# 1 MEMILIH TUJUAN PRODUKTIF DAN KONSUMTIF
Ilmu ekonomi mempelajari perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnnya.Pada hakikatnya,ilmu ekonomi mempelajari tiga hal,yaitu; produksi,konsumsi, dan distribusi.Dalam perekonomian modern dewasa , aktivitasa distribusi dapat dikategorikan sebagaia aktivitas distribusi menciptakan nilai tambah [value added].Iniberarti , pelaku distribusi adalah aktor – aktor bisnis yang menciptakan uang dengan cara creating voloe.
Konsumen adalah tindakan menghabiskan nilai guna suatu barang. Konsumen berarti mengorbankan sejumlah uang yang tidak akan kembali. Lantas apayang kita peroleh Kepuasan, nilai guna atau utilitas.Kalau kita membeli baju,kita mengorbankan sejumlah uang[katakanlah Rp100 ribu].Namun kita memperoleh manfaat dari baju terbut,yaitu badan terlindungi.
Sedangkan produksi adalah menciptakan sesuatu [barang dan jasa]yang memiliki nilai guna masyarakat.Dalam berproduksi, kita mengeluarkan sejumlah uang sebagai modal, namun kelak aakan kembali dengan nilai yang diharapkanlebih besar. Selisihnya adalah laba, yang dalam bahasa ekonomi adalah nilai tambah.
Tindakan kita sehari-hari adalah berdifat mengeluarkan uang, dapat dikategorikan kedalam dua jenis; produktif atau konsumtif. Cobalah membuat daftar 50 hal yang biasa anda lakukan setiap hari. Pilah kegiatan-kegiatan tersebut menjadi aktivitas produksi atau konsumsi. Yang termasuk kegiatan konsumsi a.1. memakai mobil ke mall, makan, membeli cemilan, membeli pulsa, bayar servis kendaraan, membayar rekening listrik, beli baju, membayar angsuran rumah yang sitempati keluarga, dan lain-lain. Biaya anak sekolah juga termasukaktivitas konsumtif ( dari sudut pandang orang tua ),karena tingkat kembaliannya sukar dihitung. walau begitu, dari sudut pandang anak, biaya pendidikan harus tetap dianggap sebagai investasi jangka panjang.
Sementara itu yang termasuk kegiatan produktif a.1. bekerja dikantor, jual beli mobil bekas, mengerjakan script-writing/tulisan desain grafis yang dipesan klain, membeli mobil untuk disewakan,dll.
poinnya. Yang penting bagi anda adalah mempertimbangkan kembali setiap item kegiatan konsumtif. Benarkah uangnya layak dikeluarkan? Mengapa harus ikut fitness yang tarifnya Rp 2 juta sebulan, kalau ada alternatif lain yang hanya Rp 25 ribu sekali dating? Mengapa harus membeli baju seharga Rp 500 ribu kalau ada pilihan lain dengan harga seperlimanya.
# 2 MEMBEDAKAN ASET DAN LIABILITAS
Pelajaran terpenting dari pakar kecerdasan finansial seperti kiyosaki adalah tiori untuk memisahkan dengan tegas antara aset dan liabilitas. Banyak liabilitas yang tampakseolah-olah sebagai aset, sehingga kita merasa kaya ( tapi sebenarnya miskin ).
Misalnya saja, mobil pribadi dan rumah pribadi. Secara akunting, kedua harta ini akan dicatat dikolom aset. Namun bagi kiosaki tidak demikian. Rumah pribadi dan aset pribadi adalah liabilitas. Mengapa? Sebab angsuran atas dua jenis harta itu bisa menguras 40% dari pendapatan bulanan anda.
Apa yang membedakan antara aset dan liabilitas?
Cash flow, sekali lagi, aliran uang kas.
Aset adalah harta yang memberikan aliran kas bagi pundi-pundi anda secara rutin. Ibaratnya, aset adalah pacar yang produktif, yang setiap waktu membantu anda meraih kesuksesan secara finansial. Yang termasuk aset adalah:
Kamar-kamar dirumah anda yang disewakan untuk anak-anak kos
Rumah yang dikontrakkan
Mobil yang disewakan
Tanah yang dibudidayakan scara produktif atau disewakan
Uang yang ditanamkan dalam berbagai bentuk investasi
Kekayaan intelektual yang memberi royalti
Karya cipta/karyaseni yang memberi royalti
Sedangkan liabilitas adalah harta yang menguras isi kocek anda secara rutin. Liabilitas ibarat “cewek matre” yang bisa membuat anda failit. Sebagian besar daftar konsumsi anda pada prinsipnya bisa dikategorikan sebagai liabilitas, misalnya:
Hand phone, televisi,kulkas, dan barang-barang elektronik lainnya
Kendaraan pribadi
Rumah pribadi
Koleksi busana, termasuk sepatu
Keanggotaan padaklub tertentu
Pangkaslah liabilitas anda, dan milikilah sebanyak mungkin aset yang bisa memberikan cash inflow ( pendapatan tunai ) bagi anda. Dengan cara itu, anda akan memperbaiki kondisi keuangan anda. Pengeluaran yang dihemat itu bisa dialokasian sebagai investasi, untuk menambah sisi pendapatan tunai anda.
Kalau memang liabilitas tidak mungkin dihindari, gunakan cara pembayaran tunai agar anda tidak dikenai bnga untuk sesuatu yang bersifat konsumtif. Kalau anda harus membayar bunga, usahakan semaksimal mungkin agar benda yang dibeli mempunyai nilai produktif, sehingga benda tersebut mampu membayar sendiri cicilannya.
# 3 MEMAHAMI ALIRAN UANG
Lihatlah disekeliling, dan perhatikanlah bagaimana roda bisnis berputar.Cermati transaksi yang terjadi setiap; orang membeli pulsa,direstoran terlaris, termasuk juga transaksi yang terjadi di pasar tradisional. Pahamilah mengapa orang rela mengorbankan sejumlah uang tertentu untuk mendapatkan barang atau jasa tertentu.
Selama 15 minit, cobalah perhatikan kasir disuatu swalayan.perkirakan berapa rupiah transaksi yang dialakukan.Selama 30 minit, ketika makan siang, cobalah menghitung berapa konsumen yang datang kerestoran tempat anda makan.Taksirlah berapa pengeluaran peroang,dan cobalah menebak berapa omzet restoran tersebut setiap harinya.Pahami juga cara pengelolaannya,dan bagaimana mereka mendapatkan bahan baku, dan bagaimana mereka memperlakukan stok yang tidak laku dijual.
Cobalah mengamati perilaku orang –orang ketika berbelanja.Selidiki latar belakang mereka.Lihatlah preferensi barang yang mereka beli.Ketika sedang ngoprol dengan teman – teman,cobalah bertanya tentang barang atau jasa apa yang sangat ingin mereka dapatkan kalau merka banyak uang.
Berikut ini hal –hal yang mungkin anda temukan :
Kaum berpenghasilan tetap ( karyawan swasta, pegawai negri ) memiliki polabelanja yang hampir sama, baik siklus waktu maupun barang yang ingin meraka beli.
Terjadi pola aliran uang,pada awal bulan uang mengucur dari employer ke employee. Tetapi itu hanya terjadi dalam beberapa hari. Selebihnya, aliran uang berbalik kembali kekalangan employer, yaitu mereka yang memiliki dan mengelola bisnis. Kalaupun gaji sudah habis, kaum employee itu tidak berhenti berbelanja. Kan ada kartu kredit?
Dibandingkan kaum empeloyer, justru employee yang berpendapatan tetap, yang paling berani nerutang. Sebagian besar utang mereka adalah utang konsumtif, bayak diantara mereka yang angsuran rutinnya lebih dari separuh gaji mereka.jadi, 90 % ditujukan untuk tujuan komsumsi! Bukan untuk memperbaiki arus kas. Semkin lama mereka terjerat utang konsumtif, semakin kecilpeluangnya untuk bebas secara finansial.
Kebanyakan orang memiliki obsesi- obsesi yang bersifat konsumtif (misalnya liburan ke bali) hanya sedikit yang terobsesi untuk melakukan restrukturisasi aset dan membudidayakan uang agar bisa mendapatkan passive income.
# 4 CARILAH EMAS YANG TERSEMBUNYI
Orang cerdas secara finansial, mampu melihat apa yang tidak mampu di lihat orang awam.di mata awam, seeokor ayam betina adalah binatang berkaki dua kalau dipanggang akan menjadi makanan lezat. namun bagi seorang yang cerdas secara finansial, seekor ayam betina itu tiga tahun ke depan akan menjadi akan menjadi ratusan ekor ayam.
Lihatlah keseliling. Cobalah memainkan imajinasi anda. Bayangkan jika lahan rawa-rawa itu disulap menjadi menjadi pemukiman real estat, pusat perbelanjaan atau apartemen mewah.tentu harga tanahnya akan berlipat ganda luar biasa.
Banyak pemain bisnis sektor propersi yang mencari emas tersembunyi. Mereka mencari lahanyng tidak ada nilainya bagi orang lain, kemudian di sulap menjadi emas. Mereka menciptakan lingkungan dan menjualnya dengan mudah. Yang mereka jual sebetulnya adalah gagasan,bukan rumah atau taman.
Keuntungannya jelas luar biasa.namun,mereka sangat sadar bahwa mereka sangat sadar bahwa keuntungan diperoleh pada saat membeli,bukan pada saat menjual.ini berarti,mereka tahu persis apa yang harus mereka lakukan, pada saat melakukan pada saat melakukan dealing pembelian awal.
Segala yang berharga letaknya tersembunyi. Kita harus menggali gunung untuk mendapatkan sebungkah emas.kita harus menyelam kedasar laut untuk mendapatkan mutiara.emas tidak tampak di atas permukaan tanah,begitu pula mutiara tidak kelihatan diatas permukaan laut.
Emas yang tersembunyi adalah kiasan dari peluang-peluang bisnis yang bisa anda garap. Mungkin itu tidak berharga bagi orang kebanyakan,namun jika anda menyentuhnya,ia bisa menjadi mesin uang. Kebanyakan orang tidak menyadarinya,jadi peluang anda semakin terbuka lebar.
Bisnis barang rongsokan dan kertas bekas misalnya, adalah jenis bisnis yang yang tidak menarik bagi kebanyakan orang. Sebab citranya buruk: kotor, ribet, dan mirip sampah. Lingkungan kerjanya juga tidak sehat.
Namun, gambaran itu menipu.persis kesan yang muncul ketika kita melihat padang pasir gersang yang terhampar luas. Padahal, dibalik gurun yang menyilaukan mata itu terdapat sumber minyakmirialan barel.
Jadi jangan tertipu penampilan atau gambaran permukaan. Mungkin kita tidak menyangka kalau seorang penjual pisang goreng biisa mencapai omset penjualan Rp 5 juta per hari. Seorang penjual siomay mampu meraup mendapatan bersih yang jauh besar dari pada gaji seorang manejer yang berpenampilan rapi yang kemana-mana naik mobil mewah.
# 5 MEMILIKI DAYA UNGKIT
Kalau sudah menemukan gunung yang akan digali dandicari bungkahan-bungkahan emasnya, kini waktunya merancang alat pengungkit. Yang membedakan orang kaya dengan kelas menengah serta orang orang miskin adalah kepemilikan daya ungkit.
Daya ungkit adalah sesuatu yang membuat asset anda akan tumbuh berlipat ganda mengikutideret waktu daya ungkit muncul dari system yang diciptakan yang sedemikian rupa, sehingga tidak lagi bergantung pada orangtertentu dengan daya ungkit, kita bias memindahkan sebongkah batu besar yang tak mungkin kita angkat.
Seorang penjual baksomaksimal memcapai omset Rp 1 juta sehari. Ia ingin melipatgandakan uangnya menjadi Rp 20 juta. Bagaimana caranya? Ya, membuka cabang, dengan 20 cabang, ia mencapai omset yang ditargetkan. Tentu saja untuk membuka cabang ia harus melatih karyawan dan setafnya, menstandarisasi resep, dan membuat tampilan outlet dengan cirri khas tertentu. Takkalah penting, ia harusmemilih lokasi-lokasi yang tepat agartarget penjualan tercapai.
Namun ternyata sipenjual bakso tak puas dengan omset 20 juta sehari, ia ingin Rp 100 juta sehari. Bagaimanacaranya setelah berkonsultasi kirikanan. Ia pun membuat system waralaba untuk produknya ia merancangstrategi promosi untuk menaikkan brand produknya juga agar para investor tertarik membeli lisensi miliknya. Dengan system waralaba, ia tidak kesulitan mencapai target yang diingankannya.
# 6 BIARKAN YANG BEKERJA
Kalau sistem sudah bekerja dengan baik, kini tiba waktunya beternak uang. Yang bekerja kini bukan orangnya,tetapi uangnya. Orangnyaboleh beristirahat, mengerjakan appun yang menjadi hobbinya, atau mencari ide-ide baruuntuk menambah bidangbisnis yang lain guna memperkuat jaringan usahanya. Tai prinsipnya, uang hasil jernih lelah selamanya, sudah waktunya jadi aset utama yang memberikan uanga tunai secara rutin.
Caranya? Sebarkan uang ersebut ke berbagai instrumen investasi. Sebarkan menurut skala resiko yang diinginkan,guna menghindari total loss. Kalau uangnya cukup banyak, pilihan yang tersedia semakin beragam. Lembaaga yanmg konservatif pun,seperti bankpastiakan tergiur. Mereka akan menawarkan suku bunga khusus seandainya pemilik uang menempatkan dananya dibank tersebut.
Deposito dan oblikasi pemerintah adalah alternatif investasi yang diyakini berisikominimal. Kemudian ada obligasi swasta dan saham, yang resikonya lebih tinggi.tapi tentu saja, kalau resikonya tinggi,peluang profitnya juga mesti tinggi. Penempatan uang tunai dibank pengkreditan lembaga non bank, mungkin mau memberi bunga yang legih tinggi dibandingkan bank umumtapi resikonya juga lebih tinggi.bermain valuta asing juga beresiko tinggi, walaupun anda berpeluanganda mendapatkan keuntunganbesardan cepat jadi antara resiko dan tingkat keuntungan selalu berbanding lurus. Disini yang berperan adalah kalkulasi anda,dan juga nyali.
Bidang properti adalah alternatif invesasi yang selama ini menjadi primadona. Membeli apartemen, rumah real estat, atautanah dilokasi yang strategis, biasanya akan membeerikan keuntungan yang lumayan. Namun lokasinya harus stategis.jauh lebih mudah menjual aset mahal dilokasi yang stategis dari pada aset murah dilokasi yang kurang berkambang.
Dibandingkan deposito, saham dan valas,properti lebih lambat diuangkan. Jadi lebih bersifattidak likuid.namun ada keuntungan gandayang bisa anda peroleh.yang pertama adalah pendapatan sewa properti, yang kedua adalah ekuity yang pastiakan anda dapatkan seiring naiknya harga properti. Properti adalah satu-satunya aset yang nilainya tidak pernah turun.
Namun sektor propertijuga memiliki siklus pasng surut sendiri. Dalam 3-5 tahun sekali, biasanya terjadi stagnasi pasar. Kondisi seperti ini terjadi oada saat kondisi ekonomi semakin melambat,suku bunga merangkak naik inflasi semakin meningkat, saatitu perusahaan-perusahaan propertisulitmenjual produknya. Sebaliknya. Pasar skunder sangat ramai banyakorang menjual rumahnya mungkin karena butuh uang tunai.
Pasangmata dan telinga, hingga anda tahu persis kapan saat-saat seperti itu terjadi.itulah waktu tepat untukmem bali karena harga biasanya dipatok diawah harga biasanya.kita memperoleh keuntungaan saat membelibukan pada saatmenjualnya
#7 CIPTAKAN ASET YANG TIDAK BISA HILANG
Kunci menuju kebebasan finansial adalah bagaimana menciptakan aset yang bisa memberrikan arus kas fositif. Namun, aset dalam pengertian fisik bisa saja setiap saat hilang. Entah dicuri orang,dirampok,atau hilang nilainya nilainya karena sudah lagi tidak produktif .
Karena itu, perlu bagi kita untuk menciptakan aset yang tidak bisa dicuri, hilang atau dirampok. Yaitu cara berpikir dan bertindak. Boleh saja anda bangkrut total, terkena musibah hingga seluruh milik anda rata dengan tanah. Namun jika anda masih mempertahankan cara berpikir dan cara bertindak cerdas secara finansial, maka semua yang hilang itu bisa kembali.
Cara berpikir adalah yang terpnting. Sebab cara berpikir mimpengaruhi cara bertindak. Cara ber pikir mempengaruhi sikap yang anda ambil mengenai persoalan apapun. Cara berpikir akan menyelamatkan akan perubahan yang cepat dewasa ini.
# 8 PAHAMI TANDA-TANDA MAKRO PREKONOMIAN
Dunia bisnis adalah bagian tak terpisahkan dari sistem perekonomi secara umum. Jadi, sangat penting untuk untuk tanda-tanda makro perekonomian.sebab dari sana, akan muncul berbagai peluang yang dapat dimamfaatkan, serta potensi-potensi hambatan yang perlu diantisipasi sejak dini.
Mulailah mengamati apa yang terjadi dengan perekonomiaan makro kita. Indikator-indikator yang harus diamati setiap saat adalah: tingkat pertumbuhan ekonomi, valas, laju inflasi,suku bunga perbankan,indek saham, dan tngkat pertumbuhan.
Pertumbbuhan ekonomi yang tinggi membuka peluang banyak bidang. Aplagibila tingkat sukku bunga cukup rendah, sehingga uang tunai mengalir ke setiap bidang bisnis, masyarakat relatif lebih gampang mengeluarkan uangnya. Indek saham semakin meningkat yang menandai dunia bisnis memasuki masa booming. Inilah saatnya berinvestasi pada saham atau bisnis sektor riil secara umum.
Namun jika itu diiringi oleh laju inflasi yang relatif tinggi, maka brsip-siaplah memasuki oeriode suram. Inflasi tinggi akan diikuti oleh tingginya suku bunga dan melemahnya nilai rupiah. Uang akan tersedot dari peredaran,sehingga jualan apapun menjadi lebih sulit.iniah saatnya menempatkan uang tunai dalam bentuk deposito atau valuta asing.atau waktunyamembeli properti yang nilainya telah mengaalami koreksi.
Pada prinsipnya perekonomian ibarat ayuanan pendulum antara pertumbuhan dan sagflasi, antara inflasi dengan tingka suku bunga, dan antara sektor riil dan sektor moniter. Jika anda mampu menemukan pola ayunan pendulumtersebut,maka sangat mudah bagi anda untuk menempatkan aset pada bidang-bidang yang keuntungannya maksimal.
Semua kebijakan pemerintah, dari kenaikan gaji pegawai hingga naiknya harga BBM akan menimbulkan dampak bagi bisnis.vermatilah bagaimana pemerintah merumuskan kebijakan –kebjakannya serta kebijakan apa yang akan diambil pada masa akan datang .dengan mencermati tren kebijakan pemerintah, beraarti anda akan lebih siapmengantisipasi peristiwa apapun yang akan terjadi dengan perekonomian dan bisnis dimasa depan.
First Think First:
Posisikan Diri dalam Cashflow Quadran
First think first untuk menyerap intisari kecerdasan finansial adalah memposisikan diri anda dalam cashflow quadran ala kiyosaki. Berarti anda harus memilih peransebagai karyawan atau employee( kuadran E ), profesional ( kuadran S ), business owner ( kuadran B ), atau investor ( kuadran I ).
Ingat anda tidakharus memilih salah satu kuadran. Anda boleh memilih dari satu peran dalam lebih dari suatu kuadran. Tergantung pada potensi yang anda miliki dan “nyali” untuk mlakukannya.
Kalau enggan meninggalkan meninggalkan pekerjaan anda,berarti anda tidak ingin pergi dari kuadra E. apakah ini buruk? Tidak juga. Anda bisa etap saja berperan sambil employee sambil anda memainkan uang anda berperan sebagai investor dikuadran I, atau membuka bisnis sendiri berperan dikuadran B, apakah bisa berhasil? Tergantung pada bagaimana anda mengalokasikan waktu, sumberdaya, dan perhatian atau konsentrasi.
Mungkin saat ini anda belum berniat untuk berpindah kuadran, atau melakukan ekvansi ke kuadranlain. Belum ada modal adalah alasan yang paling klasik. Namun itu bukan berarti anda tidak melakukannya.rencanakan dengan pasti, kapan anda akan berpindah kuadran atau merambah ke kuadran lain. Tampa perencanaan yang pasti, niat hanya tinggalsekadar niat yang tak pernah dirialisasikan, jadi harus punya target, padatahun berapa anda memiliki bisnis sendiri, dibidang apa, dan bagaimana anda mengatur waktu antara tetap bekerja sambilmengellola bisnis sendiri.
Setelah itu tentukan cara yang paling realistis untuk memcapa target. Jika modal adalah hambatan utama, maka mulailah menyisihkan pendapatan sedikit demi sedikit. Jika skilll dan pengetahuan masih menjadi kendala, maka berusahalah dengan keras untuk memahami bidang bisnis yang akan terjuni, jika jurang cukup pe-de untuk tampil sebagai singgle fighter, maka mulailah pasang mata dantelinga untuk mendapat partner yang tepat.
Intinya, anda harus memahami posisi dari anda sekarang dalam posisi cashflow kuadran kiyosaki. Kemudiaan , tentukan bagaimana posisis anda dimasa depan dalam kuadran yang sama.
Setelah itu, baru pikirkan strategi manapun langkah-langkah tyang realistis, berdasarkan delapan poin intisari kecerdasan finansial seperti diuraikan di bagian sebelumnya.
Banyak orang menganggap sukses dalam hidup dengan kerja keras, nasib baik, keberuntungan,keadaan, kekayaaan yang mereka tidak miliki, bantuan dari luar, koneksi atau pengorbanan-pengornbanan basar yang tak tetanggungkan. Mereka tidak tahu bahwa sukses tidak tergantung padakondisi ataau keadaan apapun untuk meraih sukses, kita harus mempersiapkan diri untuk sukses.pertama, harus ada kemauan untuk sukses, lalu kita harus melakukan hal-hal yang diperlukan untuk membantu kita mencapainya.
Sukses tidak akan datang dari menghabiskan semua penghasilan untuk makan dan minum, atau berpesta sampai larut malam. Sukses lahir dari usaha untuk membantu diri sendirimengembangkan mental, pikiran, jiwa dan raga.jika kita ingin sukses kita harus mempersiapkan diri untuk menerimanya. Persiapkan ini secara logis terdiri dari memperbaiki dari lewat pengetahuan self help yang harus kita dapatkan sendiri, untuk kemudian diterapkan dalam langkah-langkah nyata.
Kita tidak membuanga waktu dan uang-uang kita, tetapi kita belajar untuk membuatnya bermamfaat bagi kita. Untuk menguasai pengetahuan-pengetahuan praktis yanng jika diterapkan dengan tepat, akan mendatangkan kekuatan.sisihkan sebagian dari penghasilan anda,semakain banyak yang anda tabung, andasemakin dekat menjadi orang kaya.
Tidak ada keheidupanyang tak bisadiperkayalewatmenolong diri sendiri. Tak ada kehidupan yang takprodukif, lewat menolong diri sendiri. Tak ada hidup yang takmeraih sukses lewat menolong diri sendiri.hidup anda akan dierkaya sampai takterhitung harganya, lewat usaha yang rajindan terus-menerus untuk meninggikan nilai-nilai anda.
Energi Sukses Ada di Dalam Diri Sendiri
Ada dua jenis orang yang gagal. Yanag pertama, mereka yanga berbuat tapi tak pernah berpikir. Yang kedua, yang berpikir tak pernah berbuat.
Menjalani hidup tampa menggunakan kemampuan kit unuk berfikir sama dengan membidik tanpa sasaran.sebaliknya, berpikir saja tanpa ada perbuatan konkrit,jugag tidak memberi mamfaat apapun. Jadi perlu ada keseimbangan antara pemikiran dan perbuatan.
Dalamkaitannya dengan kecerdasan finansial, kita perluterus menerus mengasahnya dengan perbuatan-perbbuatan nyata. Ada begitu banyak orang yang tahu untuk menjadi kaya,tetapi mereka tidaak mempraktikkannya, sehingga seumur hidup mereka tetap saja miskin.ironi sepert ini haruskita hindari.mereka gagal menjadi kayakarena ketakutan menghadapi resiko.mereka tidak pernah menemukan persepsi yang tepat tentang resiko.
MENGUBAH PERSEPSI MENGENAI RESIKO
Sesungguhnya apapun yang kitalakukan memiliki resiko. Berjalan-jalanke pantai, pergi naik bis atau taksi,naik pesawa terbang, bahkan tidur dirumah pun,semuanya memiliki resiko. Kita bisa nyaman melakukanya setiap hari hanya karena kita tidak perlu terlalu memfokuskan fikiran pada resiko-resiko tersebut.
Berikut ini daftar resiko yang mucul dan tindakan kita sehari-hari:
Tertawa berisiko tampak bodoh
Menangis berisiko tampak sentimental
Mengulurkan tangan berisiko keterlibatan
Mengekpos perasaan berisiko mengekpos diri sejati
Mensintai beresiko tidak dicintai
Hidup berisiko mati
Mengharap berisiko putus asa
Mencoba beresiko gagal
Tapi resiko tetap harus diambil karena bencana terbesar dalam hidup ini adalah tidak berisiko apa-apa. Apapun ada resikonya. Hanya saja kalau menyangkut uang, kita sering bersifat sangat konservatif atau defensif. Kalau ada kerja bakti, sebagian besar diantara kita lebih memilih menyumbang tenaga, kita dihargai tidak lebih dari upah pekerja kasar.
Orang yang tak pernah mengambil resiko, tak pernah melakukan apa-aapa, tak punya apa-apa. Lebih parah lagi,mereka bukan apa-apa. Mereka mungkin terhindar dari penderitaan dan kesusahan, tapi merekatak pernah belajar, merasakan, berubah, berkembang, mencintai, bahkan tak pernah hidup.
Mereka terbelenggu sikap—sikap mereka,mereka adalah budak, karena mereka mengorbankan kebebasan mereka, merekalahyang sesungguhnya terpenjara rasa keterkaitanyanag dalam terhadap uang, yang akhirnya terbelenggudiri sendiri.
Hanya orang yang mengambil resiko yang bisa bebas. Baik bebas secara finansial maupun beabs dalam arti sesungguhnya.cobalah berani ambl resiko dalamhal uang. Tentu saja, mesti ada perhitungan yang cermat. Batasilah resiko yang anda ambil.
KETEKUNAN DAN KETABAHAN ADALAH
FAKTOR YANG PALING MENDASAR UNTUK SUKSES
Pemenang tak pernaherhenti dan yang berhenti tak akan menang (pepatah lama)
Faktor paling mendasar untuk sukses adalah ketekunan suatu kebulatan tekad untuktidak membiarkan energy dan semangat runtuh karena keputusan yang sesekali pasti akan dirasakan. Orang-orang yang kurang berbakat tetapi tekun, akan lebih kaya dibanding mereka yang berbakat besar tapi tidak tekun, yang berhebti seebelum memulai.
Cobaan justru dapat dijadikan titik balikkkehidupan kita.seorang guru biologi menerangkan kepada murid tentang cara ulat bulu berubah menjadi kupu-kupu. Ia berkata, dalam berapajam si kupu-kupu akan berjuang keluar dari kokon.iamelarang murid-murid memberikan bantuan kepada kupu-kupu tersebut.sesudah itu, guru tersebut meninggalkan kelas seorang murid yang merasa kasihan, membantu salah satu kupu-kupu sehingga tak perlu berjuang lagi.sesaat sesudah keluar, kupu-kupu itu mati.ketika guru itu kembali,murid-murid brcerita tentang apa yang terjadi. Pak guru lalu menjelaskan bahwa hokum alamsudah mengatur,perjuangan kupu-kupu keluardari kokon sebenarnyamembantu kupu-kupu mengembangkan dan menguatkan sayapnya. Ang murid yangkasihan itu memang berniat membantu kupu-kupu terssebut, namun dengan bertindak seperti itu ia justru membunuhnya.
MENJADI ORANG BERKARAKTER KUAT
Disekeiling kita banyak pria dan wanita ber kemampuan tinggi yang gagal, karena kekurangan stamina. Mereka mempunyai [pikiran setengah-setengah, mempunyai kemauan seengah-setengah,dan mengerjakan suatu cara setengah-setengah. Mereka tidak cukup keberanian untuk berdiri tegak, dan menyerah kepada godaan.
Orang berkarakterkuat adalah orang-orang yang walaupun digoda, mempunyai kekuatan untuk menolaknya. Mereka mempunyai stamina untuk mengendalikan nafsu. Kita memdpatkan kekuatan ketika menolak godaan dan mengendalikan nafsu kita ketimbang menyerah kepadanya.
Ditengah persaingan yang menghancurkan moral, kita makin sulit menemukan orang yang berrkarakter kuat, orang yang mempunyaistamina sejati,yang mempunyai keberanian moral, yang berani berdiri tegak diatas segala bentuk godaan dan perbuatan yang salah.
DO IT NOW!
Anda harus menebar benih masa depan yang lebih baik dengan mengerjakan segala sesuatu sekarang juga. Kita semua pernah menunda mengerjakan sesuatu dalam hidup ini.sesudah itu, biasanya kita lalu menyesal karena sementara harus menyelesaikan pekerjaan yang tertunda, ada tugas baru yang mesti diselesaikan.yang membuatsituasi semakin rumitdan menegangkan. Penundaan akhirnyaakan membuat anda ssemakin menyesal bahwahidup berlalu begitu saja didepan mata,sebelum anda melakukan yang direncanakan.
Ada yang bersembunyi dibalik alasan hebat:” saya sedang menganalisis,sedang melakukan survey,atau sedang mengonsultasikan dengan para pakar”. Tapidua tahun kemudian,ia masih menganalisis survey dan konsultasi.ia tak prnah melakukan action yang nyata.
Adapula yang bilang menunggu waktuyang tepat. Tahunperekonomian lesu,jadi yang paling tepat adalah memulainya tahun depan.kenyataannya?sampai tiga tahun,ia tidak merealisasikannya. Waktu yang tepat itu tak kunjung tiba. Iamenyesal ketika peluang itu sudah disambar orang lain.
Kita hanya punyasatu kali giliran dalam permainan yang disebut hidup. Pertanyaannya begitu tinggi. Kita hanya punyawaktu untuk saat ini. Mamfaatkan waktu ini dengan sebaik-baiknya dan jalani hidup ini sampai sepenuh-penuhnya, secara otomatis kita telah menaburkan benih masa depan yang lebih baik.
Kecerdasan finansial membutuhkan langkah nyata. Kalau andatidak bisa segera membuktikannya,berarti anda tidak cerdas secara finansial.kalau anda selalu menunda untuk menjadi kaya, maka anda tidak cerdas secara finansial, sebab anda telah mengorbankan waktu.
Semua pemenang pasti pernah ingin menunda.tapi mereka tak pernah mau melakukannya. Dankarena itulah, mereka sukses.
Minggu, 28 Maret 2010
Rabu, 17 Maret 2010
3 TIPE KARYAWAN
Menjadi karyawan suatu perusahaan besar menjadi prestise tersendiri bagi siapapun.Apalagi jika Anda bekerja di sebuah perusahaan besar dan jika perusahaan itu memiliki pekerjaan yang menantang dan menarik.Tidaklah mengherankan jika pada sebuah hasil penelitian menunjukkan bahwa kerja yang menantang dan menarik merupakan karakteristik penting yang dicari pemburu kerja.
Tipe 1 : Jika Anda Ada Maka Ada Masalah
Kedatangan Anda tidak diharapkan!
Maksudnya adalah kehadiran Anda sebagai karyawan dalam sebuah perusahaan ternyata menjadi masalah,baik bagi rekan kerja Anda ataupun bagi perusahaan dan Anda akan dicap sebagai karyawan yang negative.Ada beberapa faktor yang menyebabkan Anda dicap sebagai karyawan negative.
a. SI PENINDAS
Contoh : Heran aku sama dia,kenapa dia tidak pernah bisa melepaskan arogansinya dalam berhubungan dengan orang lain,secara dia sudah dewasa gitu.
Amelia,sekretaris
Karyawan yang memiliki tipe ini biasanya mempunyai hobi “menindas” teman sekerjanya.Bagaimana tips agar Anda melepaskan diri dari cap penindas?
1. Lepaskan diri Anda dari arogansi
2. Mulailah untuk menyelesaikan pekerjaan Anda.Jika Anda butuh bantuan,bisa me-
minta tolong bukan memerintah.
3. Mulai bergaul dengan positif dan lebih ramah.
4. Jika ada yang terlihat masih kesal pada Anda,dekati dan meminta maaflah.
b. SI DETAIL
Karyawan ini suka terlalu berlebihan dalam memperhatikan segala sesuatu yang sifatnya detail,sehingga segala sesuatu yang sifatnya utama kadang-kadang bisa terlewat begitu saja.Kedetilan Anda itu menyebabkan ketidaknyamanan rekan kerja Anda,karena akhirnya rekan kerja Andalah yang harus menyelesaikan pekerjaan Anda.
Tips agar Anda tidak menjadi Si pendetail yang berlebihan:
1. Pahami bahwa tidak ada pekerjaan yang bisa sempurna 100%.
2. Semakin Anda sering mengecek pekerjaan rekan Anda,semakin menambah beban
pekerjaan Anda.
3. Bersikaplah bahwa,setiap orang pasti punya kekurangan dalam pekerjaannya.
4. Mulailah,berpikir lebih fleksibel
c. SI PERFEKSIONIS
Terlalu perfectionist akan membuat Anda stress sendiri
Contoh:Aku merasa pekerjaan tak kunjung selesai.Yang ini salah,yang itu salah.Terus yang bener yang mana dong?Stress deh aku.
Hana,Public Relations
Karyawan yang memiliki tipe ini menginginkan segala sesuatunya sempurna,jika tidak maka dia akan uring-uringan.Sebenarnya bagus menjadi karyawan yang sempurna,namun jika sangat-sangat sempurna sekali bisa-bisa kehadiran Anda mengganggu teman kerja yang lainnya dan standar kerja Anda biasanya sangat tidak realistis.
Agar Anda terbebas dari sikap perfeksionis:
1. Mulailah mengukur kemampuan Anda.
2. Mintalah orang untuk mengukur perubahan Anda.
3. Sadarkah Anda bahwa sikap Anda justru membuat Anda stress?Karena itu lepaskan
4. Jika Anda mulai bersikap perfectionist,tarik nafas panjang dan bersikaplah tenang.
d. SI GUNUNG ES
Karyawan yang memiliki sifat seperti es,keras pada pendirian dan cepat emosian dan akan merasa kesal jika dia menyadari adanya perubahan sekecil apapun.Apalagi karyawan yang memiliki tipe ini memang tak suka akan perubahan,apalagi jika dianggap perubahan itu bakal mengancam posisi Anda.”Saya lebih suka seperti dulu,”begitu yang akan Anda ucapkan.
Agar Anda tidak terus menjadi si gunung es:
1. Rubahlah pola berpikir Anda untuk bisa menerima pendapat orang lain.
2. Mintalah masukan dari rekan Anda mengenai sikap Anda.
3. Berdiskusilah dengan atasan Anda untuk menjaga sebuah perubahan.
e. SI PERAJUK
Karyawan jenis ini biasanya tak jarang menolak tugas yang diberikan kepadanya,jika merasa tugas itu bukan bagian dari tugasnya.
Agar Anda tidak menjadi si perajuk:
1. Asah terus skill Anda.
2. Mulailah berbagi tugas dengan rekan Anda.
3. Jika Anda suka meminta bantuan kepada orang lain,kenapa Anda tidak mau mem-
Bantu jika mereka meminta bantuan?
4. Berteman baiklah dengan banyak orang sehingga Anda senantiasa mau membantu
mereka.
f. SI PENYEBAR GOSIP
Karyawan yang memiliki tipe penggosip ini,akan merasa menjadi orang penting saat cerita yang disampaikan dan dibesar-besarkan membuat orang-orang di sekitarnya bereaksi dan ternyata itulah menjadi kepuasan bagi dirinya.Jangan terpancing oleh cerita yang ia sampaikan,apalagi jika menyangkut hal-hal yang berbau tempat Anda bekerja,jangan-jangan nanti Anda pun bisa dicap negatif oleh perusahaan.
Demi gossip Anda rela merusak karir Anda?
Agar Anda tidak menjadi penggosip:
1. Ketika ada kabar burung jangan langsung disampaikan ke yang lain.
2. Hindari berkumpul terlalu sering dengan rekan kerja Anda.
3. Jika Anda akan bergosip tahan dulu.Tanya pada diri Anda sendiri,bagaimana jika
Anda yang digosipkan?
g. SI PESIMIS
Anda merasa tidak ada peluang bagi Anda untuk maju!
Banyak orang yang memiliki tipe seperti ini.Apalagi jika kantor dan pekerjaan yang Anda lakukan sudah tidak nyaman lagi.Apapun yang dikerjakan tidak membuat Anda memiliki semangat untuk melakukan perubahan.Anda pun akan sering mengucapkan,”Wah,kayaknya saya tidak sanggup.”
Agar Si Pesimis menjadi Si Optimis:
1. Yakinkan bahwa Anda punya potensi lebih seperti yang lainnya.
2. Mulailah berniat untuk mengejar masa depan Anda dengan semangat.
3. Catat segala sesuatu yang Anda ingingkan dan capai satu persatu.
4. Berikan penghargaan ketka Anda bisa mencapai sesuatu.
5. Asah terus skill Anda agar Anda bisa lebih percaya diri.
h. SI TAK PUNYA KOMITMEN
Karyawan tipe ini tidak pernah melakukan pekerjaan dengan serius,sehingga membuat pekerjaan teman sekerja menjadi jauh lebih sulit.Baginya,kerja menempati prioritas nomor sekian,bukan sesuatu yang sangat penting.Mereka tak menganggap penting suatu tugas.Mungkin ucapan favorit mereka adalah,”Ah,Pekerjaan jangan sampai mengganggu hobi atau urusan pribadi,kan kerjaan bisa menunggu.”
Agar Anda tidak dicap tak punya komitmen:
1. Mulailah mendata apa saja yang sudah Anda ingin jalankan.
2. Sekuat tenaga mulailah meluruskan niat Anda untuk melaksanakan komitmen yang
harus dijalankan.
3. Minta dukungan rekan untuk selalu mengingatkan Anda.
i. SI TUKANG JEGAL
Misi utama Si Tukang Jegal adalah untuk tidak setuju dengan pendapat dari siapapun.Saling menjatuhkan sesama rekan kerja pun akan terjadi.Biasanya dia akan mengucapkan kata,”Ah,usulannya tidak oke.”
Agar Anda berhenti menjadi tukang jegal:
1. Mulailah berempati pada rekan kerja Anda.
2. Pahamilah bahwa karir Anda tidak akan berjalan mulus dengan cara yang kotor.
3. Semakin Anda menjatuhkan rekan Anda,sebetulnya semakin Anda menjatuhkan
karir Anda.
j. SI BOCAH
Tingkahnya seperti anak-anak.Ngambek,menarik diri dan akhirnya menangis.Sehingga kalimat,”Tak seorang pun menyukai saya,”,akan terucap dari bibirnya.
Agar Anda tak selalu jadi Si Bocah:
1. Mulailah dukungan dari rekan Anda untuk memperbaiki sikap Anda.
3. Jika Anda kesal,tarik nafas menata hidup Anda.
2. Mintalah panjang dan segera melihat ke luar jendela.
4. Jika Anda akan marah,katakan dalam hati,”Pasti tidak ada yang menyukai saya jika
saya begini terus.”
k. SI RELA BERKOBAN
Ia akan mengerjakan tugas apapun yang disuruh oleh atasannya.Tak jarang Anda pun akan mengeluh,meski mungkin pada diri Anda sendiri,tentang beban kerja yang begitu menumpuk,rekan kerja yang tak mau bekerjasama atau juga persoalan dengan atasan.Si Rela Berkorban ini biasanya memiliki kehidupan pribadi yang kurang menyenangkan dan mencari kompensasi dengan bekerja keras.Biasanya ia akan mengeluh.”Saya sudah berkorban untuk perusahaan ini,yapi apa sih yang dikasih perusahaan untuk saya.”
Agar tak perlu menjadi si rela berkorban:
1. Mulailah mengatakan tidak pada hal-hal yang tidak penting.
2. Prioritaskan pekerjaan Anda bukan pekerjaan orang lain.
3. Mulailah bekerja dan membantu tanpa pamrih.
4. Yakini bahwa sekecil apapun bantuan yang Anda berikan pada siapapun membuat
skill Anda bertambah.
l. SI GAMANG
Ia sangat gampang jengkel pada kelemahan yang ia miliki,yang biasanya kemudian akan merembet keluar.Yang sering ia katakan adalah,”Duh,kok aku bodoh sekali sih!” Pangkal persoalannya terletak pada persepsinya pada dirinya sendiri.
Agar Anda tidak jadi si gamang:
1. Terus update pengetahuan Anda.
2. Jika Anda mulai jengkel dengan diri Anda,lihat kembali kelebihan Anda.
3. Daripada Anda mengomel pada orang,lebih baik Anda menulis omelan Anda.
m. SI PELEMPAR KESALAHAN
Karyawan tipe ini tak pernah bisa menerima tanggung jawab atau kesalahan .Dia lebih senang menimpakannya pada orang lain.
Agar Anda tidak jadi si pelempar kesalahan:
1. Tentu Anda tidak ingin dijadikan kambing hitam bukan?
2. Apakah Anda senang melihat orang lain berada dalam kesulitan? Bagaimana jika
Anda berada di posisi itu?
n. SI SENSITIF
Sedikit saja ucapan atau tindakan yang Anda lakukan terhadapnya salah,sudah cukup untuk merontokkan hatinya.
Agar Anda tidak jadi si sensitif:
1. Jika Anda ingin menangis,jangan tunjukkan di hadapan publik.
2. Jika Anda kecewa pada salah satu rekan,Anda bisa mengatakannya secara langsung
Tipe 2 : Adanya Anda Tidak Memberikan pengaruh Apapun
Kehadiran Anda sebagai karyawan sebenarnya sangat menyenangkan,tetapi ketidak hadiran Anda tidak terasa kehilangan.Mungkin sebenarnya Anda memiliki prestasi dan etos kerja yang baik,memiliki kepribadian yang menyenangkan,hanya saja ketidak hadiran Anda membuat lingkungan kerja Anda merasa tidak kehilangan diri Anda karena kenangan yang menyenangkan kurang mendalam.
Atau bisa jadi kehadiran Anda tidak berpengaruh karena Anda benar-benar karyawan yang tidak bermanfaat bagi perusahaan dan rekan kerja Anda,Anda tidak mempunyai motivasi,asal-asalan saja,asal kerja,asal ada,tidak memikirkan kualitas,prestasi,kemajuan,perbaikan dan hal produktif lainnya.Sehingga kehidupannya pun tidak menarik,datar-datar saja.
Tipe 3 : Adanya Anda Memberi Kontribusi Positif
Karyawan seperti ini yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan,karyawan yang dapat memberi kontribusi positif bagi perusahaan dan bagi sebagian orang karyawan seperti ini adalah wajib hukumnya untuk berada di sebuah perusahaan.Keberadaannya sangat disukai.dibutuhkan,harus ada sehingga ketiadaannya sangat dirasakan kehilangan.
Tutur katanya yang sopan tak pernah melukai siapapun yang mendengarnya,bahkan pembicaraannya sangat bijak,menjadi penyejuk bagi hati yang gersang,penuntun bagi yang tersesat,perintahnya tak dirasakan sebagai suruhan,orang merasa terhormat dan bahagia untuk memenuhi harapannya tanpa rasa tertekan.Selain itu,dia juga sering memberikan sumbangan ide-ide yang fresh bagi kemajuan perusahaan tempat dia bekerja.
Sumber : Menjadi KAryawan dalam empat minggu, penulis : rizal rickieno
Posted by : Syafrizal Helmi
Tipe 1 : Jika Anda Ada Maka Ada Masalah
Kedatangan Anda tidak diharapkan!
Maksudnya adalah kehadiran Anda sebagai karyawan dalam sebuah perusahaan ternyata menjadi masalah,baik bagi rekan kerja Anda ataupun bagi perusahaan dan Anda akan dicap sebagai karyawan yang negative.Ada beberapa faktor yang menyebabkan Anda dicap sebagai karyawan negative.
a. SI PENINDAS
Contoh : Heran aku sama dia,kenapa dia tidak pernah bisa melepaskan arogansinya dalam berhubungan dengan orang lain,secara dia sudah dewasa gitu.
Amelia,sekretaris
Karyawan yang memiliki tipe ini biasanya mempunyai hobi “menindas” teman sekerjanya.Bagaimana tips agar Anda melepaskan diri dari cap penindas?
1. Lepaskan diri Anda dari arogansi
2. Mulailah untuk menyelesaikan pekerjaan Anda.Jika Anda butuh bantuan,bisa me-
minta tolong bukan memerintah.
3. Mulai bergaul dengan positif dan lebih ramah.
4. Jika ada yang terlihat masih kesal pada Anda,dekati dan meminta maaflah.
b. SI DETAIL
Karyawan ini suka terlalu berlebihan dalam memperhatikan segala sesuatu yang sifatnya detail,sehingga segala sesuatu yang sifatnya utama kadang-kadang bisa terlewat begitu saja.Kedetilan Anda itu menyebabkan ketidaknyamanan rekan kerja Anda,karena akhirnya rekan kerja Andalah yang harus menyelesaikan pekerjaan Anda.
Tips agar Anda tidak menjadi Si pendetail yang berlebihan:
1. Pahami bahwa tidak ada pekerjaan yang bisa sempurna 100%.
2. Semakin Anda sering mengecek pekerjaan rekan Anda,semakin menambah beban
pekerjaan Anda.
3. Bersikaplah bahwa,setiap orang pasti punya kekurangan dalam pekerjaannya.
4. Mulailah,berpikir lebih fleksibel
c. SI PERFEKSIONIS
Terlalu perfectionist akan membuat Anda stress sendiri
Contoh:Aku merasa pekerjaan tak kunjung selesai.Yang ini salah,yang itu salah.Terus yang bener yang mana dong?Stress deh aku.
Hana,Public Relations
Karyawan yang memiliki tipe ini menginginkan segala sesuatunya sempurna,jika tidak maka dia akan uring-uringan.Sebenarnya bagus menjadi karyawan yang sempurna,namun jika sangat-sangat sempurna sekali bisa-bisa kehadiran Anda mengganggu teman kerja yang lainnya dan standar kerja Anda biasanya sangat tidak realistis.
Agar Anda terbebas dari sikap perfeksionis:
1. Mulailah mengukur kemampuan Anda.
2. Mintalah orang untuk mengukur perubahan Anda.
3. Sadarkah Anda bahwa sikap Anda justru membuat Anda stress?Karena itu lepaskan
4. Jika Anda mulai bersikap perfectionist,tarik nafas panjang dan bersikaplah tenang.
d. SI GUNUNG ES
Karyawan yang memiliki sifat seperti es,keras pada pendirian dan cepat emosian dan akan merasa kesal jika dia menyadari adanya perubahan sekecil apapun.Apalagi karyawan yang memiliki tipe ini memang tak suka akan perubahan,apalagi jika dianggap perubahan itu bakal mengancam posisi Anda.”Saya lebih suka seperti dulu,”begitu yang akan Anda ucapkan.
Agar Anda tidak terus menjadi si gunung es:
1. Rubahlah pola berpikir Anda untuk bisa menerima pendapat orang lain.
2. Mintalah masukan dari rekan Anda mengenai sikap Anda.
3. Berdiskusilah dengan atasan Anda untuk menjaga sebuah perubahan.
e. SI PERAJUK
Karyawan jenis ini biasanya tak jarang menolak tugas yang diberikan kepadanya,jika merasa tugas itu bukan bagian dari tugasnya.
Agar Anda tidak menjadi si perajuk:
1. Asah terus skill Anda.
2. Mulailah berbagi tugas dengan rekan Anda.
3. Jika Anda suka meminta bantuan kepada orang lain,kenapa Anda tidak mau mem-
Bantu jika mereka meminta bantuan?
4. Berteman baiklah dengan banyak orang sehingga Anda senantiasa mau membantu
mereka.
f. SI PENYEBAR GOSIP
Karyawan yang memiliki tipe penggosip ini,akan merasa menjadi orang penting saat cerita yang disampaikan dan dibesar-besarkan membuat orang-orang di sekitarnya bereaksi dan ternyata itulah menjadi kepuasan bagi dirinya.Jangan terpancing oleh cerita yang ia sampaikan,apalagi jika menyangkut hal-hal yang berbau tempat Anda bekerja,jangan-jangan nanti Anda pun bisa dicap negatif oleh perusahaan.
Demi gossip Anda rela merusak karir Anda?
Agar Anda tidak menjadi penggosip:
1. Ketika ada kabar burung jangan langsung disampaikan ke yang lain.
2. Hindari berkumpul terlalu sering dengan rekan kerja Anda.
3. Jika Anda akan bergosip tahan dulu.Tanya pada diri Anda sendiri,bagaimana jika
Anda yang digosipkan?
g. SI PESIMIS
Anda merasa tidak ada peluang bagi Anda untuk maju!
Banyak orang yang memiliki tipe seperti ini.Apalagi jika kantor dan pekerjaan yang Anda lakukan sudah tidak nyaman lagi.Apapun yang dikerjakan tidak membuat Anda memiliki semangat untuk melakukan perubahan.Anda pun akan sering mengucapkan,”Wah,kayaknya saya tidak sanggup.”
Agar Si Pesimis menjadi Si Optimis:
1. Yakinkan bahwa Anda punya potensi lebih seperti yang lainnya.
2. Mulailah berniat untuk mengejar masa depan Anda dengan semangat.
3. Catat segala sesuatu yang Anda ingingkan dan capai satu persatu.
4. Berikan penghargaan ketka Anda bisa mencapai sesuatu.
5. Asah terus skill Anda agar Anda bisa lebih percaya diri.
h. SI TAK PUNYA KOMITMEN
Karyawan tipe ini tidak pernah melakukan pekerjaan dengan serius,sehingga membuat pekerjaan teman sekerja menjadi jauh lebih sulit.Baginya,kerja menempati prioritas nomor sekian,bukan sesuatu yang sangat penting.Mereka tak menganggap penting suatu tugas.Mungkin ucapan favorit mereka adalah,”Ah,Pekerjaan jangan sampai mengganggu hobi atau urusan pribadi,kan kerjaan bisa menunggu.”
Agar Anda tidak dicap tak punya komitmen:
1. Mulailah mendata apa saja yang sudah Anda ingin jalankan.
2. Sekuat tenaga mulailah meluruskan niat Anda untuk melaksanakan komitmen yang
harus dijalankan.
3. Minta dukungan rekan untuk selalu mengingatkan Anda.
i. SI TUKANG JEGAL
Misi utama Si Tukang Jegal adalah untuk tidak setuju dengan pendapat dari siapapun.Saling menjatuhkan sesama rekan kerja pun akan terjadi.Biasanya dia akan mengucapkan kata,”Ah,usulannya tidak oke.”
Agar Anda berhenti menjadi tukang jegal:
1. Mulailah berempati pada rekan kerja Anda.
2. Pahamilah bahwa karir Anda tidak akan berjalan mulus dengan cara yang kotor.
3. Semakin Anda menjatuhkan rekan Anda,sebetulnya semakin Anda menjatuhkan
karir Anda.
j. SI BOCAH
Tingkahnya seperti anak-anak.Ngambek,menarik diri dan akhirnya menangis.Sehingga kalimat,”Tak seorang pun menyukai saya,”,akan terucap dari bibirnya.
Agar Anda tak selalu jadi Si Bocah:
1. Mulailah dukungan dari rekan Anda untuk memperbaiki sikap Anda.
3. Jika Anda kesal,tarik nafas menata hidup Anda.
2. Mintalah panjang dan segera melihat ke luar jendela.
4. Jika Anda akan marah,katakan dalam hati,”Pasti tidak ada yang menyukai saya jika
saya begini terus.”
k. SI RELA BERKOBAN
Ia akan mengerjakan tugas apapun yang disuruh oleh atasannya.Tak jarang Anda pun akan mengeluh,meski mungkin pada diri Anda sendiri,tentang beban kerja yang begitu menumpuk,rekan kerja yang tak mau bekerjasama atau juga persoalan dengan atasan.Si Rela Berkorban ini biasanya memiliki kehidupan pribadi yang kurang menyenangkan dan mencari kompensasi dengan bekerja keras.Biasanya ia akan mengeluh.”Saya sudah berkorban untuk perusahaan ini,yapi apa sih yang dikasih perusahaan untuk saya.”
Agar tak perlu menjadi si rela berkorban:
1. Mulailah mengatakan tidak pada hal-hal yang tidak penting.
2. Prioritaskan pekerjaan Anda bukan pekerjaan orang lain.
3. Mulailah bekerja dan membantu tanpa pamrih.
4. Yakini bahwa sekecil apapun bantuan yang Anda berikan pada siapapun membuat
skill Anda bertambah.
l. SI GAMANG
Ia sangat gampang jengkel pada kelemahan yang ia miliki,yang biasanya kemudian akan merembet keluar.Yang sering ia katakan adalah,”Duh,kok aku bodoh sekali sih!” Pangkal persoalannya terletak pada persepsinya pada dirinya sendiri.
Agar Anda tidak jadi si gamang:
1. Terus update pengetahuan Anda.
2. Jika Anda mulai jengkel dengan diri Anda,lihat kembali kelebihan Anda.
3. Daripada Anda mengomel pada orang,lebih baik Anda menulis omelan Anda.
m. SI PELEMPAR KESALAHAN
Karyawan tipe ini tak pernah bisa menerima tanggung jawab atau kesalahan .Dia lebih senang menimpakannya pada orang lain.
Agar Anda tidak jadi si pelempar kesalahan:
1. Tentu Anda tidak ingin dijadikan kambing hitam bukan?
2. Apakah Anda senang melihat orang lain berada dalam kesulitan? Bagaimana jika
Anda berada di posisi itu?
n. SI SENSITIF
Sedikit saja ucapan atau tindakan yang Anda lakukan terhadapnya salah,sudah cukup untuk merontokkan hatinya.
Agar Anda tidak jadi si sensitif:
1. Jika Anda ingin menangis,jangan tunjukkan di hadapan publik.
2. Jika Anda kecewa pada salah satu rekan,Anda bisa mengatakannya secara langsung
Tipe 2 : Adanya Anda Tidak Memberikan pengaruh Apapun
Kehadiran Anda sebagai karyawan sebenarnya sangat menyenangkan,tetapi ketidak hadiran Anda tidak terasa kehilangan.Mungkin sebenarnya Anda memiliki prestasi dan etos kerja yang baik,memiliki kepribadian yang menyenangkan,hanya saja ketidak hadiran Anda membuat lingkungan kerja Anda merasa tidak kehilangan diri Anda karena kenangan yang menyenangkan kurang mendalam.
Atau bisa jadi kehadiran Anda tidak berpengaruh karena Anda benar-benar karyawan yang tidak bermanfaat bagi perusahaan dan rekan kerja Anda,Anda tidak mempunyai motivasi,asal-asalan saja,asal kerja,asal ada,tidak memikirkan kualitas,prestasi,kemajuan,perbaikan dan hal produktif lainnya.Sehingga kehidupannya pun tidak menarik,datar-datar saja.
Tipe 3 : Adanya Anda Memberi Kontribusi Positif
Karyawan seperti ini yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan,karyawan yang dapat memberi kontribusi positif bagi perusahaan dan bagi sebagian orang karyawan seperti ini adalah wajib hukumnya untuk berada di sebuah perusahaan.Keberadaannya sangat disukai.dibutuhkan,harus ada sehingga ketiadaannya sangat dirasakan kehilangan.
Tutur katanya yang sopan tak pernah melukai siapapun yang mendengarnya,bahkan pembicaraannya sangat bijak,menjadi penyejuk bagi hati yang gersang,penuntun bagi yang tersesat,perintahnya tak dirasakan sebagai suruhan,orang merasa terhormat dan bahagia untuk memenuhi harapannya tanpa rasa tertekan.Selain itu,dia juga sering memberikan sumbangan ide-ide yang fresh bagi kemajuan perusahaan tempat dia bekerja.
Sumber : Menjadi KAryawan dalam empat minggu, penulis : rizal rickieno
Posted by : Syafrizal Helmi
Rabu, 10 Maret 2010
KARAKTERISTIK KONSUMEN INDONESIA
Manusia memiliki banyak sekali kebutuhan dalam hidupnya dengan jumlah yang tidak terbatas, baik kebutuhan fisik maupun rohani.Untuk kebutuhan fisik manusia membutuhkan barang-barang seperti makanan, pakaian, dan rumah. Sementara untuk kebutuhan rohani, manusia membutuhkan jasa seperti hiburan dan konsultasi.
Adapun pengertian konsumsi secara khusus adalah suatu kegiatan yang tujuannya mengurangi atau menghabiskan faedah suatu benda (barang dan jasa) dalam rangka pemenuhan hidup. Untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam, kita mengkonsumsi barang dan jasa. Barang adalah alat pemuas kebutuhan yang mempunyai bentuk seperti tas, baju, dan berbagai barang laiinya.Adapun jasa adalah alat pemuas kebutuhan yang tidak berbentuk tetapi dapat dirasakan manfaatnya.Adapun manfaat dari suatu barang yang dipakai dalam pemenuhan kebutuhan manusia adalah kepuasan yang dapat diberikan oleh barang tersebut untuk memenuhi kebutuhan yang dapat menyebabkan barang tersebut lebih bernilai.
Masing-masing konsumen memiliki pribadi yang unik.Konsumen yang satu dengan yang lainnya mempunyai kebutuhan yang bebeda dan prilaku yang berbeda dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.Konsumen di Indonesia memiliki karakter yang berbeda pula dengan konsumen di negara lain.Sebagai contoh pada penjualan produk telekomunikasi seperti ponsel. Sebagai contoh penjualan ponsel Nokia 9500 yang ternyata di pasaran negara Amerika Serikat kurang begitu diminati oleh konsumennya, tetapi di Indonesia produk ini sangat laris bahkan menempati urutan ketiga dalam penjualan ponsel Nokia 9500 di dunia. Ternyata setelah dianalisis oleh para ahli ekonomi ternyata hal ini dipengaruhi oleh faktor “gengsi”.
Tetapi berkembangnya selera juga mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat seperti pada saat hari besar keagamaan cenderung pengeluaran lebih besar daripada hari biasanya.Contohnya pada saat bulan puasa permintaan akan barang- barang pasti akan naik seperti barang-barang kebutuhan pokok, barang sandang dan barang elektronik juga terpengaruhi.Tetapi ada selera konsumen yang tidak berubah. Contohnya pada bulan April 1985, perusahaan Coca-Cola mengganti formula produk terkenal mereka yang telah dipakai 99 tahun. Coca-Cola telah mengeluarkan jutaan dollar biaya iklan untuk meyakinkan masyarakat bahwa Coke terbaru mereka dengan rasa lebih manis lebih baik. Tetapi , perusahaan itu justru diserbu oleh ribuan surat dan telepon bernada protes dari konsumen yang meminta agar perusahhan tersebut memakai kembali formula lama. Semakin gelombang protes itu tidak semakin berkurang yang membuat perusahaan tersebut tidak tahan dan mempopulerkan kembali formula asli dengan nama Coca-Cola Clasic. Pada tahun 1990, Coca-Cola Clasic menjadi produk minuman ringan terlaris mengalahkan “New Coke”dengan perbandingan 8 lawan 1. Pada awal 1991, perusahaan mengganti “NewCoke” dengan nama “Coke II”. Jadi contoh diatas menjelaskan bahwa selera makanan dan minuman jarang bahkan tidak bisa berubah.
Kebutuhan digunakan agar kepuasan konsumen dapat tercapai. Konsumen yang merasakan manfaat dari suatu prodik bekum tentu merasa puas. Ada yang hanyta merasa cukup baik, baik ,dll. Faktor yang mempengaruhi kepuasan bagi seorang konsumen adalah Pertama, harga. Jelas sekali apabila harga barang yang murah akan menarik hati konsumen dikarenakan konsumen sangat sensitif, biasanya harga murah adalah sumber kepuasan yang penting karena mereka mendapatkan value or money yang tinggi. Komponen harga ini relative tidak penting bagi mereka yang tidak sensitive terhadap harga.Untuk industri ritel, komponen harga sangat penting dan kontribusinya besar terhadap kepuasan yang relatif besar. Kualitas dan harga produk seringkali tidak mampu menciptakan keunggulan bersaing dalam hal kepuasan pelanggan.Kedua aspek ini relative mudah ditiru dengan teknologi yang standar maka produk yang dihasilkan dapat membi\eri kepuasan yang setidaknya bernilai baik.
Kedua, Kualitas pelayanan. Hal ini sangat dipengaruhi oleh sistem, teknologi, dan manusia.Faktor manusia ini memegang peranan terpenting karena tidak mengherankan bahwa kualitas pelayanan sulit ditiru.
Ketiga, Faktor emosonal. Kepuasan pelanggan dapat timbul apabila pada saat produk tersebut memiliki merek yang terkenal dan memiliki kualitas yang baik di mata konsumen.
Keempat, Kemudahan. Pelanggan akan semakin merasa puas apabla relati murah, nyaman dan efisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan. Contohnya pada bank BCA yang nasabahnya sering mengantri jika ingin melakukan aktivitas perbankannya.Tetapi, tingkat kepuasan terhadap BCA secara keseluruhan relative tinggi karena presepsi terhadap total value yang diberikan BCA relative tinggi dibandingkan bank-bank lain.Ha ini didukung oleh jumlah ATM-nya yang banyak. Produk tabungan BCA mungkin tidak terlalu istimewa bagi sebagian nasabahnya dan bahkan suku bunga yang relative rendah, tetapi jumlah nasabah tabungannya masih besar.
Mungkin dalam penggunaan barang tersebut, konsumen memerkukan garansi agar tingkat kepuasannya bertambah lama khusunya bagi barang yang dapat dipakai beberapa kali contohnya mobil, barang-barang elektronik, dll.Selain barang- barang, garansi juga sangat berperan penting bagi pelayanan jasa karena jelas akan mempunyai nilai tersendiri bagi konsumennya. Garansi adalah program yang sering kali efektif dalam meningkatkan kepuasan konsumen karena pelanggan merasa senang dengan adanya jaminan, dan kepercayaan terhadap perusahaan. Hanya saja, kemampuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan agak berbeda antara produk manufaktur dan pelayanan. Untuk produk, garansi adalah hal yang umumnya cukup biasa dan oleh karena tu, program garansi hanya sekedar agar tidak tert inggal dengan produk lain. Tetapi untuk pelayanan, garansi bisa menjadi alat untuk menciptakan kepuasan yang sangat efektif.
Pelayanan sangat bergantung pada faktor manusia yang jauh lebih sulit distandarisasi sehingga tidak mengherankan perusahaan-perusahaan jasa dapat dikatakan tidak mempunyai keberanian untuk memberikan garansi. Tetapi pemberian garansi tanpa syarat tetap menjadi suatu cara yang sangat efektif dalam meningkatkan kepuasan pelanggan tetapi terkadang garansi ini juga tidak efektif apabila diberikan dengan pertimbangan beberapa syarat. Kadang konsumen sering jengkel denagn pembelian barang yang memberikan syarat yang terlalu banyak yang justru membuat konsumen menjadi bingung. Seperti mengisi dan mengirimkan form, yang mana dalam form tersebut diberikan pada kondisi-kondisi khusus saja. Sehingga tidak mengherankan konsumen bukannya puas tetapi justru menjadi jengkel sehingga hal inilah yang menyebabkan banyak konsumen yang cenderung ingin membeli barang yang tidak bergaransi dan tentu harganya pasti lebih murah. Contohnya pada perusahaan penerbangan sangat sulit memberikan suatu jaminan bagi konsumen yang menggunakan jasa penerbangannya. Hal seperti keterlambatan dalam setiap penerbangan sangat sulit dikontrol oleh perusahaan yang disebabkan oleh banyak hal baik internal seperti kerusakan mesin maupun hal eksternal yang menyangkut cuaca yang tidak memungkinkan pesawat untuk terbang.
Secara garis besar prilaku konsumen dipengaruhi oleh 3 faktor :
1. Faktor Internal
a. Pendapatan
Pendapatan konsumen berpangaruh pada besarnya konsumsi yang dilakukan. Semakin tinggi pendapatan konsumen, cenderung semakin besar pula.
b. Motivasi
Setiap orang mempunyai motivasinya sendiri-sendiri dalam melakukan kegiatan konsumsi. Ada yang melakukan kegiatan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan yang benar-benar diperlukan. Namun ada pula yang membeli barang hanya karena ikut-ikutan orang lain, padahal sebenarnya ia tidak membutuhkannya. Sebagian yang lain mengkonsumsi barang dan jasa tertentu demi memperlihatkan status sosialnya atau gengsi. Misalnya seorang remaja yang membeli handphone keluaran terbaru agar dianggapkeren oleh teman-temannya.
c. Sikap dan kepribadian
Sikap dan kepribadian individu juga mempengaruhi perilaku konsumsinya. Orang hemat biasanya hanya akan membeli barang-barang yang telah direncanakan, dimana hal ini sangat berbeda jauh dengan orang boros yang selalu membeli barang yang tidak dibutuhkannya.
2. Faktor eksternal
a. Kebudayaan
Kebudayaan yang terdapat di suatu daerah berpengaruh pada pola konsumsi masyarakatnya. Di Jepang dan Cina, orang makan menggunakan sumpit. Semantara di negara barat, sendok dan garpu sering ditemani oleh pisau. Tak heran bila konsumsi sumpit d Jepang dan Cina lebih tinggi dibandingkan di negara barat. Begitu pula sebaliknya.
b. Status Sosial
Status atau posisi seseorang di dalam masyarakat dengan sendirinya akan membentuk pola konsumsi orang tersebut. Konsumsi seorang presiden, raja, atau menteri sudah jelas berbeda dengan konsumsi supir taksi, tukang kayu, atau pengusaha kecil.
c. Harga Barang
Sudah menjadi hukum ekonomi bahwa harga barang naik, konsumsi akan menurun, dan apabila harga rendah, konsumsi akan tinggi. Ini juga berlaku untuk tingkat harga barang substitusi.
3. Faktor Strategi Marketing
Strategi marketing dalam suatu negara berbeda dengan negara lain karena perbedaan masyarakat dan pola konsumsi juga sehingga tidak mengherankan bahwa suatu produk laris di suatu negara tetapi setelah dikenalkan dan dijual ke negara lain tidak mendapatkan respon yang baik dari masyarakat di negara tersebut.Contohnya konsep marketing dari AS tidak sepenuhnya bisa
menjelaskan fenomena perilaku konsumen Indonesia. Terbukti, banyak produk yang
sukses di AS-sebut saja Kodak, Campbell Soup, The Body Shop, Amazon, IBM PC
dan asuransi jiwa-penjualannya melempem di negeri kita yang memang unik.
Sebaliknya, produk yang berjaya di Indonesia belum tentu sukses di sana. Ambil
contoh Nokia 9500, Fuji Film, Extra Joss, Teh Botol, Aqua, fitur SMS, dlsb
Prilaku konsumen secara umum dapat dibagi atas 2 macam dalam memenuhi kebutuhannya, yaitu:
1.Prilaku konsumen yang rasional
Prilaku ini didasari oleh pertimbangan rasional (nalar) dalam memutuskan untuk mengkonsumsi suatu produk. Suatu pembelian dapat dikatakan rasional, bila dasar pertimbangannya adalah :
a. Produk tersebut mampu memberikan kegunaan optimal (optimum utility) bagi konsumen
Suatu pertimbangan dapat dikatakan rasional bila dalam membeli barang, barang tersebut benar-benar dapat memenuhi kebutuhan. Semakin lama jangka waktu pemuasannya, maka akan semakin baik. Misalnya, akan lebih bila kita membeli pakaian yang dapat digunakan dalam banyak acara daripada membeli pakaian yang hanya digunakan dalam suatu acara.
b. Produk tersebut benar-benar dibutuhkan konsumen
Butuh tidaknya seseorang akan barang tersebut dapat dilihat dari posisi barang tersebut dalam skala prioritas seseorang. Bila membeli barang yang ada di posisi paling atas dalam skala prioritas, bearti tindakan tersebut merupakan tindakan yang rasional.
c. Mutu produk terjamin
Untuk mengetahui produk tersebut bermutu atau tidak dapat dilihat dari kemasannya apakah sudah kadar luarsa atau tidak dan terdaftar di Departemen Kesehatan atau tidak untuk produk makanan. Untuk produk non makanan dapat dilihat pada garansi yang dapat diberikan kepada konsumennya.
d. Harga terjangkau dan sesuai dengan kemampuan konsumen yang membeli
Suatu pembelian dapat dikategorikan sebagai rasional, apabila ada kesuaian antara harga yang harus kamu bayar dan uang yang dimiliki oleh konsumen.
2.Perilaku konsumen yang tidak rasional
Seorang konsumen dikatakan tidak rasional apabila membeli barang tanpa pertimbangan yang baik. Misalnya :
a. Membeli barang hanya karena tertarik dengan iklannya
Banyak iklan yng menipu atau menyembunyikan informasi. Kalau melihat sebuah iklan dan keesokan harinya membeli produk yang diiklankan tersebut berarti itu merupakan tindakan yang irasional karena kualitasnya belum dapat dibuktikan dan akhirnya menimbulkan penyesalan.
b. Tertarik membeli barang hanya karena mereknya yang terkenal
Banyak orang yang menganggap bahwa kalau memiliki barang yang memiliki merek terkenal maka ia akan dianggap hebat. Namun kalau diteliti denagn seksama banyak produk denagn kualitas yang sama tetapi harganya jauh lebih murah.
c.Membeli barang hanya karena obral atau untuk memperoleh bonus
Pikirkanlah tujuan untuk membei barang obral atau barang yang ada bonusnya.apakah barang tersebut memng dibutuhkan atau hanya untuk mendapatkan harga yang murah atau hadiah yang ditawarkan produk tersebut.Apabila hanya ingin mengejar obral atau bonusnya maka itu merupakan tindakan yang irasional dalam ekonomi.
Pada saat Indonesia mengalami krisis ekonomi pada jatuhnya Orde baru ternyata penjualan mobil, alat-alat rumah tangga, dll ternyata meningkat serta jumlah jamaah haji terus meningkat tiap tahunnya begitu pula tempat-tempat perbelanjaan seperti swalayan maupun mall selalu ramai dengan pengunjung yang ingin berbelanja.
Segmen pasar konsumen secara umum dibedakan dalam beberapa segmen pasar yakni segmen pasar untuk anak-anak, remaja, dewasa. Dimana ketiga segmen tersebut hamper memiliki kesamaan tetapi para pengusaha atau perusahaan lebih mengfokuskan pada remaja dan dewasa saja.Perusahaan sering menganggap enteng anak-anak dalam mengidentifikasi produk apa yang akan dibuat untuk dilempar kepasaran. Hal ini dikarenakan karena anak-anak dianggap tidak dan belum mempunyai daya beli.Padahal hal ini sangat keliru, anak-anak sangat penting karena mereka mempunyai uang yang memang ditujukan untuk dibelanjakan, mereka mampu mempengaruhi berbagai keluaraga dan mereka adalah konsumen masa depan yang harus “dirawat” sejak dini.Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2000, populasi anak usia 0-14 tahun d Indonesia adalah sebesar 64,4 juta jiwa atau setara 30,6% dari seluruh jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 210,4 juta jiwa.
Satu lagi temuan yang menarik bahwa anak-anak pada usia 7-14 tahun diberi uang saku rata-rata Rp 1.500 per hari dan uang tersebut 99 % digunakan untuk dibelanjakan keperluan sehingga diperkirakan dalam satu tahun saja total pengeluaran anak-anak mencapai Rp 1 triliun.Itu hanya untuk 6 kota besar di Indonesia. Dari seluruh daerah di Indonesia mencapai Rp 4,4 triliun per tahun. Suatu angka yang menakjubkan bagi pengeluaran dalam bentuk uang saku bagi anak-anak.
Dari berbagai analisi diperoleh keinginan anak-anak pada usia 0-7 tahun biasanya menyukai produk yang memiliki fantasi tetapi yang tidak “memerlukan pemikiran” dan tidak nyata. Sebagai contoh digunakan tokoh animasi dalam produk anak-anak. Hal ini sangat menarik perhatian dan menimbulkan rasa keinginan untuk membelinya. Anak-anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan teman sebaya dan klan di berbagai media. Oleh karena itu iklan bagi anak-anak sering ditayangkan pada hari-hari libur yang umumnya adalah minggu pagi.
Secara umum karakter konsumen di Indonesia dapat diklasifikasikan menjadi 10 karakter yakni:
1.Berpikir jangka pendek (short term perspective)
Contoh paling mudah adakah banyaknya kredit konsumen di Indonesia dan sulitnya cash flow rumah tangga yang hanya melakukuan perhitungan kebutuhan jangka pendek., yaitu mudah mendapatkan dalam waktu singkat.Hal ini juga dipengarihi oleh kondisi ekonomi makro yang menyebabkan penurunan daya beli masyarakat sehingga konsumen mencari solusi dengan melakukan kredit atau hal yana lain agar kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dalam jangka pendek.
Selain itu konsumen Indonesia selalu membeli barang dengan berdasarkan bajet yang tersedia.hal ini dapat terlihat dengan konsumen yang selalu barang yang bernilai rendah daripada barang yang bernilai tinggi meskipun mereka mampu untuk membelinya.
Dampak dari berpikir jangka pendek ini adalah membuat konsumen Indonesia cepat lupa. Sebagai contoh, pada masalah maskapai penerbangan yang selalu mengalami kecelakaan.Namun, konsumen di Indonesia selalu menggunakan maskapai penerbangan tersebut dikarenakan murahnya tiket yang ditawarkan oleh maskapai tersebut yang tidak dapat dilakukan oleh maskapai penerbangan lain yang memberikan pelayanan dan jaminan keselamatan yang kebih menjanjikan.
2. Tidak berencana (dominated by unplanned behavior)
Konsumen Indonesia selalu tidak berencana dari jauh-jauh hari sebelumnya. Sebagai contoh konsumen yang selalu melakukan impulse buying yakni berbelanja dengan membeli langsung di tempat.
Hal lain adalah delalu melakukan berbagai kegiatan setelah mendekati waktu yang ditentukan telah dekat.contohnya pembayaran biaya telepon, listrik, air (PAM) dan biaya pendidikan anak-anak.
3. Suka Berkumpul (like to socialize)
Budaya konsumen Indonesia adalah kebiasaan berkumpul dengan lingkungan sekitar atau kemasyarakatannya sangat kental dimana hal ini juga mengakibatkan suburnya bisnis-bisnis seperti klub-klub atau arena berkumpul di Indonesia.
Contoh paling sederhana adalah dalam acara arisan yang selalu dilakukan oleh para ibu-ibu rumah tangga serta dalam tempat fitnes center untuk para remaja maupun orang tua yang ingin berolahraga.
4. Gaptek / Gagap Teknologi (not adaptive to high technology)
Konsumen Indonesia cenderung tidak mengikuti perkembangan teknologi yang disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Indonesia. Memang tidak semua masyarakat Indonesia gaptek namun secara keseluruhan nagara Indonesia masih tidak tahu penggunaan teknologi.
Menurut hasil riset menunjukkan jumlah pengguna teknologi di Indonesia hanya mencapai 7-8% saja.Sangat jauh jika dibandingkan dengan negara maju seperti Amerika Serikat yang mencapai 73%.Selain itu, sebagian dari pengguna teknologi di Indonesia yang hanya 7-8% tersebut juga dimanfaatkan untuk hal-hal yang tidak berproduktif seperti untuk bermain game online, bahkan untuk mengakses situs-situs porno yang banyak dilakukan oleh para remaja Indonesia pada saat sekarang ini.
5. Berorientasi pada konteks (context, not content oriented)
Kecanderungan untuk membeli barang dilihat dari merk atau tampilan luarnya sangat melekat pada konsumen Indonesia. Konsumen Indonesia cenderung lebih suka membaca informasi yang sederhana, ringan dan mudah dicerna serta dimengerti.
Pendapat tersebut terbukti dengan kurangnya minat baca masyarakat Indonesia terutama literatur maupun bacaan tentang pengetahuan yang agak susah dimengerti.Selain itu konsumen Indonesia lebih suka melihat acara di televisi yang kurang bermanfaat seperti acara sinetron, infotanment, berita krimnal, kuis, dan film dibandingkan dengan tayangan yang memiliki pengetahuan lebih besar dan bermanfaat.
Sebagai contoh masalah artis sinetron Maia Ahmad yang bertengkar dengan suaminya sangat diekpos oleh media dan masyarakat.Secara umum konsumen Indonesia lebih melihat isinya atau bentuk luarnya saja dibandinakan dengan manfaat yang dapat diperolehnya.
6.Suka barang Luar Negeri
Hal ini sangat dipengaruhi oleh ingin mencari kualitas yang lebih baik.Meskipun produk yang ingn dibeli lebih mahal dari produk dalam negeri.Ini disebabkan oleh pandangan masyarakat Indonesia yang selalu menganggap prodik dalam negeri lebih tidak buruk kualitasnya dibandingkan denagn produk luar negeri yang telah terkenal di dunia sehingga produsen di Indonesia cenderung membuat produk yang hampir sama merknya. Bahkan ada oknum yang mengilegalkan produknya dengan menggunakan merk yang sama dengan merk barang luar negeri yang laris di pasaran Indonesia. kadang konsumen cenderung membeli barang yang tidak dibutuhkan denagn alasan gengsi, maupun nama produk tersebut yang telah memiliki nama tersendiri dalam suatu pasaran
7.Beragama(religious)
Konsumen Indonesia memilki kepercayaan yang kuat diman masyarakat Indonesia yang mayoritas memeluk agama islam yang sangat memperhatikan kehalalan suatu produk yang mempengaruhi jumlah daya beli masyarakat.Karena masyarakat lebih mengutamakan kehalalan baik produk makanan, minuman, maupun restoran.
Contoh paling sederhana pada kasus bumbu maskan Ajinomoto yang dianggap mengandung lemak babi yang mengakibatkan masyarakat islam Indonesia merasa khawatir dan menurunnya daya beli masyarakat akan bumbu masakan tersebut dan sedikit berdampak pada produk lain yang sejenis.
Tetapi masyarakat Indonesia dapat dipengaruhi oleh media.Sebagai contoh dengan menghadirkan tokoh agama yang bersedia mengkonsumsi makan masakan yang diopinikan haram.
8. Gengsi (putting prestige as important motive)
Gengsi sangat melekat kuat pada konsumen Indonesia yang selalu ingin menggunakan produk yangh berkualitas dan bernilai eknomi tinggi.
Menurut Hadi Irawan, sikap gengsi pada seseorang dapat muncul apabila:
1.Konsumen suka bersosialisasi yang mendorong seseorang untuk pamer atau menunjukkan dirinya lebih hebat dari orang lain.
2.Indonesia masih menganut paham feodal yang mana masih adanya asas stratifikasi dalam masyarakat sehingga masyarakat masih dibedakan dalam kelas-kelas sosial yang berbeda.
3.Masyarakat Indonesia masih menilai kesuksesan seseorang dari jabatan maupun barang yang dimiliki.sehingga wajar bagi seseorang yang telah memiliki atribut-atribut kesuksesan seperti mobil, laptop, rumah ,kredit card, dll telah dianggap sukses dalam hidupnya.
9.Budaya lokal (strong in subculture)
Etnis, fanatisme dan kebiasaan suatu daerah sangat berbeda dengan daerah lain yang juga membuat selera konsumennya berbeda.Sebagai contoh pada masyarakat Padang yang biasa mengkonsumsi makanan yang pedas maka tidak cocok dengan masakan jawa yang cenderung manis.
Oleh karena itu tidak semua merek dalam suatu negara dapat menguasai pemasaran dalam semua wilayah Indonesia sebab beragamnya budaya dan etnis di Indonesia.
10. Kurang peduli lingkungan (low consciousness towards environment)
Masalah lingkungan merupakan masalah yang terus berkembang saat ini. Banyak produk yang memposisikan produknya sebagai produk ramah lingkungan tetapi bukti di lapangan hal ini tidak efektif.Masyarakat Indonesia selalu memposisikan masalah lingkungan pada urutan terbawah. Berbeda dengan luar negeri yang memposisikan masalah lingkungan di posisi paling teratas karena akibat yang ditimbulkan sangat beragam.
Jadi, itulah kesepuluh karakteristik konsumen Indonesia yang jika dicermati juga sangat dipengaruhi masalah perkembangan teknologi yang semakin lama semakin berkembang dengan pesat.
Sumber :
Irawan, Handi. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan.Jakarta :Elex Media Komputindo, 2004.
www.markplusnco.com diakses pada tanggal 24 November 2007
www.beyblog.syafaatadvertising.net dakses pada tanggal 24 November 2007
www.karakteristikkonsumenIndonesia diakses pada tanggal 25 November 2007
Adapun pengertian konsumsi secara khusus adalah suatu kegiatan yang tujuannya mengurangi atau menghabiskan faedah suatu benda (barang dan jasa) dalam rangka pemenuhan hidup. Untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam, kita mengkonsumsi barang dan jasa. Barang adalah alat pemuas kebutuhan yang mempunyai bentuk seperti tas, baju, dan berbagai barang laiinya.Adapun jasa adalah alat pemuas kebutuhan yang tidak berbentuk tetapi dapat dirasakan manfaatnya.Adapun manfaat dari suatu barang yang dipakai dalam pemenuhan kebutuhan manusia adalah kepuasan yang dapat diberikan oleh barang tersebut untuk memenuhi kebutuhan yang dapat menyebabkan barang tersebut lebih bernilai.
Masing-masing konsumen memiliki pribadi yang unik.Konsumen yang satu dengan yang lainnya mempunyai kebutuhan yang bebeda dan prilaku yang berbeda dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.Konsumen di Indonesia memiliki karakter yang berbeda pula dengan konsumen di negara lain.Sebagai contoh pada penjualan produk telekomunikasi seperti ponsel. Sebagai contoh penjualan ponsel Nokia 9500 yang ternyata di pasaran negara Amerika Serikat kurang begitu diminati oleh konsumennya, tetapi di Indonesia produk ini sangat laris bahkan menempati urutan ketiga dalam penjualan ponsel Nokia 9500 di dunia. Ternyata setelah dianalisis oleh para ahli ekonomi ternyata hal ini dipengaruhi oleh faktor “gengsi”.
Tetapi berkembangnya selera juga mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat seperti pada saat hari besar keagamaan cenderung pengeluaran lebih besar daripada hari biasanya.Contohnya pada saat bulan puasa permintaan akan barang- barang pasti akan naik seperti barang-barang kebutuhan pokok, barang sandang dan barang elektronik juga terpengaruhi.Tetapi ada selera konsumen yang tidak berubah. Contohnya pada bulan April 1985, perusahaan Coca-Cola mengganti formula produk terkenal mereka yang telah dipakai 99 tahun. Coca-Cola telah mengeluarkan jutaan dollar biaya iklan untuk meyakinkan masyarakat bahwa Coke terbaru mereka dengan rasa lebih manis lebih baik. Tetapi , perusahaan itu justru diserbu oleh ribuan surat dan telepon bernada protes dari konsumen yang meminta agar perusahhan tersebut memakai kembali formula lama. Semakin gelombang protes itu tidak semakin berkurang yang membuat perusahaan tersebut tidak tahan dan mempopulerkan kembali formula asli dengan nama Coca-Cola Clasic. Pada tahun 1990, Coca-Cola Clasic menjadi produk minuman ringan terlaris mengalahkan “New Coke”dengan perbandingan 8 lawan 1. Pada awal 1991, perusahaan mengganti “NewCoke” dengan nama “Coke II”. Jadi contoh diatas menjelaskan bahwa selera makanan dan minuman jarang bahkan tidak bisa berubah.
Kebutuhan digunakan agar kepuasan konsumen dapat tercapai. Konsumen yang merasakan manfaat dari suatu prodik bekum tentu merasa puas. Ada yang hanyta merasa cukup baik, baik ,dll. Faktor yang mempengaruhi kepuasan bagi seorang konsumen adalah Pertama, harga. Jelas sekali apabila harga barang yang murah akan menarik hati konsumen dikarenakan konsumen sangat sensitif, biasanya harga murah adalah sumber kepuasan yang penting karena mereka mendapatkan value or money yang tinggi. Komponen harga ini relative tidak penting bagi mereka yang tidak sensitive terhadap harga.Untuk industri ritel, komponen harga sangat penting dan kontribusinya besar terhadap kepuasan yang relatif besar. Kualitas dan harga produk seringkali tidak mampu menciptakan keunggulan bersaing dalam hal kepuasan pelanggan.Kedua aspek ini relative mudah ditiru dengan teknologi yang standar maka produk yang dihasilkan dapat membi\eri kepuasan yang setidaknya bernilai baik.
Kedua, Kualitas pelayanan. Hal ini sangat dipengaruhi oleh sistem, teknologi, dan manusia.Faktor manusia ini memegang peranan terpenting karena tidak mengherankan bahwa kualitas pelayanan sulit ditiru.
Ketiga, Faktor emosonal. Kepuasan pelanggan dapat timbul apabila pada saat produk tersebut memiliki merek yang terkenal dan memiliki kualitas yang baik di mata konsumen.
Keempat, Kemudahan. Pelanggan akan semakin merasa puas apabla relati murah, nyaman dan efisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan. Contohnya pada bank BCA yang nasabahnya sering mengantri jika ingin melakukan aktivitas perbankannya.Tetapi, tingkat kepuasan terhadap BCA secara keseluruhan relative tinggi karena presepsi terhadap total value yang diberikan BCA relative tinggi dibandingkan bank-bank lain.Ha ini didukung oleh jumlah ATM-nya yang banyak. Produk tabungan BCA mungkin tidak terlalu istimewa bagi sebagian nasabahnya dan bahkan suku bunga yang relative rendah, tetapi jumlah nasabah tabungannya masih besar.
Mungkin dalam penggunaan barang tersebut, konsumen memerkukan garansi agar tingkat kepuasannya bertambah lama khusunya bagi barang yang dapat dipakai beberapa kali contohnya mobil, barang-barang elektronik, dll.Selain barang- barang, garansi juga sangat berperan penting bagi pelayanan jasa karena jelas akan mempunyai nilai tersendiri bagi konsumennya. Garansi adalah program yang sering kali efektif dalam meningkatkan kepuasan konsumen karena pelanggan merasa senang dengan adanya jaminan, dan kepercayaan terhadap perusahaan. Hanya saja, kemampuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan agak berbeda antara produk manufaktur dan pelayanan. Untuk produk, garansi adalah hal yang umumnya cukup biasa dan oleh karena tu, program garansi hanya sekedar agar tidak tert inggal dengan produk lain. Tetapi untuk pelayanan, garansi bisa menjadi alat untuk menciptakan kepuasan yang sangat efektif.
Pelayanan sangat bergantung pada faktor manusia yang jauh lebih sulit distandarisasi sehingga tidak mengherankan perusahaan-perusahaan jasa dapat dikatakan tidak mempunyai keberanian untuk memberikan garansi. Tetapi pemberian garansi tanpa syarat tetap menjadi suatu cara yang sangat efektif dalam meningkatkan kepuasan pelanggan tetapi terkadang garansi ini juga tidak efektif apabila diberikan dengan pertimbangan beberapa syarat. Kadang konsumen sering jengkel denagn pembelian barang yang memberikan syarat yang terlalu banyak yang justru membuat konsumen menjadi bingung. Seperti mengisi dan mengirimkan form, yang mana dalam form tersebut diberikan pada kondisi-kondisi khusus saja. Sehingga tidak mengherankan konsumen bukannya puas tetapi justru menjadi jengkel sehingga hal inilah yang menyebabkan banyak konsumen yang cenderung ingin membeli barang yang tidak bergaransi dan tentu harganya pasti lebih murah. Contohnya pada perusahaan penerbangan sangat sulit memberikan suatu jaminan bagi konsumen yang menggunakan jasa penerbangannya. Hal seperti keterlambatan dalam setiap penerbangan sangat sulit dikontrol oleh perusahaan yang disebabkan oleh banyak hal baik internal seperti kerusakan mesin maupun hal eksternal yang menyangkut cuaca yang tidak memungkinkan pesawat untuk terbang.
Secara garis besar prilaku konsumen dipengaruhi oleh 3 faktor :
1. Faktor Internal
a. Pendapatan
Pendapatan konsumen berpangaruh pada besarnya konsumsi yang dilakukan. Semakin tinggi pendapatan konsumen, cenderung semakin besar pula.
b. Motivasi
Setiap orang mempunyai motivasinya sendiri-sendiri dalam melakukan kegiatan konsumsi. Ada yang melakukan kegiatan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan yang benar-benar diperlukan. Namun ada pula yang membeli barang hanya karena ikut-ikutan orang lain, padahal sebenarnya ia tidak membutuhkannya. Sebagian yang lain mengkonsumsi barang dan jasa tertentu demi memperlihatkan status sosialnya atau gengsi. Misalnya seorang remaja yang membeli handphone keluaran terbaru agar dianggapkeren oleh teman-temannya.
c. Sikap dan kepribadian
Sikap dan kepribadian individu juga mempengaruhi perilaku konsumsinya. Orang hemat biasanya hanya akan membeli barang-barang yang telah direncanakan, dimana hal ini sangat berbeda jauh dengan orang boros yang selalu membeli barang yang tidak dibutuhkannya.
2. Faktor eksternal
a. Kebudayaan
Kebudayaan yang terdapat di suatu daerah berpengaruh pada pola konsumsi masyarakatnya. Di Jepang dan Cina, orang makan menggunakan sumpit. Semantara di negara barat, sendok dan garpu sering ditemani oleh pisau. Tak heran bila konsumsi sumpit d Jepang dan Cina lebih tinggi dibandingkan di negara barat. Begitu pula sebaliknya.
b. Status Sosial
Status atau posisi seseorang di dalam masyarakat dengan sendirinya akan membentuk pola konsumsi orang tersebut. Konsumsi seorang presiden, raja, atau menteri sudah jelas berbeda dengan konsumsi supir taksi, tukang kayu, atau pengusaha kecil.
c. Harga Barang
Sudah menjadi hukum ekonomi bahwa harga barang naik, konsumsi akan menurun, dan apabila harga rendah, konsumsi akan tinggi. Ini juga berlaku untuk tingkat harga barang substitusi.
3. Faktor Strategi Marketing
Strategi marketing dalam suatu negara berbeda dengan negara lain karena perbedaan masyarakat dan pola konsumsi juga sehingga tidak mengherankan bahwa suatu produk laris di suatu negara tetapi setelah dikenalkan dan dijual ke negara lain tidak mendapatkan respon yang baik dari masyarakat di negara tersebut.Contohnya konsep marketing dari AS tidak sepenuhnya bisa
menjelaskan fenomena perilaku konsumen Indonesia. Terbukti, banyak produk yang
sukses di AS-sebut saja Kodak, Campbell Soup, The Body Shop, Amazon, IBM PC
dan asuransi jiwa-penjualannya melempem di negeri kita yang memang unik.
Sebaliknya, produk yang berjaya di Indonesia belum tentu sukses di sana. Ambil
contoh Nokia 9500, Fuji Film, Extra Joss, Teh Botol, Aqua, fitur SMS, dlsb
Prilaku konsumen secara umum dapat dibagi atas 2 macam dalam memenuhi kebutuhannya, yaitu:
1.Prilaku konsumen yang rasional
Prilaku ini didasari oleh pertimbangan rasional (nalar) dalam memutuskan untuk mengkonsumsi suatu produk. Suatu pembelian dapat dikatakan rasional, bila dasar pertimbangannya adalah :
a. Produk tersebut mampu memberikan kegunaan optimal (optimum utility) bagi konsumen
Suatu pertimbangan dapat dikatakan rasional bila dalam membeli barang, barang tersebut benar-benar dapat memenuhi kebutuhan. Semakin lama jangka waktu pemuasannya, maka akan semakin baik. Misalnya, akan lebih bila kita membeli pakaian yang dapat digunakan dalam banyak acara daripada membeli pakaian yang hanya digunakan dalam suatu acara.
b. Produk tersebut benar-benar dibutuhkan konsumen
Butuh tidaknya seseorang akan barang tersebut dapat dilihat dari posisi barang tersebut dalam skala prioritas seseorang. Bila membeli barang yang ada di posisi paling atas dalam skala prioritas, bearti tindakan tersebut merupakan tindakan yang rasional.
c. Mutu produk terjamin
Untuk mengetahui produk tersebut bermutu atau tidak dapat dilihat dari kemasannya apakah sudah kadar luarsa atau tidak dan terdaftar di Departemen Kesehatan atau tidak untuk produk makanan. Untuk produk non makanan dapat dilihat pada garansi yang dapat diberikan kepada konsumennya.
d. Harga terjangkau dan sesuai dengan kemampuan konsumen yang membeli
Suatu pembelian dapat dikategorikan sebagai rasional, apabila ada kesuaian antara harga yang harus kamu bayar dan uang yang dimiliki oleh konsumen.
2.Perilaku konsumen yang tidak rasional
Seorang konsumen dikatakan tidak rasional apabila membeli barang tanpa pertimbangan yang baik. Misalnya :
a. Membeli barang hanya karena tertarik dengan iklannya
Banyak iklan yng menipu atau menyembunyikan informasi. Kalau melihat sebuah iklan dan keesokan harinya membeli produk yang diiklankan tersebut berarti itu merupakan tindakan yang irasional karena kualitasnya belum dapat dibuktikan dan akhirnya menimbulkan penyesalan.
b. Tertarik membeli barang hanya karena mereknya yang terkenal
Banyak orang yang menganggap bahwa kalau memiliki barang yang memiliki merek terkenal maka ia akan dianggap hebat. Namun kalau diteliti denagn seksama banyak produk denagn kualitas yang sama tetapi harganya jauh lebih murah.
c.Membeli barang hanya karena obral atau untuk memperoleh bonus
Pikirkanlah tujuan untuk membei barang obral atau barang yang ada bonusnya.apakah barang tersebut memng dibutuhkan atau hanya untuk mendapatkan harga yang murah atau hadiah yang ditawarkan produk tersebut.Apabila hanya ingin mengejar obral atau bonusnya maka itu merupakan tindakan yang irasional dalam ekonomi.
Pada saat Indonesia mengalami krisis ekonomi pada jatuhnya Orde baru ternyata penjualan mobil, alat-alat rumah tangga, dll ternyata meningkat serta jumlah jamaah haji terus meningkat tiap tahunnya begitu pula tempat-tempat perbelanjaan seperti swalayan maupun mall selalu ramai dengan pengunjung yang ingin berbelanja.
Segmen pasar konsumen secara umum dibedakan dalam beberapa segmen pasar yakni segmen pasar untuk anak-anak, remaja, dewasa. Dimana ketiga segmen tersebut hamper memiliki kesamaan tetapi para pengusaha atau perusahaan lebih mengfokuskan pada remaja dan dewasa saja.Perusahaan sering menganggap enteng anak-anak dalam mengidentifikasi produk apa yang akan dibuat untuk dilempar kepasaran. Hal ini dikarenakan karena anak-anak dianggap tidak dan belum mempunyai daya beli.Padahal hal ini sangat keliru, anak-anak sangat penting karena mereka mempunyai uang yang memang ditujukan untuk dibelanjakan, mereka mampu mempengaruhi berbagai keluaraga dan mereka adalah konsumen masa depan yang harus “dirawat” sejak dini.Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2000, populasi anak usia 0-14 tahun d Indonesia adalah sebesar 64,4 juta jiwa atau setara 30,6% dari seluruh jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 210,4 juta jiwa.
Satu lagi temuan yang menarik bahwa anak-anak pada usia 7-14 tahun diberi uang saku rata-rata Rp 1.500 per hari dan uang tersebut 99 % digunakan untuk dibelanjakan keperluan sehingga diperkirakan dalam satu tahun saja total pengeluaran anak-anak mencapai Rp 1 triliun.Itu hanya untuk 6 kota besar di Indonesia. Dari seluruh daerah di Indonesia mencapai Rp 4,4 triliun per tahun. Suatu angka yang menakjubkan bagi pengeluaran dalam bentuk uang saku bagi anak-anak.
Dari berbagai analisi diperoleh keinginan anak-anak pada usia 0-7 tahun biasanya menyukai produk yang memiliki fantasi tetapi yang tidak “memerlukan pemikiran” dan tidak nyata. Sebagai contoh digunakan tokoh animasi dalam produk anak-anak. Hal ini sangat menarik perhatian dan menimbulkan rasa keinginan untuk membelinya. Anak-anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan teman sebaya dan klan di berbagai media. Oleh karena itu iklan bagi anak-anak sering ditayangkan pada hari-hari libur yang umumnya adalah minggu pagi.
Secara umum karakter konsumen di Indonesia dapat diklasifikasikan menjadi 10 karakter yakni:
1.Berpikir jangka pendek (short term perspective)
Contoh paling mudah adakah banyaknya kredit konsumen di Indonesia dan sulitnya cash flow rumah tangga yang hanya melakukuan perhitungan kebutuhan jangka pendek., yaitu mudah mendapatkan dalam waktu singkat.Hal ini juga dipengarihi oleh kondisi ekonomi makro yang menyebabkan penurunan daya beli masyarakat sehingga konsumen mencari solusi dengan melakukan kredit atau hal yana lain agar kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dalam jangka pendek.
Selain itu konsumen Indonesia selalu membeli barang dengan berdasarkan bajet yang tersedia.hal ini dapat terlihat dengan konsumen yang selalu barang yang bernilai rendah daripada barang yang bernilai tinggi meskipun mereka mampu untuk membelinya.
Dampak dari berpikir jangka pendek ini adalah membuat konsumen Indonesia cepat lupa. Sebagai contoh, pada masalah maskapai penerbangan yang selalu mengalami kecelakaan.Namun, konsumen di Indonesia selalu menggunakan maskapai penerbangan tersebut dikarenakan murahnya tiket yang ditawarkan oleh maskapai tersebut yang tidak dapat dilakukan oleh maskapai penerbangan lain yang memberikan pelayanan dan jaminan keselamatan yang kebih menjanjikan.
2. Tidak berencana (dominated by unplanned behavior)
Konsumen Indonesia selalu tidak berencana dari jauh-jauh hari sebelumnya. Sebagai contoh konsumen yang selalu melakukan impulse buying yakni berbelanja dengan membeli langsung di tempat.
Hal lain adalah delalu melakukan berbagai kegiatan setelah mendekati waktu yang ditentukan telah dekat.contohnya pembayaran biaya telepon, listrik, air (PAM) dan biaya pendidikan anak-anak.
3. Suka Berkumpul (like to socialize)
Budaya konsumen Indonesia adalah kebiasaan berkumpul dengan lingkungan sekitar atau kemasyarakatannya sangat kental dimana hal ini juga mengakibatkan suburnya bisnis-bisnis seperti klub-klub atau arena berkumpul di Indonesia.
Contoh paling sederhana adalah dalam acara arisan yang selalu dilakukan oleh para ibu-ibu rumah tangga serta dalam tempat fitnes center untuk para remaja maupun orang tua yang ingin berolahraga.
4. Gaptek / Gagap Teknologi (not adaptive to high technology)
Konsumen Indonesia cenderung tidak mengikuti perkembangan teknologi yang disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Indonesia. Memang tidak semua masyarakat Indonesia gaptek namun secara keseluruhan nagara Indonesia masih tidak tahu penggunaan teknologi.
Menurut hasil riset menunjukkan jumlah pengguna teknologi di Indonesia hanya mencapai 7-8% saja.Sangat jauh jika dibandingkan dengan negara maju seperti Amerika Serikat yang mencapai 73%.Selain itu, sebagian dari pengguna teknologi di Indonesia yang hanya 7-8% tersebut juga dimanfaatkan untuk hal-hal yang tidak berproduktif seperti untuk bermain game online, bahkan untuk mengakses situs-situs porno yang banyak dilakukan oleh para remaja Indonesia pada saat sekarang ini.
5. Berorientasi pada konteks (context, not content oriented)
Kecanderungan untuk membeli barang dilihat dari merk atau tampilan luarnya sangat melekat pada konsumen Indonesia. Konsumen Indonesia cenderung lebih suka membaca informasi yang sederhana, ringan dan mudah dicerna serta dimengerti.
Pendapat tersebut terbukti dengan kurangnya minat baca masyarakat Indonesia terutama literatur maupun bacaan tentang pengetahuan yang agak susah dimengerti.Selain itu konsumen Indonesia lebih suka melihat acara di televisi yang kurang bermanfaat seperti acara sinetron, infotanment, berita krimnal, kuis, dan film dibandingkan dengan tayangan yang memiliki pengetahuan lebih besar dan bermanfaat.
Sebagai contoh masalah artis sinetron Maia Ahmad yang bertengkar dengan suaminya sangat diekpos oleh media dan masyarakat.Secara umum konsumen Indonesia lebih melihat isinya atau bentuk luarnya saja dibandinakan dengan manfaat yang dapat diperolehnya.
6.Suka barang Luar Negeri
Hal ini sangat dipengaruhi oleh ingin mencari kualitas yang lebih baik.Meskipun produk yang ingn dibeli lebih mahal dari produk dalam negeri.Ini disebabkan oleh pandangan masyarakat Indonesia yang selalu menganggap prodik dalam negeri lebih tidak buruk kualitasnya dibandingkan denagn produk luar negeri yang telah terkenal di dunia sehingga produsen di Indonesia cenderung membuat produk yang hampir sama merknya. Bahkan ada oknum yang mengilegalkan produknya dengan menggunakan merk yang sama dengan merk barang luar negeri yang laris di pasaran Indonesia. kadang konsumen cenderung membeli barang yang tidak dibutuhkan denagn alasan gengsi, maupun nama produk tersebut yang telah memiliki nama tersendiri dalam suatu pasaran
7.Beragama(religious)
Konsumen Indonesia memilki kepercayaan yang kuat diman masyarakat Indonesia yang mayoritas memeluk agama islam yang sangat memperhatikan kehalalan suatu produk yang mempengaruhi jumlah daya beli masyarakat.Karena masyarakat lebih mengutamakan kehalalan baik produk makanan, minuman, maupun restoran.
Contoh paling sederhana pada kasus bumbu maskan Ajinomoto yang dianggap mengandung lemak babi yang mengakibatkan masyarakat islam Indonesia merasa khawatir dan menurunnya daya beli masyarakat akan bumbu masakan tersebut dan sedikit berdampak pada produk lain yang sejenis.
Tetapi masyarakat Indonesia dapat dipengaruhi oleh media.Sebagai contoh dengan menghadirkan tokoh agama yang bersedia mengkonsumsi makan masakan yang diopinikan haram.
8. Gengsi (putting prestige as important motive)
Gengsi sangat melekat kuat pada konsumen Indonesia yang selalu ingin menggunakan produk yangh berkualitas dan bernilai eknomi tinggi.
Menurut Hadi Irawan, sikap gengsi pada seseorang dapat muncul apabila:
1.Konsumen suka bersosialisasi yang mendorong seseorang untuk pamer atau menunjukkan dirinya lebih hebat dari orang lain.
2.Indonesia masih menganut paham feodal yang mana masih adanya asas stratifikasi dalam masyarakat sehingga masyarakat masih dibedakan dalam kelas-kelas sosial yang berbeda.
3.Masyarakat Indonesia masih menilai kesuksesan seseorang dari jabatan maupun barang yang dimiliki.sehingga wajar bagi seseorang yang telah memiliki atribut-atribut kesuksesan seperti mobil, laptop, rumah ,kredit card, dll telah dianggap sukses dalam hidupnya.
9.Budaya lokal (strong in subculture)
Etnis, fanatisme dan kebiasaan suatu daerah sangat berbeda dengan daerah lain yang juga membuat selera konsumennya berbeda.Sebagai contoh pada masyarakat Padang yang biasa mengkonsumsi makanan yang pedas maka tidak cocok dengan masakan jawa yang cenderung manis.
Oleh karena itu tidak semua merek dalam suatu negara dapat menguasai pemasaran dalam semua wilayah Indonesia sebab beragamnya budaya dan etnis di Indonesia.
10. Kurang peduli lingkungan (low consciousness towards environment)
Masalah lingkungan merupakan masalah yang terus berkembang saat ini. Banyak produk yang memposisikan produknya sebagai produk ramah lingkungan tetapi bukti di lapangan hal ini tidak efektif.Masyarakat Indonesia selalu memposisikan masalah lingkungan pada urutan terbawah. Berbeda dengan luar negeri yang memposisikan masalah lingkungan di posisi paling teratas karena akibat yang ditimbulkan sangat beragam.
Jadi, itulah kesepuluh karakteristik konsumen Indonesia yang jika dicermati juga sangat dipengaruhi masalah perkembangan teknologi yang semakin lama semakin berkembang dengan pesat.
Sumber :
Irawan, Handi. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan.Jakarta :Elex Media Komputindo, 2004.
www.markplusnco.com diakses pada tanggal 24 November 2007
www.beyblog.syafaatadvertising.net dakses pada tanggal 24 November 2007
www.karakteristikkonsumenIndonesia diakses pada tanggal 25 November 2007
Langganan:
Postingan (Atom)