Personal excellence sederhana, adalah bagaimana kita menjadi pribadi yang unggul. Ketika kita bicara tentang pribadi yang unggul atau personal excellence, maka paling tidak ada tiga syarat yang dibutuhkan untuk menjadi pribadi unggul menurut masyarakat Cina pada waktu itu. Pertama, apa yang disebut dengan istilah Shio. Shio itu adalah suatu umur yang panjang. Kedua adalah Hok, harta yang banyak. Ketiga adalah lok, kekuasaan yang tinggi.
Lain di Amerika. Bangsa Amerika mengenal suatu persyaratan untuk menjadi seorang pribadi yang unggul atau personal excellence. Yaitu, apa yang disebut dengan istilah 3P. P yang pertama adalah power. Dibutuhkan suatu kekuatan untuk bisa menjadi seorang pribadi yang unggul. Kemudian yang kedua, position. Punya suatu posisi yang bagus; apakah sebagai seorang presiden direktur, apakah sebagai seorang manajer atau bahkan sebagai seorang CEO (Chief Executive Officer) dalam sebuah perusahaan. Kemudian P yang ketiga adalah property. Mempunyai kemampuan financial yang memadai, apakah dalam bentuk investasi, ataupun non investasi. ltu personal excellence versi Amerika. Bahwa jira ingin menjadi pribadi yang unggul harus mempunyai 3P: Power, Position and Property.
Di Indonesia lain lagi. Kita lihat di Indonesia ada satu ungkapan 3 TA, ada harTA, tahTA, dan waniTA.
ltu yang dimaksudkan dengan personal excellence. Lantas bagaimana kita mampu memiliki the best appearance ‘penampilan yang terbaik.
Ada beberapa komponen-komponen yang harus kita perbaiki dan kita tingkatkan. Yang pertama posisi tubuh. Posisi tubuh seseorang menggambarkan perasaan dan sikapnya.
Kemudian komponen yang kedua, kalau kita berbicara penampilan yang terbaik, kita bicara tentang bagaimana ekspresi wajah.
ltu komponen yang kedua, kemudian komponen yang ketiga adalah cara berpakaian. Pakaian menggambarkan jiwa kita, pakaian menggambarkan keadaan perasaan kita.
Itu yang pertama, personal excellence, bagaimana kita dituntut untuk memiliki suatu penampilan yang terbaik. Tetapi, hidup tidak bisa hanya sekadar penampilan. Penampilan bisa kita buat, bisa kita rekayasa, bisa kita siasati. Kita tidak berhenti sampai pada penampilan.
Jadi yang kedua, seorang yang memiliki personal excellence adalah seorang yang memiliki attitude yang terbaik, the best attitude. Tidak hanya sekadar penampilan yang terbaik, memang penampilan yang pertama, tetapi dilanjutkan yang kedua, the best attitude 'sikap yang terbaik'. Jika bicara sikap, tentu berkaitan dengan masalah akhlak. Namun, pembahasan mengenai akhlak merupakan pembahasan yang luas. Pada pembahasan ini paling tidak ada dua hal yang sangat penting yang bisa diangkat dalam personal excellence ini. Dua hal yang perlu dibekali dalam diri kita sehingga kita bisa memiliki the best attitude.
ltu sikap terbaik pertama dari the best ottitude yang harus Anda miliki, yaitu positive thinking. Yang kedua adalah proaktif, lawannya adalah reaktif.
Tapi, seorang yang berpikir secara proaktif, ketika dia mendapatkan suatu musibah, dia tidak langsung memberikan suatu respon secara emosional. Dia menggunakan hati nurani, cara berpikirnya, dan kedewasaan sikapnya di dalam menghadapi berbagai persoalan.
Jadi, proaktif adalah bagaimana kita selalu menghadapi segala macam stimulasi atau rangsangan baik itu yang negatif maupun yang positif, dengan respon yang positif. ltu orang yang proaktif. Dia memiliki kepekaan yang sangat mendalam terhadap situasi yang ada di sekelilingnya. Dia tidak menjadi orang-orang yang apatis atau skeptis. Dia menjadiorang yang selalu perhatian terhadap lingkungan di sekitarnya walaupun itu perubahan yang kecil. Semua change selalu menarik perhatiannya. Kemudian yang kedua, dia selalu berinisiatif untuk melakukan perubahan terhadap hal-hal yang tidak cocok di dalam kehidupannya.
Perbedaaan yang sangat mendasar antara orang yang proaktif dan tidak adalah satu kata, yakni ’Take Action' mengambil satu sikap/keputusan’. Kata keputusan adalah kata yang selalu akrab dengan telinga kita, tapi tidak mudah orang untuk mengambil sebuah keputusan. Karena setiap keputusan menuntut sebuah risiko.
Maka syarat yang ketiga untuk menjadi seorang yang personal excellence, dia harus memiliki ’the best achievement' prestasi yang terbaik. Bukan sekadar prestasi yang baik tapi the best achievement.
Apa yang dimaksud the best achievement itu adalah ada dua hal. Pertama be outstanding person, jadilah kita orang-orang yang outstanding. Kalau dalam bahasa lnggris kita mengenal ada istilah average. Kita tidak ingin sekadar menjadi orang-orang yang average, orang yang rata-rata. Ketika Anda ingin menjadi seorang yang personal excellence,maka Anda harus melakukan suatu pekerjaan outstanding result. Bukan sekadar rata-rata tapi di atas rata-rata.
Berikut suatu kalimat yang dapat menjadi satu aset mengenai personal excellent dan kehidupan dalam menghadapi berbagai macam problem. Kalimatnya adalah, ”Your altitude does not depend on your aptitude, but depend on your attitude, so you can make magnitud”. Artinya, ketinggian Anda atau harga diri Anda tidak ditentukan oleh bakat, posisi, jabatan, dan harta Anda, tapiterletak pada sikap Anda. Sehingga dengan sikap itu, kita bisa membuat suatu magnitude, perubahan-perubahan yang bermakna dalam kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar