Jumat, 22 Agustus 2008

MENGUBAH KEGAGALAN MENJADI BATU LONCATAN

PERSEPSI TENTANG KEGAGALAN

Apa yang membuat seseorang meraih prestasi sedemikian tinggi ? Mengapa sebagian orang menanjak terus ke puncak prestasinya sedangkan yang lainnya melorot? ada orang yang tampaknya mencapai hal-hal luar biasa terlepas dari kesulitan-kesulitan besar yang dihadapinya : Mereka akhirnya mampu menjadi Top Leader dengan mencatat angka penjualan tertinggi ala suatu bisnis. Mereka mampu menemukan strategi yang "tak masuk akal" untuk meningkatkan keuntungan perusahannya, meskipun dunia sedang dilanda krisis.

Mereka menemukan kesempatan peluang prosepek klien dan order pembelian luar biasa sementara para pesaingnya tidak mampu berbuat banyak. Atau mereka merekrut semakin banyak karyawan terbaik dalam organisasinya walaupun orang lain mengeluh mendapatkan SDM yang berkualitas.

Tak menjadi soal apa pekerjaan yang mereka tekuni. Di manapun mereka berada, pokoknya mereka tampaknya berhasil membuat segalanya menjadi kenyataan. Apa yang menjadi perbedaan antara orang mencapai puncak prestasi dengan yang berprestasi biasa-biasa saja? Apakah karena faktor genetika? Faktor genetika yang baik, misalnya berasal dari keluarga kaya raya memang patut disyukuri, namun bukan merupakan indikator prestasi yang diandal­kan. Banyak orang sukses berasal dari keluarga biasa-biasa saja, bahkan dari keluarga miskin papa.

Apakah karena faktor dukungan keuangan orang tuanya? Tidak juga. Teman saya di kampung halaman, saat ini banyak yang kemudian bekerja sebagai karyawan dengan gaji kecil, meskipun saat kami biasa main bersama waktu kecil, kehidupan­nya makmur. Apakah kesuksesan itu karena tidak adanya kesulitan yang dialami selama is berkarir? Tidak! justru semua orang sukses telah mengalami ribuan kali kegagalan yang akut. Jadi, kesulitan bukanlah penghalang prestasi. John C Maxwell (2001), melihat adanya satu faktor yang membedakan mereka yang terus bersinar meraih prestasi dengan mereka yang tidak : perbedaan persepsi!

Ya, orang gagal menganggap kesulitan sebagai sandungan, sedangkan orang sukses menggunakan­nya sebagai batu loncatan. Bahkan, orang-orang yang berpikiran positifpun kadang sulit belajar bagaimana memandang kegagalan secara positif. Sebab memandang kegagalan sebagai hal yang dapat membawanya kepada kemenangan, hanya dapat dilakukan oleh Orang-orang yang mempunyai persepsi yang benar tentang "kegagalan".

HAMBATAN ADALAH UJIAN KENAIKAN

Pada dasarnya setiap orang pasti akan mengalami berbagai hambatan dalam mencapai prestasinya. Tidak peduli ia orang kaya, berdarah biru, anak seorang pejabat, mempunyai koneksi segudang, bahkan segala persyaratan sudah dipenuhinya. Orang-­orang dengan prestasi biasa-biasa saja memandang kegagalan sebagai hambatan, sedangkan orang-or­ang yang berprestasi luar biasa, memandangnya sebagai tangga menuju kejayaan.

Salah satu persoalan terbesar yang dihadapi orang dengan kegagalan bisnis adalah bahwa seolah-olah mereka hanya mengalaminya seorang diri. la merintih-rintih seolah-olah orang lain tak merasakan hal yang sama; seolah-olah orang sukses tak pernah mengalaminya. Sebenarnya, ia hanya perlu melihat persoalan gagal berbisnis itu dari perspektif yang lebih luas: Seperti apakah gambaran besarnya? Bagi yang gagal dalam suatu bisnis, semestinya memandangnya sebagai sebuah koreksi agar men­jalankan bisnisnya secara lebih tekun. Ketekunan pasti akan membawa kepada daya tahan. Dan daya tahan yang disertai dengan kemauan untuk berinovasi, memberinya kesempatan untuk meraih sukses.

Dengan mengubah perspektif Anda tentang kegagalan, Anda akan terbantu untuk lebih tekun aan akhirnya mencapai keinginan Anda. Jadi, bagaimanakah seharusnya Anda menilai kegagalan? Orang menyangka kegagalan itu dapat dihindarkan, padahal tidak. Sebab, sempurnanya manusia justru pada ketidaksempurnaannya.


UBAHLAH CARA BERFIKIR ANDA

Jika anda cenderung memfokuskan perhatian pada titik ekstrim dari sukses serta gagal, dan memusatkan perhatian pada peristiwa-peristiwa tertentu dalam hidup Anda, cobalah memandang segalanya dengan perspektif yang benar. Berikut ini adalah beberapa kemampuan inti peraih prestasi yang memungkinkan mereka gagal tetapi bisa terns melaju:

Para peraih prestasi menolak penolakan. Orang-orang yang pantang menyerah, tidak jemu-jemunya mencoba. Karena harga dirinya tidak didasarkan pada prestasinya saat itu. Untuk memelihara perspektif yang benar, bertanggung jawablah atas perbuatan-perbuatan Anda, namun jangan terlalu diambil Kati bila Anda menghadapi penolakan.

Para peraih prestasi memandang kega­galan sebagai sementara sifatnya. Orang yang terlalu mengambil hat! pada kegagalan memandang suatu persoalan sebagai sumber mala petaka. Namun para peraih prestasi memandangnya, hanya bersifat sementara setiap kesusahan sebagai sementara sifatnya.

Para peraih prestasi memiliki harapan yang realistic. Semakin sulit prestasi yang ingin Anda, capai, semakin besar persiapan persiapan mental yang dibutuhkan untuk mengatasi hambatan..

Para peraih prestasi memfokuskan perhatian pada kekuatan-kekuatannya. Satu lagi cara para peraih prestasi menghindar dari terlalu banyak mengambil hati pada kegagalan adalah dengan memfokuskan perhatian pada kekuatan-kekuatannya. Yang membedakan peme­nang dengan pecundang adalah bahwa pemenang itu selalu berkonsentrasi pada apa yang dapat diperbuatnya, bukan pada apa yang tak dapat di­perbuatnya. Jika suatu kelemahan adalah persoalan karak­ter, perlu diperhatikan. Fokuskanlah perhatian Anda hingga kelemahan tersebut dapat Anda atasi. Jika kelemahan itu bukanlah persoalan karakter, cara terbaik untuk mengubah kegagalan menjadi batu loncatan adalah dengan mengembangkan serta memaksimalkan kekuatan-kekuatan Anda.

Para peraih prestasi menggunakan berbagai pendekatan dalam meraih prestasinya. dalam bukunya, Failing Forward (2001), Brian Tracy menulis tentang empat orang jutawan yang menjadi kaya menjelang usia tiga puluh lima tahun. Secara rata-rata mereka terlibat dalam tujub belas jenis bisnis sebelum menemukan suatu bisnis yang dapat membawa mereka ke puncak karir, mereka coba terus dan mengantinya hingga menemukan suatu yang klop untuk mereka.

Para peraih prestasi mudah bangkit kembali. Semua peraih prestasi memiliki kemampuan untuk mudah bangkit kembali setelah membuat suatu kekeliruan, kesalahan atau kegagalan. Hidup adalah serangkaian hasil. Berbagai pengalaman negatif mengakibatkan seseorang takut gagal, yang merupakan awal dari lingkaran ketakutan. Sayangnya orang-orang yang telah terbiasa dengan kegagalan, bisa menjadi semakin penakut. Mereka berulang-ulang membuat kekeliruan yang dialaminya. Banyak orang membuat kekeliruan namun tidak man mengakuinya. Mereka menganggap kekeliruan adalah salah orang lain.

BANGUN DARI KEGAGALAN

Sesungguhnya hanya ada satu solusi terhadap kegagalan, dan itu adalah bangun dan segera mencari jalan ke luar. Untuk dapat menghindari jalan kegagalan yang terus menerus, seseorang harus terlebih dulu mengucapkan dua kata yang paling sulit diucapkan: "Saya keliru". la harus membuka matanya, mengakui ke­keliruannya, dan menerima tanggung jawab penuh atas perbuatan Berta sikap yang sekarang. Setiap kegagalan yang Anda alami adalah kesempatan untuk mengambil tindakan yang benar, belajar dari kekeliruan, dan mulai lagi.

Ahli kepemimpinan, Peter Drucker, me­ngatakan: "Semakin baik seseorang, semakin banyak kekeliruan yang akan dibuatnya, karena semakin banyak hal baru yang akan dicobanya”. Kekeliruan sungguh menyediakan jalan menuju prestasi. Berikut ini adalah singkatan yang diciptakan oleh John C Maxwell untuk membantu seseorang memandang kekeliruan dengan perspektif yang benar. MISTAKES (kekeliruan) adalah:

· Messages (Pesan-pesan) umpan balik bagi kita menyangkut kehidupan.

· Interruptions (Gangguan-gangguan) yang. seharusnya membuat kita berpikir.

· Signposts (Rambu-rambu) yang mengarahkan kita ke arah yang benar.

· Tests (Ujian-ujian) yang mendorong kita ke arah kematangan.

· Awakenings (Kebangkitan) yang membuat kita tekun.

· Keys (Kunci-kunci) yang dapat kita gunakan membuka pintu kesempatan berikutnya.

· Explorations (Eksplorasi-eksplorasi) me­mungkinkan kita berada di tempat yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya.

· Statements (pernyataan-pernyataan) tentang perkembangan Berta kemajuan kita.

HIKMAT DARI KEGAGALAN

Anda harus yakin bahwa setiap kegagalan ada hikmahnya. Untuk mengubah kegagalan menjadi hikmah, cobalah tanyakan kepada diri Anda sendiri, apakah yang menyebabkan kegagalan kini: situasi­nya, orang lain atau diri sendiri?

Di manakah terjadi kegagalan? Apakah orang lain yang menciptakan' masalahnya? Apakah Anda membuat kekeliruan?

Mulailah selalu proses belajarnya dengan berusaha selalu mengidentifikasikan penyebab masalahnya.

1) Apakah yang terjadi ini benar-benar Kegagalan, atau, Apakah Saya Cuma Gagal Saja ?

2) Sukses Apa sajakah yang terhadang dalam kegagalan ini ?

3) Apakah saya bersyukur atas pengalaman ini ?

4) Bagaimanakah caranya saya mengubah hal ini menjadi sukses?

Sumber : Muda Kaya Raya Mati Masuk Surga”, Hasyim Abdullah

1 komentar:

  1. Saya TINTIN RAHMAYANTI Saya ingin menyaksikan karya bagus ALLAH dalam hidup saya untuk umat saya yang tinggal di sini di Indonesia, Asia dan di beberapa negara di seluruh dunia.
     Saat ini saya tinggal di Indonesia. Saya seorang wanita Bisnis dengan tiga anak dan saya terjebak dalam situasi keuangan di bulan DESEMBER 2017 dan saya perlu membiayai kembali dan membayar tagihan saya,
    Saya adalah korban penipuan pemberi kredit 4-kredit, saya kehilangan banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka. Saya hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang yang saya berutang, saya dibebaskan dan saya bertemu dengan seorang teman, yang saya jelaskan situasi saya dan kemudian mengenalkan saya ke perusahaan pinjaman ALEXANDER ROBERT LOAN FIRM yang andal.
    Bagi orang-orang yang mencari pinjaman? Jadi Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan pinjaman di internet penipuan di sini, tapi mereka masih sangat nyata di perusahaan pinjaman palsu.
     Saya mendapat pinjaman dari ALEXANDER ROBERT LOAN FIRM sebesar Rp800.000.000 dengan sangat mudah dalam waktu 24 jam yang saya terapkan, jadi saya memutuskan untuk membagikan karya bagus ALLAH melalui ALEXANDER ROBERT LOAN FIRM dalam kehidupan keluarga saya. Saya saran jika anda membutuhkan pinjaman silahkan hubungi ALEXANDER ROBERT LOAN FIRM. hubungi mereka melalui email:. (alexanderrobertloan@gmail.com)
    Anda juga bisa menghubungi saya melalui email saya di (tinrahma222@gmail.com) jika Anda merasa sulit atau menginginkan prosedur untuk mendapatkan pinjaman.

    BalasHapus