Sabtu, 23 Mei 2009

PENDAPATAN PERKAPITA

Pendapatan per kapita adalah salah satu prestasi ekonomi suatu negara yang dapat diketahui dengan cara pembagian jumlah pendapatan nasional terhadap jumlah penduduk. Pada umumnya untuk mengetahui laju pembangunan ekonomi suatu negara dan perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakatnya, perlu diketahui tingkat pertambahan pendapatan nasional dan besarnya pendapatan per kapita. Besarnya pendapatan nasional akan menentukan besarnya pendapatan per kapita.
Pendapatan per kapita yang merupakan salah satu prestasi ekonomi sangat erat kaitannya dengan pertambahan penduduk. Sehingga apabila pertambahan pendapatan nasional lebih besar daripada pertambahan penduduk maka tingkat pendapatan per kapita penduduk meningkat. Sebaliknya apabila pertambahan pendapatan nasional lebih kecil dari pertambahan penduduk maka pendapatan per kapita mengalami penurunan. Untuk mempertahankan tingkat per kapita relatif perlu dicapai tingkat pertambahan nasional yang sama dengan tingkat pertambahan penduduk.
Pendapatan nasional dan pendapatan per kapita itu sendiri akan naik apabila produktivitas perkapita mengalami kenaikan. Untuk menaikkan produktivitas per kapita berarti harus ada perubahan-perubahan dalam perekonomian misalnya perubahan struktur ekonomi, teknik produksi, sruktur produksi dan masyarakat statis berkembang menjadi masyarakat dinamis.
Produktivitas menurut Soemitro diartikan sebagai perbandingan antara input terhadapa output. Sedangkan produktivitas per kapita adalah besarnya produksi yang dihasilkan per jiwa, per satu jam kerja (productivity per man hour). Tingkat produktivitas juga bisa dilihat dari incremental capital output ratio (ICOR), yaitu perbandingan antara kapital yang diinvestasikan dengan satuan output. Bila ICOR tinggi maka produktivitas rendah dan sebaliknya apabila ICOR rendah maka produktivitas tinggi.
Menurut Hasibuan (1987 : 42-43), faktor-faktor ekonomis dan nonekonomis yang mempengaruhi produktivitas :
a. Jumlah dan mutu faktor produksi. Semakin banyak jumlah semakin baik mutu modal, tenaga, alam, skill oleh suatu negara produktivitas akan semakin besar.
b. Alokasi dari sumber-sumber. Artinya perimbangan-perimbangan cara pemakaian faktor-faktor produksi di antara berbagai faktor ekonomi dalam masyarakat dan kombinasi faktor-faktor tersebut.
c. Distribusi pendapatan yang adil. Artinya adanya distribusi pendapatan yang adil akan mendorong semangat kerja dan apabila semangat kerja meningkat otomatis produktivitas pun akan meningkat.
d. Aspek-aspek masyarakat. Kegiatan ekonomi selalu berlangsung dalam suatu masyarakat, karena itu dalam pembangunan tidak lepas dan harus memperhitungkan corak hidup, kebudayaan, politik dan nilai-nilai sosial masyarakat. Pertumbuhan cara berpikir masyarakat merupakan prakondisi untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang sehat dan dinamis

Pendapatan nasional
Pendapatan nasional (National Income) adalah produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam suatu perekonomian, dalam satu tahun tertentu (Samuelson, 1985 : 133). Pendapatan nasional dapat dihitung melalui tiga pendekatan yaitu :
1. Pendekatan Produksi
Pendapatan nasional dengan pendekatan produksi dihitung dengan melakukan perhitungan terhadap nilai produksi yang diciptakan oleh faktor-faktor produksi yang ada di suatu negara, tanpa membedakan apakah faktor produksi itu milik orang asing atau warga negara sendiri. Hasilnya disebut Gross Domestic Product (GDP). GDP dihitung dengan cara menjumlahkan dari tiap-tiap sektor yaitu :
a. Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan
b. Pertambangan dan penggalian
c. Industri pengolahan
d. Listrik,gas dan air bersih
e. Bangunan
f. Perdagangan,hotel dan restoran
g. Pengangkutan dan komunikasi.
h. Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
i. Jasa-jasa
Dalam pendekatan produksi untuk menghitung pendapatan nasional yang dihitung hanya nilai tambahnya saja (value added), yaitu selisih antara nilai penjualan perusahaan dengan nilai pembelian bahan mentah serta jasa-jasa lain. Hal ini dilakukan untuk menghindari perhitungan ganda (double counting). Apabila pendapatan nasional dari sektor ini sudah dikurangi dengan pendapatan yang diperoleh orang asing yang dibawa ke luar negeri, hasilnya disebut Gross National Product (GNP).
2. Pendekatan Pengeluaran
Dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran berbagai golongan pembeli dalam masyarakat, yang dihitung bukanlah nilai dari tiap transaksi tetapi yang diperhitungkan hanya jasa dan arus barang akhir. Hal ini pun sama dengan cara di atas yaitu untuk menghindari terjadinya double counting. Berarti nilai barang antara (intermediate goods) yaitu barang-barang yang digunakan untukmenghasilkan barang-barang lain lagi atau barang-barang yang melalui proses produksi lebih lanjut sebelum dimanfaatkan langsung oleh konsumen, tidak boleh disertakan sehingga tampak nilai value added akan sama dengan nilai barang akhir (final goods).
Dalam analisis ekonomi makro, perhitungan pendapatan nasional didasarkan sifat pengeluaran yang dilakukan oleh setiap rumah tangga konsumen (C), rumah tangga perusahaan (I) , rumah tangga pemerintah (G) dan sektor luar negeri berupa ekspor dan impor (X-M) atau dapat dirumuskan : Y = C + I + G + (X-M). Hasil dari perhitungan ini disebut GNP.
3. Pendekatan Penerimaan
Pendekatan ini dilakukan dengan cara menjumlahkan pendapatan dari faktor-faktor produksi yang digunakan dalam menghasilkan barang dan jasa. Pendapatan yang dihitung adalah pendapatan yang diperoleh oleh mereka yang memiliki faktor-faktor produksi. Dan para pemilik faktor produksi ini masing-masing akan memperoleh bunga (i = interest), sewa (r = rente), upah (w = wage) dan profit (p). Nilai yang diperoleh dinamakan National Income (NI). Dengan demkian NI merupakan penjumlahan dari sewa, gaji, bunga dan profit yang diperoleh para pemilik faktor produksi yang dapat dirumuskan : NI = r + w + i + p
Hasil perhitungan dengan ketiga pendekatan di atas akan menunjukkan hasil yang sama, namun ketiganya sering dipergunakan dalam menghitung pendapatan nasional. Karena dari tahun ke tahun selalu terjadi perubahan harga yang mempengaruhi nilai nominal pendapatan nasional, maka pendapatan nasional harus dihitung menurut harga konstan/tetap, yaitu dengan menggunakan indeks harga (price index). Indeks harga adalah harga rata-rata tertimbang dari berbagai jenis barang yang masuk dalam pendapatan nasional.
Peranan indeks harga adalah menyesuaikan GNP nominal (GNP atas harga berlaku) menjadi GNP riil (GNP atas harga konstan tahun dasar). Angka indeks tahun dasar selalu digunakan angka 100. Dengan menggunakan indeks harga di atas maka pendapatan nasional riil dapat dicari sebagai berikut :
=
Di mana :
: pendapatan nasional riil tahun berjalan
PNBt : pendapatan nasional nominal tahun berjalan
IHt : indeks harga tahun berjalan

1 komentar: