Selasa, 22 September 2009

Manajemen sudah semakin dirasakan sebagai suatu kebutuhan pokok, baik oleh sekumpulan individu, kelompok, maupun organisasi untuk mencapai tujuannya. Pengetahuan manajemen telah mengajarkan banyak hal tentang bagaiman tujuan tersebut dapat dicapai secara efisien dan efektif. Namun, dengan perkembangan lingkungan yang selalu bergerak dengan cepat, dewasa ini manajemen konvensional tidak lagi dirasakan mencukupi untuk mencapai tujuan secara optimal.
Manajemen komitmen diperlukan untuk membangun hubungan dan saling percaya di antara orang di dalam organisasi untuk dapa mencapai tujuan. Sementara itu, proses perubahan yang berlangsung dengan cepat menyebabkan manajer perlu menguasai manajemen stress.

A. Memahami Manajemen
Untuk dapat memhami manajemen dengan beanr diperlukan adanya penyamaan persepsi tentang pengertian manajemen, fungsi manajemen, peran manajemen, keterampilan manajemen, hierarki manajemen dan tantangan yang dihadapi manajemen.
1. Pengertian manajemen
Mary Parker Follet menyatakan bahwa manajemen adalah the art of getting things done through people, yaitu sebagai suatu seni untuk mendapatkan segala sesuatu dilakukan melalui orang lain.
Dubrin (1990:5) mengartikan manajemen sebagai suatu proses menggunakan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi melalui fungsi planning dan decision making, organizing, leading, dan controlling.
Manajemen adalah proses prencanaan, pengorganisasian, memimpin, dan mengawasi pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi yang tersedia untuk mencapai tujuan organisasi yang tersedia untuk mencapai tujuan organisasi yang dinyatakan dengan jelas (Stoner dan Freeman, 1992:4)
Sementara itu, Robbins dan Coultar (1996:6) memberikan definisi manajemen sebagai suatu proses untuk membuat aktivitas terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.
Dubrin (1990:5) menyatakan bahwa manajemen mempunyai pengertian lainnya, yaitu sebagai berikut.
a. Manajemen sebagai disiplin atau bidang studi
b. Manajemen sebagai orang
c. Manajemen sebagai karier

2. Proses Manajemen
Manajemen merupakan suatu proses atau serangkaian tindakan untuk mencapai tujuan dengan menjalankan fungsi manajemen dan menggunakan sumber daya. Dengan demikian, manajer menggunakan sumber daya dan menjalankan empat fungsi utama manajemen, yaitu planning, organizing, leading, dan controlling untuk mencpai tujuan organisasi.
Terdapat empat bentuk sumber daya (Dubrin, 1990 : 13), yaitu sebagai berikut :
a. Human resources
Human resources adalah pekerja yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan.
b. Financial resources
Financial resources merupakan uang yang digunakan manajemen dan organisasi untuk membiayai pekerjaan guna mencapai tujuan organisasi
c. Physical resources
Physical resources merupakan barang dan bangunan, termasuk bahan baku, ruang kantor, fasilitas produksi, dan peralatan kantor yang dipergunakan untuk beroperasinya organisasi.
d. Informational resources
Informational resources merupakan data yang digunakan manajer dan organisasi sebagai dasar pertimbangan untuk menjalankan pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi.


Resources Planning Organizing Leading Controlling
Human

Financial
Physical
Information

Gambar 2.1. Proses Manajemn

3. Fungsi Manejamen
Pengertian dari masing-masing fungsi manajemen pada intinya dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Planning
Planning merupakan langkah pertama yang harus dilakukan seorang manajer
b. Organizing
Organizing merupakan tanggung jawab manajer untuk mendesain struktur organisasi dan mengatur pembagian pekerjaan.
c. Staffing
Staffing merupakan pekerjaan manajer untuk mengisi jabatan yang tersedia dalam organisasi.
d. Leading
Leading atau memimpin merupakan fungsi manajer untuk mengarahkan dan mengoordinasikan orang untuk menjalan pekerjaan agar tujuan dapat dicapai.
e. Actuating
Actuating berkenaan dengan fungsi manajer untuk menjalankan tindakan dan melaksanakan pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi.
f. Controlling
Controlling merupakan aktivitas untuk meyakinkan bahwa semua hal seperti seharusnya dan memonitor kinerja organisasi.



4. Peran Manajemen
Mintzberg (Robbins, 2003:5) mengidentifikasi adanya sepuluh peran manajer yang kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori berikut ini.
a. Interpersonal Roles
Interpersonal roles merupakan peran yang dilakukan manajer dalam menjalankan hubungan antarmanusia, baik internal maupun eksternal. Terdapat tiga macam peran yang dapat dilakukan manajer dalam peran interpersonal, yaitu sebagai figurehead (simbol) leadership (kepemimpinan), dan liaison (penghubung).
b. Informational Roles
Peran manajer dalam bidang informasional ada tiga macam, yaitu seabgai monitor (mengumpulkan informasi), disseminator (penyebar informasi), dan spoke person ( juru bicara)
c. Decisional Roles
Terdapat empat macam peran yang harus dilakukan manajer dalam mebuat pilihan, yaitu peran sebagai entrepreneur (wirausaha), disturbance handler (menyelesaikan masalah), resources allocator (mengalokasikan sumber daya), dan negotioator (juru runding).

5. Keterampilan Manajemen
Robert Katz (Robbins, 2003:5) mengidentifikasi adanya tiga macam keterampilan penting yang harus dimiliki manajer, yaitu technical skills (keterampilan teknis), human skills (keterampilan kemanusiaan), dan conceptual skills (keterampilan konseptual)
a. Technical Skills (Keterampilan Teknis)
Technical skills merupakan kemampuan teknis untuk melakukan pekerjaan yang memerlukan pengetahuan atau keahlian khusus.
b. Human Skills (Keterampilan Kemanusiaan)
Human skills menunjukkan kemampuan bekerja dengan memahami dan memotivasi orang lain, baik secara individu maupun kelompok.


c. Conceptual Skills (Keterampilan Koseptual)
Conceptual skills merupakan kemampuan mental untuk menganalisis dan mendiagnosis situasi yang kompleks serta merumuskan konsep.
d. Diagnostic Skills (Ketarampilan Mendiagnosis)
Manajer sering diminta melakukan investigasi masalah dan mengimplementasikan perbaikan selama melakukan tindakan.
e. Political Skill (Keterampilan Politis)
Political skill merupakan kemampuan untuk memperoleh kekuasaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
Sementara itu, Griffin dan Ebert (1999:121) di samping mengemukakan perlunya techical skills, human relation skills, dan conceptual skills, menambahkan keterampilan lain yang perlu dimiliki manajer, yaitu decision-making skills dan time management skills.
f. Decision –Making Skills (Keterampilan Pengambilan Keputusan)
Ketarampilan membuat keputusan merupakan keterampilan dalam mendefiniskan masalah dan menyeleksi cara untuk melakukan tindakan yang baik.
Terdapat tiga langkah dasar yang dapat dilakukan untuk membuat keputusan, yaitu : (1) mendefinisikan masalah, mengumpulkan fakta, dan mengidentifikasi alternatif solusi, (2) mengevaluasi masing-masing alternatif dan memilih salah satu yang terbaik, (3) mengimplementasikan alternatif yang dipilih, secara periodik menindaklanjuti dan mengevaluasi efektivitas dari pilihan tersebut.
g. Time Manajement Skills ( Keterampilan Manajemen Waktu)
Keterampilan mengelola waktu merupakan keterampilan yang berkaitan dengan penggunaan waktu secara produksi. Waktu sangat berharga, dan penggunaan waktu dengan tidak baik akan menyebabkan biaya dan memboroskan produktivitas.




6. Hirarki Manajemen
Kedudukan manajer terdapat pada beberapa tingkatan organisasi. Pada tingkat tertinggi organisasi sering disebut sebagai top manager (top-level management) selanjutnya di bawahnya adalah middle manager (middle management) dan lower level manager (first-level management). Ada pula yang melanjutkan ke bawah sebagai operational manager.
Dubrin (1990:24) menarik kesimpulan berikut tentang hubungan antara keterapilan dengan hierarki manajemen.
a. Techical skill menjadi kurang penting apabila seseorang semakin meningkat dalam jenjang hierarki manajemen.
b. Conceptual skill menjadi semakin penting apabila seseorang meningkat dalam jenjang hierarki manajemen
c. Human skill penting pada semua tingkatan manajemen, tetapi menjadi prioritas tertinggi bagi first-level menager karena tuntutan berat akan kepemimpinan untuk melakukan pengawasan.
d. Diagnostic skill diperlukan untuk setiap tingkatan manajem, tetapi yang terpenting adalah pada manajemen mengah dan puncak
e. Political skill terutama penting di tingkat manajemen menengah karena manajer berada di tengah dua kekuasaannya.

7. Tantangan Manajemen
Stoner dan Freeman (1992:16) mencirikan adanya empat tantangan penting yang dihadapi dalam manajemen, yaitu sebagai berikut :
a. The Need for Vision (Perlunya Visi)
b. The Need for Ethics (Perlunya Etika)
c. The Need for Cultural Diversity (Perlunya Keberagaman Budaya)
d. The Need for Training (Perlunya Pelatihan)

B. Manajemen Berdasarkan Sasaran
Manajemen berdasarkan sasaran merupakan teknik di mana manajer dan bawahannya bekerja bersama menetapkan, kemudian mencapai tujuan organisasi (Greenberg dan Baron, 2003:607). Pengertian lain diberikan Robbins (2001:190) yang menyatakan manajemen berdasar sasaran sebagai suatu program yang mencakup tujuan spesifik, yang secara partisipasi ditetapkan, untuk periode waktu tertentu, dengan umpan balik atas kemajuan pencapaian tujuan.
Terdapat empat kandungan dalam program manajemen berdasar sasaran, yaitu spesifikasi tujuan, pengambilan keputusan partisipatif, periode waktu secara eksplisit, dan umpan balik kinerja.

1. Mengembangkan action plan
Manajer dan bawahan bekerja bersama menetapkan tujuan spesifik dan dapat diukur. Mereka mengembangkan rencana untuk mencapainya.
2. Implementasi rencana
Kemajuan pencapaian tujuan dengan hati-hati dimonitor, dan melakukan koreksi apabila diperlukan
3. Mengevaluasi hasil
Apabila tujuan dapat dicapai, maka ditetapkan tujuan baru. Apabila tidak dicapai, maka perlu mngembangkan rencana baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar