Selasa, 16 Desember 2008
Pendapatan dan Biaya Operasi
1.Pengertian Pandapatan Menurut Akuntansi
Pendapatan dapat diartikan sebagai penghasilan yang diperoleh dari suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Pendapatan sering diartikan berbeda-beda menuurt ahli karena pandang yang berbeda-beda. Simamora (1999:24) menyatakan : “Pendapatan (revenue) adalah kenaikan aktiva perusahaan atau penurunan kewajiban perusahaan (atau kombinasi dari keduanya) selama periode tertentu yang berasal dari pengiriman barang-barang, penyerahan jasa, atau kegiatan-kegiatan lainya yang merupakan kegiatan sentral perusahaan”.
Menurut PSAK No. 23.2 pengertian pendapatan sebagai berikut : Pendapatan adalah aruus masuk bruto, dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktifitas normal perusahaan selam suatu periode, bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal”.
Sedangkan FASB mendefenisikan pandapatan adalah :
“Pendapatan adalah suatu arus masuk atau kenaikan-kenaikan lainnya dari niali harta usaha atau perhentian hutang-hutangnya (atau kombinasi dari keduanya) dalm suatu periode akibat dari penyerahan atau prouksi barang-barang, penyerahan jasa-jasa, atau pelaksanaan aktivitas-aktivitas lainnya yang membentuk operasi-operasi utama atau sentral yang berlanjutan terus dari satuan usaha tersebut”. (Smith dan Skousen, 1992:119)
Selanjutnya dapat diartikan bahwa kemampuan ekonomis adalah kemampuan yang didasarkan atas ukuran dengan daya yang nyata, bukan dengan daya beli uang. Pada penjelasan moenaf H. Regar (1995:19) menyatakan : “ Tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak merupakan ukuran terbaik mengenai kemampuan wajib pajak merupakan ukuran terbaik mengenai kemampuan wajib pajak tersebut untuk ikut bersama-sama memikul biaya yang diperlukan pemerintah untuk kegaiatan rutin dan pembangunan”.
2. Pengeritan Biaya Operasi
Biaya merupakan unsure pentingnya dalam menjalankan segala kegiatan operasi perusahaan, karena biaya harus tersebut dahulu dikeluarkan sebelum menghasilkan suatu produk, baik berupa barang maupun jasa.
Menurut Supriyono (1992 : 16) biaya dapat didefenisikan sebagai berikut : “Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh pendapatan yang dipakai sebagai pengurangan pendapatan (income) yang meliputi harga pokok penjualan, biaya adminstrasi umum, biaya bunga dan biaya pajak perseroan”.
Pengertian biaya menurut Sinuraya (1990 : 16) adalah : “Keseluruhan pengorbanan yang tidak dapat dihindarkan sehubungan dengan kegiatan perusahaan”.
B. Pengakuan pendapatan
Seperti yang telah diuraikan pada bab-bab yang terdahulu bahwa pendapatan dan biaya sangat penting diperhatikan kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada pendapatan yang diperoleh serta menekan biaya yang seminimal mungkin, pendapatan dan biaya dapat juga dikatakan sebagaii alat ukur keberhasilan atau kemunduran perusahaan.
Dalam stander ajuntansi keuangan, pengakuan pendapatan denganacuan pada tingkat penyelesaian dari suatu transaksi sering disebut presentase penyelesaian, menurut metode ini pendapatan diakui dalam periode akuntasi pada saat jasa diberikan.
Pengakuan pendapatan dapat dilakuakn dengan dua cara. Hal ini dikemukankan oleh smith Skousen dalam buku intermedit mengakui pendapatan dalam dua cara yaitu :
Pengakuan pendapatan sebelum penyerahan bat\rang/pelaksanaan jasa.
Pengakuan pendapatan sesudah penyerahan barang/pelaksanan jasa
Ad. 1. pengakuan pendapatan sebelum penyerahan barang/pelaksanan jasa.
Dalam keadaan tertentu, pendapatan dapat dilaporkan sebelum penyerahan barang/penyelesaian suatu kontrak jasa. Biasanya hal ini terjadi apabila jasa relative yaitu dari satu tahun.
Ad. 2. Pengkuan pendapatan sesudah penyerahan barang / pelaksaan jasa.
Dalam hal ini pengakuan tidak boleh diakui sebelum proses pendapatan benar-benar selesai pada saat penyerahan barang / pelaksana jasa. Dalam hal-hal tertentu timbul keadaan yang sangat tidak pasti yang meliputi suatu transaksi pendapatan yaitu mengenai penerimaan kas memberi kesan bahwa pengakuan pendapatan harga menunggu pemenerima jasa yang sebenarnya.
C. Pengukuran Pendapatan
Ada dua metode pengukuran dan pengakuan pendapatan dalm akuntansi yang lazim digunakan selam ini yaitu : metode accrual basis dan metode cash basis. Dalam metode basis ini pendapatan diakui pada saat terjadinya transaksi, pendapatan yng diterapkan dalam ketentuan / perjanjian lainnya yang dibuat dan langsung diakui sebagai pendapatan saat disetujui perjanjian / ketentuan tersebut. Dengan metode accrual basis ini pendapatan sebenarnya mencerminkan penerimaan kas yang sebenarnya terjadi dalam periode tersebut.
D. Pengakuan Biaya
Menurut prinsip akuntansi pengakuan biaya dapat dilakukan dengan dua metode yaitu :
a. Dasar kas (cash basis) : Suatu pengakuan biaya yang telah dibayar perusahan yang mempunyai sedikit piutang usaha dan hutanmg usaha, termasuk professional yang ber[raktek dapat menggunakn dasr ini.
b. Dasar akrual (accrual basis) : Biaya yang diakui dalam periode yang terjadi selama dalam proses untukmenghasilkan pendapatan.
Jumat, 22 Agustus 2008
- Perspektif Pasar
Trend Marketing 1950-an
Marketing Mix (terdiri atas perencanaan produk, pemberian harga, jaringan distribusi, personal selling, iklan, promosi, kemasan, display, pelayanan, pengendalian fisik, serta riset dan pengembangan)
Product Life Cicle (menggambarkan siklus kehidupan produk mulai dari peluncuran hingga akhir proses hidupnya. Proses ini terdiri dari 5 tahap: pengembangan produk, pengenalan pasar, pertumbuhan pasar, kedewasaan pasar, dan penurunan penjualan)
Brand Image (perusahaan mulai berpikir mengenai citra produk)
Segmen Pasar (membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen menjadi homogen)
The Marketing Concept (perusahaan harus memperkuat orientasinya pada konsumen)
The Marketing Audit (mendeterminasikan tingkat kontribusi proses pemasaran terhadap pertumbuhan perusahaan)
Persaingan Brand Image (citra merek kemudian menjadi instrumen penting dalam kompetisi pemasaran)
Trend Marketing 1960-an
Ø 4P (Product yang didasarkan pada pengembangan fitur, Price berdasarkan pada biaya dan posisi keuangan perusahaan, Place atau strategi distribusi, dan Promotion atau kegiatan promosi)
Ø Lifestyle (pemasaran yang berfokus pada segmentasi berdasarkan
Ø Marketing Myopia (mengubah cara pandang perusahaan dari product oriented menjadi market oriented)
Ø Teori Perilaku Konsumen
Ø Concept Marketing
Trend Marketing 1970-an
- Social Marketing
- Demarketing (terjadi ketika permintaan melampaui kapasitas perusahaan)
- Positioning (holistik strategi menembus benak pelanggan dan menempatkan persepsi tertentu dalam benak tersebut atas produk)
- Strategic Marketing
- Macromarketing (mempertimbangkan dampak yang sistemik dari aktivitas pemasaran bagi masyarakat dan kemanusiaan)
- Service Marketing
Trend Pemasaran 1980-an
- Pemasaran Warpare (mengkategorikan perusahaan pada; pamimpin pasar, penentang)
- Internal Marketing (pencapaian tujuan marketing dimulai dari membangun internal marketing, yaitu optimalisasi sistemik dari proses internal yang menggunakan instrumen marketing dan personal management untuk mengimplementasikan marketing sebagai suatu sikap internal)
- Local Marketing (melokalisasi pemasaran sebanyak mungkin sesuai dengan kondisi lokal)
- Global Marketing (terjadinya standarisasi produk untuk seluruh dunia agar memacu lebih banyak lagi perolehan keuntungan skala besar)
- Relationship Marketing (fokus kegiatan bergeser dari produk dan perusahaan sebagai unit analisis, menuju proses sosial yang mengikat hubungan antara perusahaan dan pelanggan)
- Pemasaran Langsung
Trend Marketing 1990-an
- Customer Relationship Marketing (membangun, mengelola dan meningkatkan hubungan dengan customer dan mitra lain secara saling menguntungkan)
- Market Orientation (mempelajari kebutuhan pelanggan saat ini dan masa yang akan datang)
Selanjutnya adalah perkembangan trend di dekade sekarang. Seperti apa yang diramalkan Joshep Pine II dan Gilmore, semakin menampakkan titik terangnya. Dalam bukunya yang berjudul “Experience Economy,” mereka mensinyalir terjadinya proses transpormasi ekonomi, yaitu pergeseran kegiatan ekonomi dari hany sekedar digerakkan oleh komoditas, bergeser menjadi ekonomi barang, ekonomi jasa dan layanan, dan pada akhirnya akan sampai pada bisnis yang berbasis pengalaman.
- Banjir produk
Manusia yang diklaim sebagai makhluk yang berkebutuhan tidak terbatas, juga dihadapkan pada pemilihan pemenuhan kabutuhan yang tidak terbatas juga. Di Indonesia sendiri kita bisa melihat bagaimana ledakan produk memancing pesatnya perkembangan pusat-pusat perbelanjaan.
- Banjir Promosi
Konsekwensi dari membanjirnya komoditas dan produktifitas bisnis, ialah juga membanjirnya kegiatan promisi. Kegiatan promosi produkseakan-akan telah menjadi bagian dari hidup kita. Perkembanagan ilmu dan teknologi komunikasi tidak bisa disangsikan lagi telah menyokong perkembangan kegiatan promosi. Jika dulu bekerja dibidang atau kagenan promosi merupakan pilihan terakhir, sekarang justru menjadi sektor bisnis yang sangat menjanjikan. Iklan tentunya bukan keseluruhan dari kegiatan promosi. Masih banyak kegiatan lain yang dimanfaatkan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Maka tidaklah terlalu keliru jika kita menyebut kondisi ini dengan ledakan atau banjir promosi.
Bahkan tanpa kkita sadari bahwa diri kita sendiri telah terbiasa menjadi ‘media’ promosi bagi perusahaan dan produk-produk. Kita menjadi papan iklan berjalan yang mempromosikan Joger, Billabong, Adidas, Gucci, Neckerman, Carvil, dan lain sebagainya. Yang paling diuntungkan dari banjir promosi ini tentu saja perusahaan biro iklan atau advertising agency dan promotion organizer. Maka tidak mengherankan jika dunia bisnis bidang promosi ini semakin berkembang. Investasi asing pun tak sedikit yang dikembangkan di bisnis ini.
- Perspektif Pelanggan
Customer is a real boss. Demikian salah satu moto pemasar yang sangat terkenal. Kekuasaan si boss yang bernama pelanggan itu memang teramat besar sampai pada tingkat menentukan hidup matinya perusahaan. Oleh karena pelanggan adalah boss maka perusahaan harus memberikan hasil kerja yang dapat memuaskan sampai ke jantung hati. Dalam situasi bisnis apapun, pelanggan harus menjadi perhatian utama, bahkan menjadi orientasinomor wahid perusahaan. Banyak orang mengatakan bahwa sekalipun produk anda tidak lebih baik dari produk lain, jika cara promosi dan layanan anda lebih baik dari yang lain maka mereka akan memilih produk anda. Akan tetapi mewujudkan bentuk promosi dan layanan yang lebih baik tentunya akan terjadi jika perusahaan anda lebih mengerti tentang pelanggan dibanding perusahaan lain.
Untuk kepentingan tersebut, pengusaha harus turun gunung. Jangan hanya memantau atau dari board room saja, tetapi harus turun ke market place, menyatu dengan pasar, bergaul dengan pelanggan.
1. Heterogenitas Pelanggan
Seperti kita ketahui bersama bahwa komunikasi efektif hanya akan terjadi jika komunikator mampu menyampaikan pesan dengan cara yang dipahami oleh komunikan. Perusahaan dalam hal ini bertindak sebagai komunikator, maka afektifitas dalam mengkomunikasikan produk atau layanannya, sekali lagi, sangat bergantung pada seberapa jauh pengenalannya terhadap pelanggan.
2. Karakteristik Pelanggan
Di era experience economy seperti dikemukakan Joshep Pine II dan Gilmore, atau era experiental marketing sebagaimana diungkapkan Bernd Schimitt, dan era emotional oriented hasil telaah Hermawan Kartajaya ini, pelanggan harus dilihat lebih utuh sebagai individu yang emotional.
Pada awal tahun 1990-an, Zeithaml, Prasuraman, dan
Tingkat Pelanggan Tertinggi yang dicetuskan Hermawan Kartajaya dalam Marketing in Venus nya, yaitu:
Tingkat Pertama: TERORISM CUSTOMER
Pelanggan tingkat ini boleh jadi merupakan imbas dari teror pelanggan lain, atau korban strategi kompetitor, atau bisa jadi pernah merasakan pelayanan tidak memuaskan dari perusahaan. Pelanggan tingkat ini selalu memberikan statement buruk atas produk perusahaan kepada pelanggan lain.
Tingkat Kedua: TRANSACTION CUSTOMER
Ialah pelanggan yang hanya membeli sekali dan setelah itu tidak lagi, atau frekuensi pembeliannya sangat jarang. Hubungan yang terjalin antara perusahaan dengannya hanya bersifat transaksional.
Tingkat Ketiga: RELATIONSHIP CUSTOMER
Ialah pelanggan yang memiliki pola hubungan relasional.
Tingkat Keempat: LOYAL CUSTOMER
Ialah pelanggan yang tidak sekedar melakukan refear buying, tetapi lebih dari itu, mereka loyal terhadap produk dan layanan perusahaan. Mereka tidak akan pindah produk sekalipun banyak pelanggan lain menjelek-jelekkannya.
Tingkat Kelima: ADVOCATOR CUSTOMER
Pelanggan yang selalu menjadi juru bicara produk dan layanan perusahaan. Mereka juga gigih membela produk dan layanan perusahaan jika ada yang menjelekkannya.
Baik Joshep Pine, Gilmore, Schmitt, maupun Hermawan, telah memberikan stimulan pada para pelaku bisnis dan perancang kegiatan promosi untuk lebih mengenal dan lebih bereksplorasi terkait dengan karakteristik pelanggannya. Berikut ini adalah sebagian kecil yang dapat diidentifikasi dari karakteristik umum pelanggan era emosional:
§ Pelanggan membutuhkan produk yang mampu mengakomodasi kebutuhan emosionalnya
§ Pelanggan semakin jeli pada detail produk. Satu hal sekecil apapun yang membuat mereka kecewa, akan menjadi jalan mereka pindah produk.
§ Pelanggan lebih berorientasi pada emotional benefit ketimbang functional benefit
§ Pelanggan akan sangat senang dan semakin loyal jika dilibatkan dalam proses bisnis, sekalipun hanya sekedar menyumbang ide dan gagasannya
§ Pelanggan relatif suka dengan produk-produk yang melawan arus, atau lebih tepatnya memiliki karakter yang sangat berbeda dengan produk lainnya
§ Pelanggan membutuhkan merek yang kharismatik, bergengsi, dan elitis
§ Pelanggan akan loyal pada produk yang mampu memberikan layanan berbasis empati
§ Pelanggan pada umumnya memiliki multi peran, multi komunitas
§ Pelanggan menjadi semakin manja
§ Pelanggan akan mencari produk yang penetapan harganya tidak konsisten
§ Pelanggan akan mencari produk yang bisa dijadikan simbol-simbol komunitas tertentu dan
§ Pelanggan sering sekali meminta pendapat orang lain ketika hendak membeli produk
§ Pelanggan membutuhkan varian produk yang lebih banyak sehingga ia bisa memilih yang sesuai dengannya
Pendekatan Promotion Mix
Promosi sebagai sebuah kata memeng sudah tidak asing lagi di telinga orang
Advertising memiliki 5 unsur pokok:
o Pesan
o Komunikator
o Media
o Komunikan
o Dampak
§ Sales Promotion
Sales promotion memiliki misi khusus yaitu: market education. Kegiatannya cukup beragam, di antaranya ada yang menggunakan jalur pameran atau uji kinerja produk, presentasi personal oleh sales promotion girl, program gimmic atau rangsangan pasar melalui berbagai bentuk hadiah dan sebagainya.
§ Publicity
Promosi tidak selalu fokus pada nilai-nilai benefit dan fitur produk. Lebih jauh, promosi semestinya diorientasikan pula pada nilai-nilai korporasi secara keseluruhan. Nilai-nilai korporasi dimaksud berkenaan dengan pembentukan persepsi publik atas perusahaan atau sering disebut dengan pencitraan perusahaan.
§ Personal Selling
Promotion mix merupakan satu kesatuan strategi mendominasi pikiran pelanggan dan menguasai pasar. Menawarkan produk atau jasa sama artinya dengan mencoba mengubah kebiasaan orang lain. Lebih ekstrim lagi, melawan budaya orang lain. Maka personal selling bukanlah aktivitas mudah, karena hal yang paling sulit adalah mengubah kebiasaan. Oleh karenanya personal selling harus terstrategi, terencana, dan terfokus pada satu sasaran, ialah meyakinkan pelanggan bahwa produk kita lebih baik dan menjadi pelanggan kita adalah hal yang paling masuk akal bagi mereka.
Media Promosi Efektif
Sebagian dari media lini atas ialah media
a. media cetak
iklan pada media cetak seperti koran, majalah, dan tabloid umumnya dikelompokkan dalam istilah-istilah, pertama iklan baris yaitu iklan yang dimuat dalam bentuk kata berbaris antara 3-4 baris.Kedua, iklan kolom. Ketiga, iklan Advertorial ialah iklan yang dikemas dalam bentuk berita. Keempat, iklan display ialah iklan yang didominasi oleh ilustri visual.
b. Radio
Biaya iklan radio sangat tergantung pada luas jangkauan pendengar dan kebijakan dari manajemen radio sendiri.
c. Televisi
Televisi merupakan media yang masih menjadi paling diminati pasar pemasr untuk mengkampanyekan produknya. Jika mengingat bentuk iklannya, memang iklan televisi sangat inspiratif, selain menghasilkan voice, televisi juga bisa menghasilkan suara dan gambar bergerak.
Bellow The Line (BTL)
Berbeda dengan above the line, bellow the line memiliki varian media yang lebih luas dan lebih kreatif. Hal ini dikarenakan media-media yang tergolong bellow the line alias media lini bawah ini menuntut perhatian lebih banyak dari publik. Jika dalam kategori media lini atas iklan disuguhkan langsung di depan mata melalui TV atau koran, maka di media lini bawah mata publiklah yang dipancing untuk melihatnya.
d. Media Luar Ruang
Media luar ruang merupakan media yang mempelopori kegiatan promosi sebelum media berbasis teknologi muncul.
e. Event
Event yang dimaksud dalam kegiatan media promosi ialah suatu rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh pemilik brand sehingga terjalinnya interaksi antara pelanggan dengan produk dalam suatu aktivitas tertentu.
f. Film
Mengingat dunia hiburan merupakan dunia yang tak ada matinya, maka kegiatan promosi melalui film banyak diminati, termasuk pemasar
Perkembangan teknollogi informasi khususnya internet semakin hari semakin pesat. Dari sisi teknologi, sejauh ini para pengakses internet sudah bisa menikmati kecepatan akses 64,128,512 kbps hingga mbps. Aksesnya pun bisa dilakukan selama 24 jam setiap hari. Oleh karenanya internet semakin digemari para pemasar untuk mempromosikan produknya.
h. Seluler
Ponsel atau telepon seluler merupakan piranti komunikasi yang perkembangannya sangat mengagumkan. Fakta di pasar menyatakan bahwa perkembangan konsumsi masyarakat terhadap telepon seluler terus menanjak.
Perencanaan Promosi
v Menentukan Sasaran Audiens
v Menentukan Tagline
Tagline adalah slogan singkat yang terdapat dalam iklan, dimaksudkan untuk menumbuhkan memorable para audiens. Tagline tidak harus kata-kata puitik atau kata-kata indah, yang terpenting harus mampu menancap di kepala dan hati audiens.
v Memilih Media
Media adalah faktor yang juga sangat menentukan keberhasilan kegiatan promosi.
v Memilih Endorser
Endorser ialah icon atau sosok tertentu yang dipakai dalam kegiatan promosi yang bertujuan untuk mendukung efektifitas penyampaian pesan produk. Endorser bisa saja merupakan pulau, nama besar perusahaan, tokoh kartun, binatang olhraga, orang terkenal, dan yang lebih sering ialah artis.
v Memilih Biro Iklan
Biro iklan ialah pabrik konsep dan ide-ide kreatif untuk branding, provokasi pasar, pencitraan, hingga pengendalian persaingan. Dari pada perusahaan mengeluarkan biaya tinggi untuk program iklan yang dilakukan internal yang belum tentu berhasil, lebih baik diserahkan kepada biro iklan. Mereka ahlinya dan layak untuk dinayar lebih tinggi. Perkembangan biro iklan di
Sumber : Promosi Efektif, Didih Suryadi, Penerbit Tugu Yogyakarta 2006
MANAJEMEN BRAND
Brand dapat kita sebut dengan pelabelan, brand memiliki kekuatan untuk membantu penjualan. Demikian pula bahwa brand dihubungkan dengan sebuah kepercayaan konsumen terhadap suatu produk atau jasa yang dipercaya tidak saja untuk memenuhi kebutuhan mereka, namun dapat memberi kepuasan yang lebih baik dan jaminan.
