Budaya Perusahaan

Berbagai pendapat ahli tentang budaya perusahaan, mulai dari pengertian yang relatif sederhana sampai pengertian yang relatif luas dan kompleks. Di antara beberapa pengertian maupun definisi tersebut, kita coba lihat tiga definisi yang secara harafiah berbeda, yaitu:
• Suatu pola asumsi dasar milik bersama yang dipelajari suatu kelompok pada saat memecahkan masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal yang telah cukup berhasil sehingga dianggap ajeg dan karena itu, akan diajarkan kepada anggota kelompok baru sebagai cara yang benar untuk mempersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi masalah serupa. (Schein, 1992).
• Sejumlah asumsi penting (sering tidak diucapkan) yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota suatu komunitas. (Sathe, 1985).
• Cara kami bekerja di sini. (Deal, 1986).


Dari berbagai definisi, secara umum dapat dikatakan bahwa budaya perusahaan merupakan cara yang dimiliki oleh sejumlah komunitas di dalam bekerja di dalam perusahaan.

Budaya perusahaan sangat besar kontribusi/fungsinya terhadap perkembangan perusahaan. Budaya dapat mendorong karyawan dan manajer untuk mencari berbagai alternatif yang bernilai tinggi/terbaik serta cara terbaik untuk mengimplementasikan. Di samping manfaat atau fungsi di atas, maka budaya perusahaan juga berfungsi sebagai identitas anggota dan perusahaan yang dapat membedakan suatu persuhaan atau karyawannya dengan perusahaan lain. Budaya persahaan juga berfungsi sebagai mekanisme kontrol yang mengarahkan dan membentuk sikap dan tingkah laku karyawan, serta memudahkan timbulnya komitmen kepada sesuatu yang lebih besar dari kepentingan pribadi juga menunjang stabilitas sistem sosial di antara karyawan.

Karyawan dapat belajar budaya perusahaan dari berbagai hal atau sumber baik tertulis maupun tidak tertulis. Pada perusahaan tertentu, sumber tertulis disediakan dalam bentuk buku petunjuk budaya perusahaan, maupun tulisan-tulisan yang menyangkut budaya perusahaan. Sumber tidak tertulis (sering kali setelah beberapa saat juga dituliskan), dapat dilihat dari berbagai hal seperti:
- Cerita, seperti cerita dari tokoh-tokoh, pendiri perusahaan, kisah dan mitos, dan lain-lain.
- Ritual, acara yang berulang-ulang untuk suatu tujuan (memperkuat nilai inti).
- Simbol Material, perbedaan jabatan lewat simbol-simbol dari material, misalnya dasi, tempat parkir dan lain-lain.
- Bahasa, bahasa mengungkapkan budaya.
- Sistem pengendalian, struktur organisasi, struktur pengaruh dan kekuasaan di dalam perusahaan.

Pada praktiknya, sumber tidak tertulis mempunyai peran dan pengaruh penting dalam perusahaan. Budaya perusahaan bisa mengalami perkembangan maupun pengayaan terhadap budaya awal yang biasanya bersumber dari kejadian-kejadian maupun nilai-nilai serta asumsi-asumsi para pendiri perusahaan (founding father). Pengayaan tersebut dapat berasal dari pengalaman anggota organisasi selama tumbuh dan hidupnya organisasi serta dari keyakinan-keyakinan baru maupun nilain-nilai baru serta asumsi-asumsi baru yang dibawa masuk oleh anggota-anggota dan pimpinan-pimpinan yang datang kemudian.