<br />Perbedaan yang lebih jelas dapat dilihat pada kehendak menempuh resiko yang bisa diperkirakan dan kehendak untuk terbang di hadsapan kebijaksanaan konvensional. Entrepreneur akan mencoba sesuatu yang bahkan kalau semua orang di sekitarnya mengatakan bahwa hal itu tidak mungkin dilakukan.<br />Apakah anda membangun bisnis atau menciptakan pekerjaan?<br />Kalau anda dapat meninggalkan bisnis anda selama setahun lalu kembali dan mendapatkannya lebih kuat dan lebih besar. Mungkin anda telah mempunyai sebuah bisnis besar. Kalau tidak seperti itu maka anda cuma menciptakan pekerjaan. Misalnya banyak pekerjaan seperti pengacara , akuntan maupun dokter menjadi sangat berhasil sehingga klien mereka hanya ingin berbisnis dengan mereka. Semakin mereka sukses semakin sedikit waktu yang mereka miliki. Dalam hal ini mereka memiliki pekerjaan bukan bisnis.<br /><br />Orang Bodoh dan Makin Bodoh, Menjadi kaya dan Makin kaya.<br />Pernahkah anda mendengan hal di atas? Ini mungkin merupakan hal yang telah diketahui banyak orang. Tetapi banyak juga orang tidak mengetahui ini dapat digunakan sebagai pacuan untuk mencapai kebebasan keuangan. Seperti yang telah saya katakan, pengalaman adalah guru paling baik. Kita dapat belajar dari kesalahan yang kita buat dan mengerti dimana letak kesalahan kita.<br />Perbedaan lain karyawan dan entrepreneur adalah entrepreneur belajar dari kesalahan sedang karyawan di bayar untuk tidak melakukan kesalahan. Hal ini semata – mata dikarenakan bahwa bahkan di sekolah sekalipun anda di tuntut untuk tidak melakukan kesalahan. Sebagai entrepreneur, pekerjaan yang di lakukan adalah menetapkan sasaran baru, menyusun rencana, melakukan kesalahan dan mengambil resiko gagal. Semakin banyak kesalahan yang dilakukan semakin pandailah entrepreneur itu dan mudah – mudahan perusahaan itu tumbuh serta berkembang dari pelajaran yang di pelajarinya. Karyawan dipekerjakan untuk mengikuti peraturan, mengikuti apa yang diminta kepada mereka, dan melakukan pekerjaan dengan benar. Apabila karyawan ingin melakukan sesuatu hal dengan caranya sendiri dan tidak mengikuti peratuan yang ada, atau membuat terlalu banyak kesalahan, mereka akan dipecat karena tidak melakukan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan.<br />Pekerjaan karyawan adalah tidak mengambil resiko dan pekerjaan entrepreneur adalah dengan mengambil resiko, membuat kesalahan dan kadang – kadang mengalami kegagalan.tetapi resiko ini tidak diambil secara acak. Resiko yang dapat diambil adalah resiko yang telah di perhitungkan dengan cermat. Semakin baik penilaian anda terhadap hal ini maka resiko yang anda ambil akan semakin kecil. Perlu dicamkan bahwa karyawan tidak suka mengambil resiko. Mereka lebih suka kepada keamanan. Tapi ini berarti kebalikan dari kebebasan.<br /><br />Mengetahui Perbedaan Antara Pekerjaan dan Tugas<br />Apa yang dimaksud pekerjaan menurut anda?<br />Pekerjaan adalah sesuatu yang karenanya aku akan memperoleh bayaran. Sebagai contoh yang nyata dalam kehidupan bersekolah, pekerjaan rumah (home work). Apabila guru anda menyuruh anda mengerjakan pekerjaan rumah anda, apa bayaran yang anda dapat? Bayaran itu berupa nilai anda. <br />Sedang tugas adalah apa yang anda lakukan untuk menyiapkan diri menghadapi pekerjaan.<br />Jadi dapat disimpulkan entrepreneur harus melakukan pekerjaan rumahnya. Artinya dia harus memastikan bahwa kelima pekerjaan dama kuadran cashflow untuk bisnis barunya itu dapat terpenuhi. Kelima pekerjaan rumah para entrepreneur adalah:<br /><br />1. Produk<br />2. Hukum<br />3. Sistem<br />4. Komunikasi<br />5. Arus kas<br />Jika entrepreneur lemah dalam menangani 1 hal saja, maka bisnis nya mungkin mengalami kegagalan secara finansial atau gagal berkembang.<br />Sebelum anda berhenti bekerja, anda perlu melihat tingkatan sistem yang berada di tingkatan kuadran B. Ini bukan berarti anda harus menjadi ahli dalam semua tingkatan.ini berarti bahwa sebagai seorang entrepreneur anda tidak hanya memiliki 1 pekerjaan saja tetapi 5 pekerjaan. Jadi sebelum berhenti bekerja luangkanlah sedikit waktu untuk mempelajari setiap tingkat ini.<br />Ingatlah anda bekerja untuk belajar bukan hanya untuk menghasilkan uang.<br /><br />Orang yang Cerdas di Sekolah dan Orang yang Cerdas di Jalanan<br />Terdapat 4 pemikir<br />1. Pemikir A : Pemikir yang kritis / memiliki kemampuan analisis<br />2. Pemikir C : Pemikir yang kreatif / memiliki logika yang fleksibel<br />3. Pemikir T : Pakar / memiliki keterampilan teknis<br />4. Pemikir P : Keterampilan menangani orang / kepemimpinan personal.<br />Keempat pemikir di atas sama penting nya bagi seorang entrepreneur. Tetapi kita tidak perlu menguasai semuanya. Kita cuma perlu menjadi pakar pada 1 tingkat. Karena kalau anda dikelilingi oleh tim yang hebat maka anda juga harus menjadi yang terbaik dalam suatu hal. Kalau anda hanya mempunyai kemampuan sedang dalam berkomunikasi kamu tidak pernah akan memerlukan pengacara, insinyur, atau akuntan terbaik. Kamu hanya akan memerlukan mereka dengan kemampuan sedang karena anda juga berkemampuan sedang.<br />Ada juga empat jenis sekolah bisnus yang berbeda :<br />1. Sekolah Bisnis Tradisional<br />2. Sekolah Bisnis Keluarga<br />3. Sekolah Bisnis Perusahaan<br />4. Sekolah Bisnis Jalanan<br />Dalam hal ini, maksudnya adalah kita dapat menemukan jalan lain untuk menjadi seorang entrepreneur, apabila kita kiranya tidak dapat menikmati sekolah bisnis tradisional ( Perguruan Tinggi ) kita dapat mendapatkan nya dengan mengikuti seminar, buku dan sumber – seumber online untuk mendukung hasrat entrepreneur meraih keberhasilan.<br />Kombinasi orang yang cerdas di sekolah dan cerdas di jalanan akan membantu anda membangun bisnis yang sukses. Namun tim yang tepat di perlukan sebagai rumusan sejati kesuksesan.<br /><br />Uang Berbicara<br />Untuk menjadi seorang entrepreneur sejati, anda perlu bersikap jujur dengan diri anda sendiri saat mengevaluasi dimana posisi anda sekarang. Tentukan posisi anda dan buat sebuah tim yang dapat melengkapi kelemahan anda.<br />Memahami arus kas dan pengelolaan uang tunau adalah kebutuhan mutlak seorang entrepreneur atau pemilik bisnis. Entrepreneur pada akhirnya harus bertanggung jawab pada jumlah total. Memulai sebuah bisnis hampir selalu membutuhkan lebih banyak uang daripada yang diperkirakan oleh seorang entrepreneur itu sendiri.<br />Dalam mempelajari ini anda perlu mengetahui 2 hal.<br />1. Sumber uang tunai anda.<br />2. Pengeluaran uang tunai anda.<br />Kedua hal ini penting untuk dipertimbangkan seorang entrepreneur. Calon investor ingin melihat jawaban tentang kedua hal ini. Banyak bisnis sukses yang memasuki krisis finansial karena tidak direncanakan dengan semestina dalam waktu jeda antara pengeluaran produksi atas produknya dan pengumpulan uang dari konsumen. Penundaan salah satu siklus apa itu penjualan, pembelian, pemasokan barang ataupun yang lain nya dapat berakibat krisis uang tunai. Anda harus dapat memperpendek siklus saat dimungkinkan.<br />Keseluruhan industri dapat berubah dalam waktu yang lebih singkat daripada saat membangun, menjual dan menagih penjualan produk.<br />Umumnya para entrepreneur berusaha menghabiskan separuh waktunya untuk bekerja dengan masa depan bisnisnya dan membangun tim yang kuat untuk berkonsentrasi pada topik masa kini dan masa lalu bisnis itu. Dengan begitu, entrepreneur dapat merancang suatu sistem baru yang kuat sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain.<br />Tiga Jenis Uang<br />Tiga jenis uang terdiri dari:<br />1. Uang kompetitif<br />Untuk menjelaskan jenis uang ini dapat di liat sebagai berikut “ kita belajar bersaing sedari dini. Di sekolah, kita bersaing untuk mendapat nilai, kita bersaing dalam olahraga dan kita bersaing untuk orang yang kita cintai. Dalam pekerjaan kita belajar bersaing untuk pekerjaan, kenaikan gaji, promosi, pengakuan dan untuk bertahan. Dalam bisnis perusahaan bersaing untuk mendapat konsumen, pangsa pasar, kontrak, dan karyawan yang bagus. Persaingan adsalah seleksi alam atau sesuatu yang memakan sesuatu yang lain. Kebanyakan orang bekerja untuk uang kompetitif.”<br /><br />2. Uang Kooperatif<br />“Dalam olahraga dan bisnis, kooperasi dikenal dengan kerja tim. Entrepreneur terkaya dan paling berkuasa membangun bisnis terbesar di dunia lewat kooperasi. Mereka menjadi lebih kompetitif karena kooperasi tim mereka. Kebanyakan entrepreneur bisnis besar adalah pemimpin tim yang hebat. Dan mereka mendapatkan uang kooperatif.”<br /><br />3. Uang Spiritual<br />Uang spiritual adalah mengenai mengerjakan suatu pekerjaan bukan karena kamu ingin melakukan nya tetapi karena hal itu harus dilakukan dan jauh di dalam lubuk hatimu kamu tahu bahwa kamulah yang harus melakukan nya karena kamu terganggu ketika tahu bahwa tidak ada orang lain yang melakukannya. Dan upah dari hal ini adalah uang spiritual.<br /><br />Cara Beralih Dari Bisnis Kecil ke Bisnis Besar<br />Bisnis paling sukses biasanya melakukan salah satu dari hal berikut:<br />- Memecahkan masalah<br />- Memenuhi kebutuhan<br />Memiliki misi yang berkaitan dengan pemecahan masalah atau pemenuhan kebutuhan, dikombinasikan dengan hasrat untuk melayani sebanyak mungkin orang, adalah dasar untuk membangun bisnis yang sukses.<br />Tim pemenang<br />Kesuksesan atau kegagalan dalam bisnis harus berhubungan dengan etika kerja, kebulatan tekad, dan hasrat. Kebanyakan orang yang melakukan lompatan itu mempunyai berton- ton ketiga hal itu. Namun, faktor penentu terbesar bahkan lebih berhubungan dengan mempelajari 3 keterampilan penting yang akan mengubah semua bisnis menjadi sebuah kesuksesan.<br />Pertama, anda harus dapat menjual. Karena “Penjualan = Pendapatan” kalau pendapatan kurang hal itu dikarenakan si pemilik tidak suka, tidak mengetahui cara, atau semata enggan untuk menjual.<br />Kedua, dalam rangka membangun bisnis atau jaringan sebenarnya, dan bergerak keluar dari kuadran “S”, Anda harus mampu menarik, membangun, dan memotivasi tim yang hebat. Dan di dunia bisnis kecil, semua orang dalam tim harus bersedia menjual, terlepas dari posisi mereka dalam perusahaan.<br />Unsur ketiga tidak kalah pentingnya untuk melengkapi kedua unsur diatas. Yaitu kemampuan anda mengajarkan kepada orang lain dalam bisnis cara menjual, cara menjadi anggota tim yang hebat dan cara untuk sukses. Keterampilan inilah yang memastikan pertumbuhan, keuntungan dan hidup panjang perusahaan.<br /><br />Apa Pekerjaan Seorang Pemimpin Bisnis ?<br />Berikut daftar pekerjaan yang paling penting bagi seorang pemimpin bisnis:<br />1. Menentukan dengan jelas misi,sasaran, dan visi perusahaan<br />2. Menentukan orang – orang terbaik dan bentuk mereka menjadi sebuah tim<br />3. Memperkuat perusahaan anda dari dalam<br />4. Mengembangkan perusahaan anda dari luar<br />5. Meningkatkan jumlah total keuangan<br />6. Berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan<br />7. Menjadi warga negara korporat yang baik<br />Cara mengembangkan bisnis :<br />1. Menyalin keseluruhan sistem. Maksudnya pemilik menjual perusahaannya ke orang lain dan membangun perusahaan kembali yang lebih sempurna.<br />2. Berwaralaba.<br />3. Membuat perusahaan go public melalui IPO ( initial public offering ) kalau di Indonesia lebih banyak disebut dengan bursa efek<br />4. Lisencing dan joint ventures. Licensing adalah suatu kesepakatan yang memungnkan bisnis lain memproduksi produk anda. Joint ventures adalah berkerjasama apabila ada suatu proyek yang terlalu besar dan berbahaya untuk dikerjakan sendiri misal dalam hal modal, ketenagakerjaan, dan lain sebagainya. Hal ini memungkinkan suatu perusahaan bekerja sama dengan perusahaan lain untuk meraih tender. <br /><br />sources : Robert T Kyosakisyafrizal Helmihttp://www.blogger.com/profile/09177207336454437911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8773721969883114888.post-26308402732233681262010-03-28T03:57:00.000-07:002010-03-28T03:59:49.581-07:008 Intisari Kecerdasan Finansial# 1 MEMILIH TUJUAN PRODUKTIF DAN KONSUMTIF<br />Ilmu ekonomi mempelajari perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnnya.Pada hakikatnya,ilmu ekonomi mempelajari tiga hal,yaitu; produksi,konsumsi, dan distribusi.Dalam perekonomian modern dewasa , aktivitasa distribusi dapat dikategorikan sebagaia aktivitas distribusi menciptakan nilai tambah [value added].Iniberarti , pelaku distribusi adalah aktor – aktor bisnis yang menciptakan uang dengan cara creating voloe.<br />Konsumen adalah tindakan menghabiskan nilai guna suatu barang. Konsumen berarti mengorbankan sejumlah uang yang tidak akan kembali. Lantas apayang kita peroleh Kepuasan, nilai guna atau utilitas.Kalau kita membeli baju,kita mengorbankan sejumlah uang[katakanlah Rp100 ribu].Namun kita memperoleh manfaat dari baju terbut,yaitu badan terlindungi.<br />Sedangkan produksi adalah menciptakan sesuatu [barang dan jasa]yang memiliki nilai guna masyarakat.Dalam berproduksi, kita mengeluarkan sejumlah uang sebagai modal, namun kelak aakan kembali dengan nilai yang diharapkanlebih besar. Selisihnya adalah laba, yang dalam bahasa ekonomi adalah nilai tambah.<br />Tindakan kita sehari-hari adalah berdifat mengeluarkan uang, dapat dikategorikan kedalam dua jenis; produktif atau konsumtif. Cobalah membuat daftar 50 hal yang biasa anda lakukan setiap hari. Pilah kegiatan-kegiatan tersebut menjadi aktivitas produksi atau konsumsi. Yang termasuk kegiatan konsumsi a.1. memakai mobil ke mall, makan, membeli cemilan, membeli pulsa, bayar servis kendaraan, membayar rekening listrik, beli baju, membayar angsuran rumah yang sitempati keluarga, dan lain-lain. Biaya anak sekolah juga termasukaktivitas konsumtif ( dari sudut pandang orang tua ),karena tingkat kembaliannya sukar dihitung. walau begitu, dari sudut pandang anak, biaya pendidikan harus tetap dianggap sebagai investasi jangka panjang.<br />Sementara itu yang termasuk kegiatan produktif a.1. bekerja dikantor, jual beli mobil bekas, mengerjakan script-writing/tulisan desain grafis yang dipesan klain, membeli mobil untuk disewakan,dll.<br /> poinnya. Yang penting bagi anda adalah mempertimbangkan kembali setiap item kegiatan konsumtif. Benarkah uangnya layak dikeluarkan? Mengapa harus ikut fitness yang tarifnya Rp 2 juta sebulan, kalau ada alternatif lain yang hanya Rp 25 ribu sekali dating? Mengapa harus membeli baju seharga Rp 500 ribu kalau ada pilihan lain dengan harga seperlimanya.<br /><br /># 2 MEMBEDAKAN ASET DAN LIABILITAS<br />Pelajaran terpenting dari pakar kecerdasan finansial seperti kiyosaki adalah tiori untuk memisahkan dengan tegas antara aset dan liabilitas. Banyak liabilitas yang tampakseolah-olah sebagai aset, sehingga kita merasa kaya ( tapi sebenarnya miskin ). <br />Misalnya saja, mobil pribadi dan rumah pribadi. Secara akunting, kedua harta ini akan dicatat dikolom aset. Namun bagi kiosaki tidak demikian. Rumah pribadi dan aset pribadi adalah liabilitas. Mengapa? Sebab angsuran atas dua jenis harta itu bisa menguras 40% dari pendapatan bulanan anda.<br />Apa yang membedakan antara aset dan liabilitas?<br />Cash flow, sekali lagi, aliran uang kas.<br />Aset adalah harta yang memberikan aliran kas bagi pundi-pundi anda secara rutin. Ibaratnya, aset adalah pacar yang produktif, yang setiap waktu membantu anda meraih kesuksesan secara finansial. Yang termasuk aset adalah:<br /> Kamar-kamar dirumah anda yang disewakan untuk anak-anak kos<br /> Rumah yang dikontrakkan<br /> Mobil yang disewakan<br /> Tanah yang dibudidayakan scara produktif atau disewakan<br /> Uang yang ditanamkan dalam berbagai bentuk investasi<br /> Kekayaan intelektual yang memberi royalti<br /> Karya cipta/karyaseni yang memberi royalti<br />Sedangkan liabilitas adalah harta yang menguras isi kocek anda secara rutin. Liabilitas ibarat “cewek matre” yang bisa membuat anda failit. Sebagian besar daftar konsumsi anda pada prinsipnya bisa dikategorikan sebagai liabilitas, misalnya:<br /> Hand phone, televisi,kulkas, dan barang-barang elektronik lainnya<br /> Kendaraan pribadi<br /> Rumah pribadi<br /> Koleksi busana, termasuk sepatu<br /> Keanggotaan padaklub tertentu<br />Pangkaslah liabilitas anda, dan milikilah sebanyak mungkin aset yang bisa memberikan cash inflow ( pendapatan tunai ) bagi anda. Dengan cara itu, anda akan memperbaiki kondisi keuangan anda. Pengeluaran yang dihemat itu bisa dialokasian sebagai investasi, untuk menambah sisi pendapatan tunai anda.<br />Kalau memang liabilitas tidak mungkin dihindari, gunakan cara pembayaran tunai agar anda tidak dikenai bnga untuk sesuatu yang bersifat konsumtif. Kalau anda harus membayar bunga, usahakan semaksimal mungkin agar benda yang dibeli mempunyai nilai produktif, sehingga benda tersebut mampu membayar sendiri cicilannya.<br /><br /># 3 MEMAHAMI ALIRAN UANG<br /><br />Lihatlah disekeliling, dan perhatikanlah bagaimana roda bisnis berputar.Cermati transaksi yang terjadi setiap; orang membeli pulsa,direstoran terlaris, termasuk juga transaksi yang terjadi di pasar tradisional. Pahamilah mengapa orang rela mengorbankan sejumlah uang tertentu untuk mendapatkan barang atau jasa tertentu.<br />Selama 15 minit, cobalah perhatikan kasir disuatu swalayan.perkirakan berapa rupiah transaksi yang dialakukan.Selama 30 minit, ketika makan siang, cobalah menghitung berapa konsumen yang datang kerestoran tempat anda makan.Taksirlah berapa pengeluaran peroang,dan cobalah menebak berapa omzet restoran tersebut setiap harinya.Pahami juga cara pengelolaannya,dan bagaimana mereka mendapatkan bahan baku, dan bagaimana mereka memperlakukan stok yang tidak laku dijual.<br />Cobalah mengamati perilaku orang –orang ketika berbelanja.Selidiki latar belakang mereka.Lihatlah preferensi barang yang mereka beli.Ketika sedang ngoprol dengan teman – teman,cobalah bertanya tentang barang atau jasa apa yang sangat ingin mereka dapatkan kalau merka banyak uang.<br />Berikut ini hal –hal yang mungkin anda temukan :<br />Kaum berpenghasilan tetap ( karyawan swasta, pegawai negri ) memiliki polabelanja yang hampir sama, baik siklus waktu maupun barang yang ingin meraka beli.<br />Terjadi pola aliran uang,pada awal bulan uang mengucur dari employer ke employee. Tetapi itu hanya terjadi dalam beberapa hari. Selebihnya, aliran uang berbalik kembali kekalangan employer, yaitu mereka yang memiliki dan mengelola bisnis. Kalaupun gaji sudah habis, kaum employee itu tidak berhenti berbelanja. Kan ada kartu kredit? <br />Dibandingkan kaum empeloyer, justru employee yang berpendapatan tetap, yang paling berani nerutang. Sebagian besar utang mereka adalah utang konsumtif, bayak diantara mereka yang angsuran rutinnya lebih dari separuh gaji mereka.jadi, 90 % ditujukan untuk tujuan komsumsi! Bukan untuk memperbaiki arus kas. Semkin lama mereka terjerat utang konsumtif, semakin kecilpeluangnya untuk bebas secara finansial.<br />Kebanyakan orang memiliki obsesi- obsesi yang bersifat konsumtif (misalnya liburan ke bali) hanya sedikit yang terobsesi untuk melakukan restrukturisasi aset dan membudidayakan uang agar bisa mendapatkan passive income. <br /><br /># 4 CARILAH EMAS YANG TERSEMBUNYI<br />Orang cerdas secara finansial, mampu melihat apa yang tidak mampu di lihat orang awam.di mata awam, seeokor ayam betina adalah binatang berkaki dua kalau dipanggang akan menjadi makanan lezat. namun bagi seorang yang cerdas secara finansial, seekor ayam betina itu tiga tahun ke depan akan menjadi akan menjadi ratusan ekor ayam.<br />Lihatlah keseliling. Cobalah memainkan imajinasi anda. Bayangkan jika lahan rawa-rawa itu disulap menjadi menjadi pemukiman real estat, pusat perbelanjaan atau apartemen mewah.tentu harga tanahnya akan berlipat ganda luar biasa.<br />Banyak pemain bisnis sektor propersi yang mencari emas tersembunyi. Mereka mencari lahanyng tidak ada nilainya bagi orang lain, kemudian di sulap menjadi emas. Mereka menciptakan lingkungan dan menjualnya dengan mudah. Yang mereka jual sebetulnya adalah gagasan,bukan rumah atau taman.<br />Keuntungannya jelas luar biasa.namun,mereka sangat sadar bahwa mereka sangat sadar bahwa keuntungan diperoleh pada saat membeli,bukan pada saat menjual.ini berarti,mereka tahu persis apa yang harus mereka lakukan, pada saat melakukan pada saat melakukan dealing pembelian awal.<br />Segala yang berharga letaknya tersembunyi. Kita harus menggali gunung untuk mendapatkan sebungkah emas.kita harus menyelam kedasar laut untuk mendapatkan mutiara.emas tidak tampak di atas permukaan tanah,begitu pula mutiara tidak kelihatan diatas permukaan laut.<br />Emas yang tersembunyi adalah kiasan dari peluang-peluang bisnis yang bisa anda garap. Mungkin itu tidak berharga bagi orang kebanyakan,namun jika anda menyentuhnya,ia bisa menjadi mesin uang. Kebanyakan orang tidak menyadarinya,jadi peluang anda semakin terbuka lebar.<br />Bisnis barang rongsokan dan kertas bekas misalnya, adalah jenis bisnis yang yang tidak menarik bagi kebanyakan orang. Sebab citranya buruk: kotor, ribet, dan mirip sampah. Lingkungan kerjanya juga tidak sehat.<br />Namun, gambaran itu menipu.persis kesan yang muncul ketika kita melihat padang pasir gersang yang terhampar luas. Padahal, dibalik gurun yang menyilaukan mata itu terdapat sumber minyakmirialan barel.<br />Jadi jangan tertipu penampilan atau gambaran permukaan. Mungkin kita tidak menyangka kalau seorang penjual pisang goreng biisa mencapai omset penjualan Rp 5 juta per hari. Seorang penjual siomay mampu meraup mendapatan bersih yang jauh besar dari pada gaji seorang manejer yang berpenampilan rapi yang kemana-mana naik mobil mewah.<br /><br /># 5 MEMILIKI DAYA UNGKIT<br />Kalau sudah menemukan gunung yang akan digali dandicari bungkahan-bungkahan emasnya, kini waktunya merancang alat pengungkit. Yang membedakan orang kaya dengan kelas menengah serta orang orang miskin adalah kepemilikan daya ungkit.<br />Daya ungkit adalah sesuatu yang membuat asset anda akan tumbuh berlipat ganda mengikutideret waktu daya ungkit muncul dari system yang diciptakan yang sedemikian rupa, sehingga tidak lagi bergantung pada orangtertentu dengan daya ungkit, kita bias memindahkan sebongkah batu besar yang tak mungkin kita angkat.<br />Seorang penjual baksomaksimal memcapai omset Rp 1 juta sehari. Ia ingin melipatgandakan uangnya menjadi Rp 20 juta. Bagaimana caranya? Ya, membuka cabang, dengan 20 cabang, ia mencapai omset yang ditargetkan. Tentu saja untuk membuka cabang ia harus melatih karyawan dan setafnya, menstandarisasi resep, dan membuat tampilan outlet dengan cirri khas tertentu. Takkalah penting, ia harusmemilih lokasi-lokasi yang tepat agartarget penjualan tercapai.<br />Namun ternyata sipenjual bakso tak puas dengan omset 20 juta sehari, ia ingin Rp 100 juta sehari. Bagaimanacaranya setelah berkonsultasi kirikanan. Ia pun membuat system waralaba untuk produknya ia merancangstrategi promosi untuk menaikkan brand produknya juga agar para investor tertarik membeli lisensi miliknya. Dengan system waralaba, ia tidak kesulitan mencapai target yang diingankannya.<br /><br /># 6 BIARKAN YANG BEKERJA<br />Kalau sistem sudah bekerja dengan baik, kini tiba waktunya beternak uang. Yang bekerja kini bukan orangnya,tetapi uangnya. Orangnyaboleh beristirahat, mengerjakan appun yang menjadi hobbinya, atau mencari ide-ide baruuntuk menambah bidangbisnis yang lain guna memperkuat jaringan usahanya. Tai prinsipnya, uang hasil jernih lelah selamanya, sudah waktunya jadi aset utama yang memberikan uanga tunai secara rutin.<br />Caranya? Sebarkan uang ersebut ke berbagai instrumen investasi. Sebarkan menurut skala resiko yang diinginkan,guna menghindari total loss. Kalau uangnya cukup banyak, pilihan yang tersedia semakin beragam. Lembaaga yanmg konservatif pun,seperti bankpastiakan tergiur. Mereka akan menawarkan suku bunga khusus seandainya pemilik uang menempatkan dananya dibank tersebut.<br />Deposito dan oblikasi pemerintah adalah alternatif investasi yang diyakini berisikominimal. Kemudian ada obligasi swasta dan saham, yang resikonya lebih tinggi.tapi tentu saja, kalau resikonya tinggi,peluang profitnya juga mesti tinggi. Penempatan uang tunai dibank pengkreditan lembaga non bank, mungkin mau memberi bunga yang legih tinggi dibandingkan bank umumtapi resikonya juga lebih tinggi.bermain valuta asing juga beresiko tinggi, walaupun anda berpeluanganda mendapatkan keuntunganbesardan cepat jadi antara resiko dan tingkat keuntungan selalu berbanding lurus. Disini yang berperan adalah kalkulasi anda,dan juga nyali.<br />Bidang properti adalah alternatif invesasi yang selama ini menjadi primadona. Membeli apartemen, rumah real estat, atautanah dilokasi yang strategis, biasanya akan membeerikan keuntungan yang lumayan. Namun lokasinya harus stategis.jauh lebih mudah menjual aset mahal dilokasi yang stategis dari pada aset murah dilokasi yang kurang berkambang.<br />Dibandingkan deposito, saham dan valas,properti lebih lambat diuangkan. Jadi lebih bersifattidak likuid.namun ada keuntungan gandayang bisa anda peroleh.yang pertama adalah pendapatan sewa properti, yang kedua adalah ekuity yang pastiakan anda dapatkan seiring naiknya harga properti. Properti adalah satu-satunya aset yang nilainya tidak pernah turun.<br />Namun sektor propertijuga memiliki siklus pasng surut sendiri. Dalam 3-5 tahun sekali, biasanya terjadi stagnasi pasar. Kondisi seperti ini terjadi oada saat kondisi ekonomi semakin melambat,suku bunga merangkak naik inflasi semakin meningkat, saatitu perusahaan-perusahaan propertisulitmenjual produknya. Sebaliknya. Pasar skunder sangat ramai banyakorang menjual rumahnya mungkin karena butuh uang tunai.<br />Pasangmata dan telinga, hingga anda tahu persis kapan saat-saat seperti itu terjadi.itulah waktu tepat untukmem bali karena harga biasanya dipatok diawah harga biasanya.kita memperoleh keuntungaan saat membelibukan pada saatmenjualnya<br /><br />#7 CIPTAKAN ASET YANG TIDAK BISA HILANG <br />Kunci menuju kebebasan finansial adalah bagaimana menciptakan aset yang bisa memberrikan arus kas fositif. Namun, aset dalam pengertian fisik bisa saja setiap saat hilang. Entah dicuri orang,dirampok,atau hilang nilainya nilainya karena sudah lagi tidak produktif .<br />Karena itu, perlu bagi kita untuk menciptakan aset yang tidak bisa dicuri, hilang atau dirampok. Yaitu cara berpikir dan bertindak. Boleh saja anda bangkrut total, terkena musibah hingga seluruh milik anda rata dengan tanah. Namun jika anda masih mempertahankan cara berpikir dan cara bertindak cerdas secara finansial, maka semua yang hilang itu bisa kembali.<br />Cara berpikir adalah yang terpnting. Sebab cara berpikir mimpengaruhi cara bertindak. Cara ber pikir mempengaruhi sikap yang anda ambil mengenai persoalan apapun. Cara berpikir akan menyelamatkan akan perubahan yang cepat dewasa ini. <br /><br /># 8 PAHAMI TANDA-TANDA MAKRO PREKONOMIAN<br />Dunia bisnis adalah bagian tak terpisahkan dari sistem perekonomi secara umum. Jadi, sangat penting untuk untuk tanda-tanda makro perekonomian.sebab dari sana, akan muncul berbagai peluang yang dapat dimamfaatkan, serta potensi-potensi hambatan yang perlu diantisipasi sejak dini.<br />Mulailah mengamati apa yang terjadi dengan perekonomiaan makro kita. Indikator-indikator yang harus diamati setiap saat adalah: tingkat pertumbuhan ekonomi, valas, laju inflasi,suku bunga perbankan,indek saham, dan tngkat pertumbuhan.<br />Pertumbbuhan ekonomi yang tinggi membuka peluang banyak bidang. Aplagibila tingkat sukku bunga cukup rendah, sehingga uang tunai mengalir ke setiap bidang bisnis, masyarakat relatif lebih gampang mengeluarkan uangnya. Indek saham semakin meningkat yang menandai dunia bisnis memasuki masa booming. Inilah saatnya berinvestasi pada saham atau bisnis sektor riil secara umum.<br />Namun jika itu diiringi oleh laju inflasi yang relatif tinggi, maka brsip-siaplah memasuki oeriode suram. Inflasi tinggi akan diikuti oleh tingginya suku bunga dan melemahnya nilai rupiah. Uang akan tersedot dari peredaran,sehingga jualan apapun menjadi lebih sulit.iniah saatnya menempatkan uang tunai dalam bentuk deposito atau valuta asing.atau waktunyamembeli properti yang nilainya telah mengaalami koreksi.<br />Pada prinsipnya perekonomian ibarat ayuanan pendulum antara pertumbuhan dan sagflasi, antara inflasi dengan tingka suku bunga, dan antara sektor riil dan sektor moniter. Jika anda mampu menemukan pola ayunan pendulumtersebut,maka sangat mudah bagi anda untuk menempatkan aset pada bidang-bidang yang keuntungannya maksimal.<br />Semua kebijakan pemerintah, dari kenaikan gaji pegawai hingga naiknya harga BBM akan menimbulkan dampak bagi bisnis.vermatilah bagaimana pemerintah merumuskan kebijakan –kebjakannya serta kebijakan apa yang akan diambil pada masa akan datang .dengan mencermati tren kebijakan pemerintah, beraarti anda akan lebih siapmengantisipasi peristiwa apapun yang akan terjadi dengan perekonomian dan bisnis dimasa depan.<br /><br />First Think First: <br />Posisikan Diri dalam Cashflow Quadran<br />First think first untuk menyerap intisari kecerdasan finansial adalah memposisikan diri anda dalam cashflow quadran ala kiyosaki. Berarti anda harus memilih peransebagai karyawan atau employee( kuadran E ), profesional ( kuadran S ), business owner ( kuadran B ), atau investor ( kuadran I ).<br />Ingat anda tidakharus memilih salah satu kuadran. Anda boleh memilih dari satu peran dalam lebih dari suatu kuadran. Tergantung pada potensi yang anda miliki dan “nyali” untuk mlakukannya.<br />Kalau enggan meninggalkan meninggalkan pekerjaan anda,berarti anda tidak ingin pergi dari kuadra E. apakah ini buruk? Tidak juga. Anda bisa etap saja berperan sambil employee sambil anda memainkan uang anda berperan sebagai investor dikuadran I, atau membuka bisnis sendiri berperan dikuadran B, apakah bisa berhasil? Tergantung pada bagaimana anda mengalokasikan waktu, sumberdaya, dan perhatian atau konsentrasi.<br />Mungkin saat ini anda belum berniat untuk berpindah kuadran, atau melakukan ekvansi ke kuadranlain. Belum ada modal adalah alasan yang paling klasik. Namun itu bukan berarti anda tidak melakukannya.rencanakan dengan pasti, kapan anda akan berpindah kuadran atau merambah ke kuadran lain. Tampa perencanaan yang pasti, niat hanya tinggalsekadar niat yang tak pernah dirialisasikan, jadi harus punya target, padatahun berapa anda memiliki bisnis sendiri, dibidang apa, dan bagaimana anda mengatur waktu antara tetap bekerja sambilmengellola bisnis sendiri.<br />Setelah itu tentukan cara yang paling realistis untuk memcapa target. Jika modal adalah hambatan utama, maka mulailah menyisihkan pendapatan sedikit demi sedikit. Jika skilll dan pengetahuan masih menjadi kendala, maka berusahalah dengan keras untuk memahami bidang bisnis yang akan terjuni, jika jurang cukup pe-de untuk tampil sebagai singgle fighter, maka mulailah pasang mata dantelinga untuk mendapat partner yang tepat.<br />Intinya, anda harus memahami posisi dari anda sekarang dalam posisi cashflow kuadran kiyosaki. Kemudiaan , tentukan bagaimana posisis anda dimasa depan dalam kuadran yang sama.<br />Setelah itu, baru pikirkan strategi manapun langkah-langkah tyang realistis, berdasarkan delapan poin intisari kecerdasan finansial seperti diuraikan di bagian sebelumnya.<br />Banyak orang menganggap sukses dalam hidup dengan kerja keras, nasib baik, keberuntungan,keadaan, kekayaaan yang mereka tidak miliki, bantuan dari luar, koneksi atau pengorbanan-pengornbanan basar yang tak tetanggungkan. Mereka tidak tahu bahwa sukses tidak tergantung padakondisi ataau keadaan apapun untuk meraih sukses, kita harus mempersiapkan diri untuk sukses.pertama, harus ada kemauan untuk sukses, lalu kita harus melakukan hal-hal yang diperlukan untuk membantu kita mencapainya.<br />Sukses tidak akan datang dari menghabiskan semua penghasilan untuk makan dan minum, atau berpesta sampai larut malam. Sukses lahir dari usaha untuk membantu diri sendirimengembangkan mental, pikiran, jiwa dan raga.jika kita ingin sukses kita harus mempersiapkan diri untuk menerimanya. Persiapkan ini secara logis terdiri dari memperbaiki dari lewat pengetahuan self help yang harus kita dapatkan sendiri, untuk kemudian diterapkan dalam langkah-langkah nyata.<br />Kita tidak membuanga waktu dan uang-uang kita, tetapi kita belajar untuk membuatnya bermamfaat bagi kita. Untuk menguasai pengetahuan-pengetahuan praktis yanng jika diterapkan dengan tepat, akan mendatangkan kekuatan.sisihkan sebagian dari penghasilan anda,semakain banyak yang anda tabung, andasemakin dekat menjadi orang kaya.<br />Tidak ada keheidupanyang tak bisadiperkayalewatmenolong diri sendiri. Tak ada kehidupan yang takprodukif, lewat menolong diri sendiri. Tak ada hidup yang takmeraih sukses lewat menolong diri sendiri.hidup anda akan dierkaya sampai takterhitung harganya, lewat usaha yang rajindan terus-menerus untuk meninggikan nilai-nilai anda.<br />Energi Sukses Ada di Dalam Diri Sendiri<br />Ada dua jenis orang yang gagal. Yanag pertama, mereka yanga berbuat tapi tak pernah berpikir. Yang kedua, yang berpikir tak pernah berbuat.<br />Menjalani hidup tampa menggunakan kemampuan kit unuk berfikir sama dengan membidik tanpa sasaran.sebaliknya, berpikir saja tanpa ada perbuatan konkrit,jugag tidak memberi mamfaat apapun. Jadi perlu ada keseimbangan antara pemikiran dan perbuatan.<br />Dalamkaitannya dengan kecerdasan finansial, kita perluterus menerus mengasahnya dengan perbuatan-perbbuatan nyata. Ada begitu banyak orang yang tahu untuk menjadi kaya,tetapi mereka tidaak mempraktikkannya, sehingga seumur hidup mereka tetap saja miskin.ironi sepert ini haruskita hindari.mereka gagal menjadi kayakarena ketakutan menghadapi resiko.mereka tidak pernah menemukan persepsi yang tepat tentang resiko.<br />MENGUBAH PERSEPSI MENGENAI RESIKO<br />Sesungguhnya apapun yang kitalakukan memiliki resiko. Berjalan-jalanke pantai, pergi naik bis atau taksi,naik pesawa terbang, bahkan tidur dirumah pun,semuanya memiliki resiko. Kita bisa nyaman melakukanya setiap hari hanya karena kita tidak perlu terlalu memfokuskan fikiran pada resiko-resiko tersebut.<br />Berikut ini daftar resiko yang mucul dan tindakan kita sehari-hari:<br /> Tertawa berisiko tampak bodoh<br /> Menangis berisiko tampak sentimental<br /> Mengulurkan tangan berisiko keterlibatan<br /> Mengekpos perasaan berisiko mengekpos diri sejati<br /> Mensintai beresiko tidak dicintai<br /> Hidup berisiko mati<br /> Mengharap berisiko putus asa<br /> Mencoba beresiko gagal <br />Tapi resiko tetap harus diambil karena bencana terbesar dalam hidup ini adalah tidak berisiko apa-apa. Apapun ada resikonya. Hanya saja kalau menyangkut uang, kita sering bersifat sangat konservatif atau defensif. Kalau ada kerja bakti, sebagian besar diantara kita lebih memilih menyumbang tenaga, kita dihargai tidak lebih dari upah pekerja kasar.<br />Orang yang tak pernah mengambil resiko, tak pernah melakukan apa-aapa, tak punya apa-apa. Lebih parah lagi,mereka bukan apa-apa. Mereka mungkin terhindar dari penderitaan dan kesusahan, tapi merekatak pernah belajar, merasakan, berubah, berkembang, mencintai, bahkan tak pernah hidup.<br />Mereka terbelenggu sikap—sikap mereka,mereka adalah budak, karena mereka mengorbankan kebebasan mereka, merekalahyang sesungguhnya terpenjara rasa keterkaitanyanag dalam terhadap uang, yang akhirnya terbelenggudiri sendiri.<br />Hanya orang yang mengambil resiko yang bisa bebas. Baik bebas secara finansial maupun beabs dalam arti sesungguhnya.cobalah berani ambl resiko dalamhal uang. Tentu saja, mesti ada perhitungan yang cermat. Batasilah resiko yang anda ambil.<br />KETEKUNAN DAN KETABAHAN ADALAH <br />FAKTOR YANG PALING MENDASAR UNTUK SUKSES<br />Pemenang tak pernaherhenti dan yang berhenti tak akan menang (pepatah lama)<br />Faktor paling mendasar untuk sukses adalah ketekunan suatu kebulatan tekad untuktidak membiarkan energy dan semangat runtuh karena keputusan yang sesekali pasti akan dirasakan. Orang-orang yang kurang berbakat tetapi tekun, akan lebih kaya dibanding mereka yang berbakat besar tapi tidak tekun, yang berhebti seebelum memulai.<br /> Cobaan justru dapat dijadikan titik balikkkehidupan kita.seorang guru biologi menerangkan kepada murid tentang cara ulat bulu berubah menjadi kupu-kupu. Ia berkata, dalam berapajam si kupu-kupu akan berjuang keluar dari kokon.iamelarang murid-murid memberikan bantuan kepada kupu-kupu tersebut.sesudah itu, guru tersebut meninggalkan kelas seorang murid yang merasa kasihan, membantu salah satu kupu-kupu sehingga tak perlu berjuang lagi.sesaat sesudah keluar, kupu-kupu itu mati.ketika guru itu kembali,murid-murid brcerita tentang apa yang terjadi. Pak guru lalu menjelaskan bahwa hokum alamsudah mengatur,perjuangan kupu-kupu keluardari kokon sebenarnyamembantu kupu-kupu mengembangkan dan menguatkan sayapnya. Ang murid yangkasihan itu memang berniat membantu kupu-kupu terssebut, namun dengan bertindak seperti itu ia justru membunuhnya.<br />MENJADI ORANG BERKARAKTER KUAT<br />Disekeiling kita banyak pria dan wanita ber kemampuan tinggi yang gagal, karena kekurangan stamina. Mereka mempunyai [pikiran setengah-setengah, mempunyai kemauan seengah-setengah,dan mengerjakan suatu cara setengah-setengah. Mereka tidak cukup keberanian untuk berdiri tegak, dan menyerah kepada godaan.<br />Orang berkarakterkuat adalah orang-orang yang walaupun digoda, mempunyai kekuatan untuk menolaknya. Mereka mempunyai stamina untuk mengendalikan nafsu. Kita memdpatkan kekuatan ketika menolak godaan dan mengendalikan nafsu kita ketimbang menyerah kepadanya.<br />Ditengah persaingan yang menghancurkan moral, kita makin sulit menemukan orang yang berrkarakter kuat, orang yang mempunyaistamina sejati,yang mempunyai keberanian moral, yang berani berdiri tegak diatas segala bentuk godaan dan perbuatan yang salah.<br />DO IT NOW!<br />Anda harus menebar benih masa depan yang lebih baik dengan mengerjakan segala sesuatu sekarang juga. Kita semua pernah menunda mengerjakan sesuatu dalam hidup ini.sesudah itu, biasanya kita lalu menyesal karena sementara harus menyelesaikan pekerjaan yang tertunda, ada tugas baru yang mesti diselesaikan.yang membuatsituasi semakin rumitdan menegangkan. Penundaan akhirnyaakan membuat anda ssemakin menyesal bahwahidup berlalu begitu saja didepan mata,sebelum anda melakukan yang direncanakan.<br />Ada yang bersembunyi dibalik alasan hebat:” saya sedang menganalisis,sedang melakukan survey,atau sedang mengonsultasikan dengan para pakar”. Tapidua tahun kemudian,ia masih menganalisis survey dan konsultasi.ia tak prnah melakukan action yang nyata.<br />Adapula yang bilang menunggu waktuyang tepat. Tahunperekonomian lesu,jadi yang paling tepat adalah memulainya tahun depan.kenyataannya?sampai tiga tahun,ia tidak merealisasikannya. Waktu yang tepat itu tak kunjung tiba. Iamenyesal ketika peluang itu sudah disambar orang lain.<br />Kita hanya punyasatu kali giliran dalam permainan yang disebut hidup. Pertanyaannya begitu tinggi. Kita hanya punyawaktu untuk saat ini. Mamfaatkan waktu ini dengan sebaik-baiknya dan jalani hidup ini sampai sepenuh-penuhnya, secara otomatis kita telah menaburkan benih masa depan yang lebih baik.<br />Kecerdasan finansial membutuhkan langkah nyata. Kalau andatidak bisa segera membuktikannya,berarti anda tidak cerdas secara finansial.kalau anda selalu menunda untuk menjadi kaya, maka anda tidak cerdas secara finansial, sebab anda telah mengorbankan waktu.<br />Semua pemenang pasti pernah ingin menunda.tapi mereka tak pernah mau melakukannya. Dankarena itulah, mereka sukses.syafrizal Helmihttp://www.blogger.com/profile/09177207336454437911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8773721969883114888.post-9461566068717622172010-03-17T10:25:00.000-07:002010-03-17T10:26:02.918-07:003 TIPE KARYAWANMenjadi karyawan suatu perusahaan besar menjadi prestise tersendiri bagi siapapun.Apalagi jika Anda bekerja di sebuah perusahaan besar dan jika perusahaan itu memiliki pekerjaan yang menantang dan menarik.Tidaklah mengherankan jika pada sebuah hasil penelitian menunjukkan bahwa kerja yang menantang dan menarik merupakan karakteristik penting yang dicari pemburu kerja.<br /> <br /> Tipe 1 : Jika Anda Ada Maka Ada Masalah<br /> Kedatangan Anda tidak diharapkan!<br /><br /> Maksudnya adalah kehadiran Anda sebagai karyawan dalam sebuah perusahaan ternyata menjadi masalah,baik bagi rekan kerja Anda ataupun bagi perusahaan dan Anda akan dicap sebagai karyawan yang negative.Ada beberapa faktor yang menyebabkan Anda dicap sebagai karyawan negative.<br /><br />a. SI PENINDAS<br /> Contoh : Heran aku sama dia,kenapa dia tidak pernah bisa melepaskan arogansinya dalam berhubungan dengan orang lain,secara dia sudah dewasa gitu.<br />Amelia,sekretaris<br /> Karyawan yang memiliki tipe ini biasanya mempunyai hobi “menindas” teman sekerjanya.Bagaimana tips agar Anda melepaskan diri dari cap penindas?<br />1. Lepaskan diri Anda dari arogansi<br />2. Mulailah untuk menyelesaikan pekerjaan Anda.Jika Anda butuh bantuan,bisa me-<br /> minta tolong bukan memerintah.<br />3. Mulai bergaul dengan positif dan lebih ramah.<br />4. Jika ada yang terlihat masih kesal pada Anda,dekati dan meminta maaflah.<br /><br />b. SI DETAIL<br /> Karyawan ini suka terlalu berlebihan dalam memperhatikan segala sesuatu yang sifatnya detail,sehingga segala sesuatu yang sifatnya utama kadang-kadang bisa terlewat begitu saja.Kedetilan Anda itu menyebabkan ketidaknyamanan rekan kerja Anda,karena akhirnya rekan kerja Andalah yang harus menyelesaikan pekerjaan Anda.<br /> Tips agar Anda tidak menjadi Si pendetail yang berlebihan:<br />1. Pahami bahwa tidak ada pekerjaan yang bisa sempurna 100%.<br />2. Semakin Anda sering mengecek pekerjaan rekan Anda,semakin menambah beban <br /> pekerjaan Anda.<br />3. Bersikaplah bahwa,setiap orang pasti punya kekurangan dalam pekerjaannya.<br />4. Mulailah,berpikir lebih fleksibel<br /><br />c. SI PERFEKSIONIS<br /> Terlalu perfectionist akan membuat Anda stress sendiri<br /> Contoh:Aku merasa pekerjaan tak kunjung selesai.Yang ini salah,yang itu salah.Terus yang bener yang mana dong?Stress deh aku.<br />Hana,Public Relations<br /> Karyawan yang memiliki tipe ini menginginkan segala sesuatunya sempurna,jika tidak maka dia akan uring-uringan.Sebenarnya bagus menjadi karyawan yang sempurna,namun jika sangat-sangat sempurna sekali bisa-bisa kehadiran Anda mengganggu teman kerja yang lainnya dan standar kerja Anda biasanya sangat tidak realistis.<br /> Agar Anda terbebas dari sikap perfeksionis:<br />1. Mulailah mengukur kemampuan Anda.<br />2. Mintalah orang untuk mengukur perubahan Anda.<br />3. Sadarkah Anda bahwa sikap Anda justru membuat Anda stress?Karena itu lepaskan<br />4. Jika Anda mulai bersikap perfectionist,tarik nafas panjang dan bersikaplah tenang.<br /><br />d. SI GUNUNG ES<br /> Karyawan yang memiliki sifat seperti es,keras pada pendirian dan cepat emosian dan akan merasa kesal jika dia menyadari adanya perubahan sekecil apapun.Apalagi karyawan yang memiliki tipe ini memang tak suka akan perubahan,apalagi jika dianggap perubahan itu bakal mengancam posisi Anda.”Saya lebih suka seperti dulu,”begitu yang akan Anda ucapkan.<br /> Agar Anda tidak terus menjadi si gunung es:<br />1. Rubahlah pola berpikir Anda untuk bisa menerima pendapat orang lain.<br />2. Mintalah masukan dari rekan Anda mengenai sikap Anda.<br />3. Berdiskusilah dengan atasan Anda untuk menjaga sebuah perubahan.<br /><br />e. SI PERAJUK<br /> Karyawan jenis ini biasanya tak jarang menolak tugas yang diberikan kepadanya,jika merasa tugas itu bukan bagian dari tugasnya.<br /> Agar Anda tidak menjadi si perajuk:<br />1. Asah terus skill Anda.<br />2. Mulailah berbagi tugas dengan rekan Anda.<br />3. Jika Anda suka meminta bantuan kepada orang lain,kenapa Anda tidak mau mem-<br /> Bantu jika mereka meminta bantuan?<br />4. Berteman baiklah dengan banyak orang sehingga Anda senantiasa mau membantu<br /> mereka.<br /><br />f. SI PENYEBAR GOSIP<br /> Karyawan yang memiliki tipe penggosip ini,akan merasa menjadi orang penting saat cerita yang disampaikan dan dibesar-besarkan membuat orang-orang di sekitarnya bereaksi dan ternyata itulah menjadi kepuasan bagi dirinya.Jangan terpancing oleh cerita yang ia sampaikan,apalagi jika menyangkut hal-hal yang berbau tempat Anda bekerja,jangan-jangan nanti Anda pun bisa dicap negatif oleh perusahaan.<br /> Demi gossip Anda rela merusak karir Anda? <br /> Agar Anda tidak menjadi penggosip:<br />1. Ketika ada kabar burung jangan langsung disampaikan ke yang lain.<br />2. Hindari berkumpul terlalu sering dengan rekan kerja Anda.<br />3. Jika Anda akan bergosip tahan dulu.Tanya pada diri Anda sendiri,bagaimana jika<br /> Anda yang digosipkan?<br /><br />g. SI PESIMIS<br /> Anda merasa tidak ada peluang bagi Anda untuk maju!<br /> Banyak orang yang memiliki tipe seperti ini.Apalagi jika kantor dan pekerjaan yang Anda lakukan sudah tidak nyaman lagi.Apapun yang dikerjakan tidak membuat Anda memiliki semangat untuk melakukan perubahan.Anda pun akan sering mengucapkan,”Wah,kayaknya saya tidak sanggup.”<br /> Agar Si Pesimis menjadi Si Optimis:<br />1. Yakinkan bahwa Anda punya potensi lebih seperti yang lainnya.<br />2. Mulailah berniat untuk mengejar masa depan Anda dengan semangat.<br />3. Catat segala sesuatu yang Anda ingingkan dan capai satu persatu.<br />4. Berikan penghargaan ketka Anda bisa mencapai sesuatu.<br />5. Asah terus skill Anda agar Anda bisa lebih percaya diri.<br /><br />h. SI TAK PUNYA KOMITMEN <br /> Karyawan tipe ini tidak pernah melakukan pekerjaan dengan serius,sehingga membuat pekerjaan teman sekerja menjadi jauh lebih sulit.Baginya,kerja menempati prioritas nomor sekian,bukan sesuatu yang sangat penting.Mereka tak menganggap penting suatu tugas.Mungkin ucapan favorit mereka adalah,”Ah,Pekerjaan jangan sampai mengganggu hobi atau urusan pribadi,kan kerjaan bisa menunggu.”<br /> Agar Anda tidak dicap tak punya komitmen:<br />1. Mulailah mendata apa saja yang sudah Anda ingin jalankan.<br />2. Sekuat tenaga mulailah meluruskan niat Anda untuk melaksanakan komitmen yang<br /> harus dijalankan.<br />3. Minta dukungan rekan untuk selalu mengingatkan Anda.<br /><br />i. SI TUKANG JEGAL <br /> Misi utama Si Tukang Jegal adalah untuk tidak setuju dengan pendapat dari siapapun.Saling menjatuhkan sesama rekan kerja pun akan terjadi.Biasanya dia akan mengucapkan kata,”Ah,usulannya tidak oke.”<br /> Agar Anda berhenti menjadi tukang jegal:<br />1. Mulailah berempati pada rekan kerja Anda.<br />2. Pahamilah bahwa karir Anda tidak akan berjalan mulus dengan cara yang kotor.<br />3. Semakin Anda menjatuhkan rekan Anda,sebetulnya semakin Anda menjatuhkan <br /> karir Anda.<br /><br />j. SI BOCAH <br /> Tingkahnya seperti anak-anak.Ngambek,menarik diri dan akhirnya menangis.Sehingga kalimat,”Tak seorang pun menyukai saya,”,akan terucap dari bibirnya.<br /> Agar Anda tak selalu jadi Si Bocah:<br />1. Mulailah dukungan dari rekan Anda untuk memperbaiki sikap Anda.<br />3. Jika Anda kesal,tarik nafas menata hidup Anda.<br />2. Mintalah panjang dan segera melihat ke luar jendela.<br />4. Jika Anda akan marah,katakan dalam hati,”Pasti tidak ada yang menyukai saya jika<br /> saya begini terus.”<br /><br /><br />k. SI RELA BERKOBAN<br /> Ia akan mengerjakan tugas apapun yang disuruh oleh atasannya.Tak jarang Anda pun akan mengeluh,meski mungkin pada diri Anda sendiri,tentang beban kerja yang begitu menumpuk,rekan kerja yang tak mau bekerjasama atau juga persoalan dengan atasan.Si Rela Berkorban ini biasanya memiliki kehidupan pribadi yang kurang menyenangkan dan mencari kompensasi dengan bekerja keras.Biasanya ia akan mengeluh.”Saya sudah berkorban untuk perusahaan ini,yapi apa sih yang dikasih perusahaan untuk saya.”<br /> Agar tak perlu menjadi si rela berkorban:<br />1. Mulailah mengatakan tidak pada hal-hal yang tidak penting.<br />2. Prioritaskan pekerjaan Anda bukan pekerjaan orang lain.<br />3. Mulailah bekerja dan membantu tanpa pamrih.<br />4. Yakini bahwa sekecil apapun bantuan yang Anda berikan pada siapapun membuat<br /> skill Anda bertambah.<br /><br />l. SI GAMANG<br /> Ia sangat gampang jengkel pada kelemahan yang ia miliki,yang biasanya kemudian akan merembet keluar.Yang sering ia katakan adalah,”Duh,kok aku bodoh sekali sih!” Pangkal persoalannya terletak pada persepsinya pada dirinya sendiri.<br /> Agar Anda tidak jadi si gamang:<br />1. Terus update pengetahuan Anda.<br />2. Jika Anda mulai jengkel dengan diri Anda,lihat kembali kelebihan Anda.<br />3. Daripada Anda mengomel pada orang,lebih baik Anda menulis omelan Anda.<br /><br />m. SI PELEMPAR KESALAHAN<br /> Karyawan tipe ini tak pernah bisa menerima tanggung jawab atau kesalahan .Dia lebih senang menimpakannya pada orang lain.<br /> Agar Anda tidak jadi si pelempar kesalahan:<br />1. Tentu Anda tidak ingin dijadikan kambing hitam bukan?<br />2. Apakah Anda senang melihat orang lain berada dalam kesulitan? Bagaimana jika<br /> Anda berada di posisi itu?<br /><br /><br /><br />n. SI SENSITIF<br /> Sedikit saja ucapan atau tindakan yang Anda lakukan terhadapnya salah,sudah cukup untuk merontokkan hatinya.<br /> Agar Anda tidak jadi si sensitif:<br />1. Jika Anda ingin menangis,jangan tunjukkan di hadapan publik.<br />2. Jika Anda kecewa pada salah satu rekan,Anda bisa mengatakannya secara langsung<br /><br /> Tipe 2 : Adanya Anda Tidak Memberikan pengaruh Apapun<br /> Kehadiran Anda sebagai karyawan sebenarnya sangat menyenangkan,tetapi ketidak hadiran Anda tidak terasa kehilangan.Mungkin sebenarnya Anda memiliki prestasi dan etos kerja yang baik,memiliki kepribadian yang menyenangkan,hanya saja ketidak hadiran Anda membuat lingkungan kerja Anda merasa tidak kehilangan diri Anda karena kenangan yang menyenangkan kurang mendalam.<br /> Atau bisa jadi kehadiran Anda tidak berpengaruh karena Anda benar-benar karyawan yang tidak bermanfaat bagi perusahaan dan rekan kerja Anda,Anda tidak mempunyai motivasi,asal-asalan saja,asal kerja,asal ada,tidak memikirkan kualitas,prestasi,kemajuan,perbaikan dan hal produktif lainnya.Sehingga kehidupannya pun tidak menarik,datar-datar saja.<br /><br /> Tipe 3 : Adanya Anda Memberi Kontribusi Positif<br /> Karyawan seperti ini yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan,karyawan yang dapat memberi kontribusi positif bagi perusahaan dan bagi sebagian orang karyawan seperti ini adalah wajib hukumnya untuk berada di sebuah perusahaan.Keberadaannya sangat disukai.dibutuhkan,harus ada sehingga ketiadaannya sangat dirasakan kehilangan.<br /> Tutur katanya yang sopan tak pernah melukai siapapun yang mendengarnya,bahkan pembicaraannya sangat bijak,menjadi penyejuk bagi hati yang gersang,penuntun bagi yang tersesat,perintahnya tak dirasakan sebagai suruhan,orang merasa terhormat dan bahagia untuk memenuhi harapannya tanpa rasa tertekan.Selain itu,dia juga sering memberikan sumbangan ide-ide yang fresh bagi kemajuan perusahaan tempat dia bekerja.<br /><br />Sumber : Menjadi KAryawan dalam empat minggu, penulis : rizal rickieno<br />Posted by : Syafrizal Helmisyafrizal Helmihttp://www.blogger.com/profile/09177207336454437911noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8773721969883114888.post-36183719811469082212010-03-10T18:52:00.001-08:002010-03-10T18:52:59.845-08:00KARAKTERISTIK KONSUMEN INDONESIAManusia memiliki banyak sekali kebutuhan dalam hidupnya dengan jumlah yang tidak terbatas, baik kebutuhan fisik maupun rohani.Untuk kebutuhan fisik manusia membutuhkan barang-barang seperti makanan, pakaian, dan rumah. Sementara untuk kebutuhan rohani, manusia membutuhkan jasa seperti hiburan dan konsultasi.<br />Adapun pengertian konsumsi secara khusus adalah suatu kegiatan yang tujuannya mengurangi atau menghabiskan faedah suatu benda (barang dan jasa) dalam rangka pemenuhan hidup. Untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam, kita mengkonsumsi barang dan jasa. Barang adalah alat pemuas kebutuhan yang mempunyai bentuk seperti tas, baju, dan berbagai barang laiinya.Adapun jasa adalah alat pemuas kebutuhan yang tidak berbentuk tetapi dapat dirasakan manfaatnya.Adapun manfaat dari suatu barang yang dipakai dalam pemenuhan kebutuhan manusia adalah kepuasan yang dapat diberikan oleh barang tersebut untuk memenuhi kebutuhan yang dapat menyebabkan barang tersebut lebih bernilai.<br />Masing-masing konsumen memiliki pribadi yang unik.Konsumen yang satu dengan yang lainnya mempunyai kebutuhan yang bebeda dan prilaku yang berbeda dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.Konsumen di Indonesia memiliki karakter yang berbeda pula dengan konsumen di negara lain.Sebagai contoh pada penjualan produk telekomunikasi seperti ponsel. Sebagai contoh penjualan ponsel Nokia 9500 yang ternyata di pasaran negara Amerika Serikat kurang begitu diminati oleh konsumennya, tetapi di Indonesia produk ini sangat laris bahkan menempati urutan ketiga dalam penjualan ponsel Nokia 9500 di dunia. Ternyata setelah dianalisis oleh para ahli ekonomi ternyata hal ini dipengaruhi oleh faktor “gengsi”.<br />Tetapi berkembangnya selera juga mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat seperti pada saat hari besar keagamaan cenderung pengeluaran lebih besar daripada hari biasanya.Contohnya pada saat bulan puasa permintaan akan barang- barang pasti akan naik seperti barang-barang kebutuhan pokok, barang sandang dan barang elektronik juga terpengaruhi.Tetapi ada selera konsumen yang tidak berubah. Contohnya pada bulan April 1985, perusahaan Coca-Cola mengganti formula produk terkenal mereka yang telah dipakai 99 tahun. Coca-Cola telah mengeluarkan jutaan dollar biaya iklan untuk meyakinkan masyarakat bahwa Coke terbaru mereka dengan rasa lebih manis lebih baik. Tetapi , perusahaan itu justru diserbu oleh ribuan surat dan telepon bernada protes dari konsumen yang meminta agar perusahhan tersebut memakai kembali formula lama. Semakin gelombang protes itu tidak semakin berkurang yang membuat perusahaan tersebut tidak tahan dan mempopulerkan kembali formula asli dengan nama Coca-Cola Clasic. Pada tahun 1990, Coca-Cola Clasic menjadi produk minuman ringan terlaris mengalahkan “New Coke”dengan perbandingan 8 lawan 1. Pada awal 1991, perusahaan mengganti “NewCoke” dengan nama “Coke II”. Jadi contoh diatas menjelaskan bahwa selera makanan dan minuman jarang bahkan tidak bisa berubah.<br />Kebutuhan digunakan agar kepuasan konsumen dapat tercapai. Konsumen yang merasakan manfaat dari suatu prodik bekum tentu merasa puas. Ada yang hanyta merasa cukup baik, baik ,dll. Faktor yang mempengaruhi kepuasan bagi seorang konsumen adalah Pertama, harga. Jelas sekali apabila harga barang yang murah akan menarik hati konsumen dikarenakan konsumen sangat sensitif, biasanya harga murah adalah sumber kepuasan yang penting karena mereka mendapatkan value or money yang tinggi. Komponen harga ini relative tidak penting bagi mereka yang tidak sensitive terhadap harga.Untuk industri ritel, komponen harga sangat penting dan kontribusinya besar terhadap kepuasan yang relatif besar. Kualitas dan harga produk seringkali tidak mampu menciptakan keunggulan bersaing dalam hal kepuasan pelanggan.Kedua aspek ini relative mudah ditiru dengan teknologi yang standar maka produk yang dihasilkan dapat membi\eri kepuasan yang setidaknya bernilai baik.<br />Kedua, Kualitas pelayanan. Hal ini sangat dipengaruhi oleh sistem, teknologi, dan manusia.Faktor manusia ini memegang peranan terpenting karena tidak mengherankan bahwa kualitas pelayanan sulit ditiru.<br />Ketiga, Faktor emosonal. Kepuasan pelanggan dapat timbul apabila pada saat produk tersebut memiliki merek yang terkenal dan memiliki kualitas yang baik di mata konsumen.<br />Keempat, Kemudahan. Pelanggan akan semakin merasa puas apabla relati murah, nyaman dan efisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan. Contohnya pada bank BCA yang nasabahnya sering mengantri jika ingin melakukan aktivitas perbankannya.Tetapi, tingkat kepuasan terhadap BCA secara keseluruhan relative tinggi karena presepsi terhadap total value yang diberikan BCA relative tinggi dibandingkan bank-bank lain.Ha ini didukung oleh jumlah ATM-nya yang banyak. Produk tabungan BCA mungkin tidak terlalu istimewa bagi sebagian nasabahnya dan bahkan suku bunga yang relative rendah, tetapi jumlah nasabah tabungannya masih besar. <br />Mungkin dalam penggunaan barang tersebut, konsumen memerkukan garansi agar tingkat kepuasannya bertambah lama khusunya bagi barang yang dapat dipakai beberapa kali contohnya mobil, barang-barang elektronik, dll.Selain barang- barang, garansi juga sangat berperan penting bagi pelayanan jasa karena jelas akan mempunyai nilai tersendiri bagi konsumennya. Garansi adalah program yang sering kali efektif dalam meningkatkan kepuasan konsumen karena pelanggan merasa senang dengan adanya jaminan, dan kepercayaan terhadap perusahaan. Hanya saja, kemampuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan agak berbeda antara produk manufaktur dan pelayanan. Untuk produk, garansi adalah hal yang umumnya cukup biasa dan oleh karena tu, program garansi hanya sekedar agar tidak tert inggal dengan produk lain. Tetapi untuk pelayanan, garansi bisa menjadi alat untuk menciptakan kepuasan yang sangat efektif.<br />Pelayanan sangat bergantung pada faktor manusia yang jauh lebih sulit distandarisasi sehingga tidak mengherankan perusahaan-perusahaan jasa dapat dikatakan tidak mempunyai keberanian untuk memberikan garansi. Tetapi pemberian garansi tanpa syarat tetap menjadi suatu cara yang sangat efektif dalam meningkatkan kepuasan pelanggan tetapi terkadang garansi ini juga tidak efektif apabila diberikan dengan pertimbangan beberapa syarat. Kadang konsumen sering jengkel denagn pembelian barang yang memberikan syarat yang terlalu banyak yang justru membuat konsumen menjadi bingung. Seperti mengisi dan mengirimkan form, yang mana dalam form tersebut diberikan pada kondisi-kondisi khusus saja. Sehingga tidak mengherankan konsumen bukannya puas tetapi justru menjadi jengkel sehingga hal inilah yang menyebabkan banyak konsumen yang cenderung ingin membeli barang yang tidak bergaransi dan tentu harganya pasti lebih murah. Contohnya pada perusahaan penerbangan sangat sulit memberikan suatu jaminan bagi konsumen yang menggunakan jasa penerbangannya. Hal seperti keterlambatan dalam setiap penerbangan sangat sulit dikontrol oleh perusahaan yang disebabkan oleh banyak hal baik internal seperti kerusakan mesin maupun hal eksternal yang menyangkut cuaca yang tidak memungkinkan pesawat untuk terbang. <br /> Secara garis besar prilaku konsumen dipengaruhi oleh 3 faktor :<br />1. Faktor Internal <br />a. Pendapatan<br />Pendapatan konsumen berpangaruh pada besarnya konsumsi yang dilakukan. Semakin tinggi pendapatan konsumen, cenderung semakin besar pula.<br />b. Motivasi<br />Setiap orang mempunyai motivasinya sendiri-sendiri dalam melakukan kegiatan konsumsi. Ada yang melakukan kegiatan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan yang benar-benar diperlukan. Namun ada pula yang membeli barang hanya karena ikut-ikutan orang lain, padahal sebenarnya ia tidak membutuhkannya. Sebagian yang lain mengkonsumsi barang dan jasa tertentu demi memperlihatkan status sosialnya atau gengsi. Misalnya seorang remaja yang membeli handphone keluaran terbaru agar dianggapkeren oleh teman-temannya.<br />c. Sikap dan kepribadian<br />Sikap dan kepribadian individu juga mempengaruhi perilaku konsumsinya. Orang hemat biasanya hanya akan membeli barang-barang yang telah direncanakan, dimana hal ini sangat berbeda jauh dengan orang boros yang selalu membeli barang yang tidak dibutuhkannya.<br />2. Faktor eksternal<br />a. Kebudayaan<br />Kebudayaan yang terdapat di suatu daerah berpengaruh pada pola konsumsi masyarakatnya. Di Jepang dan Cina, orang makan menggunakan sumpit. Semantara di negara barat, sendok dan garpu sering ditemani oleh pisau. Tak heran bila konsumsi sumpit d Jepang dan Cina lebih tinggi dibandingkan di negara barat. Begitu pula sebaliknya.<br /><br /><br />b. Status Sosial<br />Status atau posisi seseorang di dalam masyarakat dengan sendirinya akan membentuk pola konsumsi orang tersebut. Konsumsi seorang presiden, raja, atau menteri sudah jelas berbeda dengan konsumsi supir taksi, tukang kayu, atau pengusaha kecil. <br />c. Harga Barang<br />Sudah menjadi hukum ekonomi bahwa harga barang naik, konsumsi akan menurun, dan apabila harga rendah, konsumsi akan tinggi. Ini juga berlaku untuk tingkat harga barang substitusi. <br />3. Faktor Strategi Marketing<br />Strategi marketing dalam suatu negara berbeda dengan negara lain karena perbedaan masyarakat dan pola konsumsi juga sehingga tidak mengherankan bahwa suatu produk laris di suatu negara tetapi setelah dikenalkan dan dijual ke negara lain tidak mendapatkan respon yang baik dari masyarakat di negara tersebut.Contohnya konsep marketing dari AS tidak sepenuhnya bisa <br />menjelaskan fenomena perilaku konsumen Indonesia. Terbukti, banyak produk yang <br />sukses di AS-sebut saja Kodak, Campbell Soup, The Body Shop, Amazon, IBM PC <br />dan asuransi jiwa-penjualannya melempem di negeri kita yang memang unik. <br />Sebaliknya, produk yang berjaya di Indonesia belum tentu sukses di sana. Ambil <br />contoh Nokia 9500, Fuji Film, Extra Joss, Teh Botol, Aqua, fitur SMS, dlsb<br />Prilaku konsumen secara umum dapat dibagi atas 2 macam dalam memenuhi kebutuhannya, yaitu:<br />1.Prilaku konsumen yang rasional<br />Prilaku ini didasari oleh pertimbangan rasional (nalar) dalam memutuskan untuk mengkonsumsi suatu produk. Suatu pembelian dapat dikatakan rasional, bila dasar pertimbangannya adalah :<br />a. Produk tersebut mampu memberikan kegunaan optimal (optimum utility) bagi konsumen<br />Suatu pertimbangan dapat dikatakan rasional bila dalam membeli barang, barang tersebut benar-benar dapat memenuhi kebutuhan. Semakin lama jangka waktu pemuasannya, maka akan semakin baik. Misalnya, akan lebih bila kita membeli pakaian yang dapat digunakan dalam banyak acara daripada membeli pakaian yang hanya digunakan dalam suatu acara.<br />b. Produk tersebut benar-benar dibutuhkan konsumen<br />Butuh tidaknya seseorang akan barang tersebut dapat dilihat dari posisi barang tersebut dalam skala prioritas seseorang. Bila membeli barang yang ada di posisi paling atas dalam skala prioritas, bearti tindakan tersebut merupakan tindakan yang rasional.<br />c. Mutu produk terjamin<br />Untuk mengetahui produk tersebut bermutu atau tidak dapat dilihat dari kemasannya apakah sudah kadar luarsa atau tidak dan terdaftar di Departemen Kesehatan atau tidak untuk produk makanan. Untuk produk non makanan dapat dilihat pada garansi yang dapat diberikan kepada konsumennya.<br />d. Harga terjangkau dan sesuai dengan kemampuan konsumen yang membeli<br />Suatu pembelian dapat dikategorikan sebagai rasional, apabila ada kesuaian antara harga yang harus kamu bayar dan uang yang dimiliki oleh konsumen.<br />2.Perilaku konsumen yang tidak rasional<br />Seorang konsumen dikatakan tidak rasional apabila membeli barang tanpa pertimbangan yang baik. Misalnya :<br />a. Membeli barang hanya karena tertarik dengan iklannya<br />Banyak iklan yng menipu atau menyembunyikan informasi. Kalau melihat sebuah iklan dan keesokan harinya membeli produk yang diiklankan tersebut berarti itu merupakan tindakan yang irasional karena kualitasnya belum dapat dibuktikan dan akhirnya menimbulkan penyesalan.<br />b. Tertarik membeli barang hanya karena mereknya yang terkenal<br />Banyak orang yang menganggap bahwa kalau memiliki barang yang memiliki merek terkenal maka ia akan dianggap hebat. Namun kalau diteliti denagn seksama banyak produk denagn kualitas yang sama tetapi harganya jauh lebih murah.<br />c.Membeli barang hanya karena obral atau untuk memperoleh bonus<br />Pikirkanlah tujuan untuk membei barang obral atau barang yang ada bonusnya.apakah barang tersebut memng dibutuhkan atau hanya untuk mendapatkan harga yang murah atau hadiah yang ditawarkan produk tersebut.Apabila hanya ingin mengejar obral atau bonusnya maka itu merupakan tindakan yang irasional dalam ekonomi.<br /><br />Pada saat Indonesia mengalami krisis ekonomi pada jatuhnya Orde baru ternyata penjualan mobil, alat-alat rumah tangga, dll ternyata meningkat serta jumlah jamaah haji terus meningkat tiap tahunnya begitu pula tempat-tempat perbelanjaan seperti swalayan maupun mall selalu ramai dengan pengunjung yang ingin berbelanja.<br />Segmen pasar konsumen secara umum dibedakan dalam beberapa segmen pasar yakni segmen pasar untuk anak-anak, remaja, dewasa. Dimana ketiga segmen tersebut hamper memiliki kesamaan tetapi para pengusaha atau perusahaan lebih mengfokuskan pada remaja dan dewasa saja.Perusahaan sering menganggap enteng anak-anak dalam mengidentifikasi produk apa yang akan dibuat untuk dilempar kepasaran. Hal ini dikarenakan karena anak-anak dianggap tidak dan belum mempunyai daya beli.Padahal hal ini sangat keliru, anak-anak sangat penting karena mereka mempunyai uang yang memang ditujukan untuk dibelanjakan, mereka mampu mempengaruhi berbagai keluaraga dan mereka adalah konsumen masa depan yang harus “dirawat” sejak dini.Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2000, populasi anak usia 0-14 tahun d Indonesia adalah sebesar 64,4 juta jiwa atau setara 30,6% dari seluruh jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 210,4 juta jiwa.<br />Satu lagi temuan yang menarik bahwa anak-anak pada usia 7-14 tahun diberi uang saku rata-rata Rp 1.500 per hari dan uang tersebut 99 % digunakan untuk dibelanjakan keperluan sehingga diperkirakan dalam satu tahun saja total pengeluaran anak-anak mencapai Rp 1 triliun.Itu hanya untuk 6 kota besar di Indonesia. Dari seluruh daerah di Indonesia mencapai Rp 4,4 triliun per tahun. Suatu angka yang menakjubkan bagi pengeluaran dalam bentuk uang saku bagi anak-anak.<br />Dari berbagai analisi diperoleh keinginan anak-anak pada usia 0-7 tahun biasanya menyukai produk yang memiliki fantasi tetapi yang tidak “memerlukan pemikiran” dan tidak nyata. Sebagai contoh digunakan tokoh animasi dalam produk anak-anak. Hal ini sangat menarik perhatian dan menimbulkan rasa keinginan untuk membelinya. Anak-anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan teman sebaya dan klan di berbagai media. Oleh karena itu iklan bagi anak-anak sering ditayangkan pada hari-hari libur yang umumnya adalah minggu pagi.<br /><br />Secara umum karakter konsumen di Indonesia dapat diklasifikasikan menjadi 10 karakter yakni:<br />1.Berpikir jangka pendek (short term perspective)<br />Contoh paling mudah adakah banyaknya kredit konsumen di Indonesia dan sulitnya cash flow rumah tangga yang hanya melakukuan perhitungan kebutuhan jangka pendek., yaitu mudah mendapatkan dalam waktu singkat.Hal ini juga dipengarihi oleh kondisi ekonomi makro yang menyebabkan penurunan daya beli masyarakat sehingga konsumen mencari solusi dengan melakukan kredit atau hal yana lain agar kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dalam jangka pendek.<br />Selain itu konsumen Indonesia selalu membeli barang dengan berdasarkan bajet yang tersedia.hal ini dapat terlihat dengan konsumen yang selalu barang yang bernilai rendah daripada barang yang bernilai tinggi meskipun mereka mampu untuk membelinya.<br />Dampak dari berpikir jangka pendek ini adalah membuat konsumen Indonesia cepat lupa. Sebagai contoh, pada masalah maskapai penerbangan yang selalu mengalami kecelakaan.Namun, konsumen di Indonesia selalu menggunakan maskapai penerbangan tersebut dikarenakan murahnya tiket yang ditawarkan oleh maskapai tersebut yang tidak dapat dilakukan oleh maskapai penerbangan lain yang memberikan pelayanan dan jaminan keselamatan yang kebih menjanjikan.<br /><br />2. Tidak berencana (dominated by unplanned behavior)<br />Konsumen Indonesia selalu tidak berencana dari jauh-jauh hari sebelumnya. Sebagai contoh konsumen yang selalu melakukan impulse buying yakni berbelanja dengan membeli langsung di tempat.<br />Hal lain adalah delalu melakukan berbagai kegiatan setelah mendekati waktu yang ditentukan telah dekat.contohnya pembayaran biaya telepon, listrik, air (PAM) dan biaya pendidikan anak-anak.<br /><br />3. Suka Berkumpul (like to socialize)<br />Budaya konsumen Indonesia adalah kebiasaan berkumpul dengan lingkungan sekitar atau kemasyarakatannya sangat kental dimana hal ini juga mengakibatkan suburnya bisnis-bisnis seperti klub-klub atau arena berkumpul di Indonesia.<br />Contoh paling sederhana adalah dalam acara arisan yang selalu dilakukan oleh para ibu-ibu rumah tangga serta dalam tempat fitnes center untuk para remaja maupun orang tua yang ingin berolahraga.<br /><br />4. Gaptek / Gagap Teknologi (not adaptive to high technology)<br />Konsumen Indonesia cenderung tidak mengikuti perkembangan teknologi yang disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Indonesia. Memang tidak semua masyarakat Indonesia gaptek namun secara keseluruhan nagara Indonesia masih tidak tahu penggunaan teknologi.<br />Menurut hasil riset menunjukkan jumlah pengguna teknologi di Indonesia hanya mencapai 7-8% saja.Sangat jauh jika dibandingkan dengan negara maju seperti Amerika Serikat yang mencapai 73%.Selain itu, sebagian dari pengguna teknologi di Indonesia yang hanya 7-8% tersebut juga dimanfaatkan untuk hal-hal yang tidak berproduktif seperti untuk bermain game online, bahkan untuk mengakses situs-situs porno yang banyak dilakukan oleh para remaja Indonesia pada saat sekarang ini.<br /><br />5. Berorientasi pada konteks (context, not content oriented)<br />Kecanderungan untuk membeli barang dilihat dari merk atau tampilan luarnya sangat melekat pada konsumen Indonesia. Konsumen Indonesia cenderung lebih suka membaca informasi yang sederhana, ringan dan mudah dicerna serta dimengerti.<br />Pendapat tersebut terbukti dengan kurangnya minat baca masyarakat Indonesia terutama literatur maupun bacaan tentang pengetahuan yang agak susah dimengerti.Selain itu konsumen Indonesia lebih suka melihat acara di televisi yang kurang bermanfaat seperti acara sinetron, infotanment, berita krimnal, kuis, dan film dibandingkan dengan tayangan yang memiliki pengetahuan lebih besar dan bermanfaat.<br />Sebagai contoh masalah artis sinetron Maia Ahmad yang bertengkar dengan suaminya sangat diekpos oleh media dan masyarakat.Secara umum konsumen Indonesia lebih melihat isinya atau bentuk luarnya saja dibandinakan dengan manfaat yang dapat diperolehnya.<br /><br />6.Suka barang Luar Negeri<br />Hal ini sangat dipengaruhi oleh ingin mencari kualitas yang lebih baik.Meskipun produk yang ingn dibeli lebih mahal dari produk dalam negeri.Ini disebabkan oleh pandangan masyarakat Indonesia yang selalu menganggap prodik dalam negeri lebih tidak buruk kualitasnya dibandingkan denagn produk luar negeri yang telah terkenal di dunia sehingga produsen di Indonesia cenderung membuat produk yang hampir sama merknya. Bahkan ada oknum yang mengilegalkan produknya dengan menggunakan merk yang sama dengan merk barang luar negeri yang laris di pasaran Indonesia. kadang konsumen cenderung membeli barang yang tidak dibutuhkan denagn alasan gengsi, maupun nama produk tersebut yang telah memiliki nama tersendiri dalam suatu pasaran<br /><br />7.Beragama(religious)<br />Konsumen Indonesia memilki kepercayaan yang kuat diman masyarakat Indonesia yang mayoritas memeluk agama islam yang sangat memperhatikan kehalalan suatu produk yang mempengaruhi jumlah daya beli masyarakat.Karena masyarakat lebih mengutamakan kehalalan baik produk makanan, minuman, maupun restoran.