Klasifikasi Brand
Tingkat pertama merupakan awal kemunculan brand yang pertama kali menguasai pasar dalam lingkup lokal, ketika perusahaan mengambil langkah-langkah untuk memperluas pasar dan mencakup atas penggunaan dan distribusi produk secara nasional, maka brand ini memasuki jenjang sebagi national brand. Tingkat kedua, Regional Brand merupakan ciri produk yang dapat mewakili keberadaan produk sebelumnya. Ketiga, The World Brand,menggambarkan brand yang menguasai pasar dunia, dihubungkan dengan franchise yang ada diseluruh dunia atau mereka memiliki jaringan pemasaran yang tersebar diseluruh dunia.
Manajemen Brand
Brand Campaign
Branding adalah istilah lain dari sebuah aktifitas manajemen kampenye produk/jasa. Kesuksesan yang diraih oleh usaha kampanye ini didasarkan atas kemampuan tim marketing dalam menentukan strategi promosi dan distribusi produk secara stimultan. Terdapat jenjang atau tahapan penting dalam promosi atau kampanye sebuah brand, yaitu:
Brand Recognition Brand Preference Brand Insistence Lovely Brand/Brand Satisfy
Brand Recognition
Pada tahapan ini, sebuah brand memasuki tahapan pengenalan produk baru menjadi produk familiar di mata publik, setiap saat brand muncul dengan tema sama dan dilakukan berulang-ulang sehingga brand mudah diingat oleh konsumen.
Brand Preference
Sebuah brand dalam tahapan ini adalah dimana konsumen telah melewati sejumlah pengalaman terhadap produk yang ia pilih dari berbagai pengalaman produk yang ada di sekitarnya.
Brand Insistance
Pada tahapan ini Brand insistance terjadi ketika konsumen mengambil keputusan secara bulat mengkonsumsi produk untuk yang kesekian kali. Konsumen lebih banyak mengenal kelebihan produk ini dibanding produk lainnya, dan merasa aman untuk mengkonsumsinya. Kepuasan-kepuasan yang mereka dapatkan dari penggunaan beberapa produk dalam satu brand yang sama menyebabkan tumbuhnya kepercayaan konsumen kepada produsen sebagai perusahaan yang menghasilkan produk berkualitas dan memiliki jaminan yang tinggi, sehingga mereka mulai meninggalkan kebiasaan mengkonsumsi produk sebelumnya.
Lovely Brand/ Brand Satisfy
Tahapan tertinggi dari brand adalah Lovely Brand atau Brand Satisfy, konsumen benar-benar merasa puas terhadap pengalaman yang dialami berulang-ulang dari penggunaansatu atau beberapa produk dalam brand yang sama. Keempat tahapan brand ini diraih dalam waktu yang panjang, khususnya bagi brand yang menunjukkanadanya keterkaitan antar produk yang satu dengan produk yang lainnya.
KOMUNIKASI PEMASARAN
Bauran komunikasi pemasaran merupakan penggabungan dari 5 model komunikasi dalam perusahaan, yaitu : advertising, sales promotion, public relations, personal selling, dan direct selling. Komukasi yang digunakan dalam kegiatan sales promotion membutuhkan media promosi seperti flier, banner, poster, folder, dan catalogue, atau corporate profile. Sedangkan pada personal selling, medi tersebut juga dibutuhkan khususnya dalam penawaran suatu produk kepada konsumen secara tatap muka.
William Albight (dalam siahaan, 1990:3), memberikan definisi komunikasi sebagi “ The process of transmitting meaningful symbols between individuals “. Definisi tersebut memberikan implikasi bahwa komunikasi merupakan sebuah proses sosial yang terjadi antara paling sedikit dua orang, dimana seorang mengirimkan sejumlah simbol tertentu kepada orang lain. Premis dasar komunikasi mengikuti konsep stimulus-respon dalam disiplin psikologi. Semakin banyak stimuli yang mirip disampaikan maka pesan yang disampaikan harus lebih kuat. Komunikasi dapat juga dilakukan dengan menggunakan media, baik dalam konteks interpersonal communication ataupun mass communication.
Hubungan antara pemasaran dan komunikasi merupakan hubungan yang erat. Komunikasi merupakan proses pengoperan lambang-lambang yang diartiakan sama antara individu kepada individu, individu kepada kelompok, kelompok kepada kelompok, dan kelompok kepada massa.
Inti dari Komunikasi Pemasaran
Tahapan-tahapan komunikasi dan strategi pesan disusun berdasarkan pencapaian menumbuhkan sebuak keinginan untuk memiliki atau mendapatkan produk ( interest ), sampai dengan mempertahankan loyalitas pelanggan (loyality). Dalam kajian komunikasi tahapan tersebut dikenal dengan rumusan AIDDA (Attention, Interest, Desire, Decision, and Action). Sedangkan kajian disiplin prilaku konsumen dikenal dengan istilah Three Component of Attitude Model CAC yaitu : Cognitive (pengetahuan), Affection (perasaan), dan conative (kecenderunagan untuk berprilaku). Tujuan komunikasi secara umum adalah untuk mencapai sejumlah perubahan, seperti : perubahan pengetahuan, perubahan sikap, perubahan perilaku dan perubahan masyarakat.
Segmentasi Potensial
Segmentasi memiliki ciri khusus yang dibatasi oleh: usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan batasan geografis. Dalam hal ini segmentasi yang dimaksud adalah segmen yang memiliki demand. Bila segmentasi potensial dikaitkan dengan strategi marketing communication maka penetapan segmentasi potensial ini dapat berpengaruh terhadap penetapan waktu yang dibutuhkan untuk penentuan tahapan komunikasi, penggunaan media apa saja yang berhubungan atau dekat dengan segmentasi dituju.
Pemilihan media dihubungkan dengan berapa besar biaya yang harus disiapkan berbanding dengan jumlah raihan. Hal tersebut tentunya dilakukan melaui sebuah studi yang matang.
Kreatif Pesan dan Visual
Diferensiasi pesan dan visual dalam kaitannya dengan kegiatan marketing communication dikaji secara komprehensif, sehingga pesan yang disampaikan mampu menarik perhatian dan menumbuhkan efek yang kuat. Pada media
Sebuah produk baru yang diproduksi untuk memenuhi sebuah jenis kebutuhan baru, dan kemudian berhasil memiliki pasar, dapat mengunadang kehadiran pesaing-pesaing baru. Kondisi tersebut menjadikan strategi promosi, yang terutama sekali terkait dengan biaya iklan yang telah direncanakan.
Keberhasilan sebuah strategi komunikasi pemasaran dapat diukur dengan seberap besar penjualan sebuah produk atau penghasilan dari pemanfaatan jasa oleh konsumen. Dalam riset komunikasi pemasaran, tingkat keberhasilan diukur berdasarkan sejauhmana iklan atau kegiatan mampu mempengaruhi tingkat penjualan sebuah produk atau penggunaan sebuah jasa.
Konsep Bisnis Masa Depan
Penemuan dibidang keilmuan sejalan dengan perubahan dan pencapaian kebutuhan masyarakat dunia, penetapan standarisasi mutu, perubahan tingkat kompetisi dan harga.
- Mengidentifikasi pasar dan kebutuhan konsumen atau persepsi konsumen
- Menggambarkan dan mengoperasionalisasikan gambaran hasil dari tujuan target group
- Mengevaluasi sejauh mana prilaku yang tergambar diyakini dapat mencapai tujuan
- Mempertanyakan apakah ada penghalang harapan ideal dengan tampilan produk
Dalam melakukan tinjau ulang atas perencanaan komunikasi pemasaran, beberapa hal yang harus dilakukan secara internal adalah:
- Mempelajari seluruh rencan pemasaran dan pencapaiannya
- Mengatur peranan periklanan dan kegiatan promosi
- Melakukan analisis peta kekuatan perusahaan lain
- Mempelajari pengaruh lingkungan terhadap rencana
- Melakukan analisis program promosi baik
- Pengembangan dan Perencanaan Kegiatan
Pengembanagn dan perencanaan biaya meliputi dua kegiatan, yaitu : menetapkan biaya untuk kegiatan komunikasi pemasaran, dan perencanaan kegiatan komunikasi pemasaran.
Kegiatan ini terdiri dari 5 tahap, yaitu :
- Memilih agensi atau mitra kerja
- Penawaran besar biaya untuk perancangan pesan dan media yang akan digunakan
- Distribusi budget untuk perncanaan media dan pesan
- Persetujuan terhadap hasil kerjasama dan mitra usaha
- Produksi media, persetujuan bentuk, jenis, dan frekuensi kegiatan
Eksekusi media merupakan tahap selanjutnya, dimana seluruh perencanaan yang mengawali kegiatan ini telah dianggarkan. Eksekusi media merupakan kegiatan penentuan jenis media, waktu dan biaya tayang yang proporsional. Artinya, media penyampaian iklan harus disesuaikan dengan anggaran yang telah disediakan.
- Monitoring dan Analisis Situasi
Hasil dari monitoring dan analisis situasi pada akhirnya memberikan jawaban kepada para manajer apa yang harus dilakukan, mengapa sesuatu harus dilakukan, bagaimana melakukan perubahan yang tepat, dan apakah posisi produk dan merek terancam atau masih tetap dominan di pasar.
- Respon Konsumen
Kegiatan ini dilakukan untuk mengamati sejauh manadampak kegiatan yang dapat diukur melalui tingkat respon konsumen terhadap promosi yang telah dilakukan. Respon konsumen merupakan sebuah gambaran dari hasil kegiatan komunikasi pemasaran secara keseluruhan dan merupakan informasi yang penting bagi penentuan strategi komunikasi pemasaran selanjutnya.
Analisis Pasar
Analisis pasar perlu dilakukan, yang meliputi beberapa tahap diantaranya pemilihan area, pada tahap awal ini kita dapat mengacu pada sasaran perusahaan yang dapat menunjukkan kemana produk atau jasa ini akan disebar; apakah produk atau jasa ditujukan untuk menguasai pasar domestik (pasar saat ini), atau ada keinginan untuk memperluas pasar (ekspansi) ke daerah lain. Pada tahap berikutnya, kita melakukan analisis terhadap produk-produk yang ada di dalam market, yaitu dengan membagi produk kedalam empat jenis produk, yaitu produk impor, produk domestik, produk populer, dan produk substitusi. Tahap selanjutnya adalah melakukan analisis terhadap segmentasi pasar, yaitu dengan melakukan pembagian segmentasi berdasarkan demografi, psikologi, cara pembelajaran, dan sosial budaya. Tahap terakhir adlah mempelajari possitioning produk atau perusahaan baik produk yang telah dimiliki dan tersebar dipasar serta produk-produk pesaing.
Analisis Situai, Taktik, dan Strategi
Perusahaan yang memiliki dua atau lebih konsep strategi memungkinkan perusahaan tersebut bertahan dalam persaingan yang semakin keras.Tujuan lain dari analisis situasi, taktik dan strategi dalam komunikasi pemasaran adalah untuk memperoleh sejumlah dukungan data yang dapat diperoleh dari konsumen (sebagai sumber utama ). Salah satu tujuan utama yang hendak diraih adalah mendapatkan respon positif atas strategi awal perusahaan. Dimana respon tersebut merupakan langkah awal yang selanjutnya dapat (bila tidak dikatakan harus) dikembangkan menjadi hasil yang positif, yaitu pembelian dan pembelian kembali. Namun bila strategi awal dianggap gagal memenuhi target hasil yang diinginkan, maka melakukan perubahan strategi dengan memilih alternatif konsep lain yang telah ditetapkan pada awal strategi, dapat dilakukan.
- .Perencanaan yang tepat adalah dengan menggambarkan segmentasi pasar kita, karakter konsumen, produk atau jasa yang dimiliki, peta kekuatan perusahaan saingan kita. Dimana semuanya harus kita pahami dengan baik.
- Perencanaan merupakan sebuah hasil dari analisis dan perhitungan atas ukuran pasar yang potensial
- Perencanaan membantu kita dalam melakukan strategi efisien pengalokasian dana dan sumber daya yang ada.
- Dalam perencanaan ini kita harus memiliki fokus dari arah bisnis perusahaan, acuan, dan arah iklan yang efektif guna mendukung fokus bisnis.
- keberhasilan perencanaan yang kita susun akan menentukan posisi perusahaan dalam pasar, menentukan dimana letak perusahaan di peta persaingan bisnis.
- Perencanaan yang dibuat akan menolong konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian, mengatur pengalokasian dana.
- Perencanaan dapat diartikan sebagai suatu strategi komunikasi menyeluruh yang akan membantu kita dalam menentukan sejumlah strategi dan kebijakan secara jelas, mendalam, serta membantu dalam penentuan sinyal komunikasi yang tepat kepada konsumen, karyawan dan pegawai perusahaan, para investor, serta mitra bisnis perusahaan.
Sumber : Rd. Soemanagara, strategic marketing communication, 2006, Konsep strategis dan terapan, penerbit Alfabeta.