Kiat Menghadapi Enam hal yang Mengganggu Sukses Anda
Bagian Pertama
Enam Hal yang Membuat Hidup Anda Tidak Bahagia
1. Putus Cinta
Putus cinta merupakan suatu hal yang membuat hidup kita tidak bahagia. Namun, bagi mereka yang selamat dari perangkat patah hati akan mengatakan bahwa “cinta itu memang menyakitkan “ tetapi masih bisa disembuhkan. Orang yang merasakan langit seakan-akan akan runtuh, dan bumi pun jadi ambruk sehingga tiada lagi tempat untuk berpijak. Putus cinta dengan orang yang kita cintai akan menyebabkan kita merasa sepi. Dalam hal ini para peneliti menyebutkan 2 kategori kesepian, yaitu : kesepian karena keadaan dan kesepian karena watak. Kesepian karena keadaan bisa terjadi bila anda baru putus cinta atau bila anda berada dalam suatu tempat yang sangat asing bagi anda. Terlepas dari itu semua, yang pasti putus cinta bukanlah akhir dari segala-galanya. Masih ada hari esok yang lebih cerah. Karena itu bangkit dan lawanlah kata dan ungkapan perasaan anda.
2. Minder = Tidak Pede
Minder adalah sifat negatif yang pada diri seseorang. Dengan kita minder dalam menghadapi sesuatu, maka kita akan tenggelam dalam sebuah ketakutan yang menghantui kita. Pada dasarnya, minder merupakan ekspresi rasa takut diri akan sesuatu. Minder juga merupakan perwujudan dari ketidakpercayaan diri terhadap diri sendiri, terhadap daya dan kemampuan yang kita miliki. Citra diri yang negatif inilah yang akan membawa kita untuk terus berada dalam rumah ketakutan. Minder muncul karena pencitraan diri kita oleh diri sendiri atau lingkungan yang berada di sekitar kita. Dengan kata lain, hal itu terjadi karena adanya keyakinan terhadap ide tertentu yang dialami oleh kita ataupun stempel dari lingkungan kita hingga disimpulkan bahwa hidup dan kehidupan kita adalah seperti ini dan seperti itu.
Menanamkan rasa percaya diri sendiri sesungguhnya tidak begitu sukar seperti yang disangka banyak orang. Oleh karena itu untuk meghilangkan rasa takut dalam menghadapi sesuatu, anda bisa menjalankan beberapa jurus menghilangkan rasa takut, berikut :
Persiapkan diri anda sebaik-baiknya bila menghadapi sesuatu atau suasana tertentu
Pelajari dan persiapkan sebaik-baiknya bila menghadapi situasi tersebut. Persiapan yang matang merupakan kunci keberhasilan.
Pupuk atau binalah rasa percaya diri. Berbuatlah sesuatu yang bisa menambah rasa percaya diri anda
Setelah timbul rasa percaya diri, pertebal keyakinan anda bahwa anda bisa melakukannya.
Selain itu, sikap percaya diri sangat membutuhkan sebuah optimisme dalam diri anda. Sikap optimis akan menjadi daya yang besar untuk mendorong apa yang anda pikirkan. Lalu bagaimana cara berpikir optimis? Langkah-langkahnya sebgai berikut :
Carilah teman yang berpikir optimis
Ciptakanlah sukses bagi diri anda sendiri
Ubah dan tinggalkan situasi yang anda rasa tidak menunjang usaha anda untuk maju
Untuk menghadapi lingkungan yang tidak dikenal, anda bisa menyiapkan diri dengan memusatkan kekuatan-kekuatan anda, mengantisipasi masalah dan mencari jalan keluar jauh sebelumnya.
Batasi persepsi anda tentang kegagalan
Hindari pikiran yang bukan-bukan.
Jika anda kecewapada sesuatu, jangan hanya menerimanya saja. Berusahalah untuk mengubahnya
Berpikirlah yang baik tentang diri anda dan perlakukanlah diri anda dengan baik pula.]
Namun kita tidak boleh terjebak dalam optimisme dan sikap positif yang berlebihan. Sebab berpikiran positif dan otimis bisa juga menjebak kita untuk membuat kesalahan-kesalahan mendasar yang semestinya tidak perlu. Mengapa justru kita harus waspada terhadap perilaku optimis dan positif? Pertama, kita harus menyadari bahwa kehidupan ini tidak selalu terdiri dari pemikiran yang positif ; kedua, pemikiran negatif seringkali mendominasi pemikiran kita; ketiga, pikiran positif itu lebioh berpengaruh pada perubahan dan pengendalian diri pribadi internal, dan tidak berpengaruh terhadap eksternal; keempat, karena itu kita harus berperilaku secara proporsional dan seimbang. Ada kalanya kita harus berpikir positif dan suatu waktu juga berpikir negatif. Oleh karena itu, ubahlah diri anda mulai sekarang, niscaya dunia akan turut berubah dan tersenyum pada anda.
3. Harga Diri Rapuh, Di Mana Tempat Kita?
Pada dasarnya harga diri merupakan sebuah kesadaran akan seberapa besar nilai yang diberikan kepada diri sendiri. Pengertian lain, harga diri adalah sikap menerima diri apa adanya. Hal ini berhubungan dengan keyakinan bahwa kita layak, mampu dan berguna dalam apapun yang telah, sedang dan akan terjadi dalam hidup kita. Oleh karena itu, harga diri merupakan sebuah bentuk manifestasi dari keberanian kita untuk mengakui kekurangan pada diri kita sendiri. Apabila kita mempunyai harga diri yang tinggi dan sehat, maka kita pun akan menilai tinggi diri kita. Kita akan menyukai dan menerima diri kita apa adanya. Kita akan dengan mudah memaafkan diri kita. Kita memfokuskan diri pada kekuatan dan kelebihan kita dan kita dapat secara efektif membedakan diri kita dan perilaku kita atau apa yang kita lakukan. Kemudian, jika kita melakukan kesalahan atau kebingungan, maka kita yakin akan mampu mengatasinya.
Harga diri adalah tentang bagaimana kemampuan kita untuk mengatakan “ saya tidak peduli dengan apa yang dimiliki oleh orang lain, saya akan berbuat semaksimal mungkin untuk memperoleh apa yang saya inginkan “. Harga diri adalah kemampuan untuk megakui bahwa orang lain bisa berbuat lebih baik dari kita, bisa mengumpulkan uang lebih banyak, mempunyai teman lebih banyak dam mungkin memiliki peluang yang lebih baik dari kita. Kemampuan lainnya adalah keikhlasan dan pengakuan adalah tanda-tanda yang jelas dari harga diri yang tinggi.Oleh karena itu, dalam hubungannya dengan sikap harga diri dan kepercayaan diri, maka Johanes Lim mengkategorikan dalam dua kategori :
1. Sikap negatif, bila seorang manusia hendak mempertahankan ego dan harga dirinya supaya tidak hancur dengan mengambil sikap alternatif, yaitu :
Negatif Pasif : sedih, tersinggung, luka batin, menarik diri atau depresi
Negatif Destruktif : marah, dendam, dan membalas dengan makian dan pukulan.
2. Sikap positif, bila seseorang mempunyai rasa percaya diri dan mempunyai harga diri yang positif, maka orang itu akan mengambil sikap positif pula.
Harga diri tidak bisa dicari dengan membeli atau mengiklankan pada setiap orang bahwa anda membutuhkan harga diri. Menurut Grant Brecht, harga diri pada dasarnya bisa dicari dari empat hal :
1. Orang tua
2. Kawan sebaya
3. Prestasi
4. Diri anda sendiri
Sesungguhnya, untuk meningkatkan harga diri, anda dapat melakukan sesuatu atas perasaan-perasaan yang ada pada diri anda. Pertama sekali yang harus anda lakukan adalah mengakui bahwa perasaan rendah diri pada anda tersebut berasal dari dalam diri anda sendiri ! Jika anda bisa mengerti, maka anda juga tahu kalua anda memiliki pilihan yaitu menerima pendapat orang lain tentang diri anda atau sama sekali menolaknya.
Ada sebuah teori mengatakan bahwa kalau anda ingin dihargai oleh orang lain, maka anda harus menghargai diri anda terlebih dahulu. Ada beberapa teori yang bisa anda pegang untuk diungkapkan, dilakukan dan diyakini :
Yang harus anda ungkapkan :
Banggalah terhadap hasil pencapaian anda apabila anda telah menyelesaikannya dengan sukses dan jangan menganggapnya sebagai keberuntungan belaka.
Ucapkan “terima kasih” pada orang yang memuji anda tanpa harus merasa malu.
Ungkapkan perasaan anda
Akui kesalahan anda, apabila anda melakukan sesuatu kekeliruan.
Apabila seseorang mengancam anda dengan kata-kata, maka anda dapat melawannya dengan perkataan pula.
Jangan menghina orang lain.
Yang harus anda lakukan :
Berjalanlah dengan penuh perccccaya diri
Berpakaianlah dengan rapi, seakan anda memang memperhatikan tubuh anda
Cobalah sesuatu yang baru
Turuti keinginan hati anda
Yang harus anda yakini :
Yakin bahwa pandangan anda pribadi terhadap diri sendiri lebih penting daripada apa yang orang lain katakan pada anda
Sendirian itu tidak berarti kesepian
Merasa yakin bahwa anda adalah orang yang berharga
Menyadari bahwa masa lalu adalah tetap masa lalu
Yakin bahwa anda berharga karena anda bukan orang lain.
Oleh karena itu, tempatkan diri anda sebaik-baiknya dalm kehidupan anda. Karena hal itu sangat penting untuk menjaga kebugaran harga diri anda. Cegahlah segala hal negatif dengan selalu mengurung dan membanjiri kehidupan anda dengan hal-hal positif. Yakinlah jika anda mempunyai harga diri yang rapuh akan memungkinkan anda tidak bahagia dalam hidup.
4. Awas, Konflik Mengintai Anda !
Pada dasarnya, dalam diri manusia terdapat dua hal yang saling bertentangan. Paling tidak, pernyataan ini bisa dilacak dari 2 pandangan filsuf tentang manusia. Menurut pandangan Thomas Hobbes, manusia merupakan makhluk yang dikuasai oleh dorongan-dorongan irrasional dan anarkistis serta mekanistis yang saling mengiri dan membenci sehingga menjadi kasar, jahat, buas dan pendek pikir yaitu sosok Homoni Lupus, manusia adalah serigal;a bagi manusia yang lain, dan akibatnya perang semua melawan semua. Sebaliknya JJ. Rousseau berpendapat bahwa manusia merupakan makhluk yang lugu dan sederhana, mencintai diri sewcara spontan, tidak esois, dan tidak altruis. Hanya rantai peradabanlah yang membentuk jiwa manusia menjadi binatang yang memiliki sifat menyerang (berkonflik) seperti keadaannya saat ini. Nah, sifat dasar inilah yang menjadi dasar terbentuknyya konflik yang terjadi diantara manusia.
Pada dasarnya, konflik itu merupakan perbedaan pendapat, kepentingan, minat, persepsi, atau rasa antara seseorang dengan dirinya sendiri, atau antara sekelompok orang dengan kelompok yang lain. Pertama, konflik internal atau konflik batin, yaitu konflik yang pengaruhnya berasal dari dalam diri manusia. Kedua, konflik eksternal, yaitu konflik yang pengaruhnya berasal dari luar diri seorang manusia. Pola konflik menurut G. R. Terry, akan berlangsung secara sistematis dan teratur yang terdiri dari empat macam tahapan :
1. Timbul suatu krisis tertentu
2. Gejala eskalasi ketidaksesuaian paham terjadi
3. Konfrontasi
4. Proses rekonsiliasi
Dalam menghadapi suatu konflik tentunya dibutuhkan solusi untuk menyelesaikan masalah untuk menciptakan lingkungan yang kondusif. Ada beberapa langkah untuk menyelesaikan konflik. Beberapa langkah tersebut adalah :
Langkah menghindari konflik seperti dengan cara bersikap tidak kooperatif atau menghindarinya
Berkompetensi atau komando otoratif
Bersifat akomodatif
Bersifat kompromis
Melakuka langkah kolaborasi atau pemecahan masalah
5. Stress dan Distres
Stress adalah konflik yang meliputi tekanan eksternal (baik tuntutan yang datang dari lingkungan fisik dan sosial) dan tekanan internal (tuntutan yang datang dari dalam diri ) serta kondissi bermasalah lainnya dalam kehidupan. Ada kalanya orang yang sering stress akan mampu bertahan dalam menghadapi rasa stress sehingga pada taraf tertentu, orang bisa melakukannya dengan baik. Sebaliknya, orang yang tidak pernah stres, maka ia akan rentan terhadap distress, yaitu gangguan mental dan fisik akibat stres.
Pada dasarnya, indikaor stres dan distres merupakan wujud dari sehat tidaknnya manusia. Kita disebut sehat, jika bisa mengatur dan memanipulasi pengaruh stress tanpa menimbulkan ketidakse3imbangan p[ada diri kita. Sebaliknnya, kita akn dicap sakit, jika kita gagal beradaptasi secara aktif seehingga akan menyebabkan gangguan terhadap jiwa dan raga kita. Menurut dr. Erwin, untuk menangani masalah stres secara sederhana dan gampang, kita harus melakukan relaksasi dan menangani stress sebagai salah satu cara untuk keluar dari ancaman distres. Dengan relaksasi keteganngan fisiologis akan menurun. Kondisi itu sksn membuat perasaan lebih nyaman, dapat berpikir lebih tenang, sehingga lebih mampu menghadapi situasi lingkungan yang tidak sesuai dengan harapannya. Berikut ini merupakan langkah-langkah yang bisa dijalani dan dipraktekkan dalam menghadapi stres :
Carilah sebab-sebab munculnya perilaku anda sekarang atau dalam hubungannya dengan masa lalu.
Bandingkan reaksi, pikiran dan perasaan anda dengan orang-orang di lingkungan anda
Cari sahabat tempat berbagi perasaan, kesenangan, dan kecemasan
Jangan sekali-kali menciptakan “cap” terhadap diri sndiri, apalagi memberi aatribut berupa perangai yang tidak dapat diubah, kronis dan negatif
Bangun keyakinan diri
Inventarisasikan keistimewaan dan keunikan anda
Kendalikan emosi, baik pada saat gembira maupun berduka
Jangan terus menyesali kegagalan di masa lalu
Belajarlah dari setiap kegagalan
Jika anda melihat orang dalam kesulitan, beri perhatian padanya dan bantu mencarikan jalan keluarnnya
Jika tidak mampu menolong diri sendiri atau orang lain dalam keadaan stess, berkonsultasilah dengan psikolog / psikiater
Tetapkan tujuan jangka panjang
Sisihkan waktu untuk rileks, berdoa dan menikmati hobi
Pandang diri anda sebagai pemeran aktif yang setiap saat mampu mengubah kehidupan anda sendiri secara keseluruhan.
Namun yang pasti, stress akan selalu bersama kita. Karena itu tidak ada gunanya menghindari stres, sebab stress dapat menjadi motivasi dalam mencapai sukses.
6. Kegagalan
Kegagalan merupakan sebuah kesalahan hidup yang dilakkan oleh manusia. Karena pada dasarnya, manusia mempunyai naluri dan motivasi yang sangat tinggi untuk mencapai sebuah kehidupan yang sukses. Manusia dianugrahi akal, pikiran dan hati yang sempurna sehingga bisa memikirkan berbagai fenomena yang terjadi di sekitarnnya dan juga bisa mengontrolnnya dengan hati-hati agar bisa mencapai suatu kehidupan yang seimbang dan membawa kebaikan. Selain itu Johanes Lim memberikan definisi tentang kriteria orang yang tidak bisa dibilang sukses, yaitu :
1. Orang yang tidak mempunyai cita-cita
2. Orang yang mempunyai cita-cita, tapi belum bisa mewujudkannnya
3. Orang yang mempunyai cita-cita dan telah mencapainnya, tapi tidak bisa menikmatinya
Dari definisi itu, berarti sukses itu bersifat relatif, subyektif, mudah dimengerti dan mudah dicapai. Setiap orang bisa meraih sukses dalam hidupnnya, selama ia mau mempunyai cita-cita, mau berjuang untuk mewujudkannya dan bisa menikmati hasil pencapaian cita-cita tersebut. Pada dasarnya, tanda-tanda bahwa seseorang itu mengalami kegagalan berpusat pada sifat-sifat berikut :
Tidak mempunyai tujuan hidup yang jelas
Selalu pesimis dalam menghadapi masa depan
Selalu menunda pekerjaan
Selalu mengeluh
Bekerja tapi tidak dengan pikiran tapi kekuatan
Tidak mempunyai kemauan
Jika semua atau bahkan salah satu faktor tersebut ada dalam kehidupan anda, maka lebih baik anda segera melakukan hal-hal yang bisa menghilangkan faktor tersebut. Mulailah sekarang juga, maka hidup anda akan berubah dengan seketika. Oleh karena itu, kata pertama untuk menuju sukses adalah ada kemauan untuk berubah. Akal yang sehat sangat penting untuk menunjang kesuksesan anda, karena tanpa akal sehat maka energi kehidupan anda akan menjadi boros. Akal sehat juga berarti bahwa anda mempunyai motivasi hidup yang sehat. Artinya dalam hidup anda akan selalu mensugesti diri anda untuk berjuang dan meyakinkan diri anda bahwa anda bisa. Karena itu, pada saat kita mengalami kegagalan dan masalah pribadi yang sangat berat, maka bangunlah rasa percaya diri dengan mengulang-ngulang pernyataan positif sebagai berikut :
Saya akan bisa menemukan jalan keluar meskipun sampai sekarang belum ada sama sekali
Saya bisa merintis sesuatu yang baru, yang belum pernah dilakukan orang
Saya bisa melakukan terobosan
Saya bisa menyelidiki berbagai alternatif
Saya bisa menemukan orang yang bisa membantu
Saya bisa beraksi kreatif dan energik
Johanes Lim berpendapat bahwa kepercayaan itu merupakan keyakinan atas kebenaran sesuatu, sehingga kita beraksi dan bereaksi sesuai dengan kepercayaan itu, tanpa perlu menyadari apakah hal itu sungguh benar atau tidak. Dari definisi tersebut, maka kepercayaan itu datang jika ada motivasi kesadaran terhadap sesuatu yang dipikirkan oleh akal sehat. Masalah berhasil tidaknya, hal itu merupakan persoalan lain, karena kita tidak tahu takdir akan membawa kita ke mana.
Selanjutnya adalah harus optimis dengan kemampuan dan daya pribadi anda. Anda harus optimis bahwa kesuksesan dapat diraih dengan efektif dan efisien. Orang yang berhasil dan berkarakter yang kuat adalah orang yang bisa memadukan antara berbagai langkah di atas dengan rasa optimis yang tinggi, sehingga kesuksesan akan lebih cepat anda raih. Hal selanjutnya adalah usaha. Usaha anda untuk mendapatkan sukses dan kemajuan merupakan modal yang sangat berharga bagi kehidupan anda. Namun usaha saja tidak cukup untuk mendapatkan tingkatan hidup yang tinggi tanpa iringan doa. Usaha dan doa merupakan hal yang penting, karena keduannya merupakan perpaduan yang utama dari dimensi langit dan dimensi bumi, antara dimensi Tuhan dengan dimensi manusia yang akan menjamin mulusnya kehidupan anda.
Hal terakhir yang sangat penting dan paling mendasar adalah persistensi atau ketekunan dalm menjalankan sebuah usaha ynag telah anda jalankan dengan efektif dan efisien. Karena kegigihan, ketekunan dan kesabaran yang disertai dengan strategi yang tepat dan pemilihan kondisi dan keadaan yang sempurna. Ingatlah bahwa perjuangan anda untuk mencapai kesuksesan merupakan perjuangan hidup yang sangat keras dan membutuhkan energi yang tidak sedikit. Dengan demikian tangga kesuksesan memang tidak mudah diraih. David Sarnof, secara sistematis mengajukan sepuluh l;angkah yang bisa digunakan untuk menapaki tangga kesuksesan. Sepuluh langkah tersebut adalah :
1. Sesuaikan diri anda dengan keadaan sekitar, tetapi jangan sampai anda kehilangan kepribadian dan terpengaruh oleh orang lain
2. Berkatalah jujur dan apa adanya.
3. Setiap orang harus mempunyai keberanian untuk melangkah ke depan
4. Kerja keras dengan ketekunan perlu dijalankan setiap saat, jangan hanya apabila ada kemauan saja
5. Curahkan segenap tenaga dan pikiran untuk suatu pekerjaan, dan berusahalah untuk menguasai pekerjaan tersebut dengan hasil yang sebaik-baiknya.
6. Belajarlah untuk bisa berbicara dengan lancar dan jelas, namun jangan menjadi banyak bicara
7. Percayalah pada diri sendiri, tetapi jangan terlalu puas dengan diri sendiri
8. Lihatlah ke depan dan buatlah rencana-rencana yang akan dijalankan
9. Pisahkan hal-hal yang utama dan yang bukan, yang besar dengan yang kecil.
10. Berusahalah untuk mencapai target yang ditetapkan dengan perhitungan waktu yang ditentukan, tetapi jangan sampai mengabaikan kesehatan tubuh.
Kesepuluh langkah tersebut harus dijalankan dengan konsukuen selama hidup. Karena hal itu akan menjadi jaminan sukses bagi anda. Namun, langkah tersebut tidak mutlak, karena setiap orang bisa memilih, meggabungkan, dan melakukan langkah-langkah terbaik sesuai dengan pengalaman masing-masing.
Dari hal itu, sudah nyata bahwa kegagalan bukan merupakan neraka bagi kehidupan kita. Kegagalan adalah energi yang sangat efektif untuk menuju sukses. Kegagalan adalah cikal bakal keberhasilan, tidak ada kesuksesan yang dicapai tanpa melewati kegagalan. Dengan gagal kita bisa mengevaluasi dan intropeksi diri kita sehingga kita akan menjadi lebih baik dalam melangkah.
Jumat, 16 April 2010
Menjadi Intrepreneur Sukses
BERANI MODAL AWAL ENTREPRENEUR
1. BERANI MIMPI
Rejeki itu mengikuti mimpi kita,
rejeki itu bisa direncanakan menurut mimpi kita,
dan rejeki itu berbanding lurus dengan mimpi kita.
ENTREPRENEUR itu memang harus berani bermimpi. Bagaimana dengan anda? Saya rasa, meski disaat krisis ekonomi, kita janganlah takut bermimpi. Atau visi itu sama dangan cetak biru (blue print) dari realita. Artinya sesuatu yang akan menjadi kenyataan.
Presiden pertama kita Ir. Soekarno, pernah mengatakan, “Gantungkan cita-citamu setinggi langit.”Visi itu memeng bisa mensugesti orang. Dan, semua langkah kita akan kita arahkan kesana. Apalagi intrepreneur itu biasanya seorang pemimpin. Maka mimpi tentang perusahaan, mimpi tentang masa depan, tentu akan dapat mempengaruhi para aengikut yang dipimpinnya.
Sebagian pemimpin, entrepreneur harus mempunyai ilmu “obor”. Artinya harus dapat msnerangi sekelilingnya. Entrepreneur dengan visi besar adalah obor bagi bawahannya. Entrepreneur dengan visi besar akan dapat menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dan penuh motivasi.
2. BERANI MENCOBA
Seandainya kita berani mencoba,
dan kita lebih tekun dan ulet,
maka pasti yang namanya kegagalan itu
tak akan pernah ada
ORANG bukannya gagal, tatapi berhenti mencoba. Ungkapan ini sengaja saya kedepankan. Mengapa? Karena sesungguhnya seseorang untuk dpat kesuksesan dalam karier atau bisnisnya, maka orang itu harus mempunyai keberanian mencoba.
Seorang entrepreneur dalam situasi sesulit apapun akan semakin tertantang untuk tidak berhenti mencoba. Dengan kata lain “berani mencoba”, dan orang yang selalu berani mencoba itulah yang pada akhirnya justru akan meraih kemenangan atau kesuksesan.
Tegasnya, keberhasilan dalam bisnis sangat memang ditentukan semangat kewirausahaan kita yang tinggi. Dengan demikian sikapmencoba dan mencoba terus-menerus itu akan dilakukan. Pada akhirnya dengan sikap kita yang “berani mencoba” itu, akan membuat kita tidak mudah terpuruk dengan keputusasaan. Apalagi sampai menghancurkan hidup dan bisnisyang telah kita rintis lama.
Selain itu, pikiran kita juga harus tetap diformulasikan kea rah positif. Bukan sebaliknya, suka berfikir negative apalagi sampai putus asa. Sikap semacam ini harus kita buang jauh-jauh.
3. BERANI MERANTAU
Kita itu harus mempunyai keberanian merantau.
Sebab dengan keberanian merantau,
kita akan lebih bisa percaya diri dan mandiri
BANYAK entrepreneur yang sukseskarena ia merantau. Orang Tegal sukses deangan wartegnya di Jakarta. Begitu juga dengan orang Wonogiri sukses menekuni usaha sebagai penjual bakso. Orang Wonosari sukses sebagai penjual bakmi dan minuman. Sementra orang Padang sukses dengan masakan padangnya.
Bahkan orang cina banyak yang sukses ketika merantau ke luar negri. Dan tak sedikit pula orang Jawa yang sukses sebagai transmigrasi di Sumatra. Hal itu wajar terjadi, Karena orang tersebut memang punya keberanian untuk merantau.
Menruty saya, keberanian merantau itu perlu kita miliki, karena dengan merantau berati kita berani meninggalkan lingkngan keluarga. Sebab, ketika kita berada dilingkungan keluarga, meskipun kita sudah tumbuh besar atau dewasa, namun tetap dianggap sebagai anak kecil.Sehingga hal itu akan membuat kita tergantung dan tidak mandiri. Akibat dari itu sangat jelas, kita mudah patah semangat dan putus asa. Tidak berani menghadapi tantangan atu resiko bisnis. Kita pun akan mudah bergantung bergantuang pada orang lain.
4. BERANI GAGAL
Hanya orang yang berani gagal total,
Akan meraih keberhasilan total.
DALAM kehidupan sosial, memang kegagalan itu adalahsebuah kata yang tidak begitu enak didengar. Kegagalan bukan sesuatu yang disukai, dan setiap kejadian yang setiap orang tidak menginginkannya. Kita tidak bisa memungkiri diri kita, yang nyata-nyata masih lebih suka melihat orang yang sukses dari pada melihat orang yang gagal, bahkan tidak menyukai orang yang gagal.
Maka apabila anda seorang entrepreneur yang menemui kegagalan dalam usaha, maka jangan berharap orang akan memuji anda. Jangan berharap pula orang di sekitar anda maupun relasi anda akan memahami mengapa anda gagal.
Menurut pengalaman saya, apabia orang gagal, maka tidak ada gunanya murung dan memikirkan kegagalan. Tetapi perlu mencari penyebabnya. Dan justru kita harus lebih tertantang lagi dengan usaha yang sedang kita jalani yang mengalami kegagalan itu.
Ada beberapa sebab dari kegagalan itu sendiri. Pertama, kita ini sering menilai kemampuan diri kita terlalu rendah. Kedua, setiap bertindak, kita sering terpengaruh oleh mitos yang muncul di masyarakat sekitar kita. ketiga, biasanya kita terlalu “melankolis” dan suka memvonis diri terlebih dahulu, bahwa kita ini dilahirkan dengan nasib buruk. Keempat, kita cendrung memiliki sikap , tidak mau atau tidak mau tahu dari mana kita mulai kembali suatu usaha.
5. BERANI SUKSES
Seberapa besar rejeki yang kita inginkan,
itu sama dengan
seberapa besar kita berani mengambil resiko.
HANYA segelintir entrepreneur yang dapat m3encapai tangga sukses
Teratas tanpa perjuangan dan pengorbanan. Resepnya antara lain, kalau melakuklan kesalahan, mereka melupakannya dan terus bekerja hingga akhirnya mencapai kesuksesan.
Harus selalu ingat, bahwa kita orang yang berpotensi dalam bisnis, yang setiap saat harus melipatgandakan kepercayaan diri,dan bisa menghilangkan penyakit excutis, penyakit mencari alasan.
Saya berpendapat bahwa kita sebagai entrepreneur harus berani menyatakan dirinya sukses. Karena dengan keberanian kita menyatakan sukses, akan membangkitkan kepercayaan diri. Dengan kepercayaan itu kita akan lebih bersemangat meraih kesuksesan.
BAGIAN KEDUA
MENJADI ENTREPRENEUR, BAGAIMANA?
6. MIMPI JADI NYATA
Jika kita punya tekad besar,
tak mustahil hal itu akan terwujud.
BANYAK diantara kita yang ingin bekerja pada perusahaan orang lain, sebagai karyawan. Saya kira alasannya, kita pasti sudah tahu semua, yaitu sebagai karyawan yang dibutuhkan adalah keamana. Setiap bulan ada kepastian terima gaji. Setelah tua mendapat pension.
Karena inginnya aman-aman saja, saya kira yang sudah menjadi karyawan pun sulit untuk berubah menjadi entrepreneur. Oleh karena itu bagaimana kalau kita menjadi entrepreneur. Menurut saya bila kita punya tekad besar, tak mustahil hal itu akan terwujud. Saya yakin kita akan lebih bangga, karena kita akhirnya punya banyak karyawan dan bisa menggaji mereka.
7. MIMPI JADI INVESTOR
Menjadi investor berarti
uang bekerja untuk kita.
MENJADI karyawan (employee), bisnis sendiri (self-employed), menjadi pengusaha (bussines owner), dan sekaligus sebagai investor, iru memang bisa saja menjadi pekerjaan kita. Contohnya dokter. Selain dia sudah tercatat sebagai pegawai negri atau sebagai karyawan, dia pada saat praktek di rumah atau di tempat lain, maka sang dokter itu sudah mengelola bisnis sendiri.
Dan setelah itu bukan hal tak yang mungkin kalau kemudian kita bisa menjadi investor. Menjadi investor berarti uang bekerja untuk kita. Maka kalau kita mau kaya, mestinya tidak cukup kita menjadi karyawan atau sekedar punya bisnis kecil-kecilan, sebaliknya kita harus berani menjadi pengusaha atau investor, sekalipun untuk mengarah sana itu tidak mudah. Tak sedikit tantangan yang harus dihadapi. Tapi yakinlah, dengan kita mempunyai jiwa entrepreneur mimpi jadi investor akan menjadi kenyataan.
8. GAGAL KULIAH, JADILAH ENTREPRENEUR
Mulailah berwirausaha
Justru di saat kita tidak punya apa-apa.
WAKTU kuliah dulu saya punya teman yang pandai dan memiliki wawasan dunia bisnis yang lumayan. Ide-ide usaha yang muncul dari pemikiran yang sangat cemerlang. Semua teman berdecak kagum dengan ide-0ide cemerlangnya.
Tetapi ide-ideitu tinggal ide-ide saja. Sampai kini tidak ada satupun bisnis yang di jalankan. Malahan, terakhir saya terahir ketamu dia , berstatus karyawan sebuah perusahaan public di Jakarta. Dia memang terlalu pandai untuk merencanakan sebuah usaha sekaligus terlalu takut untuk memulai.
Jobs adalah contoh orang yang berhasil dalam berwirausaha, justru bukan kepandaiannya di bangku kuliah. Tapi, karena ia memiliki keberanian dan keyakinan akan usaha yang digelutinya. Dia mampu bertindak merealisasi gagasannya dengan meninggalkan lingkungan kuliah dan teman-teman yang suka berhura-hura.
9.BERANI DULU, BARU TRAMPIL
Saya bisanya hanya nghodog wedang atau merebus air,
Tapi akhirnya saya bisa juga puya restoran.
Itu karena saya punya keberanian.
SAYA sempat di Tanya para mahasiswa: “Apakah seorang untuk menjadi pengusaha itu harus memiliki keterampilan dulu?”
Menurut saya, untuk menjadi pengusaha kita harus berani dulu baru setelah itu mempunyai keterampilan, bukan sebaliknya. Sebab, saya melihat di indonesia ini sebenarnya banyak sekli pengangguran yang tidak sedikit punya keterampilan tertentu. Namun tidak punya keberanian untuk memulai usaha. Akibatnya keterampilan yang di miliki akhirnya banyak yang tidak di manfaatkan. Itu kan saying sekali.
10.PELUANG BISNIS DI SEKITAR KITA
Kerguan meraih peluang bisnis,
itu kerugian bagi kita sendiri.
DALAM buku ini saya juga ingin mengungkap dimana sebenarnya kita bisa menangkap peluang bisnis di sekitar kita. Istilah populernya adalah Economy Orbit of Opportunit (EOO). Sya kira penting, karena peluang bisnis itu sebenarnya ada di sekitar kita. Refrensinya juga bisa di dapat dari lingkungan kita juga dari membaca., mandengar cerita orang lain, seminar, jalan-jalan atau wisata.
Sebagai contoh, di beberapa kota di Amerika Serikat, sudah banyak bisnis yang dikembangkan dari ide-ide sederhana seperti bisnis membangunkan orang tidur (morning call). Aneh tapi itu nyata. Tentu pengguna jasa ini harus menjadi member dulu dengan membayar annual fee dalam jumlah tertentu. Ada juga disini bisnis yang masih langka dan kurang memasyarakat, yakni bisnis menyewakan pakaian dan perlengkapan bayi.
Tapi tentu peluang bisnis itu hanya bisa diraih jika kita jeli dan gigih.
Ingat pepatah yang mengatakan : “tidak ada usaha, tidak ada hasil”. Oleh karena itu jangan ragu dalam setioap meraih peluang bisnis yang ada di sekitar kita. Soal besar kecilnya peluang jangan jadi masalah, tangkap dulu peluang yang ada. Dan jangan kwatir, peluang berikutnya pasti akan mengikut. Bisnis itu selalu mengalir seperti bola salju, di mulai dari yang kecil lalu menggumpal menjadi besar.
11.BUKAN MELULU KARENA UANG
Kesuksesan bisnis kita bukan semata-mata uang,
tapi visi.
Karena itu visi masa depan harus kita miliki.
TIDAK serdikit obsesi entrepreneur dalam menekuni bnisnisnya bukan semata karena uang. Banyak dari mereka maju karena visi, yaitu ingin menciptakan lapangan pekerjaan, dan dari usahanya itu mempunyai dampak social bagi kesejahteraan masyarakat. Maka katika itu semua tercapai ia merasakan sangat puas.
Mereka selalu kreatif dan inovatif. Mereka menikmati apa yang dilakukannya. Penderknya, visi itulah yang sebenarnya menggerakkan entrepreneur melakukan sesuatu yang akhirnya usahanya meraih kesuksesan.
12. MEMULAI BISNIS BARU
Jika kita memang ingin memulai bisnis baru,
maka mestinya peluang
pasarlah yang lebih kita jadikan pijakan
JIKA kita ingin memulai bisnis baru, tentu kita harus bisa menjawab empat pertanyaan ini. Pertama, produk atau layanan apakah yanbg akan kita buat, dan itu untuk siapa? Kedua, mengapa harus usaha itu? Mengapa calaon customer harus membeli dari kita? Apakah yang akan kita berikan jika produk itu belum ada? Bagaimana kompetisinya? Apa keuntungan yang akan kita proleh dari kompetisi itu? Ketiga, apakah kita mempunyai sumbernya? Apakah kita akan mendapat order? Apakah order itu dating segera? Keempat, siapa pasar kita? Lantas darimanakah ide untuk memulai bisnis baru itu berasal?
Untuk itulah langkah yang kita gunakan pun bukannya inside out approach melainkan outside in approach, yaitu pendekatan dari luar kedaam. Cara ini cendrung melihat dahulu, apakah ada peluang bisnis atau tidak. Sebab, sesungguhnya ide dasar bisn9is itu sukses adalah jika kita mampu merespon dan mengkreasikan kebutuhan pasar. Cara ini biasanya disebut opurtunity recognition.
13. MEMULAI BISNIS TANPA UANG TUNAI
Bisnis mempunyai uang tunai dulu, itu sudah lumrah.
Tapi tak benar, tak mungkin memulai bisnis
tanpa uang tunai.
KEBANYAKAN kita selalu mengeluhkan ketiadaan modal uang sebagai alas an mengapa kita enggan berwirausaha. Padahal, modal yang paling vital sebenarnya bukannya uang, tetapi modal non-fisik, akni berupa motivasidan keberanian memulai yang menggebu-gebu.
Ada cara untuk kita mulai bisnis meski kita tidak uang tunai sekalipun. Contohnya, kiota bisa menjadi seorang perantara. Misalnya, menjadi perantara jual beli rumah, jual beli motor dan lain-lain. Keuntungan yang bisa kita dapat dari komisi penjualan atau dari cara lain atas kesepakatan kita dengan pemilik produk. Saya yakin kita pasti bisa melakukannya.
PENTINGNYA KECERDASAN EMOSIONAL
14. KECAERDASAN EMOSIONAL ENTREPRENEUR
Mengedepankan kecerdasan emosi kita dalam bisnis
itu adalah hal yang mutlak.
ORANG yang pertama mengenalkan kecerdasan emosional adalah Daniel goelman. Dalam bukunya “emotional intelligece” atau EQ, ia mengungkapkan bahwa ada 5 wilayah kecerdasan emosi yaiotu: mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenal emosi orang lain, dan membina hubungan. Artinya bila kita mampu memahami, dan melaksanakan kelima wilayah utama kecerdasan tersebut maka semua perjalanan bisnis apapun yang kita lakukan akan berjalan mulus.
Entrepreneur itu memang perlu kecerdasan emosional yang optimal. Nilai akademis saat studi tak harus tinggi. Sulit bagi seseorang untuk menjadi sentrepreneur, meski memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi tetapi kecerdasan emosinya rendah. Lantas apakah anda ingin memiliki kecerdasan emosional yang optimal? Itu bisa di pelajari, dilatih dan bisa di kembangkan. Karena semua itu proses yang memerlukan waktu, ketekunan dan semangat yang tinggi.
15. MEYNELARASKAN OTAK BERPIKIR DAN
OTAK EMOSIONAL
Tidak mudah menyelaskan kedua otak tersebut.
Tapi kita harus berani nencobanya.
HASIL penelitian Daniel goelman, tentang otak dan ilmu prilaku yang dimuat “the new york times” di katakana, sesungguhnya kita memiliki 2 otak, satu yang berpikir (otak berpikir) dan satu yang merasakan (otak emosional). Biasanya otak berpikir itu di sebut otak kiri dan otak emosional itu di sebut otak kanan. Saya kira, dikotomi emosional dengan berpikir kurang lebih sama dengan istilah “hati” dan “kepala”.
Saya berpendapat dengan pakar manajemen Dr.Patrisia patton, yang mengatakan bahwa untuk mengatur emosi kita bisa lakukan dengan cara belajar, yaitu: pertama, belajar mengidentifikasi apa yang biasanya memicu emosi kita dan emosi apa yang kita berikan. Kedua,belajar dari kesalahan, belajar membedakan segala hal di sekitar kita yang dapat memberikan pengaruh dan yang tidak mamberikan pengaruh pada diri kita. Ketiga, belajar selalu bertanggung jawab terhadap setiap tindakan kita. Keempat, belajar mencari kebenaran, belajar memanfaatkan waktu secara maksimal untuk menyelesaikan masalah, dan kelima, belajar menggunakankekuatan sekaligus kerendahan hati.
16. TIDAK PANIK MANGHADAPI KRISIS
Krisis ekonomi jangan kita jadikan alasan
untuk tidak memulai atau mangembangkan bisnis.
PADA masa krisis ekonomi, entrepreneur atau kewirausahawan perlu mengembangkan kecerdasan emosional. Dengan begitu, ia akan mampu melihat peluang bisnis yang ada di sekitarnya. Entrepreneur yang cerdas emosinya juga memiliki “intuisi” yang tajam. Ia dapat menangkap sesuatu yang tidak dilihat orang lain. Walaupun data tidak lengkap, ia biasanya dapat mengambil konklusi yang pas.
Entrepreneur semacam itu sangat kita butuhkan. Entrepreneur yang cerdas emosinya. Dengan kita berani mengambil resiko, maka akan lebih terbuka mengambil peluang. Sebab kalau kiita baru berusaha setelah “pasarnya” diamankan itu bukanlah entrepreneur.
Krisis ekonomi jangan kita jadikan alasan untuk memulai atau mengembangkan bisnis. Bila krisis ini berakhir,apa yang akan kita lakukan, tetap menjadi pemain atau penonton? Sebab, ada masa pasca krisisyang diyakini pertumbuhannya akan cepat sekali. Oleh karena itu sebaiknya kita mencuri start sejak sekarang, untuk memulai atau mengembangkan bisnis yang prospekti di masa depan. Anggap saja sekarang ini tidak ada krisis.
17. OPTIMISME ENTREPRENEUR
Sesungguhnya keberanian seorang entrepreneur
dalam menggeluti bisnisnya,
terletak pada optimismenya.
DALAM situasi Ekonomi sesulit apapun, saya rasa seorang entrepreneur harus tetap optimis dalam menggeluti bisnisnya. Sebab, sesungguhnya keberanian seorang entrepreneur dalam menggeluti bisnisnya adalah terletak pada optimismenya. Dengan optimis kita akan termotivasi dan cemerlang dalam memanfaatkan setiap peluang bisnis.
Bila kita menghadapinya tidak dengan fikiran segar, dengan tidak optimis, maka kita akan dihadapkan pada situasi pikiran yang rumit, terlalu tegang dan akhirnya akan stress sendiri. Bahkan ide gagasan kita yang cemerlang tiba-tiba berhenti, dan akhirnya merembet pada sikap kudiri. Sehingga dalam setiap kita melakukan negoisasi bisnis akan selalu gerogi.
Dengan pemikiran yang optimis itu, kita juga akan lebih bisa menggunakan imajinasi untuk meraih kesuksesan atau keberhasilan. Dengan demikian, optimisme dapat meningkatkan kekuatan atau kemampuan kita dalam berusaha dan akan menghentikan alur pemikiran yang negative. Namun kalau kita cendrung suka berfikiran negative, maka pasti akan memenuhi banyak kesukaran.
18. EGALITER ITU PERLU
Emosi kita akan semakin cerdas,
bila kita mau mengedepankan
hubungan yang humanis dan harmonis.
TEORI kepemimpiunan berdasarkan gen mengungkapkan, bahwa pada dasarnya setiap orang itu sama. Begitu pula halnya, di dalam mendambakan perhatian positif. Saya melihat salah satu upaya daam mewujudkan hal itu adalah jika kita berhsil menerapkan hubungan yang lebih mengedepankan aspek humanis danm harmonis dalam komunikasi antar level structural atau yang lebih di kenal dengan hubungan yang egaliter. Saya merasa yakin bahwa hubungan semacam ini segi manfaatya sangat besar, bila kita benar-benar berhasil menerapkannya di perusahaan kita masing-masing.
Menurut saya, dampak positif lain dari hubungan egaliter itu adalah kita akan lebih dapat meningkatkan kecerdasan emosional kita. Terutama hal yang berkaitan dengan soal membina hubungan dengan orang lain, dan mengenali emosi orang lain. Dengan begitu kita lebih mudah menyelaraskan diri dengan orang lain.
Oleh karena itu tak ada sallahnya bila kita berani mencoba menerapkan hubungan egaliter ketimbang hubungan yang selalu mengedepankan jarak atau gap antara pimpinan dan staf. Sebab, suasana kerja seperti ini akan membuat suasana kerja menjadi tidak kondusif atau tidak enjoy. Kreativitas juga akan mandeg dan prestasi kerja pun akan menurun. Itu sebabnya hubungan egaliter itu perlu.
BAGIAN KEEMPAT
GAYA KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
19. MEMANFAATKAN OTAK ORANG LAIN
Menjadi orang nomor satu di perusahaan kita sendiri,
itu sangat bisa.
Tapi tidak bisa semua kegiatan bisnis
kita jalankan sendiri.
KITA mungkin tak cukup memanfaatkan otak kita sendiri, tapi ada sebaiknya juga memanfaatkan ptak orang lain. Sebab kita harus menyadari benar, bahwa setelah bisnis yang kita rasakan berkembang cukup pesat dan kita menjadi orang nomor satu di perusahaan yang kita dirikan, tentu saja tak semua kegiatan bisnis bisa kita jalankan dengan otak kita sediri.
Maka sudah sewajarnya kita memanfaatkan otak orang lain, yang oleh William E. heinecke, penulis buku “ the entrepreneur 21 golden dan rulers for the global business manager” disebut “work with pther people’s brain”. Menurut entrepreneur terkemuka yang sukses mengembangkan bisnis pizza hut tersebut, seorang entrepreneur yang bersedia bekerja memanfaatkan orang lain, sesungguhnya ada lah entrepreneur sejati.
Perlu diingat bahwa memanfaatkan otak orang lain, itu bukan kelemahan kita sebagai entrepreneur. Tapi sebaliknya, hal itu menunjukkan bahwa kita benar-benar telah memiliki intlaktualitas, kecerdasan emosional, kecintaan pada diri sendiri, maupun perusahaan.
20. PEMIMPIN BUKAN MANAJER
Pemimpin itu selalu berpikir meloncat-loncat
dan sering membingungkan bawahannya.
MELAKUKAN hal-hal yang benar (doing the right thing), berani mengambil resiko dan memiliki motivasiuntuk selalu nomor satu. Ide-ide bisnisnya orisinal, dan menaruh mata ke masa depan serta memiliki perspektif jauh ke depan penuh kepercayaan dari . Itu salah satu profil pemimpin.
Saya stuju dengan pakar manajen yang mengatakan, kalau pemimpin itu selalu melakukan hal-hal yang benar, sementara manajer hanya mampu melakukan hal-hal yang benar. Dimana seorang pemimpin dalam melakukan hal-hal yang benar tidak terlalu memperdulikan caranya. Itu tak terlalu penting baginya. Sebab bagi seprang pemimpin hal-hal yang menyangkut pelaksanaan idenya itu adalah tugas manager.
21. BANYAK MELAYANI BANYAK REJAKI
Jika perusahaan ingin berkembangkan,
maka pelayanan adalah segalanya.
SEBAGAI entrepreneur yang sudah cukup lamamenggeluti dunia bisnis, pasti akan selalu berhubungan dengan banyak orang. Apalagi kita sebagai pemimpin perusahaan, tentunya melayani banyak orang adalahpekerjaan yang harus dilakukan. Melayani banyak orang berarti usaha kita jalan. Saya kira, melayani banyak orang harus mengalahkan diri kita sendiri sebelum memberikan pelayanan kepada orang lain. Melayani berarti tidak boleh pilih kasih. Pelayanan berarti kita melayani orang-orang di lingkungan bisnis kita. Dan kita tak mungkin bekerja tanpa harus saling melayani.
Melayani bawahan berarti kita memberikan perhatian kepada bawahan kita. Melayani manager berarti kita memberikan penghargaan kepada mereka. Dan melayani konsumen adalah pekerjaan kita yang utama. Perusahaan yang ingin berkembang, maka pelayanan adalah segalanya. Bisnis melayani banyak orang akan mendatangkan banyak omset.
BAGIAN KELIMA
INTUISI ITU PERLU
22. MENGAMBIL KEPUTUSAN
Pertimbangan intuisi lebih peka dari pertimbangan rasional,
maka kita jangan ragu untuk menggunakan intuisi dalam bisnis.
DALAM menggeluti bisnis atau kehidupan ini, sebaiknya kita tetap menggunakan intuisi. Sebab intuisi akan ikut membuka pikiran dan memberi nilai tambah bagi emosi kita, dan intuisi akan memberdayakan kitaagar semakin produktif dan aktif dalam setiap situasi.
Intuisi menjadi sangat penting tidak hanya untuk kepentingan sekarang, namun juga untuk kepentingan masa depan. Sebab diperkirakan tantangan bisnis di masa mendatang , relative berbeda dengan sekarang. Perubahannya sangat cepat dan serba kacau, tidak menentu, sehingga sulit bagi kita untuk memprediksinya.
Menurut Quinn Spitsser dan Ron Evans, intuisi itu adalah analisa kilat dari fakta dengan fakta dan pengetahuan sebagai filter. Dalam bisnis memang di kenal adanya intuisi bisnis. Di dalamnya ada wawasan, mental, pengalaman, dan perasaan. Bagi mereka yang memiliki intuisi bisnis yang tajam, maka ia tak hanya mampu mengendalikan perasan, tapin ada juga wawasan yang luas, pengalaman yang banyak dan mental yang dalam. Intuisi ada empat tingkatan, yaitu bisa muncul dari fisik, emosi, mental, dan spiritual.
23. PARADIGMA BISNIS DI ERA MILENIUM
Bergerak adalah awal kesuksesan bisnis
SAYA sependapat dengan Matthew J. Kierman, penulis “the commandments of the 21st century management” yang mengatakan, bahwa dalam bisnis telah terjadi pergeseran paradigma. Jika di abad 20 bisnis kita terkesan stabil dan bisa diprediksi, namun di abad 21 atau di era millennium ketiga ini perubahannya cendrung terputus-putus.
Begitu pula bisnis kita yang dululebih didasarkan ukuran dan skala, tapi kini lebih pada kecepatan dan responsive. Kepemimpinan kalau dulu banyak dilakukan dari atas kini dilakukan semua orang. Maka tak mengherankan bila menjalankan bisnis di era milenium ke tiga ini, memang di tuntut lebih luwes, tidak kaku. Sebab perjalanan bisnis lebih dikendalikan oleh visi dan nilai-nilai, dibandingkan sebelumnya yang semata-mata dikendalikan peraturan dan hirarki. Sehingga, saat ini bisnis tak lagi mengandalkan pada analisis kuantitatif, namun lebih pada kreativitas dan intuisi.
BAGIAN KEENAM
MEMPELAJARI PENGALAMAN
ENTREPRENEUR LAIN
24.MANAJEMEN PADANG
Saya kira manajemen model “padang”
layak juga diterapkan
di sector jasa maupun produksi lainnya.
ADA manajemen yang menarik di Indonesia, setidaknya itu menurut saya, yaitu manajemen padang. Itu karena model manajemen ini menerapkan transparansi dalam keuangan dan pembagian keuntungan lewat system bagi hasil.
Dampak dari model manajemen ini memeng tak hanya pada factor manajerial semata, tetapi juga berdampak pada factor pelayanan. Dimana pelayanan yang serba cepat menjadikan restoran padang di kenal. Kita juga bebas memilih menu. Menu pun bervariasi, begitu juga minumannya dan pasti di jamin halal.
Dan yang menarik lainnya adalah hubungan antara pemilik modal dengan manajemen lebih sebagai mitra. Karena apa?Mereka tidak mendapatkan gaji, namun mereka mendapatkan bagian dari keuntungan bersih restoran tersebut. Jadi dalam memberikan keuntungan itu, memang ada pembagian untuk pemilik modal sendiri dan ada pula pembagian untuk manajemennya atau karyawannya. Itu biasanya di bagikan setelah keuntungan dikurangi 2,5% untuk zakat.
25. TAK SUKA BISNIS BESAR
Ketentraman hati ada kalanya lebih penting
dari pada keuntungan bisnis.
ANDA penggemar soto? Pasti anda telah mengenal atau malah sudah menjadi pelanggan tetap soto Kadipiro, yang terletak di jalan wates yogyakarta itu. Di restoran yang didirikan tahun 1921 oleh pak Karto Wijoyo(alm), dan setelah 1975 di kelola putra sulungnya, pak Widadi sampai sekarang ini, secara terbuka memaparkan tulisan besar pada sebuah papan yang dipasang di restoran tersebut yang isinya, “Tidak buka cabang di Jakarta atau di kota lainnya”.
Menurutnya ia sengaja tak buka cabang di kota lainnya, meski banyak pihak yang menawarinya untuk kerjasama. Hal itu katanya, ia inmgin hidup tetram dengan bisnisnya sekarang.Selain itu ingin memegang teguh nasehat orang tuanya, yaitu untuk selau hidup sederhana, ulet, sabar, jujur dalam bisnisnya, dan nrimo apa yang didapat sekarang. Maka tak mengherankan filosofinya berbunyi, “kamulyaning urip iku, dumunung onotentremew ati.” Artinya, sesungguhnya kebahagian orng hidup itu hanya pada ketentraman hati.
Dan setelah saya kaji, ternyata sikap mereka tak suka bisnis besar adalah karena pertama, mereka masih ada perasaan takut kehilangan suasana keluarga. kedua, mereka lebih senang dengan posisinya sekarang. Bisa memegang kendali bisnisnya dan tanpa adanya delegasi. Ketiga, karena mereka lebih senang dengan pemberdayaan sumberdaya manusianya atau karyawannya, dan bukan pada control.
26. BERKEMBANG DENGAN FRANCHISE
Pilihan tepat mengembankanbisnis masa depan adalah model franchise.
Sebab pemilik franchise tak hanya menguntungkan pemilik merek saja,
tapi juga menguntungkan pengguna merek
franchise adalah pemberian hak pada seseorang dalam penggunaan merek, untuk menjalankan usaha dalam kurun waktu tertentu. Sisitem ini lebih menguntungkan untuk mengembangkan usaha kita dibandingkan cara lainnya. Oleh karena itu ketika kita menggunakan system franchise terhadap usaha kita, maka jelas orang membayar merk atau royalty tiap bulan kepada kita. Biayanya lebih rendah dari cara lainnya, dan kita tak perlu mengalokasikan uang atau modal untuk ttempat usaha atau yang lainnya.
Bisnis franchise cukup menjanjikan. Maka sebelum kita menggunakan system ini, kita harus jeli atau hati-hati dalam pewaralabanya. Dapatkah dia atau pewaralabanya menjalankan usaha yang kita jalankan? Dapatkah dia memproleh keuntungan menjalankan usaha kita? Begitu juga lokasi pewaralaba pun perlu kita cermati. Dapatkah usaha kita sukses di daerah tersebut? Apakah usaha kita menarik orang lain?
BAGIAN KETUJUH
ENTREPRENEUR UNIVERSITY
27. MEGA ENTREPRENEUR
Ikut memikirkan atau mendorong
munculnya pengusaha baru,
sama pantingnya dengan upaya memajukan bisnis kita.
KEGAIRAHAN kita untuk menciptakan pengusaha baru, terutama yang bisnisnya sudah mapan memang sudah mulai tampak sekarang ini. Dan itu sebagai salah satu pertanda bahwa sesungguhnya pengusaha ita tidak hanya antusias dalam memajukan bisnisnya, tetapi juga mempunyai tanggung jawab social yang tinggi. Sosok pengusaha seperti inilah pantas kita sebut sebagai mega entrepreneur.
Saya optimis kehadiran pengusaha baru di dunia bisnis kita akan menambah kegairahan dunia bisnis kita. Dan tak mustahil pengusaha baru itu pun nantinya akan menciptakan pengusaha baru lagi. Sehingga kehadiran mega entrepreneur tidak hanya sekedar menciptakan lapangan kerja, tetapi juga bisa menciptakan pengusaha baru. Langkah megaentrepreneur seperti itu, pada akhirnya juga akan berdampak pada tumbuhnya perekonomian kita yang lebih baik.
28. JADI PENGUSAHA TANPA GELAR
Tanpa gelar pun kita
bisa menjadi pengusaha yang sukses.
Matshusita Konosuke, pengusaha elektronik terbesar di Jepang Ia adalah pengusaha tak bergelar. Akibat ekonomi keluarganya, anak petani ini terpaksa tak bisa menyelesaikan studinya di pendidikan dasar. Namun karena kemauan dan kerja kerasnya, ia pun mampu menjadi pengusaha yang sukses. Hal yang sama terjadi pada Bill Gates, yang sukses dengan microsoftnya. Dia malah driop out dari Harvard University.
Pengusaha kita yang di kenal denga bisnis Es Teller 77 dan mie Tek Tek, Sukyatno Nugroho, MBA, juga tak bergelar. Di sekelah dia hanya ranking 40 dari 50 murid. Ijazahnya Cuma sampai SMP, karena dia Cuma bertahan 3 bulan di kelas 1 SMA. Kalaupunh di belakang namanya ada MBA, itu pun bukan master of business administrasion. Tapi singkatan dari: “manusia bisnis asal-asalan” dan nyatanya ia pun sukses dengan usahanya.
Saya yakin jika kita mau bekerja keras seperti yang di contohkan oleh pengusaha sukses tadi, saya kira usaha kita akan berhasil. Jadi gelar seseorang tak menjamin bisnisnya berhasil. Bahkan mereka yang punya gelar, dan IP nya tinggi cendrung mudah mendapatkan pekerjaan. Artinya ia lebih memilih menjadi dosen, pegawai negeri atau karyawan swasta. Kalau jadi pengusaha kerap kali bisnisnya sullit maju.
29. DIWISUDA SETELAH MENJADI PENGSAHA
Jika tidak ada keberanian membuka usaha
maka tidak akan pernah di wisuda.
Ijazah atau sertifikat memang kerap kali membuat kita bangga. Saya rasa itu boleh-boleh saja, tapi sebaiknya kita jangan lantas lupa diri. Jangan membuat kita lantas tak bersemangat lagi. Sebab paa dasarnya ijazah atau sertifikat itu belum menjadi jaminan untuk kita meraih sukses dalam karier. Sebaliknya jikaa kita ingin menjadi pengusaha, barangkali sebaiknya ijazah itu harus di abaikan. Karena itu ada yang mengatakan, kalau perlu ijazah itu di baker.
Itu sebabnya mengapa peserta yang telah selesai pendidikan “Entrepreneur University” tidak kami beri ijazah. Sebab kalau para lulusannya kami berikan ijazah, sama halnya kita masih memberikan kemungkinan mereka melamar pada perusahaan orang lain.Namun kami memberikan penghargaan kepada mereka berupa prasasti yang tak bisa di gunakan untuk melamar pekerjaan.
Peserta pendidikan “Entrepreneur University” yang menjalani pendidikan selama enam bulan, dan kuliah setiap sabtu dan minggu, pukul 14.00 WIB sampai 17.00 WIB itu, baru menjadi wisuda setelah menjadi pengsaha atau setelah membuka usaha atau setelah usahanya menggelinding.
Sumber : Oleh : PURDI E. CHANDRA
1. BERANI MIMPI
Rejeki itu mengikuti mimpi kita,
rejeki itu bisa direncanakan menurut mimpi kita,
dan rejeki itu berbanding lurus dengan mimpi kita.
ENTREPRENEUR itu memang harus berani bermimpi. Bagaimana dengan anda? Saya rasa, meski disaat krisis ekonomi, kita janganlah takut bermimpi. Atau visi itu sama dangan cetak biru (blue print) dari realita. Artinya sesuatu yang akan menjadi kenyataan.
Presiden pertama kita Ir. Soekarno, pernah mengatakan, “Gantungkan cita-citamu setinggi langit.”Visi itu memeng bisa mensugesti orang. Dan, semua langkah kita akan kita arahkan kesana. Apalagi intrepreneur itu biasanya seorang pemimpin. Maka mimpi tentang perusahaan, mimpi tentang masa depan, tentu akan dapat mempengaruhi para aengikut yang dipimpinnya.
Sebagian pemimpin, entrepreneur harus mempunyai ilmu “obor”. Artinya harus dapat msnerangi sekelilingnya. Entrepreneur dengan visi besar adalah obor bagi bawahannya. Entrepreneur dengan visi besar akan dapat menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dan penuh motivasi.
2. BERANI MENCOBA
Seandainya kita berani mencoba,
dan kita lebih tekun dan ulet,
maka pasti yang namanya kegagalan itu
tak akan pernah ada
ORANG bukannya gagal, tatapi berhenti mencoba. Ungkapan ini sengaja saya kedepankan. Mengapa? Karena sesungguhnya seseorang untuk dpat kesuksesan dalam karier atau bisnisnya, maka orang itu harus mempunyai keberanian mencoba.
Seorang entrepreneur dalam situasi sesulit apapun akan semakin tertantang untuk tidak berhenti mencoba. Dengan kata lain “berani mencoba”, dan orang yang selalu berani mencoba itulah yang pada akhirnya justru akan meraih kemenangan atau kesuksesan.
Tegasnya, keberhasilan dalam bisnis sangat memang ditentukan semangat kewirausahaan kita yang tinggi. Dengan demikian sikapmencoba dan mencoba terus-menerus itu akan dilakukan. Pada akhirnya dengan sikap kita yang “berani mencoba” itu, akan membuat kita tidak mudah terpuruk dengan keputusasaan. Apalagi sampai menghancurkan hidup dan bisnisyang telah kita rintis lama.
Selain itu, pikiran kita juga harus tetap diformulasikan kea rah positif. Bukan sebaliknya, suka berfikir negative apalagi sampai putus asa. Sikap semacam ini harus kita buang jauh-jauh.
3. BERANI MERANTAU
Kita itu harus mempunyai keberanian merantau.
Sebab dengan keberanian merantau,
kita akan lebih bisa percaya diri dan mandiri
BANYAK entrepreneur yang sukseskarena ia merantau. Orang Tegal sukses deangan wartegnya di Jakarta. Begitu juga dengan orang Wonogiri sukses menekuni usaha sebagai penjual bakso. Orang Wonosari sukses sebagai penjual bakmi dan minuman. Sementra orang Padang sukses dengan masakan padangnya.
Bahkan orang cina banyak yang sukses ketika merantau ke luar negri. Dan tak sedikit pula orang Jawa yang sukses sebagai transmigrasi di Sumatra. Hal itu wajar terjadi, Karena orang tersebut memang punya keberanian untuk merantau.
Menruty saya, keberanian merantau itu perlu kita miliki, karena dengan merantau berati kita berani meninggalkan lingkngan keluarga. Sebab, ketika kita berada dilingkungan keluarga, meskipun kita sudah tumbuh besar atau dewasa, namun tetap dianggap sebagai anak kecil.Sehingga hal itu akan membuat kita tergantung dan tidak mandiri. Akibat dari itu sangat jelas, kita mudah patah semangat dan putus asa. Tidak berani menghadapi tantangan atu resiko bisnis. Kita pun akan mudah bergantung bergantuang pada orang lain.
4. BERANI GAGAL
Hanya orang yang berani gagal total,
Akan meraih keberhasilan total.
DALAM kehidupan sosial, memang kegagalan itu adalahsebuah kata yang tidak begitu enak didengar. Kegagalan bukan sesuatu yang disukai, dan setiap kejadian yang setiap orang tidak menginginkannya. Kita tidak bisa memungkiri diri kita, yang nyata-nyata masih lebih suka melihat orang yang sukses dari pada melihat orang yang gagal, bahkan tidak menyukai orang yang gagal.
Maka apabila anda seorang entrepreneur yang menemui kegagalan dalam usaha, maka jangan berharap orang akan memuji anda. Jangan berharap pula orang di sekitar anda maupun relasi anda akan memahami mengapa anda gagal.
Menurut pengalaman saya, apabia orang gagal, maka tidak ada gunanya murung dan memikirkan kegagalan. Tetapi perlu mencari penyebabnya. Dan justru kita harus lebih tertantang lagi dengan usaha yang sedang kita jalani yang mengalami kegagalan itu.
Ada beberapa sebab dari kegagalan itu sendiri. Pertama, kita ini sering menilai kemampuan diri kita terlalu rendah. Kedua, setiap bertindak, kita sering terpengaruh oleh mitos yang muncul di masyarakat sekitar kita. ketiga, biasanya kita terlalu “melankolis” dan suka memvonis diri terlebih dahulu, bahwa kita ini dilahirkan dengan nasib buruk. Keempat, kita cendrung memiliki sikap , tidak mau atau tidak mau tahu dari mana kita mulai kembali suatu usaha.
5. BERANI SUKSES
Seberapa besar rejeki yang kita inginkan,
itu sama dengan
seberapa besar kita berani mengambil resiko.
HANYA segelintir entrepreneur yang dapat m3encapai tangga sukses
Teratas tanpa perjuangan dan pengorbanan. Resepnya antara lain, kalau melakuklan kesalahan, mereka melupakannya dan terus bekerja hingga akhirnya mencapai kesuksesan.
Harus selalu ingat, bahwa kita orang yang berpotensi dalam bisnis, yang setiap saat harus melipatgandakan kepercayaan diri,dan bisa menghilangkan penyakit excutis, penyakit mencari alasan.
Saya berpendapat bahwa kita sebagai entrepreneur harus berani menyatakan dirinya sukses. Karena dengan keberanian kita menyatakan sukses, akan membangkitkan kepercayaan diri. Dengan kepercayaan itu kita akan lebih bersemangat meraih kesuksesan.
BAGIAN KEDUA
MENJADI ENTREPRENEUR, BAGAIMANA?
6. MIMPI JADI NYATA
Jika kita punya tekad besar,
tak mustahil hal itu akan terwujud.
BANYAK diantara kita yang ingin bekerja pada perusahaan orang lain, sebagai karyawan. Saya kira alasannya, kita pasti sudah tahu semua, yaitu sebagai karyawan yang dibutuhkan adalah keamana. Setiap bulan ada kepastian terima gaji. Setelah tua mendapat pension.
Karena inginnya aman-aman saja, saya kira yang sudah menjadi karyawan pun sulit untuk berubah menjadi entrepreneur. Oleh karena itu bagaimana kalau kita menjadi entrepreneur. Menurut saya bila kita punya tekad besar, tak mustahil hal itu akan terwujud. Saya yakin kita akan lebih bangga, karena kita akhirnya punya banyak karyawan dan bisa menggaji mereka.
7. MIMPI JADI INVESTOR
Menjadi investor berarti
uang bekerja untuk kita.
MENJADI karyawan (employee), bisnis sendiri (self-employed), menjadi pengusaha (bussines owner), dan sekaligus sebagai investor, iru memang bisa saja menjadi pekerjaan kita. Contohnya dokter. Selain dia sudah tercatat sebagai pegawai negri atau sebagai karyawan, dia pada saat praktek di rumah atau di tempat lain, maka sang dokter itu sudah mengelola bisnis sendiri.
Dan setelah itu bukan hal tak yang mungkin kalau kemudian kita bisa menjadi investor. Menjadi investor berarti uang bekerja untuk kita. Maka kalau kita mau kaya, mestinya tidak cukup kita menjadi karyawan atau sekedar punya bisnis kecil-kecilan, sebaliknya kita harus berani menjadi pengusaha atau investor, sekalipun untuk mengarah sana itu tidak mudah. Tak sedikit tantangan yang harus dihadapi. Tapi yakinlah, dengan kita mempunyai jiwa entrepreneur mimpi jadi investor akan menjadi kenyataan.
8. GAGAL KULIAH, JADILAH ENTREPRENEUR
Mulailah berwirausaha
Justru di saat kita tidak punya apa-apa.
WAKTU kuliah dulu saya punya teman yang pandai dan memiliki wawasan dunia bisnis yang lumayan. Ide-ide usaha yang muncul dari pemikiran yang sangat cemerlang. Semua teman berdecak kagum dengan ide-0ide cemerlangnya.
Tetapi ide-ideitu tinggal ide-ide saja. Sampai kini tidak ada satupun bisnis yang di jalankan. Malahan, terakhir saya terahir ketamu dia , berstatus karyawan sebuah perusahaan public di Jakarta. Dia memang terlalu pandai untuk merencanakan sebuah usaha sekaligus terlalu takut untuk memulai.
Jobs adalah contoh orang yang berhasil dalam berwirausaha, justru bukan kepandaiannya di bangku kuliah. Tapi, karena ia memiliki keberanian dan keyakinan akan usaha yang digelutinya. Dia mampu bertindak merealisasi gagasannya dengan meninggalkan lingkungan kuliah dan teman-teman yang suka berhura-hura.
9.BERANI DULU, BARU TRAMPIL
Saya bisanya hanya nghodog wedang atau merebus air,
Tapi akhirnya saya bisa juga puya restoran.
Itu karena saya punya keberanian.
SAYA sempat di Tanya para mahasiswa: “Apakah seorang untuk menjadi pengusaha itu harus memiliki keterampilan dulu?”
Menurut saya, untuk menjadi pengusaha kita harus berani dulu baru setelah itu mempunyai keterampilan, bukan sebaliknya. Sebab, saya melihat di indonesia ini sebenarnya banyak sekli pengangguran yang tidak sedikit punya keterampilan tertentu. Namun tidak punya keberanian untuk memulai usaha. Akibatnya keterampilan yang di miliki akhirnya banyak yang tidak di manfaatkan. Itu kan saying sekali.
10.PELUANG BISNIS DI SEKITAR KITA
Kerguan meraih peluang bisnis,
itu kerugian bagi kita sendiri.
DALAM buku ini saya juga ingin mengungkap dimana sebenarnya kita bisa menangkap peluang bisnis di sekitar kita. Istilah populernya adalah Economy Orbit of Opportunit (EOO). Sya kira penting, karena peluang bisnis itu sebenarnya ada di sekitar kita. Refrensinya juga bisa di dapat dari lingkungan kita juga dari membaca., mandengar cerita orang lain, seminar, jalan-jalan atau wisata.
Sebagai contoh, di beberapa kota di Amerika Serikat, sudah banyak bisnis yang dikembangkan dari ide-ide sederhana seperti bisnis membangunkan orang tidur (morning call). Aneh tapi itu nyata. Tentu pengguna jasa ini harus menjadi member dulu dengan membayar annual fee dalam jumlah tertentu. Ada juga disini bisnis yang masih langka dan kurang memasyarakat, yakni bisnis menyewakan pakaian dan perlengkapan bayi.
Tapi tentu peluang bisnis itu hanya bisa diraih jika kita jeli dan gigih.
Ingat pepatah yang mengatakan : “tidak ada usaha, tidak ada hasil”. Oleh karena itu jangan ragu dalam setioap meraih peluang bisnis yang ada di sekitar kita. Soal besar kecilnya peluang jangan jadi masalah, tangkap dulu peluang yang ada. Dan jangan kwatir, peluang berikutnya pasti akan mengikut. Bisnis itu selalu mengalir seperti bola salju, di mulai dari yang kecil lalu menggumpal menjadi besar.
11.BUKAN MELULU KARENA UANG
Kesuksesan bisnis kita bukan semata-mata uang,
tapi visi.
Karena itu visi masa depan harus kita miliki.
TIDAK serdikit obsesi entrepreneur dalam menekuni bnisnisnya bukan semata karena uang. Banyak dari mereka maju karena visi, yaitu ingin menciptakan lapangan pekerjaan, dan dari usahanya itu mempunyai dampak social bagi kesejahteraan masyarakat. Maka katika itu semua tercapai ia merasakan sangat puas.
Mereka selalu kreatif dan inovatif. Mereka menikmati apa yang dilakukannya. Penderknya, visi itulah yang sebenarnya menggerakkan entrepreneur melakukan sesuatu yang akhirnya usahanya meraih kesuksesan.
12. MEMULAI BISNIS BARU
Jika kita memang ingin memulai bisnis baru,
maka mestinya peluang
pasarlah yang lebih kita jadikan pijakan
JIKA kita ingin memulai bisnis baru, tentu kita harus bisa menjawab empat pertanyaan ini. Pertama, produk atau layanan apakah yanbg akan kita buat, dan itu untuk siapa? Kedua, mengapa harus usaha itu? Mengapa calaon customer harus membeli dari kita? Apakah yang akan kita berikan jika produk itu belum ada? Bagaimana kompetisinya? Apa keuntungan yang akan kita proleh dari kompetisi itu? Ketiga, apakah kita mempunyai sumbernya? Apakah kita akan mendapat order? Apakah order itu dating segera? Keempat, siapa pasar kita? Lantas darimanakah ide untuk memulai bisnis baru itu berasal?
Untuk itulah langkah yang kita gunakan pun bukannya inside out approach melainkan outside in approach, yaitu pendekatan dari luar kedaam. Cara ini cendrung melihat dahulu, apakah ada peluang bisnis atau tidak. Sebab, sesungguhnya ide dasar bisn9is itu sukses adalah jika kita mampu merespon dan mengkreasikan kebutuhan pasar. Cara ini biasanya disebut opurtunity recognition.
13. MEMULAI BISNIS TANPA UANG TUNAI
Bisnis mempunyai uang tunai dulu, itu sudah lumrah.
Tapi tak benar, tak mungkin memulai bisnis
tanpa uang tunai.
KEBANYAKAN kita selalu mengeluhkan ketiadaan modal uang sebagai alas an mengapa kita enggan berwirausaha. Padahal, modal yang paling vital sebenarnya bukannya uang, tetapi modal non-fisik, akni berupa motivasidan keberanian memulai yang menggebu-gebu.
Ada cara untuk kita mulai bisnis meski kita tidak uang tunai sekalipun. Contohnya, kiota bisa menjadi seorang perantara. Misalnya, menjadi perantara jual beli rumah, jual beli motor dan lain-lain. Keuntungan yang bisa kita dapat dari komisi penjualan atau dari cara lain atas kesepakatan kita dengan pemilik produk. Saya yakin kita pasti bisa melakukannya.
PENTINGNYA KECERDASAN EMOSIONAL
14. KECAERDASAN EMOSIONAL ENTREPRENEUR
Mengedepankan kecerdasan emosi kita dalam bisnis
itu adalah hal yang mutlak.
ORANG yang pertama mengenalkan kecerdasan emosional adalah Daniel goelman. Dalam bukunya “emotional intelligece” atau EQ, ia mengungkapkan bahwa ada 5 wilayah kecerdasan emosi yaiotu: mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenal emosi orang lain, dan membina hubungan. Artinya bila kita mampu memahami, dan melaksanakan kelima wilayah utama kecerdasan tersebut maka semua perjalanan bisnis apapun yang kita lakukan akan berjalan mulus.
Entrepreneur itu memang perlu kecerdasan emosional yang optimal. Nilai akademis saat studi tak harus tinggi. Sulit bagi seseorang untuk menjadi sentrepreneur, meski memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi tetapi kecerdasan emosinya rendah. Lantas apakah anda ingin memiliki kecerdasan emosional yang optimal? Itu bisa di pelajari, dilatih dan bisa di kembangkan. Karena semua itu proses yang memerlukan waktu, ketekunan dan semangat yang tinggi.
15. MEYNELARASKAN OTAK BERPIKIR DAN
OTAK EMOSIONAL
Tidak mudah menyelaskan kedua otak tersebut.
Tapi kita harus berani nencobanya.
HASIL penelitian Daniel goelman, tentang otak dan ilmu prilaku yang dimuat “the new york times” di katakana, sesungguhnya kita memiliki 2 otak, satu yang berpikir (otak berpikir) dan satu yang merasakan (otak emosional). Biasanya otak berpikir itu di sebut otak kiri dan otak emosional itu di sebut otak kanan. Saya kira, dikotomi emosional dengan berpikir kurang lebih sama dengan istilah “hati” dan “kepala”.
Saya berpendapat dengan pakar manajemen Dr.Patrisia patton, yang mengatakan bahwa untuk mengatur emosi kita bisa lakukan dengan cara belajar, yaitu: pertama, belajar mengidentifikasi apa yang biasanya memicu emosi kita dan emosi apa yang kita berikan. Kedua,belajar dari kesalahan, belajar membedakan segala hal di sekitar kita yang dapat memberikan pengaruh dan yang tidak mamberikan pengaruh pada diri kita. Ketiga, belajar selalu bertanggung jawab terhadap setiap tindakan kita. Keempat, belajar mencari kebenaran, belajar memanfaatkan waktu secara maksimal untuk menyelesaikan masalah, dan kelima, belajar menggunakankekuatan sekaligus kerendahan hati.
16. TIDAK PANIK MANGHADAPI KRISIS
Krisis ekonomi jangan kita jadikan alasan
untuk tidak memulai atau mangembangkan bisnis.
PADA masa krisis ekonomi, entrepreneur atau kewirausahawan perlu mengembangkan kecerdasan emosional. Dengan begitu, ia akan mampu melihat peluang bisnis yang ada di sekitarnya. Entrepreneur yang cerdas emosinya juga memiliki “intuisi” yang tajam. Ia dapat menangkap sesuatu yang tidak dilihat orang lain. Walaupun data tidak lengkap, ia biasanya dapat mengambil konklusi yang pas.
Entrepreneur semacam itu sangat kita butuhkan. Entrepreneur yang cerdas emosinya. Dengan kita berani mengambil resiko, maka akan lebih terbuka mengambil peluang. Sebab kalau kiita baru berusaha setelah “pasarnya” diamankan itu bukanlah entrepreneur.
Krisis ekonomi jangan kita jadikan alasan untuk memulai atau mengembangkan bisnis. Bila krisis ini berakhir,apa yang akan kita lakukan, tetap menjadi pemain atau penonton? Sebab, ada masa pasca krisisyang diyakini pertumbuhannya akan cepat sekali. Oleh karena itu sebaiknya kita mencuri start sejak sekarang, untuk memulai atau mengembangkan bisnis yang prospekti di masa depan. Anggap saja sekarang ini tidak ada krisis.
17. OPTIMISME ENTREPRENEUR
Sesungguhnya keberanian seorang entrepreneur
dalam menggeluti bisnisnya,
terletak pada optimismenya.
DALAM situasi Ekonomi sesulit apapun, saya rasa seorang entrepreneur harus tetap optimis dalam menggeluti bisnisnya. Sebab, sesungguhnya keberanian seorang entrepreneur dalam menggeluti bisnisnya adalah terletak pada optimismenya. Dengan optimis kita akan termotivasi dan cemerlang dalam memanfaatkan setiap peluang bisnis.
Bila kita menghadapinya tidak dengan fikiran segar, dengan tidak optimis, maka kita akan dihadapkan pada situasi pikiran yang rumit, terlalu tegang dan akhirnya akan stress sendiri. Bahkan ide gagasan kita yang cemerlang tiba-tiba berhenti, dan akhirnya merembet pada sikap kudiri. Sehingga dalam setiap kita melakukan negoisasi bisnis akan selalu gerogi.
Dengan pemikiran yang optimis itu, kita juga akan lebih bisa menggunakan imajinasi untuk meraih kesuksesan atau keberhasilan. Dengan demikian, optimisme dapat meningkatkan kekuatan atau kemampuan kita dalam berusaha dan akan menghentikan alur pemikiran yang negative. Namun kalau kita cendrung suka berfikiran negative, maka pasti akan memenuhi banyak kesukaran.
18. EGALITER ITU PERLU
Emosi kita akan semakin cerdas,
bila kita mau mengedepankan
hubungan yang humanis dan harmonis.
TEORI kepemimpiunan berdasarkan gen mengungkapkan, bahwa pada dasarnya setiap orang itu sama. Begitu pula halnya, di dalam mendambakan perhatian positif. Saya melihat salah satu upaya daam mewujudkan hal itu adalah jika kita berhsil menerapkan hubungan yang lebih mengedepankan aspek humanis danm harmonis dalam komunikasi antar level structural atau yang lebih di kenal dengan hubungan yang egaliter. Saya merasa yakin bahwa hubungan semacam ini segi manfaatya sangat besar, bila kita benar-benar berhasil menerapkannya di perusahaan kita masing-masing.
Menurut saya, dampak positif lain dari hubungan egaliter itu adalah kita akan lebih dapat meningkatkan kecerdasan emosional kita. Terutama hal yang berkaitan dengan soal membina hubungan dengan orang lain, dan mengenali emosi orang lain. Dengan begitu kita lebih mudah menyelaraskan diri dengan orang lain.
Oleh karena itu tak ada sallahnya bila kita berani mencoba menerapkan hubungan egaliter ketimbang hubungan yang selalu mengedepankan jarak atau gap antara pimpinan dan staf. Sebab, suasana kerja seperti ini akan membuat suasana kerja menjadi tidak kondusif atau tidak enjoy. Kreativitas juga akan mandeg dan prestasi kerja pun akan menurun. Itu sebabnya hubungan egaliter itu perlu.
BAGIAN KEEMPAT
GAYA KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
19. MEMANFAATKAN OTAK ORANG LAIN
Menjadi orang nomor satu di perusahaan kita sendiri,
itu sangat bisa.
Tapi tidak bisa semua kegiatan bisnis
kita jalankan sendiri.
KITA mungkin tak cukup memanfaatkan otak kita sendiri, tapi ada sebaiknya juga memanfaatkan ptak orang lain. Sebab kita harus menyadari benar, bahwa setelah bisnis yang kita rasakan berkembang cukup pesat dan kita menjadi orang nomor satu di perusahaan yang kita dirikan, tentu saja tak semua kegiatan bisnis bisa kita jalankan dengan otak kita sediri.
Maka sudah sewajarnya kita memanfaatkan otak orang lain, yang oleh William E. heinecke, penulis buku “ the entrepreneur 21 golden dan rulers for the global business manager” disebut “work with pther people’s brain”. Menurut entrepreneur terkemuka yang sukses mengembangkan bisnis pizza hut tersebut, seorang entrepreneur yang bersedia bekerja memanfaatkan orang lain, sesungguhnya ada lah entrepreneur sejati.
Perlu diingat bahwa memanfaatkan otak orang lain, itu bukan kelemahan kita sebagai entrepreneur. Tapi sebaliknya, hal itu menunjukkan bahwa kita benar-benar telah memiliki intlaktualitas, kecerdasan emosional, kecintaan pada diri sendiri, maupun perusahaan.
20. PEMIMPIN BUKAN MANAJER
Pemimpin itu selalu berpikir meloncat-loncat
dan sering membingungkan bawahannya.
MELAKUKAN hal-hal yang benar (doing the right thing), berani mengambil resiko dan memiliki motivasiuntuk selalu nomor satu. Ide-ide bisnisnya orisinal, dan menaruh mata ke masa depan serta memiliki perspektif jauh ke depan penuh kepercayaan dari . Itu salah satu profil pemimpin.
Saya stuju dengan pakar manajen yang mengatakan, kalau pemimpin itu selalu melakukan hal-hal yang benar, sementara manajer hanya mampu melakukan hal-hal yang benar. Dimana seorang pemimpin dalam melakukan hal-hal yang benar tidak terlalu memperdulikan caranya. Itu tak terlalu penting baginya. Sebab bagi seprang pemimpin hal-hal yang menyangkut pelaksanaan idenya itu adalah tugas manager.
21. BANYAK MELAYANI BANYAK REJAKI
Jika perusahaan ingin berkembangkan,
maka pelayanan adalah segalanya.
SEBAGAI entrepreneur yang sudah cukup lamamenggeluti dunia bisnis, pasti akan selalu berhubungan dengan banyak orang. Apalagi kita sebagai pemimpin perusahaan, tentunya melayani banyak orang adalahpekerjaan yang harus dilakukan. Melayani banyak orang berarti usaha kita jalan. Saya kira, melayani banyak orang harus mengalahkan diri kita sendiri sebelum memberikan pelayanan kepada orang lain. Melayani berarti tidak boleh pilih kasih. Pelayanan berarti kita melayani orang-orang di lingkungan bisnis kita. Dan kita tak mungkin bekerja tanpa harus saling melayani.
Melayani bawahan berarti kita memberikan perhatian kepada bawahan kita. Melayani manager berarti kita memberikan penghargaan kepada mereka. Dan melayani konsumen adalah pekerjaan kita yang utama. Perusahaan yang ingin berkembang, maka pelayanan adalah segalanya. Bisnis melayani banyak orang akan mendatangkan banyak omset.
BAGIAN KELIMA
INTUISI ITU PERLU
22. MENGAMBIL KEPUTUSAN
Pertimbangan intuisi lebih peka dari pertimbangan rasional,
maka kita jangan ragu untuk menggunakan intuisi dalam bisnis.
DALAM menggeluti bisnis atau kehidupan ini, sebaiknya kita tetap menggunakan intuisi. Sebab intuisi akan ikut membuka pikiran dan memberi nilai tambah bagi emosi kita, dan intuisi akan memberdayakan kitaagar semakin produktif dan aktif dalam setiap situasi.
Intuisi menjadi sangat penting tidak hanya untuk kepentingan sekarang, namun juga untuk kepentingan masa depan. Sebab diperkirakan tantangan bisnis di masa mendatang , relative berbeda dengan sekarang. Perubahannya sangat cepat dan serba kacau, tidak menentu, sehingga sulit bagi kita untuk memprediksinya.
Menurut Quinn Spitsser dan Ron Evans, intuisi itu adalah analisa kilat dari fakta dengan fakta dan pengetahuan sebagai filter. Dalam bisnis memang di kenal adanya intuisi bisnis. Di dalamnya ada wawasan, mental, pengalaman, dan perasaan. Bagi mereka yang memiliki intuisi bisnis yang tajam, maka ia tak hanya mampu mengendalikan perasan, tapin ada juga wawasan yang luas, pengalaman yang banyak dan mental yang dalam. Intuisi ada empat tingkatan, yaitu bisa muncul dari fisik, emosi, mental, dan spiritual.
23. PARADIGMA BISNIS DI ERA MILENIUM
Bergerak adalah awal kesuksesan bisnis
SAYA sependapat dengan Matthew J. Kierman, penulis “the commandments of the 21st century management” yang mengatakan, bahwa dalam bisnis telah terjadi pergeseran paradigma. Jika di abad 20 bisnis kita terkesan stabil dan bisa diprediksi, namun di abad 21 atau di era millennium ketiga ini perubahannya cendrung terputus-putus.
Begitu pula bisnis kita yang dululebih didasarkan ukuran dan skala, tapi kini lebih pada kecepatan dan responsive. Kepemimpinan kalau dulu banyak dilakukan dari atas kini dilakukan semua orang. Maka tak mengherankan bila menjalankan bisnis di era milenium ke tiga ini, memang di tuntut lebih luwes, tidak kaku. Sebab perjalanan bisnis lebih dikendalikan oleh visi dan nilai-nilai, dibandingkan sebelumnya yang semata-mata dikendalikan peraturan dan hirarki. Sehingga, saat ini bisnis tak lagi mengandalkan pada analisis kuantitatif, namun lebih pada kreativitas dan intuisi.
BAGIAN KEENAM
MEMPELAJARI PENGALAMAN
ENTREPRENEUR LAIN
24.MANAJEMEN PADANG
Saya kira manajemen model “padang”
layak juga diterapkan
di sector jasa maupun produksi lainnya.
ADA manajemen yang menarik di Indonesia, setidaknya itu menurut saya, yaitu manajemen padang. Itu karena model manajemen ini menerapkan transparansi dalam keuangan dan pembagian keuntungan lewat system bagi hasil.
Dampak dari model manajemen ini memeng tak hanya pada factor manajerial semata, tetapi juga berdampak pada factor pelayanan. Dimana pelayanan yang serba cepat menjadikan restoran padang di kenal. Kita juga bebas memilih menu. Menu pun bervariasi, begitu juga minumannya dan pasti di jamin halal.
Dan yang menarik lainnya adalah hubungan antara pemilik modal dengan manajemen lebih sebagai mitra. Karena apa?Mereka tidak mendapatkan gaji, namun mereka mendapatkan bagian dari keuntungan bersih restoran tersebut. Jadi dalam memberikan keuntungan itu, memang ada pembagian untuk pemilik modal sendiri dan ada pula pembagian untuk manajemennya atau karyawannya. Itu biasanya di bagikan setelah keuntungan dikurangi 2,5% untuk zakat.
25. TAK SUKA BISNIS BESAR
Ketentraman hati ada kalanya lebih penting
dari pada keuntungan bisnis.
ANDA penggemar soto? Pasti anda telah mengenal atau malah sudah menjadi pelanggan tetap soto Kadipiro, yang terletak di jalan wates yogyakarta itu. Di restoran yang didirikan tahun 1921 oleh pak Karto Wijoyo(alm), dan setelah 1975 di kelola putra sulungnya, pak Widadi sampai sekarang ini, secara terbuka memaparkan tulisan besar pada sebuah papan yang dipasang di restoran tersebut yang isinya, “Tidak buka cabang di Jakarta atau di kota lainnya”.
Menurutnya ia sengaja tak buka cabang di kota lainnya, meski banyak pihak yang menawarinya untuk kerjasama. Hal itu katanya, ia inmgin hidup tetram dengan bisnisnya sekarang.Selain itu ingin memegang teguh nasehat orang tuanya, yaitu untuk selau hidup sederhana, ulet, sabar, jujur dalam bisnisnya, dan nrimo apa yang didapat sekarang. Maka tak mengherankan filosofinya berbunyi, “kamulyaning urip iku, dumunung onotentremew ati.” Artinya, sesungguhnya kebahagian orng hidup itu hanya pada ketentraman hati.
Dan setelah saya kaji, ternyata sikap mereka tak suka bisnis besar adalah karena pertama, mereka masih ada perasaan takut kehilangan suasana keluarga. kedua, mereka lebih senang dengan posisinya sekarang. Bisa memegang kendali bisnisnya dan tanpa adanya delegasi. Ketiga, karena mereka lebih senang dengan pemberdayaan sumberdaya manusianya atau karyawannya, dan bukan pada control.
26. BERKEMBANG DENGAN FRANCHISE
Pilihan tepat mengembankanbisnis masa depan adalah model franchise.
Sebab pemilik franchise tak hanya menguntungkan pemilik merek saja,
tapi juga menguntungkan pengguna merek
franchise adalah pemberian hak pada seseorang dalam penggunaan merek, untuk menjalankan usaha dalam kurun waktu tertentu. Sisitem ini lebih menguntungkan untuk mengembangkan usaha kita dibandingkan cara lainnya. Oleh karena itu ketika kita menggunakan system franchise terhadap usaha kita, maka jelas orang membayar merk atau royalty tiap bulan kepada kita. Biayanya lebih rendah dari cara lainnya, dan kita tak perlu mengalokasikan uang atau modal untuk ttempat usaha atau yang lainnya.
Bisnis franchise cukup menjanjikan. Maka sebelum kita menggunakan system ini, kita harus jeli atau hati-hati dalam pewaralabanya. Dapatkah dia atau pewaralabanya menjalankan usaha yang kita jalankan? Dapatkah dia memproleh keuntungan menjalankan usaha kita? Begitu juga lokasi pewaralaba pun perlu kita cermati. Dapatkah usaha kita sukses di daerah tersebut? Apakah usaha kita menarik orang lain?
BAGIAN KETUJUH
ENTREPRENEUR UNIVERSITY
27. MEGA ENTREPRENEUR
Ikut memikirkan atau mendorong
munculnya pengusaha baru,
sama pantingnya dengan upaya memajukan bisnis kita.
KEGAIRAHAN kita untuk menciptakan pengusaha baru, terutama yang bisnisnya sudah mapan memang sudah mulai tampak sekarang ini. Dan itu sebagai salah satu pertanda bahwa sesungguhnya pengusaha ita tidak hanya antusias dalam memajukan bisnisnya, tetapi juga mempunyai tanggung jawab social yang tinggi. Sosok pengusaha seperti inilah pantas kita sebut sebagai mega entrepreneur.
Saya optimis kehadiran pengusaha baru di dunia bisnis kita akan menambah kegairahan dunia bisnis kita. Dan tak mustahil pengusaha baru itu pun nantinya akan menciptakan pengusaha baru lagi. Sehingga kehadiran mega entrepreneur tidak hanya sekedar menciptakan lapangan kerja, tetapi juga bisa menciptakan pengusaha baru. Langkah megaentrepreneur seperti itu, pada akhirnya juga akan berdampak pada tumbuhnya perekonomian kita yang lebih baik.
28. JADI PENGUSAHA TANPA GELAR
Tanpa gelar pun kita
bisa menjadi pengusaha yang sukses.
Matshusita Konosuke, pengusaha elektronik terbesar di Jepang Ia adalah pengusaha tak bergelar. Akibat ekonomi keluarganya, anak petani ini terpaksa tak bisa menyelesaikan studinya di pendidikan dasar. Namun karena kemauan dan kerja kerasnya, ia pun mampu menjadi pengusaha yang sukses. Hal yang sama terjadi pada Bill Gates, yang sukses dengan microsoftnya. Dia malah driop out dari Harvard University.
Pengusaha kita yang di kenal denga bisnis Es Teller 77 dan mie Tek Tek, Sukyatno Nugroho, MBA, juga tak bergelar. Di sekelah dia hanya ranking 40 dari 50 murid. Ijazahnya Cuma sampai SMP, karena dia Cuma bertahan 3 bulan di kelas 1 SMA. Kalaupunh di belakang namanya ada MBA, itu pun bukan master of business administrasion. Tapi singkatan dari: “manusia bisnis asal-asalan” dan nyatanya ia pun sukses dengan usahanya.
Saya yakin jika kita mau bekerja keras seperti yang di contohkan oleh pengusaha sukses tadi, saya kira usaha kita akan berhasil. Jadi gelar seseorang tak menjamin bisnisnya berhasil. Bahkan mereka yang punya gelar, dan IP nya tinggi cendrung mudah mendapatkan pekerjaan. Artinya ia lebih memilih menjadi dosen, pegawai negeri atau karyawan swasta. Kalau jadi pengusaha kerap kali bisnisnya sullit maju.
29. DIWISUDA SETELAH MENJADI PENGSAHA
Jika tidak ada keberanian membuka usaha
maka tidak akan pernah di wisuda.
Ijazah atau sertifikat memang kerap kali membuat kita bangga. Saya rasa itu boleh-boleh saja, tapi sebaiknya kita jangan lantas lupa diri. Jangan membuat kita lantas tak bersemangat lagi. Sebab paa dasarnya ijazah atau sertifikat itu belum menjadi jaminan untuk kita meraih sukses dalam karier. Sebaliknya jikaa kita ingin menjadi pengusaha, barangkali sebaiknya ijazah itu harus di abaikan. Karena itu ada yang mengatakan, kalau perlu ijazah itu di baker.
Itu sebabnya mengapa peserta yang telah selesai pendidikan “Entrepreneur University” tidak kami beri ijazah. Sebab kalau para lulusannya kami berikan ijazah, sama halnya kita masih memberikan kemungkinan mereka melamar pada perusahaan orang lain.Namun kami memberikan penghargaan kepada mereka berupa prasasti yang tak bisa di gunakan untuk melamar pekerjaan.
Peserta pendidikan “Entrepreneur University” yang menjalani pendidikan selama enam bulan, dan kuliah setiap sabtu dan minggu, pukul 14.00 WIB sampai 17.00 WIB itu, baru menjadi wisuda setelah menjadi pengsaha atau setelah membuka usaha atau setelah usahanya menggelinding.
Sumber : Oleh : PURDI E. CHANDRA
Selasa, 13 April 2010
Before You Quit Your Job
Before You Quit Your Job
Mungkin bagi anda hari paling mengerikan itu adalah hari dimana hidup anda berhenti kerja. Tidak ada gaji tetap, tidak ada lagi asuransi kesehatan, atau rencana dana pensiun. Tidak ada lagi hari libur karena sakit atau cuti.
Penghasilan anda menjadi nol. Rasa takut tidak mempunyai gaji tetap menghantui anda. Anda juga akan mengetahui alasan kenapa banyak karyawan tidak menjadi seorang entrepreneur, karena rasa takut tidak mempunyai gaji tetap. Tetapi salah satu kemampuan entrepreneur adalah kemampuan bertahan secara cerdas dan tetap waras tanpa uang.
Apakah sejumlah orang dilahirkan sebagai entrepreneur? Banyak yang menanyakan hal di atas. Mari kita ulas. Saya akan jawab kembali memakai pertanyaan , apakah sejumlah orang dilahirkan sebagai karyawan? Orang dapat dididik. Mereja bisa dididik menjadi karyawan atau entrepreneur. Peyebab kenapa lebih banyak karyawan daripada entrepreneur adalah karena sekolah tradisional mendidik generasi muda menjadi karyawan. Sehingga banyak orang tua berkata kepada anaknya “ Pergilah bersekolah supaya kamu kelak mendapat pekerjaan bagus. ‘Saya belum pernah mendengar ada orang tua berkata pergilah bersekolah supaya kamu menjadi seorang entrepreneur.’”
Definisi entrepreneur yang baik adalah menurut Howard H. Stevenson, seorang dosen dari Harvard University.”Kewirausahaan adalah pendekatan pada manajemen yang kami definisikan sebagai berikut: mengejar peluang tanpa memedulikan sumber daya yang ada sekarang ini dan tetap ada di bawah kendali.
Apa perbedaan Antara Karyawan dengan Entrepreneur?
Perbedaaan paling mendasar adalah tentang cara pikir yang tepat. Karyawan mencari pekerjaan setelah bisnis di bangun. Pekerjaan entrepreneur dimulai sebelum ada bisnis.
Pekerjaan terpenting seorang entrepreneur dimulai sebelum adanya karyawan ataupun bisnis. Pekerjaan ini adalah merancang bisnis agar dapat tumbuh, mempekerjaan banyak orang, menambahan nilai untuk konsumennya, menjadi warga negara korporat yang bertanggung jawab, membawa kemakmuran untuk semua orang yang bekerja di bisnis itu, berderma, dan pada akhirnya tidak lagi memerlukan seorang entrepreneur. Sebelum ada bisnis, seorang entrepreneur telah sukses merancang jenis bisnis ini dalam benak nya. Inilah entrepreneur sejati.
Apa karakteristik seorang entrepreneur? Menurut prespektif saya, karakteristik entrepreneur sejati adalah kreativitas dan kemampuan mencapai hal – hal melebihi kemampuan mereka. Mereka adalah ahli dalam pemecahan masalah, mengubah masalah itu menjadi properti inteletual yang berharga, dan mengungkit properti intelektual itu kedalam bisnis. Mereka ahli menggunakan uang dan kemampuan yang dimiliki oleh orang lain.
Perbedaan yang lebih jelas dapat dilihat pada kehendak menempuh resiko yang bisa diperkirakan dan kehendak untuk terbang di hadsapan kebijaksanaan konvensional. Entrepreneur akan mencoba sesuatu yang bahkan kalau semua orang di sekitarnya mengatakan bahwa hal itu tidak mungkin dilakukan.
Apakah anda membangun bisnis atau menciptakan pekerjaan?
Kalau anda dapat meninggalkan bisnis anda selama setahun lalu kembali dan mendapatkannya lebih kuat dan lebih besar. Mungkin anda telah mempunyai sebuah bisnis besar. Kalau tidak seperti itu maka anda cuma menciptakan pekerjaan. Misalnya banyak pekerjaan seperti pengacara , akuntan maupun dokter menjadi sangat berhasil sehingga klien mereka hanya ingin berbisnis dengan mereka. Semakin mereka sukses semakin sedikit waktu yang mereka miliki. Dalam hal ini mereka memiliki pekerjaan bukan bisnis.
Orang Bodoh dan Makin Bodoh, Menjadi kaya dan Makin kaya.
Pernahkah anda mendengan hal di atas? Ini mungkin merupakan hal yang telah diketahui banyak orang. Tetapi banyak juga orang tidak mengetahui ini dapat digunakan sebagai pacuan untuk mencapai kebebasan keuangan. Seperti yang telah saya katakan, pengalaman adalah guru paling baik. Kita dapat belajar dari kesalahan yang kita buat dan mengerti dimana letak kesalahan kita.
Perbedaan lain karyawan dan entrepreneur adalah entrepreneur belajar dari kesalahan sedang karyawan di bayar untuk tidak melakukan kesalahan. Hal ini semata – mata dikarenakan bahwa bahkan di sekolah sekalipun anda di tuntut untuk tidak melakukan kesalahan. Sebagai entrepreneur, pekerjaan yang di lakukan adalah menetapkan sasaran baru, menyusun rencana, melakukan kesalahan dan mengambil resiko gagal. Semakin banyak kesalahan yang dilakukan semakin pandailah entrepreneur itu dan mudah – mudahan perusahaan itu tumbuh serta berkembang dari pelajaran yang di pelajarinya. Karyawan dipekerjakan untuk mengikuti peraturan, mengikuti apa yang diminta kepada mereka, dan melakukan pekerjaan dengan benar. Apabila karyawan ingin melakukan sesuatu hal dengan caranya sendiri dan tidak mengikuti peratuan yang ada, atau membuat terlalu banyak kesalahan, mereka akan dipecat karena tidak melakukan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan.
Pekerjaan karyawan adalah tidak mengambil resiko dan pekerjaan entrepreneur adalah dengan mengambil resiko, membuat kesalahan dan kadang – kadang mengalami kegagalan.tetapi resiko ini tidak diambil secara acak. Resiko yang dapat diambil adalah resiko yang telah di perhitungkan dengan cermat. Semakin baik penilaian anda terhadap hal ini maka resiko yang anda ambil akan semakin kecil. Perlu dicamkan bahwa karyawan tidak suka mengambil resiko. Mereka lebih suka kepada keamanan. Tapi ini berarti kebalikan dari kebebasan.
Mengetahui Perbedaan Antara Pekerjaan dan Tugas
Apa yang dimaksud pekerjaan menurut anda?
Pekerjaan adalah sesuatu yang karenanya aku akan memperoleh bayaran. Sebagai contoh yang nyata dalam kehidupan bersekolah, pekerjaan rumah (home work). Apabila guru anda menyuruh anda mengerjakan pekerjaan rumah anda, apa bayaran yang anda dapat? Bayaran itu berupa nilai anda.
Sedang tugas adalah apa yang anda lakukan untuk menyiapkan diri menghadapi pekerjaan.
Jadi dapat disimpulkan entrepreneur harus melakukan pekerjaan rumahnya. Artinya dia harus memastikan bahwa kelima pekerjaan dama kuadran cashflow untuk bisnis barunya itu dapat terpenuhi. Kelima pekerjaan rumah para entrepreneur adalah:
1. Produk
2. Hukum
3. Sistem
4. Komunikasi
5. Arus kas
Jika entrepreneur lemah dalam menangani 1 hal saja, maka bisnis nya mungkin mengalami kegagalan secara finansial atau gagal berkembang.
Sebelum anda berhenti bekerja, anda perlu melihat tingkatan sistem yang berada di tingkatan kuadran B. Ini bukan berarti anda harus menjadi ahli dalam semua tingkatan.ini berarti bahwa sebagai seorang entrepreneur anda tidak hanya memiliki 1 pekerjaan saja tetapi 5 pekerjaan. Jadi sebelum berhenti bekerja luangkanlah sedikit waktu untuk mempelajari setiap tingkat ini.
Ingatlah anda bekerja untuk belajar bukan hanya untuk menghasilkan uang.
Orang yang Cerdas di Sekolah dan Orang yang Cerdas di Jalanan
Terdapat 4 pemikir
1. Pemikir A : Pemikir yang kritis / memiliki kemampuan analisis
2. Pemikir C : Pemikir yang kreatif / memiliki logika yang fleksibel
3. Pemikir T : Pakar / memiliki keterampilan teknis
4. Pemikir P : Keterampilan menangani orang / kepemimpinan personal.
Keempat pemikir di atas sama penting nya bagi seorang entrepreneur. Tetapi kita tidak perlu menguasai semuanya. Kita cuma perlu menjadi pakar pada 1 tingkat. Karena kalau anda dikelilingi oleh tim yang hebat maka anda juga harus menjadi yang terbaik dalam suatu hal. Kalau anda hanya mempunyai kemampuan sedang dalam berkomunikasi kamu tidak pernah akan memerlukan pengacara, insinyur, atau akuntan terbaik. Kamu hanya akan memerlukan mereka dengan kemampuan sedang karena anda juga berkemampuan sedang.
Ada juga empat jenis sekolah bisnus yang berbeda :
1. Sekolah Bisnis Tradisional
2. Sekolah Bisnis Keluarga
3. Sekolah Bisnis Perusahaan
4. Sekolah Bisnis Jalanan
Dalam hal ini, maksudnya adalah kita dapat menemukan jalan lain untuk menjadi seorang entrepreneur, apabila kita kiranya tidak dapat menikmati sekolah bisnis tradisional ( Perguruan Tinggi ) kita dapat mendapatkan nya dengan mengikuti seminar, buku dan sumber – seumber online untuk mendukung hasrat entrepreneur meraih keberhasilan.
Kombinasi orang yang cerdas di sekolah dan cerdas di jalanan akan membantu anda membangun bisnis yang sukses. Namun tim yang tepat di perlukan sebagai rumusan sejati kesuksesan.
Uang Berbicara
Untuk menjadi seorang entrepreneur sejati, anda perlu bersikap jujur dengan diri anda sendiri saat mengevaluasi dimana posisi anda sekarang. Tentukan posisi anda dan buat sebuah tim yang dapat melengkapi kelemahan anda.
Memahami arus kas dan pengelolaan uang tunau adalah kebutuhan mutlak seorang entrepreneur atau pemilik bisnis. Entrepreneur pada akhirnya harus bertanggung jawab pada jumlah total. Memulai sebuah bisnis hampir selalu membutuhkan lebih banyak uang daripada yang diperkirakan oleh seorang entrepreneur itu sendiri.
Dalam mempelajari ini anda perlu mengetahui 2 hal.
1. Sumber uang tunai anda.
2. Pengeluaran uang tunai anda.
Kedua hal ini penting untuk dipertimbangkan seorang entrepreneur. Calon investor ingin melihat jawaban tentang kedua hal ini. Banyak bisnis sukses yang memasuki krisis finansial karena tidak direncanakan dengan semestina dalam waktu jeda antara pengeluaran produksi atas produknya dan pengumpulan uang dari konsumen. Penundaan salah satu siklus apa itu penjualan, pembelian, pemasokan barang ataupun yang lain nya dapat berakibat krisis uang tunai. Anda harus dapat memperpendek siklus saat dimungkinkan.
Keseluruhan industri dapat berubah dalam waktu yang lebih singkat daripada saat membangun, menjual dan menagih penjualan produk.
Umumnya para entrepreneur berusaha menghabiskan separuh waktunya untuk bekerja dengan masa depan bisnisnya dan membangun tim yang kuat untuk berkonsentrasi pada topik masa kini dan masa lalu bisnis itu. Dengan begitu, entrepreneur dapat merancang suatu sistem baru yang kuat sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain.
Tiga Jenis Uang
Tiga jenis uang terdiri dari:
1. Uang kompetitif
Untuk menjelaskan jenis uang ini dapat di liat sebagai berikut “ kita belajar bersaing sedari dini. Di sekolah, kita bersaing untuk mendapat nilai, kita bersaing dalam olahraga dan kita bersaing untuk orang yang kita cintai. Dalam pekerjaan kita belajar bersaing untuk pekerjaan, kenaikan gaji, promosi, pengakuan dan untuk bertahan. Dalam bisnis perusahaan bersaing untuk mendapat konsumen, pangsa pasar, kontrak, dan karyawan yang bagus. Persaingan adsalah seleksi alam atau sesuatu yang memakan sesuatu yang lain. Kebanyakan orang bekerja untuk uang kompetitif.”
2. Uang Kooperatif
“Dalam olahraga dan bisnis, kooperasi dikenal dengan kerja tim. Entrepreneur terkaya dan paling berkuasa membangun bisnis terbesar di dunia lewat kooperasi. Mereka menjadi lebih kompetitif karena kooperasi tim mereka. Kebanyakan entrepreneur bisnis besar adalah pemimpin tim yang hebat. Dan mereka mendapatkan uang kooperatif.”
3. Uang Spiritual
Uang spiritual adalah mengenai mengerjakan suatu pekerjaan bukan karena kamu ingin melakukan nya tetapi karena hal itu harus dilakukan dan jauh di dalam lubuk hatimu kamu tahu bahwa kamulah yang harus melakukan nya karena kamu terganggu ketika tahu bahwa tidak ada orang lain yang melakukannya. Dan upah dari hal ini adalah uang spiritual.
Cara Beralih Dari Bisnis Kecil ke Bisnis Besar
Bisnis paling sukses biasanya melakukan salah satu dari hal berikut:
- Memecahkan masalah
- Memenuhi kebutuhan
Memiliki misi yang berkaitan dengan pemecahan masalah atau pemenuhan kebutuhan, dikombinasikan dengan hasrat untuk melayani sebanyak mungkin orang, adalah dasar untuk membangun bisnis yang sukses.
Tim pemenang
Kesuksesan atau kegagalan dalam bisnis harus berhubungan dengan etika kerja, kebulatan tekad, dan hasrat. Kebanyakan orang yang melakukan lompatan itu mempunyai berton- ton ketiga hal itu. Namun, faktor penentu terbesar bahkan lebih berhubungan dengan mempelajari 3 keterampilan penting yang akan mengubah semua bisnis menjadi sebuah kesuksesan.
Pertama, anda harus dapat menjual. Karena “Penjualan = Pendapatan” kalau pendapatan kurang hal itu dikarenakan si pemilik tidak suka, tidak mengetahui cara, atau semata enggan untuk menjual.
Kedua, dalam rangka membangun bisnis atau jaringan sebenarnya, dan bergerak keluar dari kuadran “S”, Anda harus mampu menarik, membangun, dan memotivasi tim yang hebat. Dan di dunia bisnis kecil, semua orang dalam tim harus bersedia menjual, terlepas dari posisi mereka dalam perusahaan.
Unsur ketiga tidak kalah pentingnya untuk melengkapi kedua unsur diatas. Yaitu kemampuan anda mengajarkan kepada orang lain dalam bisnis cara menjual, cara menjadi anggota tim yang hebat dan cara untuk sukses. Keterampilan inilah yang memastikan pertumbuhan, keuntungan dan hidup panjang perusahaan.
Apa Pekerjaan Seorang Pemimpin Bisnis ?
Berikut daftar pekerjaan yang paling penting bagi seorang pemimpin bisnis:
1. Menentukan dengan jelas misi,sasaran, dan visi perusahaan
2. Menentukan orang – orang terbaik dan bentuk mereka menjadi sebuah tim
3. Memperkuat perusahaan anda dari dalam
4. Mengembangkan perusahaan anda dari luar
5. Meningkatkan jumlah total keuangan
6. Berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan
7. Menjadi warga negara korporat yang baik
Cara mengembangkan bisnis :
1. Menyalin keseluruhan sistem. Maksudnya pemilik menjual perusahaannya ke orang lain dan membangun perusahaan kembali yang lebih sempurna.
2. Berwaralaba.
3. Membuat perusahaan go public melalui IPO ( initial public offering ) kalau di Indonesia lebih banyak disebut dengan bursa efek
4. Lisencing dan joint ventures. Licensing adalah suatu kesepakatan yang memungnkan bisnis lain memproduksi produk anda. Joint ventures adalah berkerjasama apabila ada suatu proyek yang terlalu besar dan berbahaya untuk dikerjakan sendiri misal dalam hal modal, ketenagakerjaan, dan lain sebagainya. Hal ini memungkinkan suatu perusahaan bekerja sama dengan perusahaan lain untuk meraih tender.
sources : Robert T Kyosaki
Mungkin bagi anda hari paling mengerikan itu adalah hari dimana hidup anda berhenti kerja. Tidak ada gaji tetap, tidak ada lagi asuransi kesehatan, atau rencana dana pensiun. Tidak ada lagi hari libur karena sakit atau cuti.
Penghasilan anda menjadi nol. Rasa takut tidak mempunyai gaji tetap menghantui anda. Anda juga akan mengetahui alasan kenapa banyak karyawan tidak menjadi seorang entrepreneur, karena rasa takut tidak mempunyai gaji tetap. Tetapi salah satu kemampuan entrepreneur adalah kemampuan bertahan secara cerdas dan tetap waras tanpa uang.
Apakah sejumlah orang dilahirkan sebagai entrepreneur? Banyak yang menanyakan hal di atas. Mari kita ulas. Saya akan jawab kembali memakai pertanyaan , apakah sejumlah orang dilahirkan sebagai karyawan? Orang dapat dididik. Mereja bisa dididik menjadi karyawan atau entrepreneur. Peyebab kenapa lebih banyak karyawan daripada entrepreneur adalah karena sekolah tradisional mendidik generasi muda menjadi karyawan. Sehingga banyak orang tua berkata kepada anaknya “ Pergilah bersekolah supaya kamu kelak mendapat pekerjaan bagus. ‘Saya belum pernah mendengar ada orang tua berkata pergilah bersekolah supaya kamu menjadi seorang entrepreneur.’”
Definisi entrepreneur yang baik adalah menurut Howard H. Stevenson, seorang dosen dari Harvard University.”Kewirausahaan adalah pendekatan pada manajemen yang kami definisikan sebagai berikut: mengejar peluang tanpa memedulikan sumber daya yang ada sekarang ini dan tetap ada di bawah kendali.
Apa perbedaan Antara Karyawan dengan Entrepreneur?
Perbedaaan paling mendasar adalah tentang cara pikir yang tepat. Karyawan mencari pekerjaan setelah bisnis di bangun. Pekerjaan entrepreneur dimulai sebelum ada bisnis.
Pekerjaan terpenting seorang entrepreneur dimulai sebelum adanya karyawan ataupun bisnis. Pekerjaan ini adalah merancang bisnis agar dapat tumbuh, mempekerjaan banyak orang, menambahan nilai untuk konsumennya, menjadi warga negara korporat yang bertanggung jawab, membawa kemakmuran untuk semua orang yang bekerja di bisnis itu, berderma, dan pada akhirnya tidak lagi memerlukan seorang entrepreneur. Sebelum ada bisnis, seorang entrepreneur telah sukses merancang jenis bisnis ini dalam benak nya. Inilah entrepreneur sejati.
Apa karakteristik seorang entrepreneur? Menurut prespektif saya, karakteristik entrepreneur sejati adalah kreativitas dan kemampuan mencapai hal – hal melebihi kemampuan mereka. Mereka adalah ahli dalam pemecahan masalah, mengubah masalah itu menjadi properti inteletual yang berharga, dan mengungkit properti intelektual itu kedalam bisnis. Mereka ahli menggunakan uang dan kemampuan yang dimiliki oleh orang lain.
Perbedaan yang lebih jelas dapat dilihat pada kehendak menempuh resiko yang bisa diperkirakan dan kehendak untuk terbang di hadsapan kebijaksanaan konvensional. Entrepreneur akan mencoba sesuatu yang bahkan kalau semua orang di sekitarnya mengatakan bahwa hal itu tidak mungkin dilakukan.
Apakah anda membangun bisnis atau menciptakan pekerjaan?
Kalau anda dapat meninggalkan bisnis anda selama setahun lalu kembali dan mendapatkannya lebih kuat dan lebih besar. Mungkin anda telah mempunyai sebuah bisnis besar. Kalau tidak seperti itu maka anda cuma menciptakan pekerjaan. Misalnya banyak pekerjaan seperti pengacara , akuntan maupun dokter menjadi sangat berhasil sehingga klien mereka hanya ingin berbisnis dengan mereka. Semakin mereka sukses semakin sedikit waktu yang mereka miliki. Dalam hal ini mereka memiliki pekerjaan bukan bisnis.
Orang Bodoh dan Makin Bodoh, Menjadi kaya dan Makin kaya.
Pernahkah anda mendengan hal di atas? Ini mungkin merupakan hal yang telah diketahui banyak orang. Tetapi banyak juga orang tidak mengetahui ini dapat digunakan sebagai pacuan untuk mencapai kebebasan keuangan. Seperti yang telah saya katakan, pengalaman adalah guru paling baik. Kita dapat belajar dari kesalahan yang kita buat dan mengerti dimana letak kesalahan kita.
Perbedaan lain karyawan dan entrepreneur adalah entrepreneur belajar dari kesalahan sedang karyawan di bayar untuk tidak melakukan kesalahan. Hal ini semata – mata dikarenakan bahwa bahkan di sekolah sekalipun anda di tuntut untuk tidak melakukan kesalahan. Sebagai entrepreneur, pekerjaan yang di lakukan adalah menetapkan sasaran baru, menyusun rencana, melakukan kesalahan dan mengambil resiko gagal. Semakin banyak kesalahan yang dilakukan semakin pandailah entrepreneur itu dan mudah – mudahan perusahaan itu tumbuh serta berkembang dari pelajaran yang di pelajarinya. Karyawan dipekerjakan untuk mengikuti peraturan, mengikuti apa yang diminta kepada mereka, dan melakukan pekerjaan dengan benar. Apabila karyawan ingin melakukan sesuatu hal dengan caranya sendiri dan tidak mengikuti peratuan yang ada, atau membuat terlalu banyak kesalahan, mereka akan dipecat karena tidak melakukan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan.
Pekerjaan karyawan adalah tidak mengambil resiko dan pekerjaan entrepreneur adalah dengan mengambil resiko, membuat kesalahan dan kadang – kadang mengalami kegagalan.tetapi resiko ini tidak diambil secara acak. Resiko yang dapat diambil adalah resiko yang telah di perhitungkan dengan cermat. Semakin baik penilaian anda terhadap hal ini maka resiko yang anda ambil akan semakin kecil. Perlu dicamkan bahwa karyawan tidak suka mengambil resiko. Mereka lebih suka kepada keamanan. Tapi ini berarti kebalikan dari kebebasan.
Mengetahui Perbedaan Antara Pekerjaan dan Tugas
Apa yang dimaksud pekerjaan menurut anda?
Pekerjaan adalah sesuatu yang karenanya aku akan memperoleh bayaran. Sebagai contoh yang nyata dalam kehidupan bersekolah, pekerjaan rumah (home work). Apabila guru anda menyuruh anda mengerjakan pekerjaan rumah anda, apa bayaran yang anda dapat? Bayaran itu berupa nilai anda.
Sedang tugas adalah apa yang anda lakukan untuk menyiapkan diri menghadapi pekerjaan.
Jadi dapat disimpulkan entrepreneur harus melakukan pekerjaan rumahnya. Artinya dia harus memastikan bahwa kelima pekerjaan dama kuadran cashflow untuk bisnis barunya itu dapat terpenuhi. Kelima pekerjaan rumah para entrepreneur adalah:
1. Produk
2. Hukum
3. Sistem
4. Komunikasi
5. Arus kas
Jika entrepreneur lemah dalam menangani 1 hal saja, maka bisnis nya mungkin mengalami kegagalan secara finansial atau gagal berkembang.
Sebelum anda berhenti bekerja, anda perlu melihat tingkatan sistem yang berada di tingkatan kuadran B. Ini bukan berarti anda harus menjadi ahli dalam semua tingkatan.ini berarti bahwa sebagai seorang entrepreneur anda tidak hanya memiliki 1 pekerjaan saja tetapi 5 pekerjaan. Jadi sebelum berhenti bekerja luangkanlah sedikit waktu untuk mempelajari setiap tingkat ini.
Ingatlah anda bekerja untuk belajar bukan hanya untuk menghasilkan uang.
Orang yang Cerdas di Sekolah dan Orang yang Cerdas di Jalanan
Terdapat 4 pemikir
1. Pemikir A : Pemikir yang kritis / memiliki kemampuan analisis
2. Pemikir C : Pemikir yang kreatif / memiliki logika yang fleksibel
3. Pemikir T : Pakar / memiliki keterampilan teknis
4. Pemikir P : Keterampilan menangani orang / kepemimpinan personal.
Keempat pemikir di atas sama penting nya bagi seorang entrepreneur. Tetapi kita tidak perlu menguasai semuanya. Kita cuma perlu menjadi pakar pada 1 tingkat. Karena kalau anda dikelilingi oleh tim yang hebat maka anda juga harus menjadi yang terbaik dalam suatu hal. Kalau anda hanya mempunyai kemampuan sedang dalam berkomunikasi kamu tidak pernah akan memerlukan pengacara, insinyur, atau akuntan terbaik. Kamu hanya akan memerlukan mereka dengan kemampuan sedang karena anda juga berkemampuan sedang.
Ada juga empat jenis sekolah bisnus yang berbeda :
1. Sekolah Bisnis Tradisional
2. Sekolah Bisnis Keluarga
3. Sekolah Bisnis Perusahaan
4. Sekolah Bisnis Jalanan
Dalam hal ini, maksudnya adalah kita dapat menemukan jalan lain untuk menjadi seorang entrepreneur, apabila kita kiranya tidak dapat menikmati sekolah bisnis tradisional ( Perguruan Tinggi ) kita dapat mendapatkan nya dengan mengikuti seminar, buku dan sumber – seumber online untuk mendukung hasrat entrepreneur meraih keberhasilan.
Kombinasi orang yang cerdas di sekolah dan cerdas di jalanan akan membantu anda membangun bisnis yang sukses. Namun tim yang tepat di perlukan sebagai rumusan sejati kesuksesan.
Uang Berbicara
Untuk menjadi seorang entrepreneur sejati, anda perlu bersikap jujur dengan diri anda sendiri saat mengevaluasi dimana posisi anda sekarang. Tentukan posisi anda dan buat sebuah tim yang dapat melengkapi kelemahan anda.
Memahami arus kas dan pengelolaan uang tunau adalah kebutuhan mutlak seorang entrepreneur atau pemilik bisnis. Entrepreneur pada akhirnya harus bertanggung jawab pada jumlah total. Memulai sebuah bisnis hampir selalu membutuhkan lebih banyak uang daripada yang diperkirakan oleh seorang entrepreneur itu sendiri.
Dalam mempelajari ini anda perlu mengetahui 2 hal.
1. Sumber uang tunai anda.
2. Pengeluaran uang tunai anda.
Kedua hal ini penting untuk dipertimbangkan seorang entrepreneur. Calon investor ingin melihat jawaban tentang kedua hal ini. Banyak bisnis sukses yang memasuki krisis finansial karena tidak direncanakan dengan semestina dalam waktu jeda antara pengeluaran produksi atas produknya dan pengumpulan uang dari konsumen. Penundaan salah satu siklus apa itu penjualan, pembelian, pemasokan barang ataupun yang lain nya dapat berakibat krisis uang tunai. Anda harus dapat memperpendek siklus saat dimungkinkan.
Keseluruhan industri dapat berubah dalam waktu yang lebih singkat daripada saat membangun, menjual dan menagih penjualan produk.
Umumnya para entrepreneur berusaha menghabiskan separuh waktunya untuk bekerja dengan masa depan bisnisnya dan membangun tim yang kuat untuk berkonsentrasi pada topik masa kini dan masa lalu bisnis itu. Dengan begitu, entrepreneur dapat merancang suatu sistem baru yang kuat sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain.
Tiga Jenis Uang
Tiga jenis uang terdiri dari:
1. Uang kompetitif
Untuk menjelaskan jenis uang ini dapat di liat sebagai berikut “ kita belajar bersaing sedari dini. Di sekolah, kita bersaing untuk mendapat nilai, kita bersaing dalam olahraga dan kita bersaing untuk orang yang kita cintai. Dalam pekerjaan kita belajar bersaing untuk pekerjaan, kenaikan gaji, promosi, pengakuan dan untuk bertahan. Dalam bisnis perusahaan bersaing untuk mendapat konsumen, pangsa pasar, kontrak, dan karyawan yang bagus. Persaingan adsalah seleksi alam atau sesuatu yang memakan sesuatu yang lain. Kebanyakan orang bekerja untuk uang kompetitif.”
2. Uang Kooperatif
“Dalam olahraga dan bisnis, kooperasi dikenal dengan kerja tim. Entrepreneur terkaya dan paling berkuasa membangun bisnis terbesar di dunia lewat kooperasi. Mereka menjadi lebih kompetitif karena kooperasi tim mereka. Kebanyakan entrepreneur bisnis besar adalah pemimpin tim yang hebat. Dan mereka mendapatkan uang kooperatif.”
3. Uang Spiritual
Uang spiritual adalah mengenai mengerjakan suatu pekerjaan bukan karena kamu ingin melakukan nya tetapi karena hal itu harus dilakukan dan jauh di dalam lubuk hatimu kamu tahu bahwa kamulah yang harus melakukan nya karena kamu terganggu ketika tahu bahwa tidak ada orang lain yang melakukannya. Dan upah dari hal ini adalah uang spiritual.
Cara Beralih Dari Bisnis Kecil ke Bisnis Besar
Bisnis paling sukses biasanya melakukan salah satu dari hal berikut:
- Memecahkan masalah
- Memenuhi kebutuhan
Memiliki misi yang berkaitan dengan pemecahan masalah atau pemenuhan kebutuhan, dikombinasikan dengan hasrat untuk melayani sebanyak mungkin orang, adalah dasar untuk membangun bisnis yang sukses.
Tim pemenang
Kesuksesan atau kegagalan dalam bisnis harus berhubungan dengan etika kerja, kebulatan tekad, dan hasrat. Kebanyakan orang yang melakukan lompatan itu mempunyai berton- ton ketiga hal itu. Namun, faktor penentu terbesar bahkan lebih berhubungan dengan mempelajari 3 keterampilan penting yang akan mengubah semua bisnis menjadi sebuah kesuksesan.
Pertama, anda harus dapat menjual. Karena “Penjualan = Pendapatan” kalau pendapatan kurang hal itu dikarenakan si pemilik tidak suka, tidak mengetahui cara, atau semata enggan untuk menjual.
Kedua, dalam rangka membangun bisnis atau jaringan sebenarnya, dan bergerak keluar dari kuadran “S”, Anda harus mampu menarik, membangun, dan memotivasi tim yang hebat. Dan di dunia bisnis kecil, semua orang dalam tim harus bersedia menjual, terlepas dari posisi mereka dalam perusahaan.
Unsur ketiga tidak kalah pentingnya untuk melengkapi kedua unsur diatas. Yaitu kemampuan anda mengajarkan kepada orang lain dalam bisnis cara menjual, cara menjadi anggota tim yang hebat dan cara untuk sukses. Keterampilan inilah yang memastikan pertumbuhan, keuntungan dan hidup panjang perusahaan.
Apa Pekerjaan Seorang Pemimpin Bisnis ?
Berikut daftar pekerjaan yang paling penting bagi seorang pemimpin bisnis:
1. Menentukan dengan jelas misi,sasaran, dan visi perusahaan
2. Menentukan orang – orang terbaik dan bentuk mereka menjadi sebuah tim
3. Memperkuat perusahaan anda dari dalam
4. Mengembangkan perusahaan anda dari luar
5. Meningkatkan jumlah total keuangan
6. Berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan
7. Menjadi warga negara korporat yang baik
Cara mengembangkan bisnis :
1. Menyalin keseluruhan sistem. Maksudnya pemilik menjual perusahaannya ke orang lain dan membangun perusahaan kembali yang lebih sempurna.
2. Berwaralaba.
3. Membuat perusahaan go public melalui IPO ( initial public offering ) kalau di Indonesia lebih banyak disebut dengan bursa efek
4. Lisencing dan joint ventures. Licensing adalah suatu kesepakatan yang memungnkan bisnis lain memproduksi produk anda. Joint ventures adalah berkerjasama apabila ada suatu proyek yang terlalu besar dan berbahaya untuk dikerjakan sendiri misal dalam hal modal, ketenagakerjaan, dan lain sebagainya. Hal ini memungkinkan suatu perusahaan bekerja sama dengan perusahaan lain untuk meraih tender.
sources : Robert T Kyosaki
Langganan:
Postingan (Atom)