<br />Contoh paling sederhana pada kasus bumbu maskan Ajinomoto yang dianggap mengandung lemak babi yang mengakibatkan masyarakat islam Indonesia merasa khawatir dan menurunnya daya beli masyarakat akan bumbu masakan tersebut dan sedikit berdampak pada produk lain yang sejenis.<br />Tetapi masyarakat Indonesia dapat dipengaruhi oleh media.Sebagai contoh dengan menghadirkan tokoh agama yang bersedia mengkonsumsi makan masakan yang diopinikan haram.<br /><br /><br />8. Gengsi (putting prestige as important motive)<br />Gengsi sangat melekat kuat pada konsumen Indonesia yang selalu ingin menggunakan produk yangh berkualitas dan bernilai eknomi tinggi.<br />Menurut Hadi Irawan, sikap gengsi pada seseorang dapat muncul apabila:<br />1.Konsumen suka bersosialisasi yang mendorong seseorang untuk pamer atau menunjukkan dirinya lebih hebat dari orang lain.<br />2.Indonesia masih menganut paham feodal yang mana masih adanya asas stratifikasi dalam masyarakat sehingga masyarakat masih dibedakan dalam kelas-kelas sosial yang berbeda.<br />3.Masyarakat Indonesia masih menilai kesuksesan seseorang dari jabatan maupun barang yang dimiliki.sehingga wajar bagi seseorang yang telah memiliki atribut-atribut kesuksesan seperti mobil, laptop, rumah ,kredit card, dll telah dianggap sukses dalam hidupnya.<br /><br />9.Budaya lokal (strong in subculture)<br />Etnis, fanatisme dan kebiasaan suatu daerah sangat berbeda dengan daerah lain yang juga membuat selera konsumennya berbeda.Sebagai contoh pada masyarakat Padang yang biasa mengkonsumsi makanan yang pedas maka tidak cocok dengan masakan jawa yang cenderung manis.<br />Oleh karena itu tidak semua merek dalam suatu negara dapat menguasai pemasaran dalam semua wilayah Indonesia sebab beragamnya budaya dan etnis di Indonesia.<br /><br />10. Kurang peduli lingkungan (low consciousness towards environment) <br />Masalah lingkungan merupakan masalah yang terus berkembang saat ini. Banyak produk yang memposisikan produknya sebagai produk ramah lingkungan tetapi bukti di lapangan hal ini tidak efektif.Masyarakat Indonesia selalu memposisikan masalah lingkungan pada urutan terbawah. Berbeda dengan luar negeri yang memposisikan masalah lingkungan di posisi paling teratas karena akibat yang ditimbulkan sangat beragam.<br /><br />Jadi, itulah kesepuluh karakteristik konsumen Indonesia yang jika dicermati juga sangat dipengaruhi masalah perkembangan teknologi yang semakin lama semakin berkembang dengan pesat.<br /><br /><br />Sumber :<br /><br />Irawan, Handi. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan.Jakarta :Elex Media Komputindo, 2004.<br />www.markplusnco.com diakses pada tanggal 24 November 2007<br />www.beyblog.syafaatadvertising.net dakses pada tanggal 24 November 2007<br />www.karakteristikkonsumenIndonesia diakses pada tanggal 25 November 2007syafrizal Helmihttp://www.blogger.com/profile/09177207336454437911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8773721969883114888.post-88804934799209144692010-01-11T10:50:00.000-08:002010-01-11T10:51:34.720-08:00THE STARBUCKS EXPERIENCEPrinsip 1 : Lakukan dengan Cara Anda<br />Seperti kebanyakan perusahaan, Starbucks telah bergelut dengan banyak cara untuk mendorong pada mitranya agar benar-benar mengeluarkan gairah dan bakat yang mereka miliki setiap hari di setiap interaksi di tempat kerja. Secara bersamaan, pemimpin harus memastikan bahwa perbedaan-perbedaan yang dimiliki secara individual telah melebur ke dalam sebuah pengalaman yang seragam untuk pada pelanggan.<br />Mencari keseimbangan antara dua tanggung jawab kepemimpinan yang penting, dan terkadang bertolak belakang, ini bisa menjadi tugas yang aneh. Namun melalui prinsip, Lakukan dengan Cara Anda, Starbucks telah berhasil menciptakan sebuah model unik yang mendorong mitra pada semua tingkatan untuk menuangkan energi kreatif dan dedikasi mereka ke dalam semua yang mereka lakukan.<br />Tidak ada manajer yang bisa memberi tahu karyawannya cara untuk mengeluarkan individualitas mereka sembari berfungsi secara efektif terkait dengan prioritas bisnis, tidak ada pendekatan layanan pelanggan tertulis yang bisa mewujudkannya.namun para pemimpin di Starbucks telah menyediakan sebuah struktur yang memungkinkan mitra untuk membenamkan diri mereka sendiri ke dalam pekerjaan, sehingga mereka bisa mengilhami pelanggan dengan cara-cara legendaris. Para pemimpin menyebutnya “Lima Kiat Sukses” :<br />• Ramah<br />• Tulus<br />• Perhatian<br />• Berwawasan<br />• Peduli <br />Sementara kebanyakan orang tidak pernah berpikir mengundang tamu ke rumahnya hanya untuk dicuekin, banyak pemimpin bisnis yang gagal menanamkan prinsip yang sama ke dalam perusahaan mereka. Di Starbucks, “ramah” adalah cara utama untuk menjadikan kunjungan pelanggan sebagai permulaan yang positif. Hal itu juga merupakan landasan untuk menciptakan lingkungan yang hangat dan nyaman. <br />Pada dasarnya, manajemen Starbucks mendefenisikan ramah sebagai “menawarkan rasa memiliki pada semua orang”. Para pemimpin menegaskan bahwa para mitra bisa dan hendaknya menggunakan bakat serta wawasan individual mereka untuk menciptakan sebuah tempat di mana orang-oagn merasa bahwa mereka adalah priorita dan dimana mereka bisa merasakan kegembiraan.<br /><br />Prinsip 2 : Semuanya Penting<br />Manajemen puncak Starbucks sejak awal paham bahwa atmosfer yang terdapat dalam kedai-kedai perusaahaan akan menjadi pengendali utama kesuksesan. Sejak tahun 1991, Starbucks membentuk sendiri jajaran arsitek dan desainer yang ditugasi untuk memastikan bahwa setiap kedai Starbucks mencerminkan citra dan karakter yang konsisten. Pada saat yang sama, para desainer ini juga didorang untuk melakukan eksperimen dengan beragam format kedai, mulai dari tipe kedai anda;an pada area-area yang lalu lintasnya padat dan lokasi-lokasi paling strategis sampai kios-kioos di supermarket dan lobi gedung. <br />Untuk mempertahankan hubungan istimewa ini dengan pelanggan, pemimpin Starbucks terus mencari cara baru untuk meningkatkan semua aspek dari lingkungan kedai mereka. Starbucks mulai menyajikan musik di dalam kedai-kedainya sekadar untuk menciptakan suasana yang nyaman. Mantan manajer kedai yang saat ini menjabat sebagai manajer program di divisi Starbucks Hear Music, Timothy Jones, terdorong untuk membawa musik ke level yang lebih tinggi. Ketimbang sekadar menjadi latar, musik menjelma menjadi sebuah detail dalam menciptakan Starbucks Experience yang benar-benar unik. <br />Untuk menciptakan tempat persinggahan yang istimewa ini, Timothy menerangkan bagaimana para manajer Starbucks memulainya dengan sebuah komitmen yang kuat terhadap detai pengalaman pelanggan. Terkait dengan bagaimana sajian musik Starbucks dikemas, dia berkata, “Kami peduli pada hal-hal kecil”. <br />Pemimpin Starbucks telah menyadari bahwa penerapan parameter-parameter kendali mutu yang tegas akan membuat para mitra merasa bebas untuk mencari cara baru dalam menyajikan pengalaman-pengalaman yang luar biasa. Di Starbucks, pendekatan Semuanya Penting tak hanya menghasilkan hubungan emosional yang kuat dengan konsumen, tetapi juga mendorong mereka untuk berbagi kesuksesan dalam bisnis. <br /><br />Prinsip 3 : Lakukan dengan Cara Anda<br />Gagasan di balik prinsip Surprise and Delight bukanlah hal baru. Bahkan, salah satu contoh komersil yang paling terkenal sudah berumur ratusan tahun. Saat ini bisnis harus menghadapi tantangan yang semakin berat guna menyediakan popcorn dan kacang berkaramel dan juga ‘hadiah”. Konsumen menginginkan sesuatu yang bisa diprediksi dan konsisten, dengan sesekali perubahan positif atau nilai tambah yang dimasukkan ke dalamnya. <br />Kebanyakan kejutan-kejutan hebat muncul dalam kehidupan kita dan kehidupan pelanggan kita ketika seseorang, atau sekelompok orang, melakukan sesuatu yang tak diduga-duga. Bukan pesta kejutan ulang tahun ke-40 yang diminta, tetapi sebuah pesan untum klien atau kolega tanpa maksud apapun kecuali sekadar menunjukkan kalau Anda memikirkan mereka. Ini bukan strategi pemasaran yang terkalkulasi; ini hanya hal-hal yang dilakukan orang ketika mereka meluangkan waktu untuk memedulikan orang lain. <br />Bisnis-bisnis besar menyuguhkan sebuah produk bermutu dengan cara yang bisa diprediksi. Eksekutif Starbucks, Martin Coles paham betul akan pentingnya konsistensi. Dia menegaskan, “Apa yang sebenarnya kami inginkan adalah Anda membawa Starbucks Esperience pribadi Anda – sesuatu yang kami sebut Starbucks Experience Saya – ketika anda bepergian, dan menyimpan sebagian besar pengalaman tersebut ke mana pun Anda pergi. <br />Ketika orang lain bisa mengandalkan Anda untuk memberikan apa yang benar-benar mereka harapkan di mana pun mereka berada, Anda meningkatkan citra dan kekuatan merek Anda di tempat yang paling penting: pikiran dan hati pada pelanggan Anda. Merek Anda benar-benar menjadi standar yang digunakan perusahaan lain sebagai tolok ukur. <br />Kesalahan bisa terjadi. Dalam bisnis, biasanya yang paling penting adalah cara perusahaan dan stafnya merespons ketika menghadapi suatu masalah. Peruusahaan sering berharap kalau sebuah kesalahan bisa diperbaiki dengan cara yang juga bisa menyelamatkan hubungan dengan pelanggan. Tetapi, bagaimana kalau kesalahan ternyata bermuara dari pemecahan masalah yang benar-benar menyenangkan!<br /><br />Prinsip 4 : Terbuka terhadap Kritik <br />Dalam bisnis, menyenangkan sekali jika media memuat nama perusahaan Anda saat segalanya berlangsung dengan baik. Namun, semuanya akan berbeda jika media membuat tulisan negatif tentang perusahaan Anda. <br />Tak ada satu hal pun di dunia ini yang tumbuh tanpa melewati rintangan. Benih harus mengadapi kerasnya kerak bumi. Pohon diterjang oleh angin. Hewan akan berhadapan dengan hewan lain. Bisnis dan oran-orang, terutama mereka yang tumbuh dan berkembang pesat, akan menghadapi perlawanan dinamika pasar dan kekuatan sosial.<br />Ada dua hal yang dipelajari dari kesuksesan Starbucks di Cina : sebuah bisnis tidak hanya harus membuat produk dan layanan yang ditawarkannya lebih bermakna bagi pasar yang baru, tetapi juga harus mengerti apa yang penting bagi orang-orang di pasar tersebut dan menunjukkan bahwa mereka memiliki kepedulian yang tulus terhadap kesejahteraan masyarakat. <br />Kritikan terhadap sebuah perusahaan atau produk seringkali diakibatkan oleh kurangnya informasi mengenai perusahaan dan produk tersebut atau pelayanannya. Mitra Starbucks pada awalnya mengalami kesulitan menembus pasar Jepang; karena mereka mencoba membawa budaya minum kopi ke dalam masyarakat peminum teh kuno. Sebagaimana dilaporkan oleh Ginny Parker dari Associated Press, seorang pemilik jaringan kedai kopi menuliskan bahwa peminum kopi di kebudayaan Asia sering kali “menghabiskan waktu lima menit untuk mengaduk-aduk Nescafe dalam secangkir air panas dan itu yang mereka sebut kopi. Sangat sedikit orang yang tahu bahwa kopi berasal dari biji.” <br />Intinya, pemimpin berencana untuk mengajarkan konsumen tentang perbedaan penting antara kopi yang biasa tersedia dengan kopi bermutu tinggi yang dapat ditawarkan Starbucks. Melalui pembelajaran, pemimpin Starbucks mengambil penolakan awal pasar, yang disebabkan oleh kurangnya penjelasan tentang kopi istimewa, dan mengubahnya menjadi pasar kopi Jepang yang canggih dan semakin berkembang. <br />Sedikit sekali bisnis yang benar-benar bereaksi secara konstruktif terhadap penolakan nyata, apalagi mendorong pegawainya untuk memperhatikan tanda-tanda kegelisahan yang tidak terlalu terlihat. Namun bagi perusahaan yang ingin benar-benar sukses, pegawai di semua tingkatan harus membiasakan diri tidak hanya dengan apa yang sedang dikatakan pelanggannya, tapi juga apa yang tidak. <br />Meski dengan semua kebijakan yang terbuka dan usaha pemimpin yang tanpa henti untuk melakukan segalanya dengan lebih baik, ada kalanya ketika mitra Starbucks tidak mampu memecahkan masalah. Ketika penolakan mengalahkan Anda, yang tersisa hanyalah semangat kreatif Anda. Dengan jenaka, Starbucks menamakan kopi khas Tanzanianya, dari lini produk Black Apron Exclusivenya, Elephant Kinjia.<br />Prinsip 5 : Leave Your Mark<br />Semua orang pasti meninggalkan warisan di dunia ini perbedaannya adalah positif tidaknya warisan tersebut. Apakah kita lebih banyak memberi daripada menerima, atau kita lebih banyak menerima daripada memberi? Ini penting sekali dalam dunia bisnis, dimana tindakan manajer mengandung dampak yang besar sekali terhadap individu dan masyarakat. Beberapa pemimpin puas hanya dengan berhasil mencapai target profit perusahaan. Mereka menempuh jalan pintasn dalam semua hal mulai dari tunjangan karyawan sampai dengan pengeluaran-pengeluaran untuk modal. <br />Starbucks berkomitmen terhadap peran kepemimpinan berwawasan lingkungan di semua aspek bisnis kami. Kami memenuhi misi ini dengan komitmen terhadap :<br />• Memahami masalah lingkungan dan berbagai informasi dengan mitra kami.<br />• Menciptakan solusi inovatif dan fleksibel untuk membawa perubahan.<br />• Berusaha keras membeli, menjual, dan menggunakan produk yang ramah lingkungan. <br />• Menyadari bahwa tanggung jawab fleksibel penting artinya bagi masa depan lingkungan kita.<br />• Menanamkan tanggung jawab terhadap lingkungan sebuah nilai perusahaan.<br />• Mengukur dan memonitor perkembangan setiap proyek<br />• Memotivasi semua mitra untuk bekerja sama dalam mendukung misi kami. <br />Kebanyakan pemimpin suka sekali melihat keuntungan-keuntungan di atas masuk dalam laporan tahunan mereka. Namun, hasil dari tanggung sosial sangat sulit diukur dan dijabarkan. Selama bertahun-tahun, eksekutif perusahaan bahkan telah berjuang keras untuk mengidentifikasi makna dari memiliki tanggung jawab sosial. <br />Melalui komitmen terhadap tanggung jawab sosial, pemimpin Starbucks telah membuka kesempatan bagi para mitra sehingga mereka bisa memberikan dampak yang lebih nyata ke dunia luas. Dengan membimbing anggota staf mereka untuk berpikir dan bertindak dalam cara-cara yang bermanfaat bagi masyarakat dan masalah-masalah sosial yang penting, para pemimpin ini membantu pegawai untuk menyadari kekuatan mereka dalam menciptakan perubahan. Kesadaran semacam itu memotivasi kita semua untuk menjadi apa yang dikatakan Mahatma Gandhi, yaitu : perubahan yang ingin kita lihat di dunia. <br />Sulit untuk membayangkan semua hal hebat yang akan terjadi pada Starbucks. Howard Schultz terus menyatakan bahwa perusahaan ini masih dalam tahap awal pertumbuhan, babak kedua dari permainan sembilan babak, dan bab awal dari buku yang sangat tebal. Sebagai contoh, Starbucks telah mengumumkan rencananya untuk tumbuh secara agresif di Cina, memungkinkan pelanggan men-download musik ke MP3 player mereka di kedai-kedai Starbucks, mengadakan kencan espresso bekerja sama dengan Yahoo. Personals, serta mendistribusikan film dan buku. Namun apa pun yang terjadi di masa depan, Anda bisa tetap yakin bahwa Starbucks akan tertancap kuat pada prinsip-prinsip Starbucks Experience yang telah djabarkan di buku ini.<br /><br />sumber : THE STARBUCKS EXPERIENCE, 5 Prinsip Untuk Mengubah<br />Hal Biasa Menjadi Luar Biasa, Oleh : Joseph A. Michellisyafrizal Helmihttp://www.blogger.com/profile/09177207336454437911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8773721969883114888.post-7516579131693682572009-12-30T20:48:00.000-08:002009-12-30T21:16:09.324-08:00STRATEGI DAN PEMIKIRAN BISNIS (W. CHAN KIM & RENEE MAUBORGNE)I.STRATEGI SAMUDRA BIRU DAN INOVASI NILAI <br /><br />Inti dari strategi samudara biru (blue ocean strategy), yang digagas oleh W.C Chan Kim & Renee Mauborgne dan menjadi buah bibir dunia di tahun 2005 hingga saat ini, adalah bahwa perusahaan dapat menjadi lebih sukses dengan pembuatan grakan strage, leafrog (lompatan katak) atau melompoat ke dalam pasar baru bukannya bersaing di dalam pasar yang ada. Strategi samudara biru adalah tentang menciptakan ruang pasar yang tak ditentang. Begitu banyak perusahaan berenang di dalam samudra merah dari kompetisi nyata. Citra dari samudara biru yang luas menyampaikan kemungkinan tidak terbatas untuk pertumbuhan menguntungkan yang ada dengan strategi ini. <br /><br />Konsep Samudra Biru dan Merah <br />Konsep terminology samudra merah dan biru untuk menandakan semesta pasar. Samudara merah adalah semua industri yang ada hari ini ruang pasar yang diketahui. Di dalam samudra merah, batasan-batasan industri didefenisikan dan diterima, dan aturan kompetitif dari permainan yang dikenal. Di sini perusahan mencoba merebuat bagian yang lebih besar dari permintaan yang ada. Ketika ruang pasar penuh sesak, prospek untuk laba dan pertumbuhan dikurangi. Produk menjadi komoditas, kompetisi tajam menajdi samudra merah yang berdarah. Sebab itu istilah samudra merah. Samudra biru, sebaliknya, menandakan semua industri yang tidak da pada hari ini ruang pasar yang tak diketahui, bersih denga kompeteisi. Di dalam samdura biru, permintaan diciptakan tumbuhan yang menguntungkan dan cepat. Di dalam samudra biru, kompetisi tidak relevan sbeab ketentuan-ketentuan permainan menanti untuk diatur. Samudra biru adalah suatu analogi untuk menguraikan ruang pasar yang lebih luas dan potensi yang lebih dalam yang belum diselidiki seperti samudra biru itu, tidak tersentuh, luas dan dalam terminology pertumbuhan yang menguntungkan. Strategi samudar iru yang menyediakan sautu pendekatan sistematik untu lolos dari samduara merah dari kompetisi-kompttisi berdarah batasan pasar untuk mencitpakan suatu lombaan di dalam hal ini indusri yang ada, stratategi samudra hiru meneydiakan suatu pendekatan sitematik untuk lolos dari samduar merah dari kompetisi berdarah dan membuat kompetisi tidak relevan dengan rekontruksi batasan-batasan pasar untuk menciptakan suatau lompatan di dalam nilai bagi perusahaan dan pembelinya. Sebagai ganti bersaign I dlama industri yang ada, strategi samudra biru melengkapi perusahaan dengan kerangka dan pirantgi analitik untuk menciptakan samudra biru mereka sendiri dari ruang pasar yang tak ditentang. <br />Berbeda dari yang lain, strategi samudra biru menghasilkan langkah-langkah tindakan yang berdasar pada pengalaman riset penemuanya dengan menggunakan teori ke dalam praktek. Strategi ini berisi suatu pola di dalam cara teori ke dalam pratkek. <br />Sementara samudra merah akan selalu bearti dan akan selalu menjadi suatu fakta dari kelangsungan bisnis, berpikir tentang pemandangan indusri saat ini. Persedaian melebihi permitnaan yang dialami semakin banak industri. Ada tekanan harga akan kompetisi komoditas, belum lagi menignaktkan tekanan untuk outsourcing di dalam industri yang mapan. <br /><br />Ada enam prinsip di belakang ciptaan yang sukss dan menangkap samudra biru. Enam prinsip di belakang ciptaan yang sukses dan menangkap samudra biru. Enam prinsip ini mengartikulaskan apa yang diperlukan untuk mengembangkan suatu pola pikiran strategis samudra biru, rekontruksi batasan-batasan pasar, menfokuskan pada gambar besar, tidak hanya jumlah, mencapai diluar permintaan yang ada, mengrti dengan jelas urutan strategis, mengalahkan rintangan organisasi, dan membangun pelaksanaan ke dalam strarategi. Prinsip-prinsip tersebut menunjuikan bagaimana menciptakan samdra biru dalam cara memamsimalkan peluang, meminimalkan resiko. <br /><br />Bagaimanapun, strategi samudra biru, tidak hanya memecahkan kode prinsip dan pola di belakng ciptaan samura biru yang sukses. Strategi samudara biru juga menyediakan piranti dan kerangka analitis untuk bertindak pada pengertian yang mendalam ini didalam setiap organisasi. Perusahaan lelang online ebay, misalnya adlah sebagai contoh, yang baik dari perusahan samudra biru. <br /><br />Seperti banyak dari gerakan strategis ciptaan samudra biru yang telh dipelajari, eBay mematahkan, perbedaan penjualan biaya rendah untuk menciptakan industri yang seluruhnya baru. Pada sisi lain, eBay mempertahankan biaya lebih rendah dibaning dua alternatif tradisional untuk membeli barang antic dan dapat dikumpulkan pasar loak atau rumah lelang dengan otusurcing kebanyak dari fungsionalisme nilai tambahnya bagi para pemakainya. Pada sisi lain eBay secar dramatis meningkatkan nilai pembeli dengan peningkatan kecepatan dan memudahkan pembelian. eBay juga memiliki salah satu ditiru, eksternalitas jarigan kerja. Secra sederhna makin banyak pembelian dan penjual eBay tertarik, insetif bagi pembeli untuk mengubah ke peniru potensial menurun. <br /><br />Menciptakan Lapangan permainan baru <br />Inovasi lain adalah suatu gerak strategis yang strategis yang memungkinkan sebuah perusahaan untuk menciptakan samudra biru. Secara khas perusahan di dalam samudra merah mengejar kenakan untuk pelanggan melalui biaua rendah atau pemebdaan. Inovasi nilai membantu perusahaan membuat lompatan besar di dalam nilai yang disediakan bagi pelanggan melalui pengejaran pembedahan dan baiay rendah secara simultan. Itu seharusnya tidka jadi suatu tukar untuk dipisahkan. Menawrkan para pembeli suatu lompatan besar di dalam nilai, dan itu akan memberi kenaikan untuk pasar baru. Itulah bagaimana anda membaut kompetisi tidak relevan. <br /><br />Melompat ke dalam ruang pasar baru <br />Melompat ke dalam pasar baru sangatlah tidak mudah. W.Chan Kim & Renee Mauboorgne mengutip contoh dari The Body Shop. Sekali ketika The Body Shop telah membagi-bagi pasarnya sendiri, peruahaan memfokuskan pada penambangan ruang pasar baru. Itu adalah baik ketika sedikit pemain menirukannya. Tapi ketika kompetensi lebih begerak ke dalam ruang pasarnya, perusahan menajdi dilibatkan di dalam sautu perrtempaun untuk pengusan apsar. Ini adalah stagi yagn salah. Ketikla stratgi perusahan alin berkumpil kea rah stragei Anda sendiri, sejarah menunjukkana dan perlu untu menciptkan ruang pasar baru lagi dan melepaskan diri. <br />Nilai tanpa inovasi dapat meliputi ciptaan nilai yang hanya meningktkan kegunaan pada skala kenaikan gaji. Tetapi peningkatan nilai mendptkn anda ahnya sejauh ini inoasi tanpa niali adalahte rallu umum, terlalu tidak difoksukan untuk mendasarkan keputusan strategis yang sukses. Itu dapt juga menjadi sama sepreti inovasi nilai.<br /><br />Peran eksekutif dalam memandu suatu perusahaan ke dalam ruang pasar baru <br />Langkah pertama untuk para eksekutif yang mengajar pertumbuhan mengutnungkan adalah untuk merencanakan portofolio sekarang dan yang direncanakan perusahaan apda apa yang disebut suatu Peta Pioneer Migrator Settler (PMS) pendapatan, kemampuan mendapatkan keuntungan dan penguasaan pasar semua adalah refleksi pada bagaimana suatu perusahaan telah melakukannya di masa lalu. <br /><br />Peta PMS membatnu dewan menilai potensi pertumbuhan menguntungkan mas depan dari portofolio bisis mereka yang berdasarkan pada tingkat nilai dan inovasi yang ditawarkan bisnis kepada pembeli. Pelopor adalah bisnis yang menawarkan nilai yang belum pernah terjadi. Penetap adalah me-too business (bisnis iktuan) dan yag berpindah di antaranya. Jika suatu dewan menemukan bahwa portofolio bisnis perusahaan atau produk disusun dengan lebih berpengarh daru penetap, tanpa tergantung dengan performa sekarang, perusahaan secara strateis peka (muah diserang). <br />Berikutnya mereka harus melihat pada lini dasar. Sangat penting untu mengingat bhwa inovasi nilai adalah tentang pencitpaan atuan kgunaan yang belum pernah terjadi apda biaya rendah. Ini bukan tentang pembuatan tuakr tambah, tetapi tentang pengejaran nilai pengecualian dan biaya lebih rendah secara serempak. <br /><br />Penemuan ruang anda Sendiri <br />W.Chan Kim & Renee Mauborgne menarkan sautu alternatif yang mengaguman, dengan mulai memberikan peusahan tiga petunjuk tentang bagaimana cara untuk lolos dari samudra merah daan masuk ke dalam samudra biru. <br />Pertama : hentikan benchmarking (acuan) kompeteisi. Semakin Anda mengacu pesaing Anda, maka Anda akan semakin cenderung untuk kelihatan seperti mereka. Itu menjadikan Anda suatu organisasi mee-too (ikutan), yang adalah kebalikan dari apa yang ingin Anda capai. <br />Kedua : Berhenti untuk menajdi isi untuk berenang di samudra merah. Banyak perusahaan mengejar kompeteisi dan bahkan tidak melihat ke horisan dari samdra biru. <br />Ketiga jangan memperhitungkan pelanggan anda untuk tumbuh. Lihat pada bukan pelangan, mereka menyediakan banyak pengertian ke dalam bagaiamna cara anda dapat menciptakan kesempatan abru yang tidak ditentang-permintaan baru bagi produk Anda atau jasa Anda. <br /><br />II. SAMUDRA YANG JAUH DARI KOMPETISI <br />Filosopi digambarkan oelh gambaran suatu samudra merah dan samudra biru. Jalan keluar di aam samudra merah, perusahaan berusaha untuk mengalahkan saingan samudera menerobos pelanggan pesaing mereka, dan menangkapkan penguasaan pasar. Bidang dimana mereka beroperasi terbatas. Di dalam suatu strategi samdura biru, perusahaan memasuki wilayah baru, menciptakan ruang pasar dan membangkitkan permintaan melalui inovasi nilai. Mereka melompati batasan-batasan wilayah tradisional mereka dengan begitu tidak lagi untuk terhadap ketentuan-ketentuan permainan hitungan nol (zero sun game). Samudra biru adalah besar dan menawarkan banyak peluang menarik, kompetisi di dalam pengertian tradisional tidak memainak peran apapun di sana. <br /><br />Sony Walkman, yang pada 1980-an mengadakan revolusi cara kita mendengarkan musik-seperti halnya Apple Computer’s iPod MP3 Player dan portal musknya I Tuens melakukanya saat ini, atau ambil contoh vacuum cleaner ( penghisap debu) yang dirancang oleh inventor Inggris, james Dyson, yang membatalkan kebutuhan akan kantong penghisap debu sama sekali semuanya dan tidak pernah menghilangkan isapan. <br />Tujuan bagi perusahaan mernapkan strategi samudra biru adalah untuk menciptakan sesautu yang kami sebut inovasi nilai-nilai suatu lompatan di dalam nilai untuk pembeli dan perusahaan semacannya. Ini dari pengejaran serentak tentang pembedaan dan biaya rendah. <br /><br />Tiga karakteristik hrus ada untuk menerapkan dan mengkomunikasikan suatu strategi samudra biru menerapkan dan mengkomunikasikan suatu strategi samudra biru. Strategi harus difokuskan, berbeda dari profil kompetisi strategis dan mempunyai suatu tagline yang memaksakan yang berbicara kepada pasar. <br /><br />III. PELAYARAN KE ARAH STRATEGI SAMUDREA BIRU<br />Paradoks (Lawan Asas) Strategi <br />Untuk pertama kali di dalam sejarah perusahaan, pelanggan meninggalkan perusahaan barat di dalam kumpulan. Ketika kompetisi menjulang di dalam pasar global, banyak dari strategi samura merah muncul, semua membantah bahwa kompeteisi adalah pada inti sukses dan kegagalan perusahaan. <br />.<br />Strategi samudara biru memfokuskan pada keseluruhan cakupan dari aktivitas perusahaan dari produk untuk melayani pengiriman. Dell adalah contoh yang baik. Perusahaan manufaktur komputer tidak menawarkan pelangganya suatu PC yang baru, melainkan perusahaan itu menawarkan fleksbilitas lebih besar di dalam pesanana dan konfigurasi (bentuk wujud), waktu pengiriman lebih pendek dan berkat biaya inventaris ayng lebih rendah harga lebih rendah. <br /><br />Ada empat rintangan kognitif (berdasarkan pengetahuan factual yang empiris), sumber daya, motivasi dan politik, dengan tingkatan bervariasi di seluruh perusahaan. <br />Gagal bisanya terjadi karena perusahaan tidak berhasil memenangkan keyakinan karyawan mereka. <br /><br />Penghalang ke Tiruan <br />Ketika tiruan mengharuskan perusahan untuk membuat perubahan terhadap sistem aktivitas keseluruhan mereka, politik organisatoris mungkin menghalangi kemampuan calon pesaing untuk pindah ke model bisnis yang menyimpang dari strategis samudra biru. Sebagai contoh : perusahaan penerbangan mencoba untuk mengikuti contoh Soutwest tentang penawaran kecepatan perjalanan udara dengan flesbilititas dan ongkos mengemudi yang pasti telah menghadapi revisi utama di dalam pengiriman, pelatihan, pemasngan dan penetapan harga, bukan untuk menyebtu kultur. Sedikit perusahaan penebangan yang mapan mempunuyai fleksibitas dan ongkos mengemudi yang pasti telah dan penetapan harga, bukan untuk menyebut kultur. Sedikit perusahan penerbangan yang mapan mempunyai fleskbilitas membuat perubahan organissi dan operasi yang luas semalam. <br /><br /><br /><br />Pola Konsisten <br />Samudra biru dan merah telah selalu hidup sezaman dan selalu akan. Kenyataan prakts, oleh karena itu, menunttu agar perusahaan memahami logika strategis dari kedua jenis samudra. Sekarang, besaign did alam samuera merah mendomiansi hiding strategisdi dalam teori dan di dalam praktek, bahkan ketika bisnis harus menciptakan samudra biru yang hebat. Adalah satatnua untuk meratakan skala dalam bidang strategi dengan keseimbangan yang lebih baik dari upaya melintasi dua samudra. Karena walaupun strategi samudra briu telah selalu ada, untuk sebagian besar strategi mereka menjadi tak sadar. Tetapi sekali ketika korporasi menyadari bahwa strategi untuj menciptakan dan merebut samudra briu mempunyai suatu logika berbeda yang mendasari dari strategi samudra merah, mereka akna mampu menciptakan banyak lagi saudra biru di masa mendatang. <br /><br />Di dalam waktu tiga tahun, Apple Computer telah muncul seabgai satu dari perusahaan terpanas di dalam industri musik digital. Di belakang kebangkitannya adlaah sukses yang memunculkaj iPod digital-musi player dan iTunes digital-music store. Sejak peluncuran iPod pada Oktober 2001,Appl telah menjual lebih dari 6 juta unit dan merebut lebih dari 60% pasa digital music plyare. Dan iTunes adalah took digital music-music player. Dan iTunes adalah tokoh music No. 1 di dunia, merebut 70% poaapsar untuk download musik yang sah. <br /><br />Lagi pula yang menarik adalah bahwa tidak ada dari bisnis baru ini diluncurkan di dalam industri pertumbuhan tinggi. Sebelum iPod memasuki kancah, ada stoke sederhana. Flash memory players yang murah dari hard drive digital jukebox MP3 player yang lebih canggih dan lebihkuat yang dapat memegang dan memainkan hingga 5.000 lagu, perihal industri download musik digital, masyarakat tampak enggan untuk membayar lagu yang didownload secara digital. <br /><br />IV. KULTUR KEPEDULIAN <br />Pekerjaan Norwich Union pada inovasi nilai dan kepemimpinan tipping-point (maksud pemberian persen) dengan jelas memberi hasil. Keuntungan naik dan perputaran staf turun, tetapi itu adalah suatu cara yang sulit. <br />Kesukaran membangun suatu organisasi yagn bisa bertindak berdasarkan perilaku kepedulian baru yang dituntut dari mreka mendorong Norwich Union untuk menerapkan inovasi niali kepemimpinan jgua. Seperti yang diterankgan Mauborgne, strategi kepemimpinan yang dilibatkan tiga untai memotong putus untk bertindak, ditunjukan paa bagian terbesar dari 13.000 karyawan perusahaan para manajer menengha, dan telag gunung yang lebih reflektif adalah untuk para manajer senior. <br />Untuk mendefeniskan strateg kepemimpinan ini, proses invoasi nilai melibatkan para manajer senior dan karyawan di seluruh preuahaan sehingga seluruh organisasi akan memahami makna kepemimpinan yang membangkitkan rasa kagum pada masing-masing tingkatan organisasi. <br /><br />V. KREATIVITAS ITU DAPAT DIAJARKAN <br /> Kepeloporan nilai bukanlah tentang pengejaran teknologi kepemimpinan melalui investasi riset dan pengembangan yang besar. Ada sangat banyak perusahaan saat ini menginvestasikan dalam mengusahakan hak strategi mereka, terus meningkat melihat gambaran cermin satu sama lain, dan menghadapi kenaikan biaya dan ukuran harga.<br /> <br />VI. MEREBUT KEMBALI DINAMISME PERUSAHAAN ASIA<br />Menciptakan ruang pasar baru <br />Di dalam dunia bisnis, ruang pasar baru yang dapat diciptakan adalah tanpa batas. Menurtu sejarah, keuntungan riil datang ketika orang-orang menciptakan suatu area yang seluruhnya baru suatu ruang pasar baru yang utuh. Anda dapat menciptakan suatu permainan win win (sama-sama untung). Anda dapat menciptakan lahan baru. Secara ilmiah kita mengtetahui jumlah yang sama dari senywa kimia yang ada tidak bertukar dari waktu ke waktu. <br />Gerak strategis adlaah tindakan pemain di dalam pehaman, peluncuran dan menyadari gagasa bisnis mereka. Di dalam masing-masing gerakan strategis ada pemenang, pecundang, dan semata-mata orang yang selmat. Maka, pemahaman konteks dan gerak strategis ayg benar adalah kunci untuk sukses. Akan selalu ada suatu debat tntang kenaikan dan kegagalan perusahaan dan industri. Apa yang dilakukan Body Shop secara mutlak cerdas. Body Shop menciptakan suatu spasi pasar baru di dalam suatu industri yang sangat kompetitif. Problem adalah bahwa merka tidak menyadari apa yang membuatnya suatu gerakan strategis brilian dan ketika semua orang menirukannya apa yang mereka perlukan untuk melakukan itu lagi. <br /><br />KOMUNIKASI <br />Proses adil merespon terhadpa kebutuhan mansuai dasar. Setiap orang, apapun juga peran mereka di dalam perusahaan, ingin dinilai sebagai mansuai dan bukan sebagai personil atau sumber daya manusia. Orang-orang ingin rasa hormat. Mereka ingin gagasan mereka diambil dengans serius dan memahami dasar pemikiran di belakang keputusan. <br />Ketika orang-orang mengakui untuk harga intelektual dan emosional mereka, mereka menunjukkan suatu kesediaan untuk bekerja sama dan memberi mreka semua. Bagaimanapun ketka proses adil melanggar, perusahaan menyebabkan penimbunan gagasan, keraguan dan efek baliknya lainnya, termasuk sabotase. <br />Efek balik ini dikenla sebagai retributif. Ketika orang-orang merasakan pengenalan yang emosional dan intelektual mereka telah dilanggar melalui suatu ketiadaan proses adil, mereka mencari untuk mengganti kerugian situasi ini yang tidak hanya dengan menuntut suatu pengembalian terhadap keadilan tetapi juga mengesankan suatu hukuman untuk perlakuan mreka yang tidak adil.<br /><br />VII. JANGAN MENIRU PESAING <br />Menurut W. Chan Kim dan Renee Mauborgne, perusahaan mengukur diri mereka sendiri terhadap pesaing mereka apda biaya strategi. <br />Bagaimana perusahaan dapat lolos dari cengkraman pemikiran kompetitit? Barangkali cara terbaik untuk memulai adalah bertanya apa yang diperlukan untuk memenangkan massa para pembeli bahkan tanpa pemasaran. Kapan perusahaan membingkai pemikiran strategis mereka dengan cara ini, kesia-siaan bench marking (acuan) kompeteisi menjadi jelas. <br /><br />VIII. TIPPING POINT LEADERSHIP <br />Untuk mempengaruhi unjuk kerja, HRD perlu memahami bagiamana cara mengreuk rintangan ini lebih cepat dan pada biya rendah. Rsiet itu menemukan bahwa kunci untuk ini adalah apa ayng disebut tipping point leadership. Teori tentang tipping point tergantung pada pengertian yang mendalam bahwa ketika kepercayaan dan eenrgi dari massa orang-orang menciptakan suatu pergerakan epidemic (mewabah) kea rah suatu gagasan, maka perubahan yang mendasar dapat terjadi. Pembukaan pergerakan epidemik, bagaimanapun, tidak memerlukan upaya epidemic kebanyakan perusahaan yang mencobanya. Sebaliknya itu terletak pada konsentrasi usaha, bukan difusi. Itu membangun di atas relita bahwa di dalam organissi yang manapun ada orang-orang, tindakan, pada unjuk kerja seperti di dalam permaina bola gelinding (bowling) di mana pemukulan tokoh yang paling penting itu menjatuhkan sembilan yang lain. <br /><br />Bagaimana cara memotivasi tokoh penting Anda <br />Untuk mencetuskan suatu gerakan epidemic (mewabah) dari energi positif, kuncinya adalah dengan mengkonsentrasikan upaya pada tokoh penting Anda. Orang-orang ini adalah pemimpin yang tidak dibuat-buat, yang dihormati dengan baik dan menyakinan, atau memiliki kemampuan untuk membuka atau menghalangi akses ke sumber daya utama. Ketika mereka dipengaruhi, yang lainnya dari organisasi mengiuti dengan cepat. <br /><br />Bagaimana cara menjatuhkan rintangan politis <br />Kunci di sini adlah tidak berjuang sendiri. Dapatkah suara yang lebih nyaring dan lebih banyak untuk berjuang dengan Anda. Isolasikan pemfitnah Anda dengan membangun koalisi yang lebih luas dengan para malaikat Anda untuk menakut-nakuti peperangan sebelum itu bahkan mempunyai suatu kesempatan untuk memperoleh tenaga. <br /><br />STRATEGI HRD <br />Intervensi utama HRD (Human Resources Department) yang pertama adalah mendorong para manajer mendapatkan orang yang menujukan <br /><br />X. DINAMIKA BARU STRATEGI DI DALAM PENGETAHUAN SISTEM EKONOMI<br />Resiko pengetahuan sistem Ekonomi <br />Ini mengalihkan dari produksi ke pengetahuan sistem ekonomi yang memiliki dua konsekuensi, yang akan menciptakan potensi untuk meningkatkan keuntungan. Ini dapat dilihat di dalam perangkat lunak jika, sebagai contoh, produksi dari copy pertama Window 95 berbiaya jutaa Microsoft, sementara copy yang berikutnya berbiaya tidak lebih dari mendekati harga disket yang tidak berharga. <br />Ini ketiadaan kemampuan meniadakan yang menguatkan resiko free-riding. Tentu saja, apakah mungkin untuk mendapatkan suatu hak paten dan perlindungan hukum formal untuk gagasan inovatif agar resiko akan dipertimbangkan lebih rendah. <br /><br />Memaksimalkan Keuntungan <br />Bahwa innovator nilai mestinya tidak mengukuti teori dan praktek perilaku maksimalisasi sewa yang digunakan oleh innovator konvensional, karena dua pertimbangan.<br />Pertama, karena suatu premi harga tinggi dan persediaan yang terbatas menyediakan suatu insentif sangat besar bagi yang lain untuk bertindak pada kesempatan free riding dan mengobral harga dari innovator. <br />Kedua karena penetapan harga tinggi dan membatasi volume di dalam minat dari suatu citra eksklusivitas mencegah innovator dari eskploitasi ekonomi skala, pelajaran dan meningkatkan keuntungan dengan demikian mengalahkan keuntungan yang berasal dari pembawan dari barang-barnag knowledge heavy. <br /><br />XI. PROSES ADIL DAN PIRANTI MANAJEMEN <br />Apakah Proses Adil itu <br />Para peneliti yang berikut seperti Tom R. Tyler dan E. Allan Lind mempertunjukkan kekuatan dari proses adil melintasi kultur yang berbeda dan pengaturan sosial. <br /><br /><br />Tiga Dasar <br />Keterlibatan bermakna menyertakan individu di dalam keputusan yang mempngaruhi mereka dengan meminta masukan mereka dan mebiarkan mereka untuk menyangkal manfaat dari salah satu gagsan dan asumsi lain. Keterlibatan mengkomunikasikan rasa hormat manajemen bagi individu dan gagasan merek. <br />Penjelasan bermakna bahwa semua orang yang dilibatkan dan dipengaruhi perlu memahami mengapa keputusan terakhir dibuat sebagaiman adanya. <br />Kejelsan harapan memerlukan bahwa sekali ketika suatu keputusan dibuat para manajer menyatakan dengan jelas peraturan yang baru tentng pekerjaan. <br /><br />Proses Adil di Dalam Pengetahuan Sistem Ekonomi <br />Tidak sama dengan factor produksi tradisional lahan, tenaga kerja dan modal pengetahuan adalah sumber daya yagn terkunci di dalam pikiran mansuia. Penciptaan dan berbagai pengetahuan merupakan aktivitas yang tidak dinyatakan secara jelas yang tidak dapt diawasi atau dipaksa ke luar dari orang-orang. Penciptaan dan berbagai pengetahuan hanya terjadi ketika orang-orang bekerjama dengan sukarela. Ketika ahli ekonomi peraih Nobel Friedrich Hayek memperlihatkan pada kenaytaanya tiap-tiap individu. Memiliki informasi unik yang dapat diterapkan hanya dengan kerjasama aktifnya. <br /><br />Harga Ketidakadilan <br />Para manajer yang memandang proses adil sebagai gangguan atau sebagai batas atas kebebasan mereka untuk mengatur harus memahami bahwa itu merupakan pelanggaran proses adil yang akan mendatangkan kerusakan yang paling serius pada unjuk kerja (performansi) perusahan. Retribusi dapat sangat mahal. <br /><br />Proses Adil Kritis di Dalam Pengetahuan Kerja. <br /> Proses adil bahkan dapat mempunyai dampak lebih besar pada kualitas profesional dan pekerjaan manajerial.<br /><br />Dua perusahaan menciptakan suatu kemitraan penyalur untuk mencapai nilai yang ditingkatkan dengan biaya lebih sedikit<br />Mereka setuju untuk bertindak di dalam suatu seamless fashion (busana tanpa kelim), sebagai satu perusahaan. Tetapi penyarlu tampak untuk menghabiskan energi lebib banyak pada kemitraan. <br /><br />Menanggulagi penghalang mental<br />Minoritas para manajer yang memfokuskan pada proses mungkin mengidentifikasi hanya salah satu dari tgia prinsip adil (kebanyakan yang dipahami secara luas adalah perjanjian. <br />Tetapi ada dua pertimbangan yang lebih pokok, di luar ketiadaan pemahaman sederhana ini, yang menerangkan mengapa proses adil dan menajdi sangat jarang. Yang pertama melibatkan kekuasaan. Beberapa manajer terus mempercayai bahwa pengetahuan adalah kekuasan dan bahwa mereka mempertahankan kekusaan hanya dengan pemeliharaan apa yang mereka ketahui terhadap diri sendiri. Strategi tersembunyi mereka adalah memelihara kebijaksanaan manajerial mereka dengan secara meninggalkan aturan untuk sukses dan kegagalan samara-samar. <br />Alasan kedua adalah juga ketidasadaran secara laus karena itu di dalam asumsi ekonomi bahwa kebanyakan dari kita telah dewasa mengambil pada nilai nominal. Kepercayaan bahwa orang-orang mengmbil pada nilai nomina. Kepercayaan dari kita telah dewasa mengambil pada nilai nominal.<br />XII. KIAT MEMAHAMI KEMENANGAN GAGASAN BISNIS <br />Bagaimanapun, sumber usaha besar juga menemukan kesulitan untuk menduung gagasan inovatif dengan benar.<br />Bagamaimanapun riset kami telah mengungkapkan empat dasar suatu konisi ekonomi bahwa gagasan sukses sudah bersama-sama. Secara bersama, mereka menyusun apa yang kita sebut the winning Business idea Index (Indeks Gagasan Binis yang memenangkan) <br />• Kegunaan pembeli : alasan untuk membeli produk atau jasa baru<br />• Penetapan harga strategis : bagiamana mungkin suatu perusahan menghargai produksi atau jasa barunya untuk menark massa pembeli? <br />• Model bisnis : bagaimana mungkin suatu perusahaan yang secara mengutnungkan menyampaikan gagasan yang baru? Apakah biaya-biaya kemampuan dan penetapan harga yang sesuai terhadao tugas?<br />• Mengadopsi rintangan Adopsi : adakah pertimbangan mengapa uatu gagasan tidak mungkin diterima oleh karyawan, mitra, atau masyarakat sepreti benih Monsano yak an?<br />Untuk memahami apakah gagasan baru menciptakan kegunaan pengecualiaan, titik awal adalah untuk memahami siklus pengalaman pembeli (lihat tabel). Ini menunjukkan kisaran aktivitas pengalaman ketika mereka menggunakan suatu produk atau jasa, dari pembeliannya ke penjualannya.<br />Ada enam pengungkit keguanan bahwa suatu perusahaan dapat menerapkan kepada masing-masing aktivitas di dalam siklus. <br />- Produktivitas pelanggan lompatan Dyson di dalam kekuata<br />- Kesederhaanan <br />- Kenyamaan <br />- Resiko <br />- Kesenangan dan citra <br />- Ramah lingkungan <br /><br />Gagasan Bisnis Baru II<br />Pertama mempertimbangkan penetapan harga strategis. Tujuan adalah untuk menetapkan suatu harga yagn menciptakan permintaan dan memenangkan pelanggan tidak hanya dari dalam suatu industri seperti sekarang didefenisikan tetapi ke sebarang industri juga. <br />Siapa yang harus Anda pilih sebagai mitra Anda untuk menutup kemampuan celah dengan cepat dan mengungkit kuliatas, kecepatan, dan keuntungan biaya dari perusahaan yang lain?<br /><br /><br />Memenangkan Gagasan Bisnis <br />Dari informasi itu, kita menciptakan tiga pirnti analisis untuk membantu para manajer mengetahui suatu kemenangan gagsan bisnis ketika mereka meliht suatu gagasan apapaun ruang pasar itu diduduki atau diciptakan. Piranti pertama, keperluan peta pembeli, menunjukkan bahwa kemungkinan pelanggan nantinya teratarikt terhadap gagasan baru. Piranti yang kedua, koridor harga massa, mengidentifikasi berapa harga yang akan membuk kunci sebanyak-banyaknya pelanggan. Piranti yang ketiga, pedoman bisnis model, menawarkan kerangka untuk menghitung dengan teliti apakah dan bagiamana suatu perusahaan dapat secara menguntungkan menyampaikan gagasan baru pada harga yang ditargetkan. <br /><br />sumber : A. SURYANA, PENERBIT : DANI JAYA ABADI 2006syafrizal Helmihttp://www.blogger.com/profile/09177207336454437911noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8773721969883114888.post-57469690066888891092009-12-27T19:37:00.001-08:002009-12-27T19:37:44.069-08:00. Business ExcellenceTernyata kecerdasan bukan hanya kecerdasan intelektual yang ada di sebelah otak kiri kita, juga bukan sekadar kecerdasan emosional.Tetapi, juga ada yang disebut kecerdasan finansial. Apa yang disebut kecerdasan finansial? Dikatakan bahwa, don't work for money but money work for you. Janganlah kita bekerja untuk mencari uang tapi buatlah uang itu bekerja untuk kita. Seorang yang berpikir bagaimana uang itu bekerja untuk kita, dia sudah memiliki suatu financial intelligence atau kecerdasan financial yang luar biasa.Tapi kalau orang sampai pada satu titik dia bekerja untuk mencari uang, berarti dia pada level financial intelligence yang masih rendah.<br /><br />Begitupula dalam bisnis, kita yang mengendalikan bisnis, bukan bisnis itu yang mengendalikan kita. Karena banyak kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, ada orang yang karena berbisnis mengakibatkan keretakan rumah tangga, bahkan berakhir pada perceraian. Karena kesibukan bisnis, renggang hubungan antara orangtua dan anak. Karena kesibukan bisnis, renggang hubungan antara kita dengan masyarakat, dengan tetangga-tetangga. Berarti kita sudah sampai pada satu titik bukan mengendallikan bisnis, tapi bisnis itu mengendalikan kita.<br /><br />Apa yang dapat dipahami dari bisnis excellence adalah dia mempunyai 4 kata kunci yang saya sebut dengan istilah 4K, dan diuraikan satu persatu. K yang pertama adalah KOMlTMEN. Seorang yang ingin memiliki bisnis yang excellence dan mendapatklan sebuah barokah dari Allah swt., maka dia harus punya komitmen. Apa yang dimaksud dengan komitmen? Di dalam komitmen ini ada dua unsur. Unsur yang pertama adalah Responsibility dan unsur yang kedua adalah Accountability.<br /><br />Jadi pertama adalah komitmen, unsurnya adalah responsibility, dapat dipertanggungjawabkan bisnisnya. Kemudian unsure yang kedua adalah accountability. Bukan sekadar dapat dipertanggungjawabkan, bukan sekadar bertanggung jawab terhadap bisnis yang dikelola, tapi juga accountability dapat mempertanggungjawabkan.<br /><br />Accountabillty adalah bisnis yang dapat dipertanggungjawabkan, dalam artian sistem keuangannya diketahui oleh publik. Jangan sampai bisnis ini dikelola, sementara publik tidak mengetahui bagaimana arus masuk keluarnya uang. Mana untuk kebutuhan pribadi, mana kebutuhan perusahaan. Kadang-kadang kebutuhan perusahaan diambil untuk kepentingan pribadi. Kadang-kadang kebutuhan perusahaan diambil untuk kepentingan keluarga.<br /><br />Orang yang memiliki Accountability akan memisahkan mana harta keluarga dan mana harta perusahaan. Ini yang disebut dengan accountability, bukan saja bertanggung jawab tetapi juga bisa dipertanggungjawabkan secara keuangan, karena setiap sen pun yang keluar dari diri kita akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah di hari kiamat nanti.<br /><br />K yang kedua, KOMPETEN. Bisnis yang unggul harus memiliki kompeten. Kalau dalam ukuran individu berarti seorang individu atau 5DM yang bekerja dalam perusahaan itu harus memiliki kompetensiyang kuat. Dia memiliki keahlian, dia mahir di bidangnya. The right man on the right place.<br /><br />Jika sebuah bisnis ditangani oleh orang-orang yang tidak profesional atau tidak kompeten, maka tunggulah saatnya perusahaan itu akan hancur. ltu yang kedua yang dimaksud dengan bisnis yang unggul, dia harus memiliki kompetensi. <br /><br />Kemudian K yang ketiga para insan sejati, KONSISTEN. Kita harus memiliki konsistensi. Apa yang dimaksud dengan konsistensi di sini adalah FOKUS, konsisten pada satu bidang usaha. Kita tidak akan berpindah dari bidang usaha lain sebelum bidang usaha yang pertama ini kuat.<br /><br />K yang keempat adalah KONSEKUEN. Apa yang dimaksud dengan konsekuen di sini? Kalau kita sudah bertekad untuk mengambil alih satu usaha, apa pun bidang usaha yang dikerjakan, kita harus konsekuen. Dalam arti, siap menanggung risiko dan akibat yang bakal terjadi karena kita mengambil bisnis itu. Kita harus siap jatuh dan bangun. Kalau kita bicara bisnis, selalu ada yang namanya profit dan ada yang namanya lost. Bukanlah seorang pengusaha kalau dia hanya siap untung, tapi dia tidak siap rugi. Tidak ada di kehidupan ini yang selalu untung, dan tidak ada juga yang selalu rugi. Hidup ini bagaikan sebuah roda, dia akan selalu berputar.<br /><br />Kadang-kadang dia di atas dan kadang-kadang di bawah; kadang-kadang kita profit, kadang-kadang lost. ltu hal yang biasa. <br /><br />Poin berikutnya, prinsip-prinsip apa yang bisa mendorong atau membantu untuk dapat memiliki bisnis yang excellence dan bisnis yang barokah. Ada 5 hal yang akan dibahas secara singkat. Prinsip pertama adalah mission oriented not comission oriented, marilah kita berbisnis bukan berorientasi pada komisi, pada uang, tapi mission. Kalau berorientasi pada mission, saat berhasil maka kita akan bersyukur, saat gagal maka kita akan bersabar. Tapi jika berorientasi kepada komisi, pada uang, saat berhasil maka kita akan sombong; saat tidak berhasil maka akan kecewa dan frustasi.<br /><br />Prinsip yang kedua adalah longterm oriented not shorterm oriented, janganlah kita berpikir bisnis jangka pendek, marilah kita berpikir bisnis jangka panjang. Orang yang sekedar mengejar keuntungan duniawi adalah orang-orang yang jauh dari barokah Allah swt. Sebagaimana yang dikatakan oleh Allah swt. di dalam surah at-Taubah ayat 105, "Bekerjalah kamu, mako Allah dan Rasul-Nya serta orong-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu”. Kita mengikuti proses. Orang yang berbisnis jangka panjang melihat proses bukan melihat hasil. Kalau dia melihat hasil, dia inginnya cepat mendapat untung. Biasanya bisnis yang cepat mendapat untung cenderung menghalalkan segala cara.<br /><br />Prinsip yang ketiga, kita harus memandang SDM bukan sebagai alat, marilah kita memandang SDM itu sebagai aset. Masih banyak di antara kita mempunyai paradigma kapitalisme, menganggap semua itu adalah barang, termasuk manusia disebut barang. Yang namanya barang, kalau masih baru dipakai kalau sudah lama dibuang. Padahal manusia tidak bisa diperlakukan begitu, manusia harus dilayani secara manusiawi. Bagaimana kita melihat SDM itu sebuah aset? Kita kembangkan dia, kita majukan dan kita berdayakan dia sehingga dia bisa memberikan produktivitas yang lebih baik lagi.<br /><br />Prinsip yang keempat adalah kita tidak berpikir kepada pendekatan-pendekatan yang secara instan. Jangan speed oriented tapi kita pada endurance oriented, jangan melihat pada cepatnya saja tapi juga melihat pada stamina. Jangan sekedar menjadi seorang spririter, tapi harus menjadi orang yang marathon run. Jangan cepat-cepat ingin masuk finish, tapi tingkatkan stamina agar dapat sampai finish dengan baik.syafrizal Helmihttp://www.blogger.com/profile/09177207336454437911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8773721969883114888.post-9328039371610844092009-12-27T19:36:00.001-08:002009-12-27T19:36:39.601-08:00Family ExcellenceRasulullah pernah bersabda, "Sesungguhnya setiap amal seseorang tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan dimintai pertanggungjawaban berdasarkan niat yang dia pasang didalam hatinya”. Ketika mendengarkan dan membaca hadits ini, kita dapat membayangkan ada dua makna yang tersembunyi di dalamnya. Kesatu, prinsip pertama yang diungkap di dalam hadits ini adalah bahwa ketika melakukan suatu pekerjaan, maka harus mengawali pekerjaan ini dengan niat. Pekerjaan yang baik harus dimulai dengan niat yang baik. Kemudian kedua, yang menarik disini adalah walau niat itu dibaca di awal perbuatan, tapi sebenarnya isi dari niat itu sendiri menggambarkan sebuah tujuan. Dan, tujuan biasanya ada di bagian akhir dari suatu pekerjaan. ltu satu hal yang kelihatannya mungkin kontradiktif, bertentangan satu sama lain. Di satu sisi kita disuruh untuk berniat di awal perbuatan, di sisi yang lain isi dari niat itu merupakan tujuan yang ada diakhir.<br /><br />Ada satu hal yang sangat menarik di dalam kehidupan seharihari kita. Dari sebuah survey yang terbatas, kita melihat bahwa ternyata di masyarakat kita, ada lima macam model rumah tangga. Ada lima macam gaya rumah tangga.<br /><br />Yang pertama model rumah tangga gaya hotel. Hotel adalah tempat transit, dia bukan tempat tinggal untuk menetap dalam jangka waktu yang lama. Kalau melihat ada sebuah rumah tangga di mana sang suami pulang ke rumah hanya untuk menumpang tidur, makan, (maaf) buang air, maka sebenarnya model rumah tangga itu sudah bisa disebut sebagai kategorinya model rumah tangga gaya hotel. Yang sering disebut 3 UR: dapur, kasur, sumur. Atau 3K: kamar tidur, kamar mandi, dan kamar makan. <br /><br />Yang kedua, model rumah tangga gaya hospital 'rumah sakit'. Didalam sebuah rumah sakit itu ada yang namanya pasien dan ada yang namanya dokter. si pasien berkata kepada dokter, "Dok, saya sudah berobat kemana-mana dan tidak sembuh juga. Ketika saya bertemu dengan Anda, saya bisa sembuh”. Wah dokter itu dengan arogan dan sombongnya mengatakan, "Beruntung Anda bisa berobat dengan saya. Kalau tidak ada saya, kamu tidak akan bisa sembuh”. ltu kata sang dokter. Kemudian sebaliknya sang pasien mengatakan, "Kalau saya tidak berobat dengan Anda, Anda tidak akan dapat duit”.<br /><br />Yang ketiga, model rumah tangga gaya pasar. Di pasar ada pembelI dan penjual. Si pembeli ini ingin membeli barang semurah mungkin, sebaliknya si penjual ingin menjual barang semahal mungkin. Si pembeli berkata,"Pokoknya harganya sekian”. Si penjual juga berkata, "Pokoknya harganya sekian”. Dua-duanya pakai kata ’pokok’ Susah. Tidak ada koma, masing-masing menggunakan titik.<br /><br />Kemudian yang keempat model rumah tangga gaya Grave, kuburan. Suasana yang khas dari kuburan itu adalah sunyi, senyap, tenang, dan tidak ada suara. ltulah rumah tangga gaya kuburan. Suami istri hidup sudah puluhan tahun tidak pernah berkomunikasi, tidak pernah ada kata-kata. Suami dan istri saling tidak bertegur sapa. No communication, Nowords, tidak ada komunikasi, tidak ada kata-kata.<br /><br />Yang kelima adalah model rumah tangga gaya sekolah, school. Model rumah tangga gaya sekolah itu adalah ditandai dengan 3A. A yang pertama adalah Asah, A yang kedua adalah Asih, A yang ketiga adalah Asuh. Di dalam rumah tangga model ini ada komunikasi dua arah, bukan satu arah, bukan suami terhadap istri atau istri terhadap suami, harus ada dua arah. Dalam suatu rumah tangga yang sudah komitmen, maka mereka mengawali komitmen itu bersama. Bukan hanya satu pihak, tapi dua pihak itu sekaligus. Jika berkomitmenakan akan membentuk rumah tangga gaya sekolah. Bersiaplah dengan 3A tadi. Saling mengasah, yaitu saling menajamkan wawasan. Tidak semua suami memiliki wawasan yang sangat luas, begitu pula istri. Dengan adanya pertemuan suami istri, terjadilah pertukaran wawasan. Sharing knowledge, sharing experiences, berbagi wawasan dan pengaIaman.<br /><br />Kemudian model yang keenam sebagai tambahan, model rumah tangga gaya masjid. Model rumah tangga gaya masjid. Ada empat ciri.<br />1. Ketulusan, sincerity, dibangun dalam ketulusan. Shalat tidak akan sah karau tidak dibangun dengan wudhu. Kita wudhu bersama. Kita basuh muka dan terapak tangan kita, kita basuh kaki kita, kita basuh kepala kita, telinga kita, kita kumur-kumur. Tujuannya adarah kebersihan hati, keturusan jiwa. Rumah tangga masjid adalah ketulusan jiwa.<br />2. Ada imam dan ada makmum. Alangkah indahnya sebuah rumah tangga, jika imam adalah suaminya, makmum adalah istri dan anak-anaknya. Imam bergerak ruku istripun ruku, ada kebersamaan. <br />3. Loyalitas. Keluarga sakinah adalah loyalitas. Kesetiaan mutlak dari istri terhadap suami. Kecuali jika telah melakukan penyimpangan.<br />4. Shalat diakhiri dengan salam. Assalamu'alaikum ke kanan dan ke kiri. Keselamatan, ketenangan, dan kedamaian senantiasa mewarnai suasana dalam rumah tangga gaya masjid. Bukan keresahan, bukan konflik, bukan baku hantam.<br /><br />Kesimpulan dalam pembahasan kali ini adalah bahwa untuk menjadi keluarga yang unggul, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, tentukan akhir yang Anda inginkan daram kehidupan rumah tangga ini. Tentukan model rumah tangga yang tepat, gaya rumah tangga sekolah dan masjid. Kedua, tanamkan dalam pikiran dan pasangan mengenai komitmen untuk memulai.syafrizal Helmihttp://www.blogger.com/profile/09177207336454437911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8773721969883114888.post-71024862710945655682009-12-27T19:35:00.001-08:002009-12-27T19:35:28.065-08:00Personal ExcellencePersonal excellence sederhana, adalah bagaimana kita menjadi pribadi yang unggul. Ketika kita bicara tentang pribadi yang unggul atau personal excellence, maka paling tidak ada tiga syarat yang dibutuhkan untuk menjadi pribadi unggul menurut masyarakat Cina pada waktu itu. Pertama, apa yang disebut dengan istilah Shio. Shio itu adalah suatu umur yang panjang. Kedua adalah Hok, harta yang banyak. Ketiga adalah lok, kekuasaan yang tinggi.<br /><br />Lain di Amerika. Bangsa Amerika mengenal suatu persyaratan untuk menjadi seorang pribadi yang unggul atau personal excellence. Yaitu, apa yang disebut dengan istilah 3P. P yang pertama adalah power. Dibutuhkan suatu kekuatan untuk bisa menjadi seorang pribadi yang unggul. Kemudian yang kedua, position. Punya suatu posisi yang bagus; apakah sebagai seorang presiden direktur, apakah sebagai seorang manajer atau bahkan sebagai seorang CEO (Chief Executive Officer) dalam sebuah perusahaan. Kemudian P yang ketiga adalah property. Mempunyai kemampuan financial yang memadai, apakah dalam bentuk investasi, ataupun non investasi. ltu personal excellence versi Amerika. Bahwa jira ingin menjadi pribadi yang unggul harus mempunyai 3P: Power, Position and Property.<br />Di Indonesia lain lagi. Kita lihat di Indonesia ada satu ungkapan 3 TA, ada harTA, tahTA, dan waniTA.<br />ltu yang dimaksudkan dengan personal excellence. Lantas bagaimana kita mampu memiliki the best appearance ‘penampilan yang terbaik.<br />Ada beberapa komponen-komponen yang harus kita perbaiki dan kita tingkatkan. Yang pertama posisi tubuh. Posisi tubuh seseorang menggambarkan perasaan dan sikapnya.<br />Kemudian komponen yang kedua, kalau kita berbicara penampilan yang terbaik, kita bicara tentang bagaimana ekspresi wajah. <br />ltu komponen yang kedua, kemudian komponen yang ketiga adalah cara berpakaian. Pakaian menggambarkan jiwa kita, pakaian menggambarkan keadaan perasaan kita.<br />Itu yang pertama, personal excellence, bagaimana kita dituntut untuk memiliki suatu penampilan yang terbaik. Tetapi, hidup tidak bisa hanya sekadar penampilan. Penampilan bisa kita buat, bisa kita rekayasa, bisa kita siasati. Kita tidak berhenti sampai pada penampilan.<br />Jadi yang kedua, seorang yang memiliki personal excellence adalah seorang yang memiliki attitude yang terbaik, the best attitude. Tidak hanya sekadar penampilan yang terbaik, memang penampilan yang pertama, tetapi dilanjutkan yang kedua, the best attitude 'sikap yang terbaik'. Jika bicara sikap, tentu berkaitan dengan masalah akhlak. Namun, pembahasan mengenai akhlak merupakan pembahasan yang luas. Pada pembahasan ini paling tidak ada dua hal yang sangat penting yang bisa diangkat dalam personal excellence ini. Dua hal yang perlu dibekali dalam diri kita sehingga kita bisa memiliki the best attitude. <br /><br />ltu sikap terbaik pertama dari the best ottitude yang harus Anda miliki, yaitu positive thinking. Yang kedua adalah proaktif, lawannya adalah reaktif. <br /><br />Tapi, seorang yang berpikir secara proaktif, ketika dia mendapatkan suatu musibah, dia tidak langsung memberikan suatu respon secara emosional. Dia menggunakan hati nurani, cara berpikirnya, dan kedewasaan sikapnya di dalam menghadapi berbagai persoalan.<br /><br />Jadi, proaktif adalah bagaimana kita selalu menghadapi segala macam stimulasi atau rangsangan baik itu yang negatif maupun yang positif, dengan respon yang positif. ltu orang yang proaktif. Dia memiliki kepekaan yang sangat mendalam terhadap situasi yang ada di sekelilingnya. Dia tidak menjadi orang-orang yang apatis atau skeptis. Dia menjadiorang yang selalu perhatian terhadap lingkungan di sekitarnya walaupun itu perubahan yang kecil. Semua change selalu menarik perhatiannya. Kemudian yang kedua, dia selalu berinisiatif untuk melakukan perubahan terhadap hal-hal yang tidak cocok di dalam kehidupannya.<br />Perbedaaan yang sangat mendasar antara orang yang proaktif dan tidak adalah satu kata, yakni ’Take Action' mengambil satu sikap/keputusan’. Kata keputusan adalah kata yang selalu akrab dengan telinga kita, tapi tidak mudah orang untuk mengambil sebuah keputusan. Karena setiap keputusan menuntut sebuah risiko.<br />Maka syarat yang ketiga untuk menjadi seorang yang personal excellence, dia harus memiliki ’the best achievement' prestasi yang terbaik. Bukan sekadar prestasi yang baik tapi the best achievement.<br />Apa yang dimaksud the best achievement itu adalah ada dua hal. Pertama be outstanding person, jadilah kita orang-orang yang outstanding. Kalau dalam bahasa lnggris kita mengenal ada istilah average. Kita tidak ingin sekadar menjadi orang-orang yang average, orang yang rata-rata. Ketika Anda ingin menjadi seorang yang personal excellence,maka Anda harus melakukan suatu pekerjaan outstanding result. Bukan sekadar rata-rata tapi di atas rata-rata.<br />Berikut suatu kalimat yang dapat menjadi satu aset mengenai personal excellent dan kehidupan dalam menghadapi berbagai macam problem. Kalimatnya adalah, ”Your altitude does not depend on your aptitude, but depend on your attitude, so you can make magnitud”. Artinya, ketinggian Anda atau harga diri Anda tidak ditentukan oleh bakat, posisi, jabatan, dan harta Anda, tapiterletak pada sikap Anda. Sehingga dengan sikap itu, kita bisa membuat suatu magnitude, perubahan-perubahan yang bermakna dalam kehidupan.syafrizal Helmihttp://www.blogger.com/profile/09177207336454437911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8773721969883114888.post-15496788396047820602009-12-27T19:32:00.001-08:002009-12-27T19:34:08.209-08:00Life ExcellenceSekarang ini kita hidup di zaman multi krisis.Tidak heran jika manajemennya pun manajemen krisis. Dalam kondisi seperti ini banyak yang memakai prinsip 'pasrahisme’. Apa kata mereka? "Yang penting kita bisa hidup, yang penting kita bisa menerima", yaitu apa yang disebut dengan "nrimo mentality". Tidak ada ruang untuk protes, mentalitas menerima apa adanya. Sudahlah, apa pun yang terjadi kita harus terima, buat apa'ngoyo’, singkatnya demikian.<br /><br />Tentu saja ini bukan yang dimaksud dengan istilah tawakal. Konsep tawakal itu akan terjadi setelah kita melewati proses ikhtiar plus doa.<br /><br />Inilah yang disebut dengan stabilitas dimana dalam bertindak tidak lagi didasarkan kepada emosional, tapi dianalisis secara rasional dan diputuskan secara spiritual. Tidak sedikit diantara kita ketika menghadapi suatu masalah, serta merta langsung bersikap reaktif pada masalah tersebut. Kita menjadi orang yang "kagetan”. Contohnya ketika harga BBM naik kita bersegera antri di pom bensin secepat mungkin. Sebaliknya jika kita memiiiki stabilitas, jebakan emosional, tidak akan mengurung kita lagi. Dengan kata lain kita telah mampu bersikap proaktif.<br /><br />Apa yang saya maksud dengan proaktif itu adalah kombinasi dari dua sifat. Yang pertama adalah inisiatif dan yang kedua adalah sensitif. Seorang yang Stability, dia mempunyai satu kepekaan/sensitivitas, kepekaan terhadap situasi, kapan harus bertindak, kapan harus berdiam diri. Kemudian yang kedua adalah inisiatif.<br />Yaitu kemampuan seseorang untuk mendahului sebuah pekerjaan/tugas sebelum didahului permintaan orang lain. Ada orang yang peka tetapi tidak berinisiatif. Ada orang yang berinisiatif tapi tidak didorong oleh rasa kepekaan. Untuk menyelaraskan keduanya anda perlu balancing tool. Yaitu daya intuisi. Ketika intuisi telah mampu melakukan link and match terhadap sensitivitas dan inisiatif, artinya telah mencapai kestabilan hidup.<br /><br />"Stability" akan mernbawa kita pada wilayah sukses. Namun janganlah kita merasa bahwa jika telah sampai pada sukses, maka sudah selesai hidup kita.<br /><br />Jadi, orang yang sukses adalah today is better than yesterday. Hari ini lebih baik dibandingkan yang terdahulu dan tentu saja tomorrow will be better than today, hari esok akan lebih baik dibandingkan hari ini,<br /><br />Di dalam suatu diagram kebutuhan manusia, kebutuhan yang paling rendah adalah pemenuhan kebutuhan biologis dan yang tertinggi adalah aktualisasi diri. Seorang yang sukses adalah seorang yang sudah mencapai tahapan aktualisasi diri, ketika semuanya sudah karena dia sudah meraih 3P: Pangan, Pakaian, Perumahan. Ketika semuanya sudah teraih maka ia akan dihantarkan pada tahapan yang berikutnya yaitu aktualisasi diri. Dan, pencapaian prestasi ini tidak selalu berhubungan dengan masalah simbol-simbol materi atau simbol-simbol fisik sehingga banyak orang mengatakan bahwa success is not destination, but it is a journey. Sukses bukan tujuan tapi sukses adalah perjalanan. Perjalanan ke mana? Perjalanan menuju tahap yang berikutnya.<br /><br />Kita harus memiliki tahapan yang disebut signifikan. Apa itu signifikan? Di atas sukses ada sukses. Setelah Anda berhasil, Anda harus bisa memacu diri Anda untuk bisa membuat orang lain lebih (berhasil dibandingkan Anda).<br /><br />Ketika orang berpikir dengan cara signifikan, dia tidak akan lagi mengatakan demikian.Yang ada dalam hatinya adalah bagaimana saya bisa sukses dan saya bisa membuat orang lain berhasil seperti saya, bahkan lebih dari saya. lntinya, siap sukses tapi juga siap suksesi. Kalau hanya siap sukses tapi tidak siap suksesi, artinya kita belum termasuk orang-orang yang signifikan. orang-orang yang signifikan adalah selain sukses, dia juga siap untuk suksesi, dia siap "dilengserkan" kapan saja.<br />Seorang yang sukses belum tentu berkah, tetapi seorang yang signifikan sudah pasti akan berkah, sebagaimana yang dialami oleh Rasulullah. Beliau tidak hanya sukses untuk dirinya, tapijuga bisa membuat sukses orang lain. Siapa yang tidak kenal Abu Bakar ash-shiddiq, Umar ibnul-Khaththab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abirhalib? Mereka itu adalah hasil didikan dari Nabi Muhammad saw.. Sehingga, setelah Rasulullah meninggal pun dakwah terus berkembang bukan hanya di kawasan Arab bahkan kawasan dunia internasionalyang tidak pernah kita bayangkan sampai ke negeri yang jauh. Di zaman Umar ibnul-Khaththab dakwah bisa sampai ke Spanyol, suatu hal yang tidak pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. Ini berarti bahwa beliau adalah seorang significant.<br />Sekati lagi signifikan adalah orang yang sukses tetapi dia juga bisa membuat berhasil orang lain.<br /><br />diposkan oleh syafrizal helmisyafrizal Helmihttp://www.blogger.com/profile/09177207336454437911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8773721969883114888.post-5139552621882945542009-10-11T19:14:00.000-07:002009-10-11T20:14:18.324-07:00PURPLE COWTIDAK CUKUP P<br />Pemasaran tidak menjadi jaminan keberhasilan, tetapi biasanya, jika kita memilih P yang benar, kita akan berhasil. Walaupun demikian, sesuatu yang mengganggu telah terjadi. P yang ada tidak cukup. Buku ini mengenai P yang baru, P yang tiba-tiba menjadi luar biasa penting.<br /> P yang baru adalah “Purple Cow”. Inti dari Purple Cow adalah bahwa suatu hal harus luar biasa. Buku ini membicarakan apa, mengapa, dan bagaimana luar biasa itu.<br />SEBELUM, SELAMA, DAN SESUDAH<br /> Sebelum periklanan, pemasaran dilakukan dari mulut ke mulut. Selama periklanan, gabungan antara kemakmuran yang meningkat, keinginan konsumen yang tak habis-habisnya serta kekuatan media massa dalam periklanan. Sesudah periklanan, kita hampir kembali ke tempat kita mulai.<br />APAKAH ANDA MEMERHATIKAN REVOLUSI?<br /> Lebih mudah mempertahankan customer lama daripada mendapatkan customer baru. Caranya adalah ketimbang menerima cara lama yang memudar dengan cepat, sebagian perusahaan menggunakan tehnik baru untuk mempertahankan customer yang lama.<br />MENGAPA ANDA MEMBUTUHKAN PURPLE COW?<br /> Beranilah menciptakan produk baru yang lain daripada yang lain. Tetapi jika kita ingin memasarkannya, inilah kenyataan manyedihkan mengenai pemasaran, baik produk maupaun jasa, baik dipasarkan kepada konsumen maupun perusahaan:<br />Kebanyakan orang tidak dapat membeli produk Anda, entah karena tidak punya uang, waktu atau tidak menginginkannya. <br />Jika audensi tidak punya uang untuk apa yang Anda pasarkan dengan harga yang telah ditetapkan, maka Anda tidak akan mempunyai pasar .<br />Jika audiensi tidak mempunyai waktu, maka Anda akan dianggap seolah-olah tidak ada. <br />Jika audiensi meluangkan waktu untuk mendengarkan penjelasan Anda tetapi memutuskan untuk tidak membelinya, maka Anda tidak berhasil jauh.<br />Dunia telah berubah. Ada jauh lebih banyak pilihan tetapi lebih sedikit waktu untuk menjualnya.<br />PERIKLANAN<br /> Sistem ini sederhana. Carilah peluang pasar yang besar yang sedang berkembang dan belum mendominasi. Bangunlah sebuah pabrik. Belilah banyak iklan TV. Iklan tersebut akan menghasilkan penjualan. Penjualan akan membuat pabrik sibuk dan menghasilkan keuntungan. Sebagian keuntungan gunakan membeli iklan lebih banyak lagi agar produk semakin dikenal. Aturan yang baru adalah:<br />“CIPTAKAN PRODUK LUAR BIASA YANG DICARI OLEH ORANG YANG TEPAT”.<br />MEMPERTIMBANGKAN BEETLE<br /> VW BEETLE, penjualanya berhasil karena iklan. Di sisi lain, berhasil karena rupa dan pengalaman yang mengemudikannya. Bentuknya yang tidak biasa, lain daripada yang lain membuatnya laris di pasar.<br />APA YANG BERHASIL?<br /> Caranya dalah melihat apa yang sukses di dunia nyata dan memahami apa yang membuat kesuksesan itu. Seperti mengendarai kendaraan yang selalu melihat kaca spion, lihatlah apa yang terjadi di belakang Anda.<br />MENGAPA WALL STREET JOURNAL SANGAT MENGGANGGU SAYA<br />Wall street journal merupakan cerminan dari memasarkan gagasan kuno. Setiap hari, iklan satu halaman penuh senilai jutaan dolar dimuat di surat kabar ini. Iklan kuno dengan kata-kata yang sangat tidak menarik memenuhi iklan di surat kabar. Mangapa tidak membuat iklan yang menarik? Tentu akan membantu penjualan kita.<br />KEMAUAN DAN JALAN<br />Setiap bisnis Anda mempunyai kesempatan besar untuk maju. Dan Anda mempunyai banyak ide untuk menjalankannya. Tetapi masalahnya Anda tidak berani mengambil resiko. Srtiap bisnis itu mempunyai resiko dan beranilah mengambil resiko itu. Dimana ada kemauan disitu ada jalan.<br />MENYATU<br /> Produk dipakai oleh seseorang jika mereka ingin mencoba sesuatu yang baru. Jika produk Anda telah mempunyai pengguna awal, maka pengguna awal yang akan memasarkannya kepada konsumen yang lain. Biasanya orang akan membeli suatu produk jika ada orang lain yang sudah terbukti menggunakannya.<br />IDE YANG MENYEBAR, MENANG<br /> Ide yang menyebar mungkin lebih sukses daripada ide yang tidak menyebar. Penyebar virus (sneezer) merupakan agen kunci penularan virus ide. Ini merupakan pengguna awal produk Anda. Jika mereka berhasil menyebarkan virus ide itu kepada konsumen yang lain, maka Anda akan menang.<br />KESALAHPAHAMAN BESAR<br /> Pengguna awal akan mengerjakan pekerjaan kita. Ini merupakan hal yang sangat salah. Kita tidak boleh hanya berpangku tangan menunggu pengguna awal menghasilkan keuntungan untuk kita. Bekerjalah, menciptakn sesuatu yang lebih inovatif. Purple Cow bukan merupakan jalan pintas yang murah. Tetapi, merupakan strategi yang baik untuk membuat produk yang lain daripada yang lain seperti Purple Cow “Sapi Ungu”.<br />SIAPA YANG MENDENGARKAN<br /> Konsumen adalah yang mendengarkan kita. Banyak iklan yang salah sasaran sehingga tidak efektif. Tak ada gunanya beriklan kepada setiap orang, beriklanlah kepada siapa yang benar-benar membutuhkannya. Sehingga akan memperkecil biaya periklanan.<br />SIAPA PEDULI<br /> Anda tidak dapat membuat orang mendengarkan. Tetapi mungkin Anda akan mencari orang yang benar-benar peduli terhadap apa yang Anda pasarkan.<br />TIDAK SEMUA CUSTOMER SAMA<br /> Bedakan customer Anda. Temukan kelompok yang paling menguntungkan. Temukan kelompok yang akan menyebar virus. Anda tidak perlu memenuhi kebutuhan massal. Iklan Anda harus memenuhi kebutuhan customer yang telah Anda pilih.<br />MASALAH DENGAN SAPI<br /> Sesungguhnya merupakan masalah dengan rasa takut. Orang tidak berani untuk menjadi sesuatu yang baru. Selalu saya mengikuti pola dan aturan yang lama. Hindari resiko dan ikuti aturan. Inilah aturan yang pada akhirnya membawa kepada gagalan. Dalam pasar yang penuh sesak, menyesuaikan diri adalah kegagalan. Dalam pasar yang sibuk, tidak menonjol sama artinya tidak tampak.Jika produk baru Anda menonjol dan sebagian orang tidak berkeinginan untuk menonjol maka Anda menang. Sebagian orang tidak mau dikritik. Mereka menganggap kritik berarti kegagalan. Tetapi Purple Cow adalah berani menerima kritik. Kritik dapat membuat produk kita semakin maju.<br />IKUTI PEMIMPIN<br /> Banyak pebisnis yang tidak menyukai resiko, yakin bahwa mereka dapat mengikuti strategi yang sama. Mereka menunggu seorang pemimpin yang akan membuka jalan itu. Dan mereka tinggal mengikuti dan menikmati hasilnya. Bagaimana jika Anda membuka jalan yang baru? Buatlah sesuatu yang berbeda dari pimpinan Anda.<br />PROYEKSI, LABA, DAN PURPLE COW<br /> Pemasaran massal menuntut produk massal. Dan produk massal meminta pemasaran massal. Persamaan ini menimbulkan lingkaran setan yang berbahaya, dengan dua bagian:<br />1. Produk yang membosankan<br />2. Anggaran mengerikan<br />Anda mendapat sangat sedikit kesempatan untuk meluncurkan produk baru karena masing-masing sangat mahal. Karena itu Anda tidak ingin membuat yang baru lagi dan mempertahankan produk lama yang sangat membosankan. <br /><br /><br /><br />PEMASAR MASSAL TIDAK SUKA MENGUKUR<br /> Pengukuran berarti mengakui apa yang salah dan memperbaikinya. Apa yang Anda ukur? Berapa biayanya? Seberapa cepat Anda memperoleh hasilnya? Jika Anda mengukur suatu produk, produk itu akan berkembang.<br />SIAPA YANG MENANG DI DUNIA SAPI?<br /> Pemenangnya adalah perusahaan kecil dan menengah yang sedang memperluas pangsa pasar. Mereka dalah perusahaan yang tidak takut rugi, mereka menyadari dengan mengubah peraturan yang berlaku mereka akan memperolh keuntungan yang besar. Beranilah beretindak.<br />MANFAAT MENJADI SAPI<br /> Ini semakin menarik karena dunia sedang bergolak, semakin banyak orang yang ingin merasa aman. Mereka ingin menghilangkan resiko dari bisnis dan karir mereka. Ini salah. Karena semakin sedikit orang yang akan menciptakan Purple Cow. Sekali Anda berhasil menciptakan sesuatu yang benar-benar luar biasa, tantangannya adalah melakukan dua hal berikut secara serempak.<br /> Perahlah sapi demi sesuatu yang berharga. Temukan cara bagaimana mengembangkan dan meraih keuntungan darinya selam mungkin.<br /> Ciptakan lingkungan di mana Anda mungkin menemukan Purple Cow yang baru tepat pada waktunya untuk mengganti sapi terdahulu jika manfaatnya sudah habis.<br /><br />WALL STREET DAN SAPI<br /> Perusahaan yang berhasil go public adalah perusahaan yang berhasil menciptakan Purple Cow. Mengiklankan produk dengan cara yang berbeda akan meningkatkan penjualan.<br />KEBALIKAN DARI “LUAR BIASA”<br />Yaitu “sangat baik”.<br /> Banyak orang mengira bahwa menciptakan sesuatu yang luar biasa adalah buruk atau jelek. Itu salah. Karena sesuatu yang luar biasa adalah sangat baik.<br /><br />MUTIARA DALAM BOTOL<br /> Ada shampo dengan botol bening yang berisi mutiara-mutiara. Tetapi hal ini tidak membawa keuntungan kepada produsennya. Jangan membuat produk dengan tampilan yang sangat berlebihan. Itu tidak kakan menrik mint konsumen. Produk bias luar biasa tetapi sesuai dengan kebutuhan konsumen saja. Ini dapat menghemat biaya produksi.<br /><br />72 ALBUM PEARL JAM<br /> Dari tahun 2001-2002, band ini mengeluarkan 72 album live. Mereka tidak berusaha untuk menjaring orang asing tetapimereka menjual kepada orang yang tertarik. Mereka menghasilkan laba yang sangat besar dari 72 album ini. Beberapa pendengar inti sangat senang dengan produk ini. Sehingga mereka mempengaruhi orang-orang lain untuk mendengarkannya. Maka tumbuhlah Pearl Jam yang sangat besar.<br /><br />DUDUKLAH, JANGAN HANYA BEKERJA<br /> Ciptakanlah slogan baru yang dapat mempengaruhi konsumen seperti duduklah, jangan hanya bekerja. Slogan ini akan membawa daya tarik tersendiri bagi pembacanya.<br /><br />MENCARI OTAKU<br /> Otaku berasal dari bahasa Jepang yaitu merupakan hasrat yang meluap-luap sehingga membuat seseorang pergi ke daerah lain untuk mendapatkannya. Perusahaan tidak akan berhasil jika hanya memenuhi kebutuhan dasar tetapi menciptakan produk baru yang sangat bagus dan disinilah otaku masuk. Otaku merupakan jantung fenomena dari Purple Cow.<br /><br />PROSES DAN RENCANA<br /> Buku ini tidak memuat rencana tetapi proses. Dengan melihat kaca spion, tentu saja kita akan berhasil. Purple Cow yang murni adalah luar biasa dengan cara yang benar. Tetapi juka kita mengalihkan pandangan kita dari kaca spion, maka Purple Cow kita akan sulit. Kejarlah keunggulan. Ketahuilah keunggulan Anda itu kemudian tes keunggulan itu supaya Anda mengetahui seberapa besar itu membawa keuntungan. Tinjau Pricing (penentuan harga) dan Packaging (kemasan). Yang membuat Purple Cow menjadi sangat luar biasa bukanlah rencana tetapi proses yang digunakan untuk membuat produk mereka menjadi luar biasa.<br /><br />KEKUATAN SLOGAN<br /> Slogan mempunyai peranan yang sangat kuat. Keberhasilan suatu produk tergantung pada slogan yang kita buat. Karena Slogan kita pakai dalam iklan. Dalam slogan konsumen dapat menemukan alas an mengapa mereka memilih produk itu dan apa kegunaan produk itu.<br /><br />JUALLAH APA YANG ORANG BELI<br /> Lebih mudah menjual sesuatu yang ingin dibeli orang. Ciptakanlah produk yang luar biasa tetapi memang benar-benar dibutuhkan. Atau cara lain yang sangat baik adalah dengan menciptakan produk baru yang dapat membantu mereka menmecahkan masalahnya. Maka mereka akan menjadi pengguna awal yang luar biasa.<br /><br /><br />MASALAH DENGAN KOMPROMI<br /> Kompromi adalah tentang menghaluskan permukaan kasar untuk memperoleh jumlah besar dari para pemilih. Dengan kompromi yang baik kita bisa melihat peluang apa yang baik. <br /><br />SIKLUS AJAIB SAPI<br /> Membawa ide baru ke pangsa pasar tidak akan kacau balau. Inilah siklusnya:<br />1. Mintalah izin dari orang yang membuat Anda terkesan pertama kali. Izin dari mereka jika lain kali Anda mempunyai sapi lain.<br />2. Bekerja sama dengan penyebar virus yang akan sangat membantu Anda dalam penyebaran produk.<br />3. Sekali Anda menyeberang ke produk yang luar biasa, menghasilkan keuntungan yang sangat besar maka perahlah sebisa mungkin dengan cepat.<br />4. Investasikan keuntungan itu, dengan sekuat tenaga munculkan Purple Cow yang lebih baik lagi.<br /><br />APA ARTINYA MENJADI PEMASAR MASA KINI?<br /> Purple Cow mengubah defenisi pemasaran. Biasanya bagian tehnik menemukan, pabrik mengolah, pemasaran memasarkan dan penjual menjual. Harus ada pembagian tenaga kerja yang jelas. Inilah pemasaran masa kini. The right man on the right place.<br /><br />PEMASAR, TIDAK LAGI: SEKARANG KAMI ADALAH DESAINER<br /> Buatlah daftar semua produk yang luar biasa dalam industry Anda. Siapa yang membuat produk tersebut? Bagaimana terjadinya? Buatlah produk Anda sendiri. Jadilah desainer untuk produk anda sendiri.<br /><br />APA YANG DIKETAHUI HOWARD?<br /> Howard adalah pemilik Starbucks. Howard mendalami ilmu tentang peracikan kopi yang enak di Itali. Dia menghabiskan banyak waktu dan biaya disana karena dia benar-benar ingin menciptakan kopi dengan cita rasa yang baru lain daripada yang lain. Begitu juga dengan Anda, pelajarilah dengan baik produk apa yang Anda akan buat, maka akan memperoleh hasil yang sangat memuaskan.<br /><br />APAKAH ANDA HARUS MENJADI NEKAT UNTUK MJENJADI LUAR BIASA?<br /> Kenekatan harus mempunyai tujuan, dan harus dibangun ke dalam produk. Cobalah untuk menjadi nekat. Ini merupakan praktik yang bagus. Jangan melakukannya berlebihan karena ini tidak akan berhasil. Tetapi ini merupakan hal yang baik untuk dilakukan.<br /><br />TETAPI BAGAIMANA DENGAN PABRIK?<br /> Tujuan terbesar dari gagasan Purple Cow adalah perusahaan Anda telah sukses. Mempunyai pabrik yang bias menciptakan produk yang inivatif. Jika perusahaan Anda sedang mengalami kegagalan mka berikannlah buku ini kepada orang-orang yang ada di perusahaan itu. Supaya mereka bisa mengambil tindakan yang tepat dan bangkit daru keterpurukan itu.<br /><br />MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN MURAH<br /> Murah adalah salah satu hal yang luar biasa yang tidak pernah kehabisan daya tarik. Barang yang murah akan mendapat pangsa pasar. Murah adalah jalan keluar dari perang tanpa bersusah payah bagi Purple Cow. Murah adalah tempat terakhir bagi produsen yang kehabisan ide bagus. Jika Anda bisa menciptakan produk dengan harga yang murah dan kualitas yang bagus, kenapa Anda tidak melakukannya? Tidak perlu mencari untung yang besar. Yang penting produk kita dapat laris dipasaran. Sehingga perusahaan kita mempunyai siklus produk yang sangat baik.<br /><br />KETIKA SAPI MENCARI PEKERJAAN<br /> Jika Anda berpikir untuk menjadi Purple Cow, saat yang tepat melakukannya adalah saat Anda mencari pekerjaan. Langkah menuju pekerjaan aman seumur hidup adalah dengan menjadi luar biasa. Itulah Purple Cow, dari sapi colkat biasa menjadi sapi ungu yang sangat luar biasa. Mengapa Anda tidak?<br /><br />APAKAH INI MENGENAI GAIRAH?<br /> Anda tidak membutuhkan gairah untuk menciptakan Purple Cow. Anda juga tidak membutuhkan kreativitas yang sangat banyak. Yang anda butuhkan adalah kemampuan untuk nmenyadari bahwa Anda tidak mempunyai pilihan lain kecuali mengembangkan bisnis atau meluncurkan produk Anda dengan gagasan Purple Cow. Tak ada cara lain yang berhasil. Ingat, ini bukan tentang menjadi aneh. Ini tentang menjadi sangat menarik dengan otaku yang mudah dijangkau. Sangat menarik adalah sangat luar biasa.<br /><br />Apakah Anda mau maju? Jika ya Anda perlu memasukkan sapi. Anda dapat mempertahankan nama Anda denga cara lama, tetapi satu-satunya jalan mendapatkan pertumbuhan yang sehat adalah produk yang luar biasa “PurpleCow”.<br /><br />Source : Purple cow, seth godin<br />Posting by : Syafrizal Helmisyafrizal Helmihttp://www.blogger.com/profile/09177207336454437911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8773721969883114888.post-60881889794490588092009-10-10T09:29:00.000-07:002009-10-10T09:30:33.554-07:00Power In ManagementKEKUASAAN : ASPEK MANAJEMEN YANG DIABAIKAN <br /><br /> Para manajer biasanya memperoleh dan menggunakan kekuasaan. Mereka melakukannya dengan sengaja, dengan sadar, secara intuitif dan secara tak sadar. Mereka menggunakan berbagai metode yang dalam pengajaran ini, sebagian lagi tidak. Perilaku yang berorientasi kekuasaan dapat mempunyai dampak pada kemajuan manajerial, pada pelaksanaan pekerjaan, pada efektivitas organisaional, dan pada kehidupan orang banyak. Dampak ini bisa kecil atau besar; bisa dinilai baik atau buruk.<br />Barangkali ada banyak alasan mengapa begitu sedikit perhatian yang telah diberikan kepada persoaln dinamika kekuasaan di dalam manajemen. Tentu saja satu alasan utama ialah perasaan campur aduk yang dimiliki orang-orang Amerika, khususnya para manajer, terhadap kekuasaan. Di satu sisi, sebagian orang mengakui bahwa kekuasaan dapat dipakai sebagai suatu fungsi yang bermanfaat, bahwa orang yang sehat hamper selalu mempunyai kekuasaan tertentu yang memberi mereka suatu tingkat kontrol atas hidup mereka. Keadaan tak mempunyai kekuasaan rawan terhadap penganiayaan dan keputusasaan. Sebagiaan orang lagi melihat bahwa para pemimpin di lingkungan ekonomi dan politis membutuhkan kekuasaan tertentu agar dapat memimpin dan mereka merasa bahwa kepemimpinan jelas-jelas perlu dan baik. Pada tingkat ekstrim, individu-individu tertentu sangat terpesona pada kekuasaan. Mereka merasa bahwa bagaimanapun kekuasaan adalah unsure utama di dalam teka-teki kehidupan yang rumit, dan secara magnetis mereka tertarik kepadanya.<br />Pada sebagian besar orang, hasil akhirnya baik yang berupa sikap negatif maupun sikap positif terhadap kekuasaan adalah ambivalensi yang aneh. Kekuasaan mempesona sekaligus menolak mereka.<br />Sikap ambivalen terhadap kekuasaan para manajer dapat dilihat pada suatu survey yang baru-baru ini dilaporkan oleh Lyman Porter, dekan Fakultas Manajemen di Universitas California, Irvine.<br />Sikap-sikap ambivalen terhadap kekuasaan, serta kurangnya informasi yang bermanfaat tentang kekuasaan dan manajemen, menghasilkan kepercayaan-kepercayaan naïf maupun sinis tentang apa yang dilakukan oleh para manajer yang efektif dan berhasil. Kepercayaan-kepercayaan ini bias sangat mahal biayanya dalam masalah-masalah karier maupun organisasional. <br /><br />DINAMIKA KEKUASAAN DALAM MANAJEMEN:<br />BASIS BAGI KEMUNCULAN DAN KEPERLUANNYA<br /><br /> Sejumlah alasan yang berbeda telah diajukan untuk menjelaskan mengapa dinamika cenderung muncul secara sistematik di dalam proses manajerial, apa fungsi yang dilayaninya, dan mengapa ia penting.<br /> Dalam arti tertentu, semua alasan mengapa kekuasaan penting bagi para manajer adalah tepat. Tetapi pada saat yang sama alasan-alasan yang diberikan menyesatkan karena tak satu pun dari alasan itu menyentuh inti nyata permasalahan. Tak satu pun dari alasan itu menunjuk secara langsung kepada alasan utama satu-satunya mengapa dinamika kekuasaan adalah suatu aspek esensial efektivitas manajerial. Tak satu pun dari alasan itu berfokus pada ketergantungan yang sudah menjadi sifat pekerjaan-pekerjaan manajerial.<br /><br />KETERGANTUNGAN DALAM PEKERJAAN-PEKERJAAN MANAJERIAL<br /> Riset yang dilakukan oleh Rosemary Stewar, Leonard Sayles, dan orang lain memperlihatkan dengan jelas bahwa salah satu ciri pembeda pekerjaan manajerial dalam perbandingannya dengan profesi lainnya ialah ketergantungan yang tiada hentinya pada berbagai aktivitas orang lain. Tak seorang pun benar-benar berdiri sendiri, tetapi keefektivan para dokter dan ahli matematika, misalnya, secara lebih langsung diperoleh dari bakat dan usaha mereka sendiri. Seorang manajer lebih tergantung pada atasan, bawahan, teman sejawat yang ada di bagian lain organisasi, para leveransir dari luar, pelanggan, saingan, seriakt buruh, agen-agen pengatur.<br /> Walaupun sebagian orang mengakui bahwa para manajer “menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain,” sedikit yang benar-benar menyadari persisnya seberapa banyak ketergantungan melekat pada pekerjaan-pekerjaan manajerial.<br /> Terciptanya banyak ketergantungan yang tak perlu oleh sebuah struktur organisasi yang kurang baik atau praktek-praktek manajemen yang kurang baik. Orang dapat beragumen bahwa manajer tergantung pada sekretaris bosnya karena praktek-praktek manajemen yang buruk di pihak atasannya. Bahkan di dalam kasus di mana stuktur dan praktek-praktek manajemen sempurna, sejumlah ketergantungan yang sangat besar masih merupakan bagian inheren dari pekerjaan-pekerjaan manajerial—karena dua faktor terbatas.<br /><br />RAWANNYA KETERGANTUNGAN<br /> Berurusan dengan rawannya ketergantungan adalah suatu bagian pekerjaan manajer yang paling penting namun sulit. Walaupun dimungkinkan secara teoritis bahwa semua orang dan organisasi tempat bergantungnya seorang manajer secara otomatis akan bertindak persis seperti keinginan-keinginan dan kebutuhan-kebutuhan sang manajer namun di dalam kenyataan hal itu nyaris tak pernah terjadi.<br /> Sebenarnya para manajer sering mendapati dirinya tergantung pada banyak orang yang tidak mereka kendalikan secara langsung dan tidak “bekerjasama”. Ini adalah kunci bagi salah satu frustrasi terbesar yang dialami banyak manajer di dalam pekerjaannya, bahkan di dalam pekerjaan-pekerjaan puncak. Anda harus menemukan cara-cara lain untuk membuat orang mau bekerjasama.”<br /><br />MUNCULNYA DINAMIKA KEKUASAAN YANG DIPERLUKAN <br /> Bukti yang dikumpulkan melalui pengamatan dan bincang-bincang dengan para manajer, menyarankan para manajer yang berhasil mengatasi ketergantungannya pada orang lain untuk menjadi peka terhadapnya. Melenyapkan atau menghindari ketergantungan yang tidak perlu, dan dengan membangun daya kompensasi terhadap orang lain. Para manajer yang baik kemudian menggunakan daya itu untuk membantu mereka merencanakan, mengatur, mengangkat karyawan, membuat anggaran belanja, memotivasi dan mengevaluasi.<br /> Dengan kata lain, alasan utama munculnya dinamika kekuasaan dan memainkan peran penting di dalam organisasi tidak mesti karena para manajer haus kekuasaan atau karena mereka sangat ingin maju, atau karena ada konflik bawaan antara para manajer yang punya otoritas dengan para pekerja yang tidak punya. Alasannya ialah karena ketergantungan bawaan pada pekerjaan-pekerjaan manajerial lebih besar dibandingkan kekuasaan atau control yang diberikan kepada orang yang melaksanakan pekerjan itu. Dengan adanya keadaan-keadaan ini, dinamika kekuasaan tak terhindarkan dan diperlukan untuk membuat organisasi-organisasi berfungsi dengan baik.<br /><br />METODE-METODE DASAR UNTUK MEMPEROLEH DAN<br />MEMPERTAHANKAN KEKUASAAN<br /> Sebagian orang yang telah mencapai sukses dalam manajerial menggunakan metode-metode yang sama dengan derajat yang bervariasi untuk memperoleh kekuasaan.<br />MEMPEROLEH KONTROL ATAS SUMBER DAYA YANG NYATA <br /> Memperoleh kekuasaan berarti memperoleh pengaruh potensial yakni, potensial untuk membuat orang lain untuk melakukan apa yang Anda inginkan atau mencegah mereka memaksa Anda melakukan sesuatu. Cara yang paling nyata yakni dengan mengembangkan potensi tersebut dan memperoleh kontrol langsung atas sumber-sumber daya yang nyata.<br />MEMEPEROLEH INFORMASI DAN KONTROL ATAS SALURAN-SALURAN INFORMASI<br /> Cara kedua di mana para manajer dapat memperoleh kekuasaan adalah melalui kontrol terhadap informasi yang bermanfaat dan saluran-saluran informasi. Kontrol atas informasi yang langka atas apa yang memotivasi orang yang spesifik dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah seseorang. Dengan demikian, informasi adalah kekuasaan.<br />MEMBANGUN HUBUNGAN-HUBUNGAN YANG BAIK<br /> Memperoleh kekuasaan melalui hubungan-hubungan pada dasarnya adalah suatu latihan dalam mengembangkan tipe kredibilitas tertentu. <br />Menciptakan rasa kewajiban<br />Satu cara seorang manajer dapat membangun hubungan-hubungan yang baik dengan orang lain ialah dengan membuat mereka merasa wajib dengan cara-cara tertentu.<br />Membangun reputasi professional yang baik<br /> Orang akan sering patuh kepada manajer karena mereka percaya pada keahlian khusus sang manajer. Tipe kekuasaan ini biasanya dibangun melalui prestasi yang kelihatan.<br />Mendorong identifikasi<br />Bentuk kekuasaan ini paling jelas terlihat dalam cara orang berhubungan dengan para pemimpin kharismatik. Pada umumnya, semakin seseorang mengidealkan seorang manajer, baik secara sadar maupun tidak, ia akan semakin patuh kepada manajer itu.<br />Menciptakan ketergantungan yang dirasakan<br />Para manajer sering menggunakan dua metode untuk menciptakan ketergantungan yang dirasakan. Dalam metode yang pertama, sang manajer mengontrol sumber-sumber daya yang dibutuhkan orang lain tetapi yang tidak mereka miliki atau tidak dapat diperoleh dengan cepat di tempat lain. sang manajer harus memastikan bahwa mereka merasa ia menggunakan sumber daya tersebut untuk membantu atau nerintangi mereka.<br /><br />PERBEDAAN-PERBEDAAN SITUASIONAL DALAM MEPEROLEH DAN MENGGUNAKAN KEKUASAAN <br /><br /> Tuntutan-tuntutan yang dihadapkan kepada para manajer di dalam tipe-tipe pekerjaan yang berbeda di dalam organisasi-organisasi yang berbeda sangat berubah-rubah. Orang perlu memahami secara keseluruhan pekerjaan itu sendiri dan tuntutan-tuntutan yang dihadapkannya kepada sang manajer. Secara khusus, orang perlu menyadari jumlah ketergantunganberkenaan dengan pekerjaan.<br /> Pekerjaan manajerial dapat berbeda secara signifikan dalam hal derajat dan tingkat ketergantungan sang manajer. Semakin besar jumlah ketergantungan berkenaan dengan pekerjaan, cenderung semakin banyak waktu dan tenaga yang dicurahkan sang manajer di dalam perilaku yang berorientasi kekuasaan untuk mengatasi ketergantungan itu.<br />Sejumlah faktor yang tampaknya berkaitan erat dengan variasi dalam ketergantungan berkenaan dengan pekerjaan, yaitu<br />a. Dalam suatu organisasi<br />1. Tanggung jawab pekerjaan<br />2. Laporan-laporan yang langsung dan tak langsung<br />3. Pengendalian diri<br />4. Para bos<br />b. Dalam lintas organisasi<br />1. Ukuran organisasional<br />2. Ketergantungan lingkungan <br />3. Ketaktentuan lingkungan<br />4. Tujuan-tujuan organisasional<br />5. Kelangkaan sumber daya<br />6. Teknologi<br />7. Kedekatan fisik operasional<br />8. Struktur formal<br />9. Pengukuran kinerja <br />10. Sistem-sistem penghargaan<br />Factor-faktor di atas memberikan pengertian mengenai ketergantungan berkenaan dengan pekerjaan yang berhubungan dengan perilaku berorientasi kekuasaan.<br /><br />PENYALAHGUNAAN KEKUASAAN<br /> Hubungan dasar antara manajemen efektif dengan perilaku yang berorientasi kekuasaan dapat diringkaskan demikian: Dengan ketergantungan berkenaan dengan pekerjaan yang lebih besar, kebutuhan akan perilaku berorientasi kekuasaan dan bentuk-bentuknya yang lebih berbahaya. Di dalam pekerjaan itu, seseorang dapat betul-betul efektif terutama karena kecerdasan, motivasi, dan keahlian khusus di dalam teknologi organisasi, produk, atau pasar.<br /> Namun demikian, perilaku berorientasi kekuasaan saja tidak menjamin kinerja yang baik, karena dua alasan: pertama, karena tipe-tipe lain dari perilaku jelas-jelas juga diperlukan pada sebagian besar pekerjaan manajemen; dan kedua, karena perilaku berorientasi kekuasaan yang mengelola ketergantungan berkenaan dengan pekerjaan secara memadai masih dapat mempunyai dampak negatif pada individuatau aktivitas-aktivitas lainnya, dengan demikian lebih merugikan organisasi itu ketimbang membantunya.<br /> Penyalahgunaan kekuasaan sering terjadi ketika ketergantungan yang melekat pada pekerjaan manajerial lebih besar secara signifikan daripada keahlian kekuasaan pemegang jabatan, meskipun si pemegang jabatan sebelumnya telah menunjukkan level integritas pribadi yang lumayan tinggi.<br /> Banyak kasus penyalahgunaan kakuasaan di level-level manajemen menengah dan yang lebih rendah dapat dirunut kembali kepada kasus-kasus lain penyalahgunaan kekuasaan yangterjadi di puncak organisasi-organisasi itu sendiri.<br /> Akibat-akibat negative dari jurang yang besar di antara ketergantungan pekerjaan dengan keahlian kekuasaan biasanya menjadi lebih signifikan sewaktu seseorang menaiki hierarki di dalam suatu organisasi. Dengan demikian beban untuk menciptakan efektivitas organisasional dan meminimalkan penyalahgunaan kekuasaan jatuh dengan berat kepada para manajer puncak kadang-kadang terlalu berat bahkan bagiorang yang paling berbakat.<br /><br />PERILAKU BERORIENTASI KEKUASAAN DAN KBERHASILAN DALAM KARIER MANAJERIAL<br /><br /> Para manajer yng mempunyai keahlian dan kecenderungan kepada perilaku berorientasi pada kekuasaan sering muncul dengan sangat cepat di dalam organisasi. Mereka melakukan hal itu dengan memperluas ketergantungan dalam pekerjaan-pekerjaannya. <br /> Orang yang mempunyai keahlian berorientasi kekuasaan cenderung berhasil di dalam kaier manajerialnya selama mereka mempunyai persyaratan-persyaratan manajerial lain yang diperlukan. Namun demikian, banyak dari orang-orang ini mengalami masalah-masalah pada suatu titik atau titik lain di dalam karier mereka: persoalan-persoalan biasanya dihubungkan dengan tak sepadannya antara keahlian dan kemampuan mereka dengan persyaratan pekerjaan yang mereka terima atau dengan adaptasi pada pekerjaan yang baru.<br />Masalah-masalah karier yang tipikal yang dihadapi para manajer karena kurangnya pengertian atas dinamika kekuasaan dapat diatasi atau dihindari sama sekali oleh sebagian besar orang. Kuncinya adalah kesadaran. Suatu kesadaran atas pola-pola kekuasaan/ketergantungan seorang manajer berusia 35 tahun yang sangat berhasil memutuskan apakah menerima suatu tawaran untuk mengambil alih kepala sebuah divisi di dalam perusahaan lain.<br /> Suatu pengertian mengenai dinamika kekuasaan juga dapat membantu para manajer dalam membuat keputusan-keputusan personal dan organisasional yang beraneka ragam. Sejumlah manajer telah menggunakan suatu bentuk analisis yang mirip untuk membantu mereka membuat keputusan menyewa dan menaikkan pangkat.<br />Suatu keakraban dengan dinamika kekuasaan dapat membantu para manajer memahami perilaku orang penting dengan siapa ia berinteraksi. Seorang manajer di lingkungan universitas, misalnya, tak mampu memahami aspek-aspek tertentu perilaku rektor universitas itu dalam hubungannya dengan badan pengelola. Kurangnya pengertian ini mengakibatkan interaksi negatif yang pertama yang ia alami dengan sang rektor. Dengan putus asa sang manajer ingin menghindari masalah itu di masa depan karena ia sangat menghargai sang rektor, seorang pria yang mempunyai kecakapan luar biasa. Universitas itu telah mengalami kemakmuran yang besar selama lima belas tahun masa jabatannya.<br /><br />BEBERAPA REKOMENDASI<br /> Kekuasaan di dalam manajemen adalah suatu topik kompleks yang tidak mudah direduksi menjadi resep-resep “bagaimana”. Namun demikian, akan menjadi hal yang terbaikbagi para manajer mengikuti garis pedoman berikut ini : <br />1. Kenali keahlian kekuasaan dan kemampuan-kemampuan Anda sendiri.<br />2. Secara eksplisit perhitungan kekuasaan dan ketergantungan pada saat merencanakan karier atau pada saat Anda mencari pekerjaan.<br />3. Sebelum memulai suatu pekerjaan yang baru, pertimbangkan dengan hati-hati rangkaian aktivitas apa yang dapat Anda mengembangkan kekuasaan yang kelak Anda butuhkan.<br />4. Jika Anda kurang efektif pada pekerjaan Anda sekarang daripada yang Anda inginkan, periksalah jika itu masalah kekuasaan / ketergantungan.<br />5. Jika Anda menemukan diri di dalam sebuah pekerjaan yang ketergantungan-ketergantungannya adalah lebih besar secara signifikan daripada keahlian-keahlian kekuasaan Anda dan Anda tidak mampu mengubahnya tanpa menyalahgunakan kekuasaan,KELUAR!<br />6. Apabila Anda mempunyai kesempatan, mencoba mempengaruhi para pendidik dan mengelola pengembangan personal untuk lebih memfokuskan pada kekuasaan dan pengaruh.<br /><br /> Resources : Power in Management, Jhon P Kottersyafrizal Helmihttp://www.blogger.com/profile/09177207336454437911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8773721969883114888.post-22820476557031370242009-09-24T21:30:00.000-07:002009-09-24T21:31:11.351-07:00ANDA INGIN LEBIH KARISMATIK?Apa Sih Karisma Itu? Bagaimana Saya Bisa Mendapatkannya? <br /> Karisma adalah kualitas spesial dari pemimpin yang tujuannya, kekuasaannya, dan ketegasannya berbeda dari pemimpin lain. Meskipun fakta bahwa karisma tampaknya merupakan karateristik dari kepribadiaan, sebagian besar dari unsur karisma bisa dipelajari. Misalnya, bersikap ekspresif secara emosional adalah unsur utama dari karisma-dan Anda bisa belajar untuk lebih ekspresif secara emosional. Ingat juga bahwa jika Anda sudah dianggap karismatik oleh prang banyak, Anda masih bisa mengembangkan kualitas karisma Anda lebih jauh.<br /> Ketahuilah satu lagi fakta penting sebelum Anda mendalami cara mengenali dan mendapatkan karisma. Karisma adalah persepsi. Meskipun Anda ingin agar orang menganggap diri Anda berkarisma, Anda tak pernah berhasil 100%. Bahkan pemimpin yang paling karismatik sekalipun sering kali oleh sebagian orang dianggap dungu atau memuakkan. Bekerja pada pemimpin yang karismatik adalah seperti menikah atau hidup dengan seseorang yang Anda rasa menarik dan menggairahkan. Dia senang dikelilingi oaring. Mungkin pemimpin karismatik tidak setiap hari menyenangkan, tetapi dia memberi Anda alasan tambahan untuk bekerja. Anda merasa senang berdekatan dengan orang itu, dan Anda mau bersusah-susah untuk menyenangkannya.<br /><br />Belajar Mengekspresikan Perasaan Anda <br /> Cara terbaik untuk mengembangkan karisma adalah belajar mengekspresikan perasaan Anda secara terbuka dan bebas. Titik awalnya adalah belajar agar lebih ekspresif secara emosional dalam tindak-tanduk Anda.<br /><br />Menghubungkan Perasaan dengan Fakta <br />Untuk melengkapi pernyataan fakta Anda, Anda harus mengidentifikasi perasaan yang berkaitan dengan fakta. Cara itu akan membantu Anda tampil lebih ekspresif dan karismatik. Pada waktu senggang, tulislah atau pikiran peristiwa-peristiwa yang baru-baru ini menimpa Anda. Identifikasi fakta-faktanya, kemudian sebutkan perasaan yang berkaitan dengan fakta itu. <br />Berikut ini beberapa contoh bagaimana orang yang karismatik memperkuat fakta dengan perasaan saat berbicara kepada orang lain:<br /> Editor kepada asisten editor: “kamu rela menghabiskan waktu 10 jam dari waktu pribadimu untuk menyelesaikan proyek. Saya senang kamu perhatikan pada perusahaan.”<br /> Pemilik restoran kepada eksekutif: “Kita berhasil memotong biaya tanpa memecat orang atau mengorbankan mutu. Saya bangga kepadamu.”<br /><br />Dimana Anda Mendapatkan Semangat, Optimisme, dan Energi?<br /> Salah satu kualitas luar biasa dari orang yang karismatik adalah dia selalu bersemangat, optimis, dan energetik di setiap waktu. menjadi lebih energetik tidak semudah membalikkan telapak tangan. Memperkuat energi Anda, salah satu unsur utama dari karisma perlu usaha keras. Aspek lain dari orang yang senantiasa semangat, optimis, dan energetik adalah mempertahankan orientasi aksi. Orang yang mempunyai orientasi aksi adalah orang yang ingin menyelesaikan sesuatu dan mengimplementasikan keputusan.<br /><br />Berlakulah Jujur<br /> Para pemimpin yang karismatik adalah orang-orang yang jujur dan terbuka kepada orang lain. Meskipun tidak kaku, pemimpin yang karismatik biasanya terus terang dalam memberi penilaian atas sesuatu atau situasi. Orang yang karismatik adalah orang yang jujur tentang aspek negatif dan positif. Mereka memahami orang lain dan situasi dengan cepat dan akurat dan mau berbagi persepsi itu.<br /> Keberhasilan pemimpin karismatik yang jujur sebagian berkaitan dengan cara pesan itu disampaikan. Pesan negatif bisa diterima jika disampaikan apa adanya, dengan tanpa dimuati penilaian-penilaian. Pesan itu juga harus tidak menyinggung dan tidak bernada bermusuhan. Bagian penting lain dari kejujuran pemimpin karismatik adalah dia merumuskan visi yang dapat dipercaya. Keterusterangan baik itu di sisi positif maupun negatif adalah bagian dari senjata orang yang karismatik. Sepanjang Anda peka terhadap perasaan orang lain, sebuah ekspresi yang terbuka dari perasaan dan opini Anda akan mengandung daya tarik. Salah satu alasan mengapa keterusterangan itu efektif adalah karena keterusterangan itu tegas, dan tak banyak orang yang mau berterusterang.<br /><br />Pujian yang Beralasan <br /> Pemimpin karismatik adalah orang yang jujur, tetapi juga pandai memuji. Untuk membangun keahlian memuji, perhatikanlah saran-saran berikut:<br /> Gunakan pujian yang beralasan. Pujian yang efektif setidaknya memuat sesuatu kredibilitas, menyiratkan bahwa Anda mengatakan sesuatu yang positif tentang seseorang dengan alasan yang masuk akal.<br /> Beda-bedakan pujian Anda. Jangan menggunakan pujian yang sama pada semua orang, karena hal ini akan membuat pujian Anda terdengar tak tulus.<br /> Pujilah apa-apa yang menjadi arti penting untuk sasaran pujian. Anda bisa mencari tahu apa yang penting bagi seseorang dengan mengamati apa yang dibicarakannya dengan antusias.<br /> Memuji orang lain dengan mendengarkan secara penuh perhatian. <br /> Memuji dengan menyebut atau mengutip orang lain <br /> Gunakan perilaku konfirmasi. Gunakan perilaku yang mengandung efek positif atau terapi pada orang lain, seperti pujian dan penghormatan. <br /> Beri feedback positif. Bentuk lain dari memuji orang adalah memberi tanggapan positif terhadap pernyataan, tindakan, dan hasil mereka.<br /> Ingatlah namanya<br /> Jangan memberi pujian yang memuat penghinaan atau ejekan.<br /><br />Menggunakan Ekspresi Wajah yang Hidup<br /> Orang yang mirip patung sulit disebut karismatik. Untuk menunjukkan dinamisme personal, perlu sering-sering menggunakan ekspresi wajah yang hidup. Gunakan senyum yang mengembang, senyum simpul, ekspresi senang, merengut,cemberut, tampak binggung, terkejut atau mengangguk-angguk.<br /><br />Apakah Anda Tampil Gagah? Apakah Tindakan Anda Tegas?<br /> Bagian tak terpisahkan dari karisma adalah tampil gagahdan bertindak tegas. Tampak gagah dan keren jauh lebih dari sekedar penampilan fisik. Di lain pihak, jika Anda mengabaikan kebijaksanaan umum untuk tampil gagah, Anda akan tampak tidak penting dan kurang berkarisma. Berikut ini beberapa cara spesifik untuk menambah keren penampilan Anda:<br /> Berpakaianlah dengan penuh gaya dan selera.<br /> Hiasi kantor Anda dengan gelas hias dari kaca, atau hiasan dari kulitdan baja.<br /> Sesekali, saat berdiri, cobalah berkacak pinggang dengan kaki sedikit mengangkang.<br /> Untuk memberi tekanan saat bicara, arahkan jari telunjuk Anda kebawah dan jempol miring kekanan- seperti memegang pistol air.<br /> Source : leadership, Andrew J Dubrin, Prenada Indonesiasyafrizal Helmihttp://www.blogger.com/profile/09177207336454437911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8773721969883114888.post-19737763910127593152009-09-22T10:54:00.001-07:002009-09-22T10:54:52.970-07:00Manajemen sudah semakin dirasakan sebagai suatu kebutuhan pokok, baik oleh sekumpulan individu, kelompok, maupun organisasi untuk mencapai tujuannya. Pengetahuan manajemen telah mengajarkan banyak hal tentang bagaiman tujuan tersebut dapat dicapai secara efisien dan efektif. Namun, dengan perkembangan lingkungan yang selalu bergerak dengan cepat, dewasa ini manajemen konvensional tidak lagi dirasakan mencukupi untuk mencapai tujuan secara optimal.<br />Manajemen komitmen diperlukan untuk membangun hubungan dan saling percaya di antara orang di dalam organisasi untuk dapa mencapai tujuan. Sementara itu, proses perubahan yang berlangsung dengan cepat menyebabkan manajer perlu menguasai manajemen stress.<br /><br />A. Memahami Manajemen<br />Untuk dapat memhami manajemen dengan beanr diperlukan adanya penyamaan persepsi tentang pengertian manajemen, fungsi manajemen, peran manajemen, keterampilan manajemen, hierarki manajemen dan tantangan yang dihadapi manajemen.<br />1. Pengertian manajemen<br />Mary Parker Follet menyatakan bahwa manajemen adalah the art of getting things done through people, yaitu sebagai suatu seni untuk mendapatkan segala sesuatu dilakukan melalui orang lain.<br />Dubrin (1990:5) mengartikan manajemen sebagai suatu proses menggunakan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi melalui fungsi planning dan decision making, organizing, leading, dan controlling.<br />Manajemen adalah proses prencanaan, pengorganisasian, memimpin, dan mengawasi pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi yang tersedia untuk mencapai tujuan organisasi yang tersedia untuk mencapai tujuan organisasi yang dinyatakan dengan jelas (Stoner dan Freeman, 1992:4) <br />Sementara itu, Robbins dan Coultar (1996:6) memberikan definisi manajemen sebagai suatu proses untuk membuat aktivitas terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.<br />Dubrin (1990:5) menyatakan bahwa manajemen mempunyai pengertian lainnya, yaitu sebagai berikut.<br />a. Manajemen sebagai disiplin atau bidang studi<br />b. Manajemen sebagai orang<br />c. Manajemen sebagai karier<br /><br />2. Proses Manajemen<br />Manajemen merupakan suatu proses atau serangkaian tindakan untuk mencapai tujuan dengan menjalankan fungsi manajemen dan menggunakan sumber daya. Dengan demikian, manajer menggunakan sumber daya dan menjalankan empat fungsi utama manajemen, yaitu planning, organizing, leading, dan controlling untuk mencpai tujuan organisasi.<br />Terdapat empat bentuk sumber daya (Dubrin, 1990 : 13), yaitu sebagai berikut :<br />a. Human resources<br />Human resources adalah pekerja yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan. <br />b. Financial resources<br />Financial resources merupakan uang yang digunakan manajemen dan organisasi untuk membiayai pekerjaan guna mencapai tujuan organisasi <br />c. Physical resources<br />Physical resources merupakan barang dan bangunan, termasuk bahan baku, ruang kantor, fasilitas produksi, dan peralatan kantor yang dipergunakan untuk beroperasinya organisasi. <br />d. Informational resources<br />Informational resources merupakan data yang digunakan manajer dan organisasi sebagai dasar pertimbangan untuk menjalankan pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi.<br /><br /><br />Resources Planning Organizing Leading Controlling<br />Human<br /> <br />Financial <br />Physical <br />Information <br /><br /> Gambar 2.1. Proses Manajemn<br /> <br />3. Fungsi Manejamen <br />Pengertian dari masing-masing fungsi manajemen pada intinya dapat dijelaskan sebagai berikut : <br />a. Planning<br />Planning merupakan langkah pertama yang harus dilakukan seorang manajer<br />b. Organizing<br />Organizing merupakan tanggung jawab manajer untuk mendesain struktur organisasi dan mengatur pembagian pekerjaan. <br />c. Staffing <br />Staffing merupakan pekerjaan manajer untuk mengisi jabatan yang tersedia dalam organisasi. <br />d. Leading <br />Leading atau memimpin merupakan fungsi manajer untuk mengarahkan dan mengoordinasikan orang untuk menjalan pekerjaan agar tujuan dapat dicapai. <br />e. Actuating <br />Actuating berkenaan dengan fungsi manajer untuk menjalankan tindakan dan melaksanakan pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi. <br />f. Controlling<br />Controlling merupakan aktivitas untuk meyakinkan bahwa semua hal seperti seharusnya dan memonitor kinerja organisasi. <br /><br /><br /><br />4. Peran Manajemen<br />Mintzberg (Robbins, 2003:5) mengidentifikasi adanya sepuluh peran manajer yang kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori berikut ini.<br />a. Interpersonal Roles<br />Interpersonal roles merupakan peran yang dilakukan manajer dalam menjalankan hubungan antarmanusia, baik internal maupun eksternal. Terdapat tiga macam peran yang dapat dilakukan manajer dalam peran interpersonal, yaitu sebagai figurehead (simbol) leadership (kepemimpinan), dan liaison (penghubung). <br />b. Informational Roles<br />Peran manajer dalam bidang informasional ada tiga macam, yaitu seabgai monitor (mengumpulkan informasi), disseminator (penyebar informasi), dan spoke person ( juru bicara) <br />c. Decisional Roles<br />Terdapat empat macam peran yang harus dilakukan manajer dalam mebuat pilihan, yaitu peran sebagai entrepreneur (wirausaha), disturbance handler (menyelesaikan masalah), resources allocator (mengalokasikan sumber daya), dan negotioator (juru runding).<br /> <br />5. Keterampilan Manajemen<br /> Robert Katz (Robbins, 2003:5) mengidentifikasi adanya tiga macam keterampilan penting yang harus dimiliki manajer, yaitu technical skills (keterampilan teknis), human skills (keterampilan kemanusiaan), dan conceptual skills (keterampilan konseptual)<br />a. Technical Skills (Keterampilan Teknis)<br />Technical skills merupakan kemampuan teknis untuk melakukan pekerjaan yang memerlukan pengetahuan atau keahlian khusus. <br />b. Human Skills (Keterampilan Kemanusiaan)<br />Human skills menunjukkan kemampuan bekerja dengan memahami dan memotivasi orang lain, baik secara individu maupun kelompok. <br /><br /><br />c. Conceptual Skills (Keterampilan Koseptual)<br />Conceptual skills merupakan kemampuan mental untuk menganalisis dan mendiagnosis situasi yang kompleks serta merumuskan konsep. <br />d. Diagnostic Skills (Ketarampilan Mendiagnosis)<br />Manajer sering diminta melakukan investigasi masalah dan mengimplementasikan perbaikan selama melakukan tindakan. <br />e. Political Skill (Keterampilan Politis)<br />Political skill merupakan kemampuan untuk memperoleh kekuasaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.<br />Sementara itu, Griffin dan Ebert (1999:121) di samping mengemukakan perlunya techical skills, human relation skills, dan conceptual skills, menambahkan keterampilan lain yang perlu dimiliki manajer, yaitu decision-making skills dan time management skills.<br />f. Decision –Making Skills (Keterampilan Pengambilan Keputusan)<br />Ketarampilan membuat keputusan merupakan keterampilan dalam mendefiniskan masalah dan menyeleksi cara untuk melakukan tindakan yang baik.<br />Terdapat tiga langkah dasar yang dapat dilakukan untuk membuat keputusan, yaitu : (1) mendefinisikan masalah, mengumpulkan fakta, dan mengidentifikasi alternatif solusi, (2) mengevaluasi masing-masing alternatif dan memilih salah satu yang terbaik, (3) mengimplementasikan alternatif yang dipilih, secara periodik menindaklanjuti dan mengevaluasi efektivitas dari pilihan tersebut. <br />g. Time Manajement Skills ( Keterampilan Manajemen Waktu)<br />Keterampilan mengelola waktu merupakan keterampilan yang berkaitan dengan penggunaan waktu secara produksi. Waktu sangat berharga, dan penggunaan waktu dengan tidak baik akan menyebabkan biaya dan memboroskan produktivitas.<br /> <br /><br /><br /><br />6. Hirarki Manajemen<br />Kedudukan manajer terdapat pada beberapa tingkatan organisasi. Pada tingkat tertinggi organisasi sering disebut sebagai top manager (top-level management) selanjutnya di bawahnya adalah middle manager (middle management) dan lower level manager (first-level management). Ada pula yang melanjutkan ke bawah sebagai operational manager.<br />Dubrin (1990:24) menarik kesimpulan berikut tentang hubungan antara keterapilan dengan hierarki manajemen.<br />a. Techical skill menjadi kurang penting apabila seseorang semakin meningkat dalam jenjang hierarki manajemen.<br />b. Conceptual skill menjadi semakin penting apabila seseorang meningkat dalam jenjang hierarki manajemen<br />c. Human skill penting pada semua tingkatan manajemen, tetapi menjadi prioritas tertinggi bagi first-level menager karena tuntutan berat akan kepemimpinan untuk melakukan pengawasan.<br />d. Diagnostic skill diperlukan untuk setiap tingkatan manajem, tetapi yang terpenting adalah pada manajemen mengah dan puncak<br />e. Political skill terutama penting di tingkat manajemen menengah karena manajer berada di tengah dua kekuasaannya.<br /><br />7. Tantangan Manajemen <br />Stoner dan Freeman (1992:16) mencirikan adanya empat tantangan penting yang dihadapi dalam manajemen, yaitu sebagai berikut :<br />a. The Need for Vision (Perlunya Visi)<br />b. The Need for Ethics (Perlunya Etika)<br />c. The Need for Cultural Diversity (Perlunya Keberagaman Budaya)<br />d. The Need for Training (Perlunya Pelatihan) <br /><br />B. Manajemen Berdasarkan Sasaran<br />Manajemen berdasarkan sasaran merupakan teknik di mana manajer dan bawahannya bekerja bersama menetapkan, kemudian mencapai tujuan organisasi (Greenberg dan Baron, 2003:607). Pengertian lain diberikan Robbins (2001:190) yang menyatakan manajemen berdasar sasaran sebagai suatu program yang mencakup tujuan spesifik, yang secara partisipasi ditetapkan, untuk periode waktu tertentu, dengan umpan balik atas kemajuan pencapaian tujuan.<br />Terdapat empat kandungan dalam program manajemen berdasar sasaran, yaitu spesifikasi tujuan, pengambilan keputusan partisipatif, periode waktu secara eksplisit, dan umpan balik kinerja.<br /><br />1. Mengembangkan action plan<br />Manajer dan bawahan bekerja bersama menetapkan tujuan spesifik dan dapat diukur. Mereka mengembangkan rencana untuk mencapainya.<br />2. Implementasi rencana<br />Kemajuan pencapaian tujuan dengan hati-hati dimonitor, dan melakukan koreksi apabila diperlukan <br />3. Mengevaluasi hasil<br />Apabila tujuan dapat dicapai, maka ditetapkan tujuan baru. Apabila tidak dicapai, maka perlu mngembangkan rencana baru.syafrizal Helmihttp://www.blogger.com/profile/09177207336454437911noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8773721969883114888.post-20787794415235342802009-09-22T10:48:00.000-07:002009-09-22T10:49:53.798-07:00StressStress sering diaktakan sebagai penyakit yang tidak terlihat. Stress dapat memengaruhi anda, organisasi dan setiap orang yang berada di dalamnya sehingga tidak dapat diabaikan. Dalam banyak kesempatan, kita semua telah penah mengalami stress.<br />1. Memahami Stress<br />Stress dapat memenuhi individu, masyarakat, dan organisasi atau perusahaan (Heller dan Tindle, 1998 : 766). Pengertian stress bagi individu adalah setiap pengaruh yang mengganggu kesehatan mental dan fisik seseorang. Hal tersebut terjadi apabila badan memerlukan kinerja di atas batas rentang kapabilitasnya. Sebagai akibatnya, stress membuat sakit individu, keluarga, masyarakat, dan organisasi, yang dapat menderita organizational stress.<br />Stress kerja merupakan respons fisik dan emosional pada kondisi kerja yang berbahaya, termasuk lingkungan di mana pekerjaan memerlukan kapabilitas, sumber daya, atau kebutuhan pekerja lebih banyak (Phil Kitchel, 2002:2)<br />Sebagai penyebabnya dapat terjadi karena terdapatnya tumpang tindih atau tidak jelasnya job description, kurangnya komunikasi, sampai pada buruknya kondisi kerja. Stress yang terjadi di tempat kerja menyebabkan organisasi menanggung beban : (1) rendahnya kualitas pelayanan, (2) pergantian staf yang tinggi, (3) reputasi perusahaan menjadi buruk, (4) citra perusahaan menjadi buruk, dan (5) ketidakpuasan pekerja.<br /><br />2. Penyebab Stress<br />Masyarakat, dunia kerja dan kehidupan sehari-hari telah banyak berubah dan memberikan kontribusi bagi peningkatan stress (Heller dan Findle, 1998 : 780).<br />a. Perubahan masyarakat<br />b. Perubahan organisasi<br />c. Mengubah kebiasaan<br />d. Menganalisis pekerjaan<br /><br />3. Menghadapi Stress di Tempat Kerja<br />Setiap orang merespons stress dengan cara yang berbeda. Hanya dengan memahami sifat respons individu, anda dapat mulai melawan stress dalam diri anda.<br />a. Mengidentifikasi Sikap<br />b. Menemukan Strategi<br />c. Melakukan Tindakan Positifsyafrizal Helmihttp://www.blogger.com/profile/09177207336454437911noreply@blogger.